BAB II
LAPORAN KASUS
• Nama : Tn. S
• Tgl Lahir/Umur : 12-09-1968/ 48 Tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Nomor RM : 17-04-00
• Alamat : Dsn. Krajan, Kabat
• Pekerjaan : buruh tani
• Tgl masuk RS : 7/7/2017
2.2 ANAMNESIS
1. Keluhan utama:
Sesak nafas
2. Riwayat penyakit sekarang:
Sesak nafas dirasakan kurang lebih sejak 3 hari (rabu 5/7/2017) dan dirasakan
semakin memberat terutama di malam hari. Batuk (+) kurang lebih 2 bulan. Batuk
disertai dahak berwarna hitam dan merah serta bau mulut yang menyengat.
Demam hilang timbul dan menggigil sejak kurang lebih 3 bulan, memberat saat
malam hari. Pasien juga mengeluh berkeringat malam hari (+), penurunan nafsu
makan (+), dan penurunan berat badan selama kurang lebih 3 bulan terakhir.
3. Riwayat alergi: disangkal
- Riwayat penyakit serupa (batuk berdahak dan sesak) kurang lebih 3 bulan
yang lalu.
6. Riwayat pengobatan
4
5
yaitu 2 bulan. Pasien putus obat selama 2 minggu karena alasan tidak telaten
minum obat dan dirasa batuk berkurang. Sedangkan keputusan pasien untuk
melanjutkan pengobatan OAT karena, setelah 2 minggu putus obat gejala batuk
disertai dahak dan sesak muncul kembali. Kemudian pasien periksa dahak di RS
Yasmin dan menurut keterangan keluarga pasien didiagnosis TB. Pasien
melakukan pengobatan OAT lagi sampai sekarang.
Auskultasi : bronkovesikuler + +
+ +
+
TB Paru
Pneumonia
Bronkiektasis
Efusi pleura
Abses paru
Tumor paru
2.6 RESUME
Tn. S datang dengan keluhan sesak yang dirasakan kurang lebih sejak 3 hari dan
dirasakan semakin memberat terutama di malam hari. Tn. S juga mengalami batuk
kurang lebih 2 bulan disertai dahak berwarna hitam dan merah. Bau mulut terasa sangat
menyengat. Keluhan lain yaitu sering berkeringat terutama pada malam hari terkadang
disertai menggigil di malam hari. Selain itu Tn.S mengaku nafsu makan berkurang, dan
mengalami penurunan berat badan selama kurang lebih 3 bulan terakhir. Pasien sedang
menjalani pengobatan OAT selama 3 bulan, terhitung dari 1 bulan pengobatan sebelum
putus obat dan setelah putus obat (hingga sekarang) yaitu 2 bulan. Pasien putus obat
selama 2 minggu karena alasan tidak telaten minum obat dan dirasa batuk berkurang.
Sedangkan keputusan pasien untuk melanjutkan pengobatan OAT karena, setelah 2
minggu putus obat gejala batuk disertai dahak dan sesak muncul kembali. Kemudian
pasien periksa dahak di RS Yasmin dan menurut keterangan keluarga pasien didiagnosis
TB. Pasien melakukan pengobatan OAT lagi sampai sekarang.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik dan kesadaran compos
mentis. Tanda-tanda vital berada dalam batas normal. Pada palpasi ditemukan penurunan
fremitus raba dada kanan bawah diikuti penurunan suara nafas pada dada kanan bawah
saat auskultasi. Ronchi basah halus terdengar di kedua sisi. Hasil pemeriksaan DL tidak
didapatkan leukositosis. Pada foto toraks yang dilakukan tanggal 2 Juni 2017 didapatkan
gambaran air-fluid level dan kavitas yang dikelilingi oleh infiltrat di regio media-inferior
pulmo dextra. Perencanaan pemeriksaan sputum BTA Pagi dan Sewaktu dilakukan untuk
menegakkan diagnosis TB.
Pemeriksaan dahak PS
PITC
OAT dilanjutkan
- Untuk menegakkan diagnosis Abses paru dan planning:
Pertimbangan Foto thorax ulang
Kultur sputum Anaerob
Drip Metronidazole 3x500mg
- Untuk menegakkan diagnosis efusi pleura paru dan planning:
USG thorax
Rencana pungsi percobaan cairan pleura
Injeksi Levofloxacin 1x500mg
- Untuk planning Anemia:
Drip chrome 1 amp dalam PZ 500 (14 tpm)
Kalnex 3x500 mg amp
Transfusi PRC 1 kolf bila diperlukan
- terapi simptomatis:
Injeksi Solvinex 3x1 amp
Injeksi ranitidine 2x1 amp
Nebul ventolin 1 amp/6 jam --> jika sesak tidak membaik ganti dengan combivent
3x/L
2. Monitoring
Tabel 1. Analisis SOAP
Subjective Objective Assessment Planning
8/7/2017 KU baik, GCS 4,5.6 Dx :
Sesak, TD: 100/70 mmHg TB paru -Pemeriksaan dahak PS
Batuk, dahak RR: 18X/mnt -PITC
putih sedikit K/L: a/i/c/d -/-/-/+ -OAT dilanjutkan
bercak hitam Abses paru dd Abses paru:
Thorax (pulmo)
Efusi pleura -Foto thorax ulang
I: gerak dada simetris
-Kultur sputum Anaerob
Pal: fremitus raba
Efusi pleura:
asimetris paru kanan
-USG thorax
9
Terapi simtomatis:
Terapi tetap
10
Maintenance:
Inf. PZ + drip Aminofilin 1
amp
10/7/2017 KU baik, GCS 4,5.6 Dx :
Sesak (+), TD :110/70 TB paru -Pemeriksaan dahak PS
batuk (+) N:90 -OAT dilanjutkan
RR: 22 -PITC
Abses paru dd Abses paru:
K/L: a/i/c/d -/-/-/+
Efusi pleura -Foto thorax ulang
Thorax (pulmo)
-Kultur sputum Anaerob
I: gerak dada simetris
Efusi pleura:
Pal: fremitus raba
-USG thorax
asimetris paru kanan
-Rencana pungsi percobaan
bawah menurun
cairan pleura
Per: R | S
-Injeksi Levofloxacin 1x500mg
Aus: bronkoves ↓ | +
Anemia -Drip chrome 1 amp dalam PZ
rh + | + wh - | -
500 (14 tpm)
-Kalnex 3x500 mg amp
Terapi anemia belum
-DL ulang
masuk
Terapi simtomatis:
Solvinex stop
Nebul ventolin stop
Nebul combivent 3x/L
Terapi tetap
Maintenance:
Inf. PZ + drip Aminofilin 1
amp
11/7/2017 KU baik, GCS 4,5.6 Dx :
Batuk, TD : 110/80 TB paru -Pemeriksaan dahak PS
sesak RR: 24 -OAT dilanjutkan
Terapi simtomatis:
Terapi tetap
Maintenance:
Inf. PZ + drip Aminofilin 1
amp
12/7/2017 KU baik, GCS 4,5.6 Dx :
batuk, TD : 110/70 TB paru -Pemeriksaan dahak PS
sesak RR: 21 -OAT dilanjutkan
berkurang K/L: a/i/c/d -/-/-/+ -PITC
Abses paru -Drip Metronidazole
Thorax (pulmo)
3x500mg
I: gerak dada simetris
-Foto thorax ulang
Pal: fremitus raba
-Kultur sputum Anaerob
asimetris paru kanan
anemia -Drip chrome 1 amp dalam PZ
bawah menurun
500 (14 tpm)
Per: R | S
-Kalnex 3x500 mg amp
Aus: bronkoves ↓ | +
-DL ulang
rh + | + wh - | -
Terapi simtomatis:
Pungsi: tidak
Nebul stop
mengeluarkan
Terapi tetap
cairan/pus
12
Maintenance:
Terapi anemia belum Inf. PZ + drip Aminofilin 1
masuk amp
13/5/2016 KU baik, GCS 4,5.6 Dx :
Batuk, TD : 100/60 TB paru -OAT dilanjutkan
sesak RR: 28 -PITC
rh + | + wh - | - Ambroxol 3 x 1
Terapi tetap
DL: Maintenance:
Leukosit 14,7 Inf. PZ + drip Aminofilin 1
Eritrosit 2,89 amp
Hb 8,0
Htc 24,5
GDA 141
PITC (-)
DL:
Leukosit 8,5
Eritrosit 3,67
Hb 10,3
Htc 31,2