Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

TUGAS PERTEMUAN 2

Yusril Untung Kamali

(5120521018)

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI MULTIMEDIA BROADCASTING


DEPARTEMEN TEKNOLOGI MULTIMEDIA KREATIF POLITEKNIK
ELETRONIKA NEGERI SURABAYA
2021
INSTALLASI LINUX UNTUK SETTING IP

A. Tujuan Percobaan
1. Menjelaskan Sejarah Linux
2. Menjelaskan Sejarah Linux di Indonesia
3. Memperaktekkan Install Virtual Box
4. Memperaktekkan Install OS Linux melalui Virtual Box
B. Dasar Teori

1. Sejarah Linux
Linux merupakan salah satu jenis sistem operasi yang dibuat oleh Linus Benedict
Torvalds pada tahun 1991 sebagai proyek hobi. Pada saat itu Linus masih menjadi seorang
mahasiswa di Universitas Helsinki. Linux terinspirasi dari sistem operasi yang telah ada dan
dikembangkan oleh Prof. Andrew S. Tanenbaum, Minix. Linux berdiri sendiri dan dibuat
dari nol. Meskipun sistem Linux mirip-mirip dengan Unix namun Linux bukanlah Unix
maupun turunannya. Karena kemiripannya itu Linux disebut juga dengan sistem operasi
yang Unix like (seperti Unix). Linux merupakan sistem operasi yang bersifat open source
dan pada tahun 1992 Linux diberi lisensi General Public License. Artinya kode dari sistem
operasi ini terbuka untuk umum dan dapat dilihat maupun dimodifikasi oleh semua orang.
Dewasa ini Linux digunakan lebih dari setengah server yang ada di dunia. Sistem operasi
untuk smartphone Android merupakan sistem operasi yang dibuat berdasarkan kode Linux
(Pefersen, 1988).
Di awal tahun 90an, Linus Torvalds - seorang mahasiswa di University of Helsinki,
Finlandia - bermaksud membuat kernel Unix untuk komputer personal / PC. Kernel (inti
suatu sistem operasi) ini kemudian diberi nama Linux. Pada saat yang bersamaan, Richard
Stallman dan rekan-rekannya di Free Software Foundation sedang menulis sekumpulan
program bantu untuk Unix yang kemudian dikenal sebagai GNU Project. Kedua pihak ini
kemudian bergabung sehingga terbentuklah GNU/Linux yang merupakan suatu sistem
operasi lengkap dengan aplikasi dan program bantu di dalamnya. GNU/Linux atau yang
oleh kebanyakan penggunanya disebut dengan nama Linux mempunyai perkembangan
yang sangat cepat. Hal ini dapat dimungkinkan karena Linux dikembangkan oleh beragam
kelompok orang. Dan kemudian banyak programmer Unix yang bergabung untuk
menghasilkan Linux yang lebih baik. Karena kernel Linux dikembangkan dengan usaha
yang independent, banyak aplikasi yang tersedia, sebagai contoh, C Compiler menggunakan
gcc dari Free Software Foundation GNU’s Project. Compiler ini banyak digunakan pada
lingkungan Hewlett Packard dan Sun. Sekarang ini, banyak aplikasi Linux yang dapat
digunakan untuk keperluan kantor seperti untuk spreadsheet wordprocessor, database dan
program editor grafis yang memiliki fungsi dan tampilan seperti Microsoft Office, yaitu
Star Office. Selain itu, juga sudah tersedia versi Corel untuk Linux dan aplikasi seperti
Matlab yang pada Linu dikenal sebagai Scilab. Linux bisa didapatkan dalam berbagai
distribusi (sering disebut Distro). Distro adalah bundel dari kernel Linux beserta sistem
dasar linux, program instalasi, tools basic, dan programprogram lain yang bermanfaat sesuai
dengan tujuan pembuatan distro.
Ada banyak sekali distro Linux, diantaranya :
a) RedHat, distribusi yang paling populer. RedHat merupakan distribusi pertama yang
instalasi dan pengoperasiannya mudah.
b) Fedora, merupakan distro dari varian distro Redhad yang disediakan versi free, yang
dibangun oleh komunitas dunia yang disponsori namun tidak di support oleh Redhad, Inc.
c) Debian, distribusi yang mengutamakan kestabilan dan kehandalan, meskipun
mengorbankan aspek kemudahan dan kemutakhiran program. Debian menggunakan .deb
dalam paket instalasi programnya.
d) Slackware, merupakan distribusi yang pernah merajai di dunia Linux.
e) SuSE, distribusi yang sangat terkenal dengan YaST (Yetanother Setup Tools) untuk
konfigurasi sistem.
f) Mandriva merupakan varian distro RedHat yang dioptimasi untuk pentium. Yang
dipermudah dengan MLCC (Mandriva Linux Control Center) untuk konfigurasi sistem.
g) Ubuntu, merupakan salah satu varian dari distro debian. Yang merupakan distro yang
mempunyai dukungan yang sangat baik dari Conanical Ltd dan komunitasnya.
(AZikin,2009).
2. Sejarah Linux di Indonesia

• Era Pra 1990an


Era 1980-an merupakan akhir dari zaman keemasan komputer mini — komputer yang tidak
secanggih “main-frame”, namun setiap sistem terdiri dari bongkahan besar. Nama-nama besar
pada zaman tersebut, seperti “DEC – Digital Equipment Corp.”, “DG — Data General”, “HP —
Hewlett Packard”, “Honeywell — Bull”, “Prime”, dan beberapa nama lainnya. Setiap komputer
mini ini, dijalankan dengan sistem operasi tersendiri. Setiap sistem operasi ini tidak cocok
(kompatibel) dengan sistem operasi dari sistem lainnya. Sebuah program yang dikembangkan
pada sistem tertentu, belum tentu dengan mudah dapat dijalankan pada sistem lainnya. Masalah
ini mulai teratasi dengan sebuah sistem operasi yang lagi naik daun, yaitu UNIXTM. Sistem
UNIX ini dapat dijalankan pada berbagai jenis komputer. Selain beroperasi pada komputer mini,
UNIX pun dapat dioperasikan pada sebuah generasi komputer “super mikro”, yang berbasis
prosesor 32 bit seperti Motorola MC68000. Ya: pada waktu itu, Motorola belum terkenal sebagai
produser Hand Phone! Sistem berbasis UNIX pertama di Universitas Indonesia (1983) ialah
komputer “Dual 83/20″ dengan sistem operasi UNIX versi 7, memori 1 Mbyte, serta disk (8″)
dengan kapasitas 20 Mbytes. Sistem tersebut tentunya sangat “terbatas” dibandingkan komputer
zaman sekarang. Namun, penelitian dengan memanfaatkan komputer tersebut, menghasilkan
puluhan sarjana S1 UI. Tema penelitian S1 pada saat tersebut berkisar dalam bidang jaringan
komputer, seperti pengembangan email (PESAN), alih berkas (MIKAS), porting UUCP, X.25,
LAN ethernet, network printer server, dan lainnya. Komputer “Dual 83/20″ ini, kemudian lebih
dikenal dengan nama “INDOGTW” (Indonesian Gateway), karena pada akhir tahun 1980-an
digunakan “dedicated email” server ke luar negeri. Sistem INDOGTW ini beroperasi non-stop
24 jam sehari, 7 hari seminggu. Fungsi riset sistem tersebut di atas, digantikan oleh komputer
baru “INDOVAX”, yaitu DEC VAX-11/750 dengan sistem unix 4.X BSD dengan memori 2
Mbytes, serta disk 300 Mbytes. Pada waktu itu, sanga lazim menamakan satu-satunya VAX pada
setiap institusi, dengan akhiran “VAX”. Contohnya: UCBVAX (Universitas Berkley), UNRVAX
(Universitas Nevada Reno), DECVAX (DEC), ROSEVAX (Rosemount Inc), MCVAX
(Amsterdam). Sistem ini pun kembali menghasilkan puluhan sarjana S1 UI untuk berbagai
penelitian seperti rancangan VLSI, X.400, dan sejenisnya. Untuk mewadahi para pengguna dan
penggemar UNIX yang mulai berkembang ini, dibentuk sebuah Kelompok Pengguna Unix (Unix
Users Group) yaitu INDONIX. Kelompok yang dimotori oleh bapak “Didik” Partono Rudiarto
(kini pimpinan INIXINDO) ini melakukan pertemuan secara teratur setiap bulan. Setiap
pertemuan ini akan diisi dengan ceramah kiat dan trik UNIX, serta sebuah diskusi/ tanya-
jawab. Komputer mini — yang UNIX mau pun yang bukan — dominan hingga pertengahan
tahun 1980-an. Komputer Personal (PC) masih sangat terbatas, baik kemampuannya, mau pun
populasinya. Bahkan hingga akhir 1980-an, PC masih dapat dikatakan merupakan benda
“langka” dan “mewah”. Semenjak pertengahan 1980-an, muncul sistem komputer “super-mikro”
berbasis prosesor Motorola MC68000 dan sistem operasi Unix. Sejalan dengan ini, juga muncul
PC/AT berbasis prosesor Intel 80286 dan 80386 dengan sistem operasi XENIX/SCO
UNIX. Kehadiran prosesor Intel 80286 (lalu 80386) telah mendorong pengembangan sistem
operasi dengan nama “XENIX”. Harga sistem yang relatif murah, berakibat kenaikan populasi
sistem Unix yang cukup signifikan di Indonesia. Aplikasi yang populer untuk sistem ini ialah
sistem basis data Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Pada awalnya, setiap sistem operasi Unix
dilengkapi dengan kode sumber (source code). Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk negara
non-US (terutama non Eropa) akibat regulasi ekspor US. Sebagai alternatif Prof. Andrew S.
Tanenbaum dari VU (Belanda) mengedarkan sebuah sistem Operasi sederhana dengan nama
“MINIX” (Mini Unix). Titik berat arah pengembangan MINIX ialah sesederhana mungkin agar
dapat dipelajari dengan mudah dalam satu semester. Program Studi Ilmu Komputer Universitas
Indonesia, tercatat pernah membeli source code MINIX dua kali, yaitu versi 1.2 (1987) dan versi
1.5 (1999). Sebagai penunjang mata kuliah Sistem Operasi, telah hadir MINIX (Mini Unix) yang
bahkan dapat dijalankan pada PC biasa tanpa HardDisk! Namun, MINIX memiliki dua
keterbatasan bawaan. Pertama, dititik-beratkan agar mudah dipelajari untuk keperluan
pendidikan. Akibatnya, dengan sengaja tidak dibuat canggih dan rumit. Kedua, (pada awalnya)
MINIX harus dibeli dengan harga lebih dari USD 100 per paket. Harga ini tidak dapat dikatakan
murah bahkan untuk ukuran kantong mahasiswa di luar negeri. Namun, MINIX telah digunakan
di Program Studi Ilmu Komputer Universitas Indonesia FUSILKOM UI, FakUltas ILmu
KOMputer UI) sebagai bagian dari kuliah sistem operasi menjelang akhir tahun 1990an. Besar
kemungkinan, siapa pun pengguna MINIX saat itu (termasuk penulis), pernah memiliki angan-
angan untuk merancang sebuah kernel “idaman” pengganti MINIX yang dapat — “dioprek”,
“dipercanggih”, dan “didistribusikan” — secara bebas. Tidak heran, Linus B. Torvalds mendapat
sambutan hangat ketika tahun 1991 mengumumkan kehadiran sebuah kernel “idaman” melalui
buletin USENET News “comp.os.minix”. Kernel ini kemudian lebih dikenal dengan nama
Linux. Namun, Linux tidak langsung mendapatkan perhatian di UI.
• Era 1990an
Belum jelas, siapa yang pertama kali membawa Linux ke Indonesia. Namun, yang pertama kali
mengumumkan secara publik (melalui milis pau-mikro) ialah Paulus Suryono Adisoemarta dari
Texas, USA, yang secara akrab dipanggil Bung Yono. Ketika 1992, bung Yono berkunjung ke
Indonesia membawa distro SoftLanding System (SLS) dalam beberapa keping disket. Kernel
Linux pada distro tersebut masih revisi 0.9X (alpha testing), dengan kemampuan dukungan
jaringan yang sangat terbatas. Pada awal tahun 1990-an, kisaran harga sebuah ethernet board
ialah USD 500; padahal dengan kinerja yang jauh dibawah board yang sekarang biasa berharga
USD 5.-. Dengan harga semahal itu, dapat dimaklumi, jika masih jarang ada pengembang
LINUX yang berkesempatan untuk mengembangkan driver ethernet. Perioda 1992-1994
merupakan masa yang vakum. Secara sporadis, terdengar ada yang mendiskusikan “Linux”,
namun terbatas pada uji coba. Kernel Linux 1.0 keluar pada tahun 1994. Salah satu distro yang
masuk ke Indonesia pada tahun tersebut ialah Slackware (kernel 1.0.8). Distro tersebut cukup
lengkap dan stabil sehingga merangsang tumbuhnya sebuah komunitas GNU/ Linux di
lingkungan Universitas Indonesia. Pada umumnya, PC menggunakan prosesor 386 dan 486,
dengan memori antara 4-8 Mbytes, dan hardisk 40 – 100 Mbyte. Biasanya hardisk tersebut
dibuat “dual boot”, yaitu dapat dalam mode DOS atau pun Linux. Slackware menjadi populer
dikalangan para mahasiswa UI, karena pada waktu itu merupakan satu-satunya distribusi yang
ada :-). Banyak hal-hal baru yang “dioprek”/ “setup”. Umpama: yang pertama kali men-
setup X11R4 Linux di UI ialah Ivan S. Chandra (1994). Tahun 1994 merupakan tahun penuh
berkah. Tiga penyelenggara Internet sekali gus mulai beroperasi: IPTEKnet, INDOnet,
dan RADnet. Pada tahun berikutnya (1995), telah tercatat beberapa institusi/ organisasi mulai
mengoperasikan GNU/Linux sebagai “production system”, seperti BPPT (mimo.bppt.go.id),
IndoInternet (kakitiga.indo.net.id), Sustainable Development Network (www.sdn.or.id dan
sangam.sdn.or.id), dan Universitas Indonesia (haur.cs.ui.ac.id). Umpamanya, Sustainable
Development Network Indonesia (sekarang diubah menjadi Sustainable Debian Network)
menggunakan distribusi Slackware (kernel 1.0.9) pada mesin 486 33Mhz, 16 Mbyte RAM, 1
Gbyte disk. Namun sekarang, situs tersebut numpang webhost di IndoInternet. Kehadiran
internet di Indonesia merangsang tumbuhnya sebuah industri baru, yang dimotori oleh para
enterpreneur muda. Mengingat GNU/ Linux merupakan salah satu pendukung dari Industri baru
tersebut, tidak dapat disangkal bahwa ini merupakan faktor yang cukup menentukan
perkembangan GNU/Linux di Indonesia. Selama perioda 1995-1997, GNU/Linux secara
perlahan mulai menyebar ke seluruh pelosok Indonesia. Bahkan krismon 1997 pun tidak dapat
menghentikan penyebaran ini. Pada tahun 1996, pernah ada sebuah milis linux yang dapat
dikatakan kurang begitu sukses.

C. Langkah Percobaan

1. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum instalasi linux adalah sebagi berikut:
a) Komputer atau Laptop berfungsi sebagai perantara memvisualisasi linux

b) ISO Ubuntu digunakan sebagai aplikasi untuk mengistall

2. Cara Menginstal Virtual Box Di Windows

Berikut ini langkah-langkah dalam menginstall VirtualBox:

1. Download installer VirtualBox dari link ini. Pilih Windows host pada bagian VirtualBox
6.x.x platform packages (pada saat artikel ini dibuat, versi VirtualBox terbaru adalah

versi 6.1.4)
2. Klik 2 kali file yang telah Anda download tadi

3. Akan muncul jendela instalasi VirtualBox. Klik Next untuk melanjutkan


4. Pada jendela selanjutnya, Anda dapat memilih fitur apa saja yang akan diinstall.

Terdapat 3 fitur utama yaitu:


VirtualBox USB Support: fitur agar guest OS dapat mengenali USB yang menancap di
komputer
VirtualBox Networking: fitur agar guest OS dapat terhubung ke internet/jaringan
VirtualBox Phyton 2.x Support: dukungan untuk script Phyton
Kami menyarankan agar Anda membiarkan pengaturan tersebut apa adanya
5. Klik Browse untuk memilih lokasi instalasi.

6. Setelah selesai memilih lokasi instalasi, klik OK


7. Klik Disk Usage untuk memastikan bahwa masih ada cukup ruang di drive tempat

instalasi.
8. Apabila kapasitas drive tidak mencukupi, maka akan muncul highlight pada drive
tersebut. Bila kapasitas dipastikan sudah mencukupi, klik OK untuk melanjutkan
9. Akan muncul jendela selanjutnya seperti ini

Terdapat 4
opsi yang dapat dicentang:
Create start menu entries: menambah shortcut aplikasi di Start Menu
Create a shortcut on the desktop: membuat shortcut aplikasi di dekstop
Create a shortcut in the Quick Launch Bar: membuat shortcut di Quick Launch
Register file association: memastikan ekstensi file yang berkaitan dengan VirtualBox
(misal .vbox) dibuka dengan aplikasi VirtualBox
Beri tanda centang pada opsi apabila Anda ingin memilih opsi tersebut. Kami sarankan
untuk membiarkan opsi di atas apa adanya
10. Selanjutnya, akan muncul jendela Warning: Network Interface yang memberitahukan
bahwa koneksi jaringan akan ter-reset dan terputus sementara waktu saat instalasi. Anda
tidak perlu kuatir karena hal ini hanya seperti mematikan dan menyalakan
internet, bukan mereset setting internet. Klik Yes untuk melanjutkan

11. Klik tombol Install untuk memulai instalasi


12. Pada Windows 7 dan 8 mungkin akan muncul jendela User Account Control yang
meminta konfirmasi untuk menginstall VirtualBox. Klik Yes untuk melanjutkan

13. Saat tengah proses install, akan muncul kotak dialog Windows Security. Beri tanda
centang pada Always trust software from “Oracle Corporation”. Hal ini untuk
mencegah Windows memunculkan kotak dialog serupa ketika akan menginstall aplikasi
lainnya dari Oracle. Kemudian klik Install untuk melanjutkan
14. Proses instalasi VirtualBox berlanjut

15. Akan muncul jendela pemberitahuan bahwa proses instalasi telah selesai.
Klik Finish untuk menyelesaikan proses instalasi. Apabila Anda mencentang kotak Start
Oracle VM VirtualBox 6.x.x after installation, maka VirtualBox akan secara otomatis

berjalan
16. Berikut ini tampilan VirtualBox yang baru saja selesai diinstall

3. Cara Menginstal Linux Di Virtual Box

1. Buka VirtualBox dilaptop / PC lalu klik Baru agar dapat membuat percobaan instalasi OS.
Windows menggunakan VirtualBox

Gambar 3.1.1 Tampilan Awal VirtualBox


2. Masukkan nama dan pilih sistem operasi apa yang ingin di install di VirtualBox lalu klik
lanjut

Gambar 3.1.2 Tampilan Ketika Memasukkan Nama dan OS nya

3. Atur ukuran memori untuk OS. Windows sesuai dengan apa yang diinginkan (direkomendasi
mengatur menjadi 1024 MB) lalu klik lanjut
Gambar 3.1.3 Tampilan Mengatur Ukuran Memori OS. Ubuntu

4. Pilih buat hard disk virtual sekarang agar membuat hard disk virtual lalu klik buat

Gambar 3.1.4 Buat Hard Disk Visual


5. Pilih VDI karena standarnya VirtualBox menggunakan format file VDI (VirtualBox Disk
Image) untuk penyimpanan hard disk virtual lalu klik lanjut

Gambar 3.1.5 Tampilan Memilih Tipe Berkas Hard Disk

6. Pilihlah ukuran tetap (fixed size) agar kinerja nya lebih baik dan lebih cepat dan juga
kapasitas hard disk fisik yang digunakan berdasarkan kapasitas hard disk virtual yang dibuat

Gambar 3.1.6 Tampilan Memilih Penyimpanan Pada Hard Disk Fisik


7. Mengisi nama hard disk berguna untuk menentukan nama tampil dan nama folder tempat
menyimpan file-file mesin virtual yang akan kita buat. Di layar ini, kita juga dapat merubah
kapasitas hard disk virtual yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan kita

Gambar 3.1.7 Mengisi Nama Hard Disk Dan Mengatur Ukuran Berkas

8. Klik ganda pada mesin virtual atau klik tombol Mulai (icon panah) untuk menjalankan mesin
virtual Ubuntu

Gambar 3.1.8 Tampilan Awal Virtual Box


9. Dikarenakan mesin virtual yang kita jalankan belum memiliki sistem operasi, secara
otomatis VirtualBox akan menampilkan kotak dialog yang berguna untuk memilih disk drive
yang berfungsi sebagai start-up klik bagian berwarna merah seperti gambar dibawah

Gambar 3.1.9 Memilih Disk Drive VirtualBox

10. Pilih master sistem operasi yang akan digunakan. Format file master sistem operasi dapat
dalam bentuk iso, cdr atau dmg. Klik ganda pada file master Ubuntu atau klik tombol Open
untuk menutup pop-up pemilihan file dan kembali ke layar sebelumnya

Gambar 3.1.10 Memilih Berkas Optik Virtual


11. Ketika kembali ke tampilan ketika memilih disk drive klik lah mulai maka secara otomatis
akan memasuki bagian instalasi Ubuntu

Gambar 3.1.11 Tampilan Memilih Disk Drive

12. Dibagian instalasi, disini kita langsung saja klik Install Ubuntu

Gambar 3.1.12 Masuk Bagian Instalasi Ubuntu


13. Langsung saja “Click Continue”, jika ingin mendownload langsung package yang ada di
ubuntu, maka silahkan centang pada bagian yang dibutuhkan

Gambar 3.1.13 Tampilan Memulai Instalasi Ubuntu

14. Pilih “Something Else” untuk mensetting pada bagian partisi

Gambar 3.1.14 Tampilan memasuki instalasi Ubuntu

15. Disana masih belum ada partisi jadi klik “New Partition Table” untuk membuat partisi lalu
klik “Continue”
Gambar 3.1.15 Tampilan mengatur partisi Ubuntu

16. Dan kemudian disini saya buat “Ext4 journaling file system”, pilih tanda slace “/”, dan
posisinya sebagai “Primary dan Beginning of this space”

Gambar 3.1.16 Membuat Ext4 journaling file system

17. Buat “Swap Area” sebagai pembantu kerja Memory, dan posisinya adalah “Logical dan
Beginning of this space”
Gambar 3.1.17 Membuat Swap Area

18. Klik “Install” pada partisi “Ext4” (yang tercentang)

Gambar 3.1.18 Menginstall Ubuntu di Ext4

19. Proses instalasi berjalan, disini adalah pemilihan waktu yang kita gunakan, pilih “Jakarta”
Gambar 3.1.19 Memasuki Zona pemilihan Waktu

20. Dan ini adalah pemilihan “Keyboard” yang akan kita gunakan, langsung saja “Click Next”

Gambar 3.1.20 Memilih tipe dari Keyboard

21. Pada form user, isikan nama dan password apa saja yang akan kita gunakan, dan akan error
jika tidak ada password nya
Gambar 3.1.21 Meambahkan username dan password

22. Menunggu proses instalasi yang sedang berjalan, ditunggu sampai selesai

Gambar 3.1.22 Tampilan proses instalasi Ubuntu

23. Setelah selesai maka akan disuruh restart, klik saja “Restart Now”
Gambar 3.1.23 Tampilan notifikasi Restart Now

24. Proses instalasi Ubuntu (Linux) menggunakan Virtual Box selesai, maka akan muncul
tampilan awal ketika memasuki Ubuntu

Gambar 3.1.24 Tampilan Awal Ubuntu


Kesimpulan

1. Kita dapat melakukan percobaan menginstall OS. Ubuntu (Linux) melalui media virtual yaitu
Oracle VirtualBox.

2. Linux merupakan salah satu jenis sistem operasi yang dibuat oleh Linus Benedict Torvalds
pada tahun 1991 sebagai proyek hobi. Pada saat itu Linus masih menjadi seorang mahasiswa di
Universitas Helsinki. Linux terinspirasi dari sistem operasi yang telah ada dan dikembangkan
oleh Prof. Andrew S. Tanenbaum, Minix.

2.2 Saran

Sebaiknya praktikan bisa lebih memahami tentang OS. Ubuntu (Linux). Diharapkan
praktikan lebih teliti saat mencoba instalasi OS. Ubuntu menggunakan VirtualBox agar tidak
terjadi error saat penginstalan. Apabila praktikan mengalami error maka pelajarilah bagian
errornya agar bisa memperbaiki dibagian error tersebut.

3. Kesimpulan

1. Kita dapat melakukan percobaan menginstall OS. Ubuntu (Linux) melalui media virtual yaitu
Oracle VirtualBox.

2. Linux merupakan salah satu jenis sistem operasi yang dibuat oleh Linus Benedict Torvalds
pada tahun 1991 sebagai proyek hobi. Pada saat itu Linus masih menjadi seorang mahasiswa di
Universitas Helsinki. Linux terinspirasi dari sistem operasi yang telah ada dan dikembangkan
oleh Prof. Andrew S. Tanenbaum, Minix.

Saran

Sebaiknya praktikan bisa lebih memahami tentang OS. Ubuntu (Linux). Diharapkan
praktikan lebih teliti saat mencoba instalasi OS. Ubuntu menggunakan VirtualBox agar tidak
terjadi error saat penginstalan. Apabila praktikan mengalami error maka pelajarilah bagian
errornya agar bisa memperbaiki dibagian error tersebut.
Refrensi

Novi, Rizky. 2013. Sejarah OS Ubuntu.


http://rizkynovi99.blogspot.co.id/2013/01/sejarah-os-ubuntu.html
Diakses pada tanggal 3 November 2016.

Purnomo, Ahmad Sidiq. 2009. Optimalisasi GUI Ubuntu Linux 9.04. Yogyakarta: star Q Publishing.

Ridwana, Vicky. 2012. Pengertian Sistem Operasi Komputer (operating system).


http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-sistem-operasi-komputer-operating-system/
Diakses pada tanggal 3 November 2016.

Santoso, Bagus Aji. 2015. Ubuntu Untuk Semua. Penerbit POS UPPI.

Wicaksono, Ary Catur. 2013. Pengertian Ubuntu dan Jenis-Jenisnya.


http://arie-crover.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-ubuntu-dan-jenis-jenisnya.html
Diakses pada tanggal 3 November 2016.

Anda mungkin juga menyukai