Anda di halaman 1dari 39

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.

D DENGAN DIABETES
MILITUS DI LEMBUR PASIR RT. 03 RW. 05 KELURAHAN SINDANGSARI
KECAMATAN LEMBURSITU KOTA SUKABUMI

Satuan Mata Ajar Keperawatan Gerontik

Disusun Oleh :

Adella Yanuar Melania (C1AC21003)

Kelompok 5

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
SUKABUMI
2021
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.D DENGAN DIABETES
MILITUS DI LEMBUR PASIR RT. 03 RW. 05 KELURAHAN SINDANGSARI
KECAMATAN LEMBURSITU KOTA SUKABUMI

A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 3 Januari 2022
Pukul : 14.00 WIB
Oleh : Adella Yanuar Melania

1. Identitas Klien
Nama : Ny.D
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 60 Tahun
Suku/Bangsa : Indonesia
Alamat : Lembur Pasir RT03/RW05 Kel.Sindangsari
Kec. Lembursitu Kota Sukabumi
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Status Pernikahan : Menikah

2. Keluhan Utama
Klien mengeluh kedua kakinya terasa kesemutan dan nyeri di area betis.

3. Status Kesehatan Saat ini


Pada Hari Senin, 03 Januari 2022 pukul 14.00 WIB perawat A
melakukan pengkajian kepada Ny. D. Klien mengatakan memiliki penyakit
DM dan hipertensi, saat ini klien masih mengkonsumsi obat antihipertensi
secara rutin namun untuk penyakit DM tidak mengkonsumsi obat apapun.
Klien rutin datang ke Posbindu setiap satu bulan sekali. Kontrol terakhir
hasil GDS = 303 mg/dl. Klien mengatakan masih suka minum yang manis-
manis. Klien mengatakan sejak 1 tahun yang lalu mempunyai keluhan cepat
merasa lelah saat beraktivitas dan pandangan sering kabur.

4. Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien mengatakan mengetahui menderita penyakit DM sejak 6 bulan
yang lalu. Selama 6 bulan klien tidak minum obat DM, klien juga tidak
mengatur pola diet makanannya, klien masih mengkonsumsi makanan
dengan gula. Klien mengatakan dirinya belum pernah di rawat di rumah
sakit.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit turunan diabetes melitus.
Bagan 1.1 Genogram Keluarga Klien

Keterangan:

: Laki-Laki : Perempuan : Meninggal

: Klien : Tinggal satu rumah

Interpretasi :
Klien merupakan istri dari Tn.I dan ibu dari 4 orang anak. Klien mengatakan
tinggal satu rumah dengan suami sajan. Komunikasi yang dilakukan antara
klien dengan keluarganya menggunakan pola komunikasi yang efektif
sehingga hubungan klien dengan keluarganya terjalin dengan baik. Pola
asuh yang digunakan terhadap anak-anak klien menggunakan pola asuh
demokratis yang mana dalam setiap keputusan akan didiskusikan terlebih
dahulu

6. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan Umum
Compos mentis, GCS 15 (E:4 M:6 V:5) dan pakaian terlihat bersih.
b. Tanda-tanda Vital :
Tekanan Darah : 150/90 mmhg
Nadi : 85x/menit
Respirasi : 21x/menit
Suhu : 35,5℃
c. Antropometri :
Tinggi Lutut : 40 cm
Umur : 60 Tahun
BB : 52 kg
TB : 157 cm
IMT : 21,1 (berat Badan Ideal)

d. Keadaan Umum
1) Integumen :
Warna kulit putih, kulit bersih, tidak terdapat pigmentasi, turgor
kulit kering, kuku bersih.
2) Kepala :
Kulit kepala bersih, tidak ada benjolan, rambut berwarna hitam
bercampur uban, rambut tampak rapih
3) Mata :
Mata simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda, pupil isokor,
klien menggunakan kacamata baca.
4) Telinga :
Lubang telinga tampak bersih, tidak ada pengeluaran dan
pendengaran baik
5) Mulut :
Bibir tampak lembab, tidak ada perdarahan gigi dan gusi
6) Sistem pernapasan :
Hidung bersih, mukosa hidung lembab tidak ada pengeluaran,
irama nafas teratur dan tidak ada pernapasan cuping hidung
7) Sistem kardiovaskuler :
Suara jantung regular (Lupdup), tekanan darah 150/90 mmhg, nadi
85x/menit, CRT 3 detik, akral hangat.
8) Sistem gastrointestinal :
Tidak ada nyeri tekan pada ulu hati, perut tidak kembung dan
bising usus normal
9) Sistem perkemihan :
Tidak terdapat nyeri saat dilakukan Renaltem, tidak ada nyeri tekan
di kandung kemih, BAK lancar, Warna urin putih kekuning-
kuningan. Klien mengatakan kadang sering buang air kecil sampe
satu hari BAK 10x/hari, tidak ada inkontinensia urin.
10) Sistem reproduksi :
Tidak dikaji dan tidak ada keluhan
11) Sistem muskuloskeletal :
Ekstermitas atas simetris, ekstremitas bawah simetris, tidak ada
edema, jari tangan dan kaki lengkap, kekuatan otot atas 4,4 bawah
4,4 , adanya nyeri kesemutan pada kedua kakinya, klien jarang
memakai alas kaki saat didalam rumah.
12) Sistem endokrin : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening, gula darah sewaktu yang
diderita klien 330 mg//dl.

7. Pengkajian Psikososial dan Spiritual


a. Psikososial
Klien mampu bersosialisasi bersama keluarga dan tetangganya, dan
sikap klien tampak baik pula kepada orang lain, klien berharap dapat
segera sembuh dari penyakit DM nya.
b. Identifikasi Masalah Emosional :
PERTANYAAN TAHAP 1
1) Apakah klien mengalami sukar tidur? Tidak
2) Apakah klien sering merasa gelisah? Tidak
3) Apakah klien sering murung atau menangis sendiri? Tidak
4) Apakah klien sering was-was atau khawatir? Tidak
Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1
jawaban “Ya”
PERTANYAAN TAHAP 2
1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan? Ya
2) Ada masalah atau banyak pikiran?
Tidak
3) Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain?
Tidak
4) Menggunakan obat tidur/penenang atau anjuran dokter?
Tidak
5) Cenderung mengurung diri?
Tidak
Bila lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “Ya”
Masalah Emosional Positif (+)
c. Spiritual :
Klien beragama islam, klien rutin mengikuti pengajian atau kegiatan
keagamaan, dan klien selalu berdoa atas kesembuhan nya.

8. Pengkajian Fungsional Klien


a. KATZ Indeks :
A. Mandiri dalam makan, kontinentia (BAK, BAB), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi.
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas.
C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain.
E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan satu fungsi yang
lain.
F. Mandiri, kecuali mandi, berpakain, ke toilet, berpindah dan satu
fungsi yang lain.
G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
H. Lain-lain (minimal ada 2 ketergantungan yang tidak sesuai dengan
kategori di atas).
Interpretasi :
Berdasarkan hasil KATZ Indeks, Ny.D termasuk ke dalam kategori A
yang artinya mandiri dalam makan, kontinentia (BAK, BAB),
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi.

b. BARHTEL Indeks :
Modifikasi Dari Barthel Indeks
Dgn
Nilai
No Kriteria Bantu Mandiri Keterangan
Klien
an
Frekuensi : 3x/hari
Jumlah : 1 porsi
1 Makan 5 10 10
Jenis : nasi, lauk
pauk, sayur
Frekuensi : 6x/hari
2 Minum 5 10 10 Jumlah : 5-7 gelas
Jenis : air putih
Berpindah dari kursi Tidak mampu
3 roda ke tempat tidur, 5-10 15 15 berpindah tanpa
sebaliknya dibantu
4 Personal toilet (cuci 0 5 5 Frekuensi : 2x/hari
muka, menyisir
rambut, gosok gigi)
Keluar masuk toilet Membutuhkan
(membuka pakaian, bantuan
5 5 10 10
menyeka tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5 15 15 Frekuensi : 2x/hari
Jalan di permukaan Membutuhkan
7 0 5 5
datar bantuan
Membutuhkan
8 Naik turun tangga 5 10 10
bantuan
Membutuhkan
9 Mengenakan pakaian 5 10 10
bantuan
Frekuensi : 1-2x/hari
Kontrol bowel
10 5 10 10 Konsistensi : padat
(BAB)
Memakai popok
Frekuensi : 5-6x/hari
Kontrol bladder
11 5 10 10 Warna : jernih
(BAK)
Memakai popok
Klien tidak mampu
12 Olah raga/latihan 5 10 10
berolahraga/latihan
Rekreasi/ Jenis : menonoton tv
13 Pemanfaatan waktu 5 10 10 Frekuensi : 2-3x/hari
luang

Keterangan :
130 : Mandiri
60 – 125 : Ketergantungan sebagian
55 : Ketergantungan total

Interpretasi :
Berdasarkan skor diatas dengan jumlah skor 130. Maka klien termasuk
ke dalam kategori mandiri.

9. Pengkajian Status Mental Gerontik


a. Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan
Short Portable Mental Status Questioner (SPMSQ)
Benar Salah No Pertanyaan
 1 Tanggal berapa hari ini ?
 2 Hari apa sekarang ini ?
 3 Apa nama tempat ini ?
 4 Dimana alamat anda ?
 5 Berapa umur anda ?
 6 Kapan anda lahir ? (minimal tahun lahir)
 7 Siapa Presiden Indonesia sekarang ?
 8 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ?
 9 Siapa nama ibu anda ?
Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari
 10
setiap angka baru, semua secara menurun
Σ= 10 Σ= 0

Score total = 0
Standar :
Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : kerusakan itelektual ringan
Salah 6-8 : Kerusakan intelektual sedang
Salah 9-10 : Kerusakan intelektual berat
Interpretasi :
Dalam pengkajian status mental, klien dapat menjawab semua
pertanyaan dan termasuk ke dalam kategori Fungsi Intelektual Utuh.
b. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan
MMSE (Mini Mental Status Exam)
1) Orientasi
2) Registrasi
3) Perhatian
4) Kalkulasi
5) Mengingat kembali
6) Bahasa
Aspek Nilai Nilai
No Kriteria
Kognitif Max Klien
Menyebutkan dengan benar :
Tahun : 2022
Musim : Kemarau
5 5
Tanggal : 3
Hari : Senin
Bulan : Mei
1 Orientasi
Dimana kita sekarang berada ?
Negara Indonesia
Propinsi Jawa Barat
5 4
Kota Sukabumi
Lembur Pasir
Rumah klien
Sebutkan nama 3 objek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing
objek. Kemudian tanyakan
3 Registrasi 3 3 kepada klien ketiga obyek tadi
(Untuk disebutkan)
Obyek kursi
Obyek meja
Obyek pintu
Minta klien untuk memulai dari
angka 100 kemudian dikurangi
7 sampai 5 kali/tingkat
Perhatian dan 93
4 5 3
kalkulasi 86
79
72
65
5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi
ketiga obyek pada no. 2
(registrasi) tadi. Bila benar, 1
point untuk masing-masing
obyek
Tunjukan pada klien suatu
benda dan tanyakan namanya
2 pada klien
-pensil
-buku
Minta klien untuk mengulang
kata berikut : “tak ada jika, dan,
0
atau, tetapi” bila benar, niali
satu point
Minta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri
dari 3 langkah :
“Ambil kertas ditangan anda,
6 Bahasa 9 2
lipat dua dan taruh di lantai”
Ambil kertas di tangan anda
Lipat dua
Taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk
hal berikut (bila aktivitas sesuai
1
perintah nilai 1 point)
“Tutup mata anda”
Perintahkan pada klien untuk
menulis satu kalimat dan
1 menyalin gambar
Tulis satu kalimat
Menyalin gambar
Total Nilai 23

Standar :
23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
18 – 22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat
Interpretasi :
Dari hasil penilaian MMSE didapatkan nilai 23, maka termasuk ke
dalam kategori Askpek Kognitif dan Fungsi Mental Baik.

10. Pengkajian Keseimbangan (Tineti,1998)


a. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
1) Bangun dari tempat duduk.
Klien dapat bangun dari tempat duduknya (0)
2) Duduk ke kursi.
Klien dapat duduk ke kursi (0)
3) Menahan dorongan pada sternum.
Klien dapat menahan dorongan pada sternum (0)
4) Mata tertutup.
Klien dapat menutup mata (0)
5) Perputaran leher.
Klien dapat memutarkan lehernya (0)
6) Gerakan menggapai sesuatu.
Klien dapat menggapai sesuatu (0)
7) Membungkuk.
Klien dapat membungkuk (0)
b. Komponen gaya berjalan atau pergerakan
1) Berjalan sesuai perintah : (0)
2) Kemampuan mengangkat kaki saat berjalan : (0)
3) Kontinuitas langkah kaki saat berjalan : (0)
4) Kesimetrisan langkah : (1)
5) Penyimpangan jalur pada saat berjalan : (1)
6) Berbalik : (0)
Jumlah : (2)
Standar :
0-5 : Resiko jatuh rendah
6 - 10 : Resiko jatuh sedang
11-15 : Resiko jatuh tinggi
Interpretasi :
Dalam keseimbangan, klien mendapatkan jumlah 2 dengan standar nilai
yaitu Resiko Jatuh rendah.

11. Geriatric Depression Scale (Skala Depresi)

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda? √
Apakah anda telah banyak meninggalkan banyak kegiatan
2 √
dan minta/kesenangan anda?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? √
4 Apakah anda sering merasa bosan? √
5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat? √
Apakah anda merasa takut sesuatu yang buruk akan terjadi
6 √
pada anda?
Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup
7 √
anda?
8 Apakah anda merasa sering tidak berdaya? √
Apakah anda sering dirumah daripada pergi keluar dan
9 √
mengerjakan sesuatu hal yang baru?
Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan
10 √
daya ingat anda dibandingkan kebanyakan orang?
Apakah anda pikir bahwa kehidupan anda sekarang
11 √
menyenangkan?
12 Apakah anda merasa berharga seperti perasaan anda saat ini? √
13 Apakah anda merasa penuh semangat? √
Apakah anda pikir anda merasa bahwa keadaan anda tidak
14 √
ada harapan?
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain, lebih baik keadannya √
daripada anda?
Jumlah 0

*Setiap jawaban yang sesuai mempunyai skor 1


Keterangan :
Score 5 -9 : Kemungkinan depresi
Score 10 atau lebih : Depresi
Interpretasi :
Klien Ny.D saat dilakukan pemeriksaan dengan kuesioner Skala Depresi,
Ny.D memperoleh total skor sejumlah 0 sehingga Ny.D dapat dikategorikan
dalam kategori tidak depresi.
ANALISA DATA

Nama klien : Ny.D Ruangan/kamar : -


Umur : 60 Tahun No. RM : -

Data (Symptom) Penyebab (Etiologi) Masalah (Problem)


Data Subjektif :
- Klien mengatakan selalu
lapar dan haus
- Klien masih suka makan
dan minum yang manis-
manis. Hiperglikemi (DM)
- Klien mengatakan selalu ↓
makan nasi dengan porsi Ketidakstabilan vaskuler Resiko Ketidakstabilan
yang tidak tentu ↓ Kadar Glukosa Darah
- Klien Mengatakan Poli Pagi, Poli Dipsi (00179)
penglihatannya kabur ↓
Data Objektif : Diet tidak teratur
- Klien nampak meminum
teh manis hangat
- Klien terlihat haus
- Klien menggunakan
kacamata baca
Data Subjektif :
- Klien mengatakan
mengetahui menderita
penyakit DM sejak 6
bulan yang lalu.
- Klien mengatakan tidak
Kurangnya informasi tentang
tahu apa yang harus ia
penyakit Ketidakefektifan
lakukan untuk
↓ Manajemen Kesehatan
penyakitnya
Kurang pengetahuan tentang (00078)
Data Objektif :
program terapeutik
- GDS = 235 mg/dl
- Klien tampak belum
paham tentang
kesehatannya
- Pendidikan terakhir
klien SD

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1 Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (00179)


2 Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan (00078)
RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan NOC NIC


Data
Kode Diagnosa Kode Hasil Kode Intervensi
Data Pendukung Masalah Kesehatan Komunitas :
Data Subjektif : Domain 2 : Nutrisi Domain IV : Pengetahuan Domain I : Perawatan
- Klien mengatakan tentang Kesehatan & Perilaku yang mendukung fungsi
selalu lapar dan Kelas 4 : Metaboliesme fisik
haus Kelas Q : Pengetahuan tentang
- Klien masih suka Diagnosa : Resiko Kesehatan Kelas D : Dukungan
makan dan 00179 Ketidakstabilan Kadar 1622 1020 nutrisi
Outcomes : Perilaku patuh diet
minum yang Glukosa Darah
yang disarankan Outcomes : Penahapan
manis-manis.
diet
- Klien mengatakan Indikator :
selalu makan nasi 16220 a. Memilih makanan dan cairan a. Kaji tingkat pengetahuan
dengan porsi yang 2 yang sesuai dengan diet yang pasien mengenai diet
tidak tentu di tentukan yang disarankan
- Klien b. Memilih porsi yang sesuai b. Ajarkan pasien nama-
Mengatakan 16220 dengan diet yang ditentukan nama makanan yang
penglihatannya 4 c. Memakan makanan yang sesuai dengan diet yang
kabur sesuai dengan diet yang disarankan.
Data Objektif : 16220 ditentukan c. Informasikan pada
- Klien nampak 5 d. Meminum minuman yang pasien jangka waktu
meminum teh sesuai dengan diet yang pasien harus mengikuti
manis hangat 16220 ditentukan diet yang disarankan
- Klien terlihat 5 e. Mengikuti rekomendasi dalam d. Intruksikan pasien untuk
haus tahap diet menghindari makanan
Klien menggunakan 16221 yang dipantang dan
kacamata baca 4 mengonsumsi makanan
yang diperbolehkan
Data Subjektif : Domain 1 : Promosi Domain IV : Pengetahuan Domain III : Perilaku
- Klien mengatakan Kesehatan tentang Kesehatan & Perilaku
mengetahui Kelas S : Pendidikan
menderita Kelas 2 : Manajemen Kelas FF : Manajemen Pasien
penyakit DM Kesehatan Kesehatan 5602
Outcomes : Pengajaran :
sejak 6 bulan 1619
Outcomes : Manajemen Diri : Proses Penyakit
yang lalu. Diagnosa :
Diabetes (1619)
- Klien mengatakan 00078 Ketidakefektifan a. Kaji tingkat pengetahuan
tidak tahu apa Manajemen Kesehatan 16190 Indikator : klien tentang proses
yang harus ia 3 a. Melakukan tindakan penyakit.
lakukan untuk pencegahan dengan perawatan b. Berikan penyuluhan
penyakitnya 16190 kaki tentang penyakit klien
Data Objektif : 9 b. Menjalani aturan pengobatan (Diabetes Mellitus).
- GDS = 235 mg/dl sesuai resep c. Jelaskan tentang
- Klien tampak 16190 c. Memantau glukosa darah program terapi.
belum paham 9 d. Mengikuti diet yang d. Diskusikan tentang
tentang 16091 direkomendasikan perubahan gaya hidup.
kesehatannya 1 e. Berpartisipasi dalam olahraga e. Ajarkan senam diabetik
- Pendidikan yang direkomendasikan
terakhir klien SD 16092 f. Melakukan kebiasaan hidup
0 secara rutin

16192
7
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Diagnosa Keperawatan Hari/Tanggal/Waktu Implementasi Paraf Evaluasi


1 Domain 2 : Nutrisi Jum’at, 07 Januari Domain I : Perawatan yang mendukung Adella S : Ny. D mengatakan sudah paham
2022 (10.00 WIB) fungsi fisik mengenai diit rendah gula dan apa saja
Kelas 4 : Metaboliesme Kelas D : Dukungan nutrisi
yang boleh serta tidak dimakan
Diagnosa : Resiko Outcomes : Penahapan diet
1. Kaji tingkat pengetahuan pasien terhadap penderita gula.
Ketidakstabilan Kadar mengenai diet yang disarankan O :Ny.D Tmpak Antusias dan dapat
Glukosa Darah 2. Ajarkan pasien nama-nama makanan
mengikuti arahan serta tampak paham
yang sesuai dengan diet yang
disarankan. dengan apa yang sudah disampaikan
3. Informasikan pada pasien jangka A : Masalah teratasi
waktu pasien harus mengikuti diet
P : Intervensi dihentikan
yang disarankan
4. Intruksikan pasien untuk menghindari
makanan yang dipantang dan
mengonsumsi makanan yang
diperbolehkan
2. Domain 1 : Promosi Jum’at, 07
Januari Domain III : Perilaku Adella S : Ny. D mengatakan sudah paham
Kesehatan Kelas S : Pendidikan Pasien
2022 (10.15 WIB) mengenai penyakit DM dan manfaat,
Outcomes : Pengajaran : Proses
Kelas 2 : Manajemen Penyakit tujuan dan cara senam diabetik
Kesehatan a. Kaji tingkat pengetahuan klien
O :Ny.D Tampak Antusias dan dapat
Diagnosa : tentang proses penyakit.
mengikuti arahan serta tampak paham
Ketidakefektifan b. Berikan penyuluhan tentang penyakit
dengan apa yang sudah disampaikan
Manajemen Kesehatan klien (Diabetes Mellitus).
A : Masalah teratasi
c. Jelaskan tentang program terapi.
P : Intervensi dihentikan
d. Diskusikan tentang perubahan gaya
hidup.
e. Ajarkan senam diabetik
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIABETES MILITUS

Pokok bahasan : Diabetes Militus

Sub-pokok : Pengertian, penyebab, tanda dan gejala, penatalaksanaan


bahasan Diabetes Militus

Sasaran : Ny. D

Tempat : Di rumah

Waktu : 07 Januari 2022

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan klien dapat
memahami tentang Diabetes Militus.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit tentang Diabetes Militus
Tipe 2, diharapkan klien dapat:
1. Mengetahui tentang pengertian Diabetes Militus.
2. Menyebutkan penyebab Diabetes Militus.
3. Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Militus .
4. Menyebutkan penatalaksanaan terapi-terapi Diabetes Militus.
C. Materi
Terlampir
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Lembar SAP

F. Kegiatan Belajar Mengajar


Waktu Kegiatan Respon
Pembukaan:
- Mengucapkan salam - Menjawab salam
2 menit - Mengingatkan kontrak waktu - Menyepakati kontrak
- Menjelaskan tujuan dan pokok - Mendengarkan
bahasan yang akan disampaikan
Penyampaian Materi
- Mengetahui tentang pengertian
- Mendengarkan dan
Diabetes Militus.
melihat
- Menyebutkan penyebab Diabetes
10 menit Militus.
- Menyebutkan tanda dan gejala
Diabetes Militus.
- Menyebutkan penatalaksanaan
Terapi-terapi Diabetes Militus.
Terminasi:
- Evaluasi kegiatan berupa tanya - Aktif menjawab
3 menit jawab - Mendengarkan
- Menyimpulkan kegiatan - Menjawab salam
- Mengucap salam

G. Evaluasi
Prosedur : Pre test, Post test, praktik
Jenis : Lisan
Bentuk : Pertanyaan dan perintah

\
MATERI
DIABETES MILITUS

A. Pengertian Diabetes Militus


Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya (Henderina, 2019). Seseorang
dapat didiagnosa diabetes melitus apabila mempunyai gejala klasik
diabetes melitus seperti poliuria, polidipsi, dan polifagi disertai dengan
kadar gula darah sewaktu ≥200 mg/dl dan gula darah puasa ≥126 mg/dl
(PERKENI, 2017)..
B. Penyebab Diabetes Militus
Kondisi DM disebabkan oleh kekurangan insulin namun tidak
mutlak. Ini berarti bahwa tubuh tidak mampu memproduksi insulin yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan yang ditandai dengan kekurangan sel
beta atau defisiensi insulin resistensi insulin perifer. Resistensi insulin
perifer berarti terjadi kerusakan pada reseptor-reseptor insulin sehingga
menyebabkan insulin menjadi kurang efektif mengantar pesan-pesan
biokimia menuju sel-sel. Dalam kebanyakan kasus diabetes ini, ketika obat
oral gagal untuk merangsang pelepasan insulin yang memadai, maka
pemberian obat melalui suntikan dapat menjadi alternatif.
C. Tanda dan Gejala Diabetes Militus
Beberapa gejala umum yang dapat ditimbulkan oleh penyakit DM
diantaranya:
1. Pengeluaran urin (Poliuria).
Poliuria adalah keadaan dimana volume air kemih dalam 24 jam
meningkat melebihi batas normal. Poliuria timbul sebagai gejala DM
dikarenakan kadar gula dalam tubuh relatif tinggi sehingga tubuh tidak
sanggup untuk mengurainya dan berusaha untuk mengeluarkan melalui
urin. Gejala pengeluaran urin ini lebih sering terjadi pada malam hari
dan urin yang dikeluarkan mengandung glukosa.
2. Timbul rasa haus (Polidipsia)
Polidipsia adalah rasa haus berlebihan yang timbul karena kadar
glukosa terbawa oleh urin sehingga tubuh merespon untuk
meningkatkan asupan cairan.
3. Timbul rasa lapar (Polifagia)
Pasien DM akan merasa cepat lapar dan lemas, hal tersebut
disebabkan karena glukosa dalam tubuh semakin habis sedangkan
kadar glukosa dalam darah cukup tinggi .
4. Penyusutan berat badan.
Penyusutan berat badan pada pasien DM disebabkan karena tubuh
terpaksa mengambil dan membakar lemak sebagai cadangan energi.
D. Penatalaksanaan Diabetes Militus
Lebih lanjut PERKENI menjelaskan bahwa ada empat pilar
penatalaksanaan pada penderita diabetes yaitu edukasi, terapi nutrisi
medis, latihan jasmani, dan terapi farmakologis. Latihan jasmani yang
dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat aerobic dengan intensitas
sedang seperti: jalan cepat, bersepeda santai, jogging, senam, dan
berenang. Salah satu latihan jasmani yang dianjurkan untuk dilakukan oleh
penderita DM yaitu Senam Kaki.
Prosedur terapi senam kaki yaitu senam kaki dilakukan selama 15 menit 5
kali seminggu sebelum makan. Prosedur Senam Diabetes Melitus yaitu:
1. Persiapan
Persiapan alat dan lingkungan:
a. Kertas Koran dua lembar
b. Kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk)
c. Sarung tangan
d. Lingkungan yang nyaman dan jaga privasi
Persiapan Klien:
Lakukan kontak topik, waktu, tempat, dan tujuan dilaksanakan senam
kaki diabetes kepada klien.
2. Prosedur
a. Perawat cuci tangan
b. Jika dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak diatas
bangku dengan kaki menyentuh lantai. Dapat juga dilakukan dalam
posisi duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai.
Dapat juga dilakukan dalam posisi berbaring dengan meluruskan
kaki.

c. Dengan melakukan tumit di lantai, jari-jari kedua belah kaki


diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti
mencengkram sebanyak 10 kali. Pada posisi tidur, jari-jari kedua
belah kaki diluruskan ke atas lalu dibengkokkan kembali ke bawah
seperti cakar ayam sebanyak 10 kali.

d. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak


kaki ke atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai
dengan tumit kaki diangkat dan diulangi sebanyak 10 kali. Pada
posisi tidur, menggerakkan jari dan tumit kaki secara bergantian
antara kaki kiri dan kaki kanan sebanyak 10 kali.
e. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas
dan buat gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan
kaki sebanyak 10 kali. Pada posisi tidur, kaki lurus ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki
sebanyak 10 kali.

f. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan


memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10
kali. Pada posisi tidur kaki harus diangkat sedikit agar dapat
melakukan gerakan memutar pada pergelangan kaki sebanyak 10
kali.
g. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan
kaki, tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10
lakukan secara bergantian. Gerakan ini sama dengan posisi tidur.

h. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti


bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi
lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini
dilakukan sekali saja, lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan
kedua bagian koran. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-
kecil dengan kedua kaki. Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan
tersebut dengan kedua kaki, lalu letakkan sobekan kertas pada
bagian kertas yang utuh. Bungkus semuanya dengan kedua kaki
menjadi bentuk bola
LEAFLEAT DAN LEMBAR BALIK
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Masalah : Diet Diabetes Militus
Pokok Bahasan : Sistem Endokrin
Sub pokok Bahasan : Diet Diabetes Militus
Sasaran : Ny. D (klien)
Waktu : 15 menit
Tempat : Rumah Ny. D
Penyuluh : Adella Yanuar Melania
a Tujuan Umum
Diharapkan Klien yang diberikan penyuluhan dapat memahami tentang diet diabetes mellitus.
b Tujuan Khusus
Peserta penyuluhan dapat :
- Memahami pengertian diabetes mellitus
- Memahami tujuan diet diabetes mellitus
- Memahami pengaturan makanan diabetes mellitus.
- Memahami contoh makanan sehat untuk pasien diabetes mellitus.
c Strategi Pelaksanaan

Tahap Alokasi
Kegiatan Pengajar Kegiatan Klien
Kegiatan Waktu
Pendahulua n 1 Memberi salam 1. Peserta menjawab salam 5 Menit
2 Menyebutkan kontrak 2. Peserta memperhatikan
waktu penyuluhan 3. Peserta memahami materi
3 Menyampaikan tujuan yang akan disampaikan
diadakannya penyuluhan 4. Peserta antusias
4 Menjelaskan pokok
materi yang akan
dibahas dan metode yang
akan digunakan untuk
mencapai tujuan.
Penyajian 1 Menjelaskan materi 1 Peserta memahami materi 15 Menit
secara benar dan jelas yang dijelaskan
Tentang : 2 Peserta memperhatikan
- Pengertian diabetes 3 Peserta bertanya
mellitus 4 Peserta menjawab
- Tujuan diet diabetes pertanyaan yang diberikan
mellitus 5 Peserta memahami
- Pengaturan makanan
diabetes mellitus.
- Contoh makanan
sehat untuk pasien
diabetes mellitus.
2 Memberikan kontak dan
feedback kepada peserta
3 Memberi kesempatan
untuk bertanya
4 Menjawab pertanyaan
5 Melemparkan
pertanyaan
6 Memberikan
reinforcement positif
Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Peserta memperhatikan 5 Menit
2. Memberikan rencana 2. Peserta menjawab salam
selanjutnya 3. Peserta pulang dengan
3. Memberi salam peningkatan pengetahuan
tentang :
- Pengertian diabetes
mellitus
- Tujuan diet diabetes
mellitus
- Pengaturan makanan
diabetes mellitus.
- Contoh makanan sehat
untuk pasien diabetes
mellitus.

A. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Diskusi/tanya jawab

B. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian diabetes mellitus
2. Tujuan diet diabetes mellitus
3. Pengaturan makanan diabetes mellitus.
4. Contoh makanan sehat untuk pasien diabetes mellitus.
C. RENCANA EVALUASI

Aspek Waktu Metode Alat Evaluator


1 Kognitif Setelah Pertanyaan 1 Lipleat Mita
- Peserta memahami
materi
materi yang telah
selesai
disampaikan
2 Afektif
- Peserta bersemangat
untuk menerima
materi
3 Psikomotor
- Peserta menunjukan

perilaku yang antusias

1 Evaluasi Proses

a Klien hadir pada pertemuan pendidikan kesehatan tentang “Diet Diabetes Mellitus”
b Klien aktif pada penyuluhan dengan tanya jawab kegiatan.
2 Evaluasi Hasil
a Kegiatan penyuluhan berlangsung dengan rencana yang telah dirancang.
b Peserta penyuluhan dapat :
 Memahami pengertian diabetes mellitus
 Memahami tujuan diet diabetes mellitus
 Memahami pengaturan makanan diabetes mellitus.
 Memahami contoh makanan sehat untuk pasien diabetes mellitus.
MATERI PENYULUHAN

A Pengertian Diabetes Mellitus


Atau yang biasa disebut dengan kencing manis yaitu penyakit gangguan metabolism
gula darah yang disebabkan oleh berkurangnya hormone insulin sehingga terjadi
peningkatan kadar gula darah.

B Tujuan Diet
 Memberikan makanan sesuai kebutuhan
 Memperthanakan kagar gula darah sampai normal/mendekati normal
 Mempertahankan BB menjadi normal
 Mencegah terjadinya kadar gula darah terlalu rendah yang dapat
menyebabkan pingsan mengurangi / mencegah komplikasi

C Pengaturan Makanan

Bahan makanan dianjurkan Dibatasi Dihindari


Sumber karbohidrat Nasi, bubur, roti, mie,
kentang, singkong, ubi,
sagu, gandung, pasta,
jagung, talas,
havermoot, sereal,
ketan, makaroni
Sumber protein Ayam tanpa kulit, Hewani tinggi, lemak Keju, abon, dendeng,
Hewani ikan, telur rendah jenuh (kornet, sosis, susu full cream
kolesterol atau putih sarden, otak jeroan,
telur, daging tidak kuning telur)
berlemak
Sayuran Sayuran tinggi serat: Bayam, buncis, daun
kankung daun kacang, melinjo, labu siam,
oyong, ketimun tomat, daun singkong, daun
labu air, kembang kol, ketela, jagung muda,
lobak, sawi selada, kapri, kacang panjang,
seledri pare, wortel, daun
terong. katuk
Buah-buahan Jeruk, apel, papaya, Nanas, anggur, Buah-buahan yang
jambu air, salak, mangga, sirsak, pisang, manis dan diawetkan:
belimbing (sesuai alpukat, sawo, durian, nangka, alpukat,
kebutuhan) semangka, nagka kurma, manisan buah
masak
Minuman Minuman yang
mengandung alcohol,
susu kental manis, soft
drink, es krim, yoghurt

Makanan yang Gula pasir, gula merah,


digoreng & gula batu, madu,
menggunakan santan makanan/minuman yang
kental, kecap, saus manis: cake, kue-kue
tiram manis, dodol, tarcis,
sirup, selai, manis,
coklat, permen, tape,
mayonnaise.

D. Contoh Menu Sehat

Pagi Siang Malam


Roti putih Nasi Nasi
Dengan selai kacang Semur daging Pepes ikan
Telur rebus Tempe goreng Cah tahu
Lalap daun Pecel Tumis kankung
Slada/ tomat Jeruk Apel

Jam 10.00 Jam 16.00 Jam 21.00


(selingan apel) (selingan pudding papaya) (selingan cackers tawar atau
buah)

Daftar Pustaka

Kementerian Kesehatan RI Diktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik Tahun 2011
10.Lemah syahwat dan pembakaran zat dalam
tubuh tidak normal
Jenis Makanan yang Rendah Gula
Pengertian Sumber karbohidrat: kentang 2 biji sedang, nasi ¾
Diet Diabetes Melitus adalah aturan makanan yang gelas, roti putih 3 potong sedang.
diberikan pada penderita penyakit gula. Sayuran
Sayuran A (bebas dimakan, kandungan kalori
Penyebab dapat diabaikan); gambas, ketimun, labu air,
Faktor keturunan lobak, tomat.
Sayuran B (agak bebas dimakan, mengandung
Faktor Imunologi
sedikit kalori protein); buncis, brokoli, jagung
Faktor Lingkungan muda, kol, wortel, terong, kangkung, rebung,
Usia ( kekebalan terhadap insulin cenderung Sumber protein hewani kacang panjang.
meningkat pada usia di atas 65 tahun) Rendah lemak: ayam tanpa kulit 1 potong
Kegemukan sedang, ikan segar 1 potong
Riwayat keluarga sedang, ikan asin 1 potong sedang.
Kelompok etnik/suku

C. Tanda dan Gejala


1. Sering BAK Sering 5. Buah dan gula: anggur 20 buah sedang, apel
haus Sering lapar merah 1 buah, duku 9 buah, jeruk manis 2
2.
Badan terasa buah, kedondong 2 buah sedang, pisang 1
3. Lemak sedang: daging kambing 1 potong buah, pepaya 1 potong sedang, gula 1 sdm,
lemas. sedang, daging sapi 1 potong sedang, telur
4. madu 1 sdm.
5. Penuruna bera ayam 1 butir
n t Tinggi lemak: bebek 1 potong sedang, ayam
badan
Baal dan kesemutan dengan 1 kulit potong sedang
6.
pada kaki 3. Sumber protein nabati: kacang hijau 2
Gatal-gatal
7. sendok makan, kacang tanah 2 sdm, tahu 1
Luka yang sukar
8. biji besar, tempe 2 potong sedang
sembuh
Pandangan
9. kabur
Jumlah Makan sesuai Aturan Diet
Jumlah makan sesuai aturan diet adalah sesuai
dengan kalori dengan gizi penderita Sore pukul 18.30 WIB
Kurus Kentang 2 biji sedang
Berat normal Daging 1 potong sedang
Gemuk Tahu 1 biji sedang
Contoh menu diet Diabetes Melitus untuk 1700 kal Ketimun, selada sekehendak
(berat normal) Buncis, wortel ½ gelas
Pagi pukul 08.30 WIB
Pepaya 1/6 buah sedang
Roti tawar 4 potong / 2 buah kentang rebus
1 gelas air putih
Telur ½ butir Oleh :
Pukul 21.00 WIB Pisang 1 buah.
Keju 1 sendok / tempe goreng 1 potong ADELLA YANUAR MELANIA
Tomat sekehendak F. Pentingnya Kepatuhan menjalani Diet
Margarin ½ sendok makan PROGRAM PROFESI NERS
Air teh manis ( dengan gula 1 sendok teh SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
1. Untuk perbaikan kadar gula darah dan
)
lemak
Pukul 10.00 WIB Pepaya 1 potong sedang Untuk mencegah adanya kadar gula darah naik
Siang pukul 12.00 WIB Untuk mencegah adanya kadar gula darah yang
Nasi 1 gelas turun drastis
Daging 1 potong besar Untuk mencegah terjadinya kelemahan.
Tempe 2 potong
Kol, tauge sekehendak G. Hal yang dilakukan setelah menderita DM??
Bayam, kacang panjang ½ gelas Olahraga teratur
Nanas 1/6 buah sedang Pengaturan makan
Minyak ½ sendok makan Minum obat secara teratur
1 gelas Air putih periksa kadar gula darah teratur 1 bulan sekali
Oleh :
ADELLA YANUAR MELANIA

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
DOKUMENTASI

1. PENGKAJIAN

2. BARTHEL INDEKS, KESIMBANGAN, GERIATIC SKALA DEPRESION

3. HASIL GDS

4. IMPLEMENTASI

5. LINK VIDEO
https://drive.google.com/file/d/16pfrNbAv_qzvop0FRBOkWgtZkOToid_/
view?usp=drivesdk

Anda mungkin juga menyukai