Anda di halaman 1dari 15

REKAYASA IDE

KALKULUS
REKAYASA IDE
MK. KALKULUS
PENDIDIKAN PRODI S1

MK
Skor Nilai :

DISUSUN OLEH :

NAMA MAHASISWA : Heberta E.L Ginting (5203131034)

Rebecca Lyana (5203131030)

Samuel Kristofelando Pratama (5203131006)

Trisnawati Sidabutar (5203131033)

DOSEN PENGAMPU : Drs. Jongga Manullang, M.Pd.

MATA KULIAH : Kalkulus

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, atas rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan laporan tugas rancang ini.

Dalam penyusunan tugas ini kami telah banyak mendapat bantuan


,dorongan, dan doa dari banyak pihak yang sangat membantu dalam kelancaran
penyusunan tugas rancang ini. Oleh karana itu melalui kesempatan ini kami
inginmengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs.
Jongga Manullang, M.Pd.

Kami menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih banyak


terdapatkekurangan, karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
sebab itu kritik dan saran akan kami terima sebagai perbaikan untuk dikemudian
hari. Semoga laporanakhir ini dapat berguna baik bagi penulis sendiri maupun
bagi para pembaca sebagai tambahan wawasan .

Medan, Desember 2020

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................ii


DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I ................................................................................................................ 1
MASALAH ....................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................... 1
C. TUJUAN .................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................... 3
METODE .......................................................................................................... 3
BAB III .............................................................................................................. 6
WILD IDEA ...................................................................................................... 6
BAB IV ........................................................................................................... 11
PENUTUP ....................................................................................................... 11
A. KESIMPULAN ........................................................................................ 11
B. SARAN .................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12

iii
BAB I MASALAH
A. LATAR BELAKANG

Mata kuliah Kalkulus sangat luas cakupannya bila dikaitkan dengan


kehidupan sehari-hari. Salah satu materi yang ada dalam mata kuliah kalkulus
yaitu fungsi. Suatu fungsi juga sangat banyak macamnya. Salah satu cara untuk
memperbanyak fungsi yaitu dengan membalikkan (invers) fungsi tersebut. Invers
yaitu balikan suatu fungsi. Bagaimana mahasiswa bisa mencari turunan suatu
fungsi yang semakin banyak itu? Apakah harus dicari dengan cara menghitung
yang cukup panjang? Apakah tidak ada cara yang lebih mudah dan cepat untuk
menghitungnya?

Semakin banyak fungsi akan menyulitkan kita dan membuat kita menjadi
lebih lama untuk mencari differensial atau turunannya. Karena hal ini, orang
berusaha mencari cara cepat mencari turunan pada fungsi balikan. Namun sering
kali dengan adanya cara cepat tersebut,siswa malah melupakan cara umum yang
biasanya digunakan untuk mencari nilai dari fungsi invers tersebut. Dalam hal
ini,rekayasa ide dilakukan untuk mempermudah mahasiswa dalam mengerjakan
materi fungsi invers dengan cepat tanpa mengurangi kemampuan mahasiswa
dalam memahami konsep fungsi invers secara umum.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana mahasiswa bisa mencari turunan suatu fungsi yang semakin


banyak itu?

2. Apakah harusdengan cara yang cukup panjang agar dapat menemukan


jawabannya?
3. Apakah tidak ada cara yang lebih mudah untuk menghitungnya?

1
C. TUJUAN

1. Agar mahasiswa tahu Bagaimana mahasiswa bisa mencari turunan suatu


fungsi yang semakin banyak itu.

2. Agar mahasiswa mengetahui cara cepat untuk menemukan jawabannya.

3. Agar mahasiswa tahu ada cara yang lebih mudah.

2
BAB II METODE
Adapun cara atau konsep yang secara umum digunakan yaitu dengan
pembahasan sebagai berikut:

Fungsi Balikan :Jika 𝑓 adalah fungsi dari himpunan 𝐴 ke himpunan 𝐵, maka


invers fungsi 𝑓 adalah fungsi dari himpunan 𝐵 ke himpunan 𝐴.

Jika sebuah input 𝑥 dimasukkan ke dalam fungsi 𝑓 menghasilkan sebuah


output 𝑦, 𝑦 kemudian dimasukkan ke dalam fungsi invers 𝑓−1 menghasilkan
output 𝑥.

𝑓 adalah fungsi yang domainnya adalah himpunan 𝑋, dan kodomainnya adalah


himpunan 𝑌. Kemudian, jika ada kebalikan dari fungsi 𝑓 adalah 𝑓−1 dengan
domain 𝑌 dan kodomain 𝑋, dengan aturan.

Jika 𝑓(𝑥)=𝑦, maka 𝑓−1 𝑦 =𝑥

Tidak semua fungsi mempunyai invers. Tetapi, fungsi yang tidak


mempunyai invers itu akan mempunyai invers jika kita membatasi himpunan
nilai-nilai 𝑋-nya. Fungsi yang mempunyai invers adalah fungsi bijektif, yaitu:

Jika setiap anggota himpunan B mempunyai tepat satu kawan di A maka f disebut
fungsi bijektif atau korespodensi 1-1. Mudah dipahami bahwa korespondensi 1-
1 adalah fungsi surjektif sekaligus injektif. Sehingga sering dinyatakan sebagai
"sebuah fungsi bijective jika dan hanya jika memiliki fungsi invers".

3
Cara Menentukan Fungsi Balikan

Hal yang berkaitan adalah pencarian rumus untuk 𝑓−1(𝑥) untuk melakukan itu,
kita tentukan terlebih dahulu 𝑓−1(𝑦), kemudian kita menukarkan 𝑥 dan 𝑦 dalam
rumus yang dihasilkan. Jadi diusulkan untuk melakukan tiga langkah berikut
untuk pencarian 𝑓−1(𝑥)

1. Langkah 1 : Selesaikan persamaaan 𝑦=𝑓(𝑥) untuk 𝑥 dalam bentuk 𝑦.

2. Langkah 2 : Gunakan 𝑓−1(𝑦) untuk menamai ungkapan yang dihasilkan


dalam 𝑦.

3. Langkah 3 : Gantilah 𝑦 dengan 𝑥.

Perhatikan bahwa kita telah menukar peranan 𝑥 dan 𝑦. Sedikit pemikiran


meyakinkan kita bahwa menukar peranan 𝑥 dan 𝑦 pada grafik adalah
mencerminkan grafik terhadap garis 𝑦=𝑥. Jadi, grafik 𝑦=𝑓−1(𝑥) adalah gambar
cermin grafik 𝑦=𝑓(𝑥) terhadap garis 𝑦=𝑥.

Contoh soal :
1
Carilah invers dari 𝑦 = −
𝑥−3

Jawab :

Langkah 1 : menyelesaikan persamaaan 𝑦=𝑓(𝑥) untuk 𝑥 dalam bentuk 𝑦.


1
𝑦=−
𝑥−3

4
1
𝑥−3 = −
𝑦

1
𝑥 =− +3
𝑦

Langkah 2 : menggunakan 𝑓 −1(𝑦) untuk menamai ungkapan yang dihasilkan


dalam 𝑦
1
𝑓 −1 (𝑦) = − + 3
𝑦

Langkah 3 : mengganti 𝑦 dengan 𝑥.


1
𝑓 −1 (𝑥 ) = − + 3
𝑥

Fungsi monoton

Misalkan 𝑓(𝑥) terdefinisi pada suatu himpunan 𝑅. Untuk semua 𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝑅 fungsi


𝑓(𝑥) dikatakan:

1. monoton naik, jika 𝑥1 < 𝑥2 maka 𝑓(𝑥1) < 𝑓(𝑥2 )

2. monoton turun, jika untuk𝑥1 < 𝑥2 maka 𝑓(𝑥1 ) > 𝑓(𝑥2 )

3.monoton tak naik, jika untuk 𝑥1 < 𝑥2 maka 𝑓(𝑥1 ) ≥ 𝑓(𝑥2 )

4.monoton tak turun, jika untuk 𝑥1 < 𝑥2 maka 𝑓(𝑥1) ≤ 𝑓(𝑥2 )

5. monoton datar, jika untuk 𝑥1 ≠ 𝑥2 maka 𝑓(𝑥1 ) = 𝑓(𝑥2 )

Beberapa sumber mengatakan monoton naik yang dimaksud di atas adalah


monoton naik sejati, dan mengatakan monoton tak turun yang dimaksud diatas
dengan istilah monoton naik.

Cara yang digunakan pada pembahasan soal-soal pada materi fungsi invers
cenderung lebih sulit dan berbelit-belit sehingga mahasiswa merasa kesulitan dan
cenderung terburu-buru dalam mengerjakan soal-soal tentang fungsi invers.
Pengerjaan soal menggunakan metode yang umumnya digunakan membutuhkan
waktu yang cukup lama dan membuat mahasiswa mudah bosan.

5
BAB III WILD IDEA
Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membahas mengenai
pemecahan masalah soal-soal yang berkaitan dengan materi fungsi invers tanpa
menggunakan cara yang berbelit-belit melainkan dengan cara yang lebih singkat
namun tetap pada konsep dasar yang berhubungan dengan konsep dasar materi
fugsi invers. Adapun cara atau konsep yang digunakan yaitu menggunakan
teorema turunan fungsi invers. Hal ini akan memudahkan kita untuk menemukan
diferensiasi fungsi invers tanpa membalikkan fungsinya terlebih dahulu dan
kemudian mencari inversnya. Sehingga mahasiswa akan lebih mudah dalam
menentukan turunan suatu invers. Di samping itu, selain mempermudah juga
akan mempercepat dalam menentukan turunannya. Oleh karena itu,rekayasa ide
yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara mencari turunan
invers suatu fungsi dengan cara yang lebih cepat dan efisien.

1.TURUNAN FUNGSI BALIKAN


Pada bagian ini kita akan mencoba menbahas lebih dalam tentang hubungan
turunan suatu fungsi dengan turunan inversnya, jika fungsi yang bersangkutan
mempunyai invers. Pada bagian ini pembahasan hanya dibatasi pada fungsi
kontinu yang monoton murni.

2.TEOREMA
Andaikan 𝑓 terdiferensiasikan dan monoton murni (monoton tegas) pada selang
𝐼. Jika 𝑓′(𝑥)≠0 di suatu 𝑥 tertentu dalam 𝐼. Maka 𝑓 −1(𝑥 ) terdiferensiasikan di
titik yang berpadanan 𝑦=𝑓 (𝑥) dalam daerah hasil 𝑓 dan
1
(𝑓 −1)`(𝑦) =
𝑓`(𝑥)

6
Perhatikan gambar disamping!
Kita anggap 𝑓 −1(𝑥 ) = 𝑔(𝑥)
Garis singgung fungsi 𝑓( 𝑥) di 𝑎 adalah turunan pertama 𝑓 (𝑥 ) di 𝑎 yaitu 𝑓′(𝑎)
Garis singgung fungsi 𝑔(𝑥) di 𝑏 adalah turunan pertama 𝑔(𝑥) di 𝑏 yaitu 𝑔′(𝑏)

3.BUKTI RESMI TEOREMA


Interval [𝑝,𝑞]⊆𝑅, dan 𝑓:[𝑝,𝑞]→ 𝑅 , fungsi monoton murni dan kontinu pada
[𝑝,𝑞].
[𝑟,𝑠]=𝑓([𝑝,𝑞]) dan 𝑔: 𝑟,𝑠 →𝑅 invers fungsi 𝑓 yang monoton murni dan kontinu.
Fungsi 𝑓 terdiferensial di titik 𝑎∈[𝑝,𝑞] dan 𝑓′(𝑎)≠0.
Fungsi 𝑔 terdiferensial di titik 𝑏=𝑓( 𝑎 )
lebih lanjut,
1 1
𝑔`(𝑏) = =
𝑓`(𝑔) 𝑓`(𝑔(𝑏))
Ambil sembarang 𝑦∈[𝑟,𝑠] dengan 𝑦≠𝑏, selanjutnya didefinisikan fungsi
𝐻∶[𝑟,𝑠]→𝑅 dengan
𝑓(𝑔(𝑦)) − 𝑓(𝑔(𝑏))
𝐻 (𝑦) =
𝑔(𝑦) − 𝑔(𝑏)

Diketahui 𝑔 monoton murni, selanjutnya mudah dimengerti bahwa untuk setiap


𝑦 ∈ [𝑟,𝑠] dengan 𝑦 ≠ 𝑏, maka 𝑔(𝑦)≠𝑔 (𝑏) . Demikian halnya jika 𝑦=𝑓(𝑔 (𝑦) ) dan
𝑏=𝑓(𝑔 (𝑏) ) maka berdasarkan definisi fungsi 𝐻 diperoleh

7
𝑦−𝑏
𝐻 (𝑦) =
𝑔(𝑦) − 𝑔(𝑏)

Mudah dipahami bahwa untuk setiap 𝑦∈[𝑟,𝑠] dengan 𝑦≠𝑏, maka 𝐻(𝑦)≠0.

Bukti mudah dengan cara cepat:


Andaikan 𝑓 terdiferensiasikan dan monoton murni (monoton tegas) pada selang
𝐼. Jika 𝑓′(𝑥)≠0 di suatu 𝑥 tertentu dalam 𝐼. Maka 𝑓 −1 terdiferensiasikan di titik
yang berpadanan 𝑦=𝑓 (𝑥 ) dalam daerah hasil 𝑓 dan
1
(𝑓 −1)`(𝑦) =
𝑓`(𝑥)
Menurut definisi limit
𝑓(𝑥 ) − 𝑓(𝑎)
(𝑓 −1)`(𝑎) = lim
𝑥→𝑎 𝑥−𝑎
Akan dibuktikan

1
(𝑓 −1)`(𝑦) =
𝑓`(𝑥)
Dengan definisi limit, kita peroleh

−1
𝑓 −1(𝑓(𝑥 )) − 𝑓 −1(𝑓 (𝑎))
(𝑓 )`(𝑓(𝑎)) = lim
𝑥→𝑎 𝑓(𝑥) − 𝑓(𝑎)

Karena (𝑓 −1 )`(𝑓(𝑥)) = 𝑥 𝑑𝑎𝑛 (𝑓 −1)`(𝑓(𝑎)) = 𝑎


Maka kita bisa menuliskan
𝑥−𝑎
(𝑓 −1)`(𝑓(𝑎)) = lim
𝑥→𝑎 𝑓(𝑥) − 𝑓(𝑎)

Karena f kontinu dan monoton murni, sehingga 𝑓( 𝑥 )≠𝑓 (𝑎) ,


sehingga 𝑓( 𝑥 )−𝑓(𝑎)≠0. Sehingga kita boleh melanjutkan proses.
maka kita bisa menuliskan

8
1
(𝑓 −1)`(𝑓(𝑎)) =
𝑓(𝑥) − 𝑓(𝑎)
lim
𝑥→𝑎 𝑥−𝑎
1
(𝑓 −1)`(𝑓(𝑎)) =
𝑓`(𝑎)

Dengan ini kita mendapatkan


1
(𝑓 −1)`(𝑓(𝑥)) =
𝑓`(𝑥)

Dimana 𝑓 (𝑥) =𝑦 , diperoleh


1
(𝑓 −1)`(𝑦) =
𝑓`(𝑥)

Terbukti

Contoh soal
Carilah (𝑓 −1)`(2) jika diketahui 𝑓 (𝑥 ) = √𝑥 + 1

Jawab :
Kita akan mencari nilai 𝑥 yang berpadanan dengan 𝑦=2
𝑓 (𝑥 ) = √𝑥 + 1
𝑦 = √𝑥 + 1
2 = √𝑥 + 1
4=𝑥+1
𝑥=3

9
Kemudian kita cari 𝑓`(𝑥 )
𝑓 (𝑥 ) = √𝑥 + 1
1
𝑓`(𝑥 ) =
2√𝑥+1
1
𝑓`(3) =
2√3+1
1
𝑓`(3) =
4

Kita selesaikan dengan menggunakan teorema


1
(𝑓 −1)`(𝑦) =
𝑓`(𝑥)
1
(𝑓 −1)`(2) =
𝑓`(3)
1
(𝑓 −1)`(2) = 1
4

(𝑓 −1)`(2) = 4

Bagaimana jika kita menyelesaikan dengan cara mencari inversnya kemudian kita
turunkan:
𝑓 (𝑥 ) = √𝑥 + 1 𝐷𝑓=[ −1,∞ ) , 𝑅𝑓=[0,∞)
(𝑓 −1)`(𝑥 ) = 𝑥 2 + 1 𝐷𝑓= [0,∞) , 𝑅𝑓=[−1,∞)
(𝑓 −1)`(𝑥 ) = 2𝑥
(𝑓 −1)`(2) = 4
Hasilnya sama.

10
BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Banyak soal soal yang berkaitan dengan materi fungsi dan invers dalam
pembahasannya menggunakan cara yang lama dan berbelit. Pada rekayasa ide
ada beberapa contoh Pemecahan masalah soal-soal yang berkaitan dengan materi
fungsi invers tanpa menggunakan cara yang berbelit-belit melainkan dengan cara
yang lebih singkat namun tetap pada konsep dasar yang berhubungan dengan
konsep dasar materi fugsi invers. Adapun cara atau konsep yang digunakan yaitu
menggunakan teorema turunan fungsi invers. Hal ini akan memudahkan kita
untuk menemukan diferensiasi fungsi invers tanpa membalikkan fungsinya
terlebih dahulu dan kemudian mencari inversnya. Sehingga mahasiswa akan lebih
mudah dalam menentukan turunan suatu invers.

B. SARAN

Semoga setelah membaca makalah rekayasa ide ini, kita sebagai


mahasiswa bisa mengetahui bahwa ada cara atau rumus rumus cepat yg bisa kita
gunakan untuk mengerjakan soal soal dalam materi fungsi invers.

11
DAFTAR PUSTAKA
Ayres,JR.Frank.1985.Teori dan soal-soal Diferensial dan Integral
Kalkulus.Jakarta:Erlangga

Edwin J.Purcell.2003. Kalkulus Jilid 1. Jakarta:Erlangga

Koko Martono.1999.Kalkulus.Jakarta: Erlangga

Lutfi, Mohammad. 2005. Pembelajaran Konsep Penyelesaian Integral


Tentu.UPI Bandung

Usman. 2013.Model PBI Untuk Mengembangkan Pemahaman Mahasiswa


Dalam Memecahkan Masalah Tentang Integral Tentu. Pendidikan Matematika
FKIP Unsyiah Banda Aceh

12

Anda mungkin juga menyukai