Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER 5

YUSRIL UNTUNG KAMALI

5120521018

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI MULTIMEDIA BROADCASTING

DEPARTEMEN TEKNOLOGI MULTIMEDIA KREATIF

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

2021
A. Tujuan Percobaan

Adanya diadakan praktikum ini antara lain bertujuan untuk :

1. Menjelaskan Network Address Translation (NAT)


2. Memperaktekkan Setting Network Address Translation (NAT) melalui
Cisco Tracer

B. Dasar Teori

1. TCP/IP
Perkembangan protokol komunikasi Transmission Control Protocol / Internet Protocol
(TCP/IP) merupakan merupakan tahap awal dari meluasnya jaringan komunikasi global yang
disebut dengan internet. TCP/IP bertugas untuk megatur komunikasi data dalam proses tukar
menukar data dari satu perangkat ke perangakat lainnya di internet dan memastikan
pengiriman data sampai ke alamat tujuan. Setiap perangkat yang terhubung ke jaringan
internet masing – masing diidentifikasi dengan sebuah alamat yang disebut dengan Internet
Protocol Address (IP Address).Pada saat ini, sebagian besar perangkat komunikasi dan
jaringan yang ada di internet menggunakan Internet Protocol versi 4 (IPv4).IPv4 adalah
protokol Layer 3 yang pertama kali digunakan dan distandarisasi oleh RFC 791 pada tahun
1981 (www.ietf.org) dan telah bertahan selama lebih dari 30 tahun. IPv4 juga telah menjadi
bagian integral dari evolusi internet.Kesuksesan IPv4 pada saat ini ditunjukkan oleh semakin
banyaknya penggunaan IPv4 untuk menghubungkan semua perangkat komunikasi dan
perangkat jaringan untuk dapat saling terhubung.Tingginya penggunaan IPv4 ini juga
disebabkan oleh munculnya World Wide Web di awal tahun 1990-an, yang diawal
munculnya hanya ada sekitar 16 juta pengguna di internet di seluruh dunia dibandingkan
dengan lebih dari 2 miliar pengguna pada tahun 2011 (Statistik Internet Dunia,
www.internetworldstats.com). Ini mununjukkan peningkat pengguna IPv4 yang sangat tinggi
dan diperkirakan penggunaannya akan terus meningkat. Permasalahan yang muncul adalah
semakin berkurangnya ketersediaan IPv4 yang memiliki panjang bit 32-bit dan yang
memiliki total alamat 232 yang mampu menampung 4.294.967.296 alamat. Bulan Februari
tahun 2011 dari IANA (Internet Assigned Numbers Authority) sebagai lembaga yang
mengatur penggunaan IP di seluruh dunia memang sudah tidak memegang alamat IPv4 lagi.
Semua alokasi IPv4 sudah dibagikan ke seluruh dunia melalui koordinator tiap benua,
kepastian tentang berita terbaru persediaan IPv4 dari tiap benua yang dirilis oleh lembaga
IANA ialah IPv4 resmi habis sejak 2 tahun yang lalu. Jumlah perangkat, internet dan aplikasi
yang meningkat secara dramatis merupakan faktor pendorong berkurangnya ketersediaan
IPv4 disamping fenomena satu pengguna saat ini biasanya memiliki beberapa perangkat
internet-enabled seperti ponsel pintar, tablet, dan laptop.Kebutuhan untuk sebuah protokol
baru yang memiliki alamat yang lebih besar ruang dan peningkatan fitur yang dibutuhkan.
Internet Protocol versi 6 (IPv6) merupakan solusi yang menawarkan ruang alamat besar yang
lebih dari cukup, menyediakan ruang alamat yang sangat besar yaitu 2 128
(sekitar340,282,366,920,938,463,463,374,6 07,431,768,211,456). Kondisi saat ini,
munculnya IPv6 didukung oleh spesifikasi yang telah terbentuk untuk IPv4 (dalam bentuk
RFC yang dikeluarkan IETF), sehingga dibutuhkan teknologi yang memungkinkan IPv4
dapat terhubung dengan IPv6. Untuk alasan ini, banyak mekanisme migrasi telah diusulkan
agar IPv4 mampu bermigrasi ke IPv6.Beberapa peneliti membagi metode migrasi sesuai
dengan teknik yang digunakan yaitu : DualStack dan Tunneling. Penerapan migrasi Dual-
Stack dan Tunneling pada jaringan saat ini telah dilakukan pada pihak ISP yang berdampak
pada para pengguna internet (Perusahaan). Perusahaan pengguna internet akan terbantu
dengan adanya proses migrasi ini karena perangkat mereka mampu saling berkomunikasi
antar IPv4 dan IPv6 tanpa harus upgrade dan konfigurasi ulang pada tingkat intermediate
device. Komunikasi antar IP dan perangkat bisa dilihat apabila keberhasilan migrasi dalam
konektivitas internet.Penelitian ini dilakukan untuk merangkum dokumen, teori dan jurnal
yang telah membahas tentang dualstack dan tunneling agar didapatkan informasi tentang
performa migrasi mana yang baik diimplementasikan bagi jaringan diperusahaan dan
instansi.

2. Gateway
Gateway (Gerbang Jaringan) adalah suatu perangat yang menghubungkan jaringan
komputer yang satu atau lebih jaringan komputer dengan media komunikasi yang berbeda
sehinga informasi pada saat jaringan komputer dialihkan akan berbeda dengan media
jaringan yang berbeda. Di era sekarang ini dimana internet sudah merajalela, seringkali
pengertian dari pada gateway bergeser atau tidak lagi sama seperti awal pengertian, dan
juga banyak orang yang mengaitkan atau menyamakan 12 gateway ini dengan router yang
sebetulnya keduanya memiliki kegunaan atau pengertian yang sedikit berbeda. Gateway
juga dapat di artikan sebagai komputer yang dapat menghubungkan 2 buah jaringan atau
lebih karena memiliki minimal 2 buah network interface. Untuk dapat menghubungkan 2
buah jaringan yang berbeda protokol nya, gateway harus mengkonversi setiap protocol yang
berbeda pada setaip jaringan komputer sehingga dapat di hubungkan satu sama lain.
Gateway yang berbeda protocol tidak bisa di sambungkan karen protocol nya yang berbeda,
maka secara otomatis pada saat mengirim informasi dari komputer satu dengan komputer
lainnya tidak dapat di akses, maka dari itu protocol nya harus di konversi kan agar dapat
lancar mengakses suatu informasi dengan mudah. Gateway dapat menjadi jalan atau rute
untuk menunjukan tujuan dari suatu alamat pada internet dan gateway dapat berfungsi layak
nya router. Gateway juga dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan lainnya
meskipun setiap jaringan tersebut meniliki arsitektur dan pola topologi yang berbeda. Selain
itu gateway dapat menghubungkan suatu jaringan komputer yang besar dengan jaringan
yang besar lainnya, tidak hanya itu gateway juga bisa menghubungkan jaringan komputer
yang besar dengan jaringan komputer yang lebih kecil. Istilah dari gateway biasanya tertuju
kepada hardware atau software yang menghubungkan dua aplikasi atau jaringan yang tidak
kompatibel, dan dapat mentransfer data yang berbeda beda. Contoh dari penggunaan
gateway adalah email, dan email sendiri dapat mengirim data dengan sistem yang berbeda.
Jadi gateway bisa kita simpulkan sebagai jaringan komputer yang berfungsi sebagai pintu
gerbang keluar-masuknya paket data dari local network menuju router network. Tujuannya
agar client pada local network dapat berkomunikasi dengan internet. Router dapat di setting
menjadi gateway dimana ia menjadi penghubung komunikasi yang dapat menghubungkan 2
jaringan komputer atau lebih dan gateway dapat menghubungkan jauringan komputer yang
berbeda arsitektur (bangunan jaringan) atau yang berbeda pola topologi nya selain itu
gateway juga dapat menghubungkan jaringan komputer yang sama besar atau jaringan
komputer yang besar dengan jaringan yang sangat kecil.
(Pengertiandefinisi.com).
3. Local Area Network (LAN)
Local Area Network biasa disingkat LAN, jaringan komputer yang jaringannya hanya
mencakup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah,
sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE
802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data
10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b atau biasa
disebut Wi-fi juga sering digunakan untuk membentuk LAN [4]. Tempattempat yang
menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wifi biasa disebut hotspot.

4. Network Address Translation (NAT)


Network Address Translation (NAT) adalah suatu metode untuk menghubungkan
lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP publik
(Grang and Gupta, 2013). Metode NAT banyak digunakan di seluruh dunia termasuk di
Indonesia. Pada dasarnya semua jenis NAT beroperasi dengan cara client – server. Dalam
hal ini, klien di zona internal yang memulai permintaan untuk memperoleh sumber daya
dari server di zona internet publik (Masoud, 2013). Di sini semua klien akan mendapatkan
alamat IP lokal yang diberikan oleh komputer server. Dengan mekanisme NAT terbatasnya
IP publik tidak menjadi masalah.

Salah satu syarat untuk menghubugkan komputer ke jaringan internet adalah dengan
menggunakan IP publik. Melalui NAT memungkinkan beberapa node untuk berbagi satu
atau lebih alamat IP publik. Gateway NAT berada pada batas jaringan lokal dan publik dan
memodifikasi alamat IP lokal dan port dari paket yang diperuntukkan untuk jaringan publik.
Paket IP yang dibundel dengan IPSec, seperti AH dan ESP secara intrinsik dimaksudkan
untuk melindungi integritas dari paket IP (termasuk sumber dan tujuan alamat) dari
perubahan atau gangguan karena peran fundamental NAT gateway untuk memodifikasi
alamat IP dalam header paket, IPSec, dan NAT memiliki ketidakcocokan intrinsik (Ahmad
and Yaacob, 2012).

NAT bekerja dengan mengalihkan suatu paket data dari suatu alamat IP ke alamat IP
lainnya. Ketika suatu paket dialihkan, NAT akan mengingat dari mana asal paket dan
kemana tujuan paket tersebut. Apabila paket kembali, NAT akan mengirimkannya ke
alamat asal atau dengan kata lain host hanya akan menerima paket yang dikirim atau yang
dimintanya sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik. Jaringan komputer LAN yang
menggunakan NAT disebut dengan NATted Network. Sebagai contoh, di MikroTik NAT
digunakan untuk komunikasi internal dan komunikasi eksternal maksudnya pengalihan data
dapat dilakukan untuk paket yang berasal dari jaringan NATted (internal) ke jaringan luar
eksternal atau dari jaringan luar menuju jaringan NATted. Hal tersebut sering disebut

dengan komunikasi dua arah dari dan ke jaringan NATted atau internal.

5. Paket Cisco Tracer


Packet Tracer adalah sebuah software yang dikembangkan oleh Cisco. Software
tersebut berfungsi untuk membuat suatu jaringan komputer atau sering disebut dengan
komputer network. Program ini telah tersedia beberapa komponen-kompenen atau alat-alat
yang sering dipakai atau digunakan dalam sistem jaringan tersebut, seperti kabel LAN
(crossover, straight, router dan lain sebagainya).

Cisco Packet Tracer adalah tools e-learning yand dibuat oleh Cisco yang akan mensimulasi
cara kerja suatu jaringan berdasarkan topologi dan konfigurasi yang diberlakukan oleh
penggunanya persis seperti aslinya. Gie (2012). Berdasarkan uraian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa packet tracer merupakan sebuah aplikasi simulasi dalam jaringan
komputer yang bisa menstimulasikan sebuah jaringan meliputi berbagai perangkat
internetworking, seperti Computer, router, bridge, hub/switch dan media fisik (kabel)
berdasarkan topologi jaringan yang ditentukan. Menurut Iwan (2010) Cisco Packet Tracer
memiliki manfaat sebagai berikut: 1)Membuat pengajaran lebih mudah dengan
menyediakan multiuser. 2) Membuat belajar lebih mudah dengan menyediakan jaringan
realistis simulasi dan visualisasi lingkungan. 3) Suplemen peralatan nyata dan
memungkinkan diperpanjang kesempatan keterbatasan belajar di luar kelas fisik. 4)
Mensimulasikan real time yang mendasari jaringan logika. 5) Memberdayakan siswa untuk
mengeksplorasi konsep, melakukan eksperimen dan menguji pemahaman mereka.
Menurut Hariyanto (2010) Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco
yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang
penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco System dan disediakan
gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking
Academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan
pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di
bidang alat-alat jaringan Cisco.
C. Langkah Percobaan

1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
a) Laptop/komputer
b) Software Paket Cisco Tracer

2. Langkah-Langkah Setting IP pada Paket Cisco Tracer

1. Buka software paket Cisco Tracer

Gambar 1. Tampilan Paket Cisco Tracer


2. Pastikan saat membuka software Cisco jaringa internet mati atau terputus untuk
menghindari login secara online.
Gambar 2. Tampilan Awal Paket Cisco Tracer

3. Kemudian Drag and Drop semua komponen (seperti Server, Router, PC, Switch) yang
dibutuhkan pada halaman kerja project.

Gambar 3. Proses Back and Drop Semua Komponen


4. Kemudian pilih komonen cable dan sambungkan tiap komponen dengan straight cable
sehingga membentuk sebuah topologi jaringan.

Gambar 4. Proses Penyambungan Komponen

5. Kemudian setting konfigurasi IP pada setiap komponen agar dapat terhubung satu
sama lain.
Gambar 5. Proses Setting IP Setiap Komponen
6. Kemudian settipda ng konfigurasi IP Interface pada Router NAT Staticdan Router
NAT Dynamic.

Gambar 6. Proses Setting IP Interface pada Router

7. Berikut adalah tampilan jaringan NAT setelah konfigurasi IP.


Gambar 2. Tampilan Jaringan NAT Setelah Konfigurasi IP
8. Berikutnya adalah proses setting konfigurasi Router NAT Static disambungkan pada
Web Server agar setipa PC dapat terkoneksi dengan jaringan.

Gambar 8. Proses Konfigurasi Router NAT Static


9. Kemudian adalah proses setting konfigurasi Router NAT Dynamic disambungkan
pada Web Server agar setipa PC dapat terkoneksi dengan jaringan.

Gambar 8. Proses Konfigurasi Router NAT Dynamic


10. Hasil uji coba Ping pada PC 0 Local Networt Static NAT setelah dilakukan
konfigurasi IP ke Server.

Gambar 10. Hasil Uji Coba PC 0


11. Hasil uji coba Ping pada PC 1 Local Networt Static NAT setelah dilakukan
konfigurasi IP ke Server.

Gambar 10. Hasil Uji Coba PC 1

12. Hasil uji coba Ping pada PC 2 Local Networt Dynamic NAT setelah dilakukan
konfigurasi IP ke Server.

Gambar 12. Hasil Uji Coba PC 2


13. Hasil uji coba Ping pada PC 3 Local Networt Dynamic NAT setelah dilakukan
konfigurasi IP ke Server.

Gambar 13. Hasil Uji Coba PC 3

D. Kesimpulan

Pada praktikum setting IP melalui Cisco Tracer kali ini dapat disimpulkan jaringan
memerlukan aplikasi Network Monitoring System untuk simulasi yang dapat mencerminkan
arsitektur dari jaringan komputer pada sistem jaringan yang digunakan. Dengan
menggunakan aplikasi software cisco packet tracer, simulasi data mengenai jaringan dapat
dimanfaatkan menjadi informasi tentang keadaan koneksi suatu komputer dalam suatu
jaringan, sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan jaringan computer. Baik
melalui Setting IP Lan sederhana maupun setting IP perangkat Gateway.

E. Referensi
Pohan, H.I. (2019). Analisis dan Implementasi Internet Gateway Menggunakan Mikrotik
Routerboard di Virtualbox. Universitas Pembangunan Panca Budi
Medan. Medan.
file:///E:/MATKUL/SEMESTER%205/Praktikum%20Jaringan%20Komputer/Pert emuan
%204/1704-277-3467-1-10-20210519.pdf

Hariyanto, D., Nugraha, A.C., Hertanto, D.B. (2012). Pelatihan Pengguaan


Software Simulasi Jaringan “Paket Tracer” Untuk Meningkatkan Kopetensi Guru-Guru
SMK Program Keahlian Komputer Jaringan di Kabupaten Kulonprogo. Universitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta. file:///E:/MATKUL/SEMESTER%205/Praktikum%20Jaringan
%20Komputer/Pert emuan%204/2012-artikel-ppm-pelatihan-packet-tracer.pdf

Mukti, A.R., Ferdiansyah. (2017). Studi Performa Migrasi IPV4 KE IPV6 Pada Metode
Tunneling. Program Studi Magister Teknik Informatika. Universitas Bina Darma.
Palembang. http://eprints.binadarma.ac.id/3562/1/jurnal-aanrestumukti.pdf

Tutang., Tutuko. A., Rosyidin. K. (2015). Implementasi Network Address


Translation (NAT) Menggunakan Kerio Control Versi 7.4.1 Di Pusat Penelitian Bioteknologi
– LIPI. Pusat Peneitian Bioteknologi LIPI. Jakarta.
file:///E:/MATKUL/SEMESTER%205/Praktikum%20Jaringan%20Komputer/Pert emuan
%205/IMPLEMENTASI_NETWORK_ADDRESS_TRANSLATION_NA

T_MENGG.pdf

Anda mungkin juga menyukai