Anda di halaman 1dari 2

Perkembangan Terbaru Penanganan Wabah Virus Corona oleh Pemerintah

Indonesia

Pasien positif terjangkit virus corona kembali bertambah sebanyak 21 kasus per Minggu
(15/3/2020). Dengan begitu, total terdapat 117 kasus per Minggu kemarin. "Per hari ini dari lab
yang saya terima pagi ya, hari ini kita dapatkan 21 kasus baru, di mana 19 di antaranya di Jakarta,
dua di Jawa Tengah," kata Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, seperti dikutip
laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Minggu.
Menurut dia, penambahan kasus di Jakarta merupakan hasil penelusuran terhadap kontak dari
kasus sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, sebanyak delapan orang dinyatakan sembuh dan lima orang meninggal.
Menurut Yuri, pasien yang meninggal karena terdapat komorbid atau penyakit penyerta.
Secara keseluruhan, terdapat 1.293 spesimen terkait virus corona yang telah diperiksa.
"Sudah lebih dari 1.000 (spesimen yang diperiksa). Terus bergerak," ungkap Yuri di Kompleks
Istana, Jakarta, Minggu.
Dia menambahkan, pemeriksaan laboratorium kini telah dapat dilakukan oleh Balai Besar Teknik
Kesehatan Lingkungan (BBTKL), Universitas Airlangga, dan Lembaga Eijkman.
Hasil pemeriksaan tersebut nantinya dikirim ke Laboratorium Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kemenkes.
Setelah itu, Yuri akan menerima laporan terkait hasil tersebut dari Litbangkes.
Selanjutnya, data pasien positif akan diberikan kepada pihak rumah sakit, yang akan meneruskan
informasi kepada pasien. Menurut Yuri, dokter yang merawat pasien juga perlu memberi tahu
pihak dinas kesehatan setempat."Dokternya juga harus menyampaikan ke dinas kesehatan
setempat karena ini penting dalam konteks untuk kepentingan tracing," tuturnya.
Wabah virus corona sudah dinyatakan sebagai bencana nasional. Kepala dinas kesehatan yang
mendapat laporan dari dokter tentang adanya kasus virus corona akan melaporkan hal itu kepada
kepala daerah. Pada gilirannya, kepala daerah dapat mengumumkan informasi itu kepada
masyarakat dengan tetap menjaga privasi dan identitas pasien positif virus corona. Selain itu, data
pasien positif corona akan menjadi dasar kepala daerah dalam merumuskan kebijakan
pengendalian wabah tersebut.Kemenkes pun mengimbau jajarannya di daerah untuk berkoordinasi
dengan kepala daerah setempat."Oleh karena itu, kami berkali-berkali mengatakan kepada teman-
teman di daerah, tolong berikan asupan (data) kepada kepala daerah agar nanti kebijakannya tidak
malah memancing kepanikan," ucap Yuri.

Kru kapal
Warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar pun turut menjadi perhatian pemerintah.
Baru-baru ini, pemerintah telah menyelesaikan operasi pemulangan awak dua kapal pesiar. Masa
observasi bagi para kru kapal pun telah selesai.
Pada Sabtu (14/3/2020), 188 anak buah kapal (ABK) World Dream dipulangkan dari Pulau Sebaru
Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta, setelah menjalani masa observasi selama dua minggu. Keesokan
harinya, pada Minggu kemarin, 68 kru kapal pesiar Diamond Princess juga dipulangkan ke rumah
masing-masing setelah menjalani masa observasi di pulau yang sama. Semua kru kapal tersebut
dinyatakan sehat dan mendapatkan sertifikat sehat dari Kemenkes. Selanjutnya, Yuri mengatakan,
pemerintah akan memulangkan 57 WNI yang menjadi kru kapal pesiar Grand Princess. Kapal
tersebut kini berlabuh di Pantai California, Amerika Serikat (AS). Menurut dia, para ABK tersebut
akan tiba di Indonesia pada Senin besok. Para ABK itu akan menjalani proses observasi di Natuna,
Kepulauan Riau. "Saya meyakini kurang lebih mungkin Senin mereka baru bisa sampai di Tanah
Air dan kemudian langsung kami observasi di Natuna. Jumlahnya sekitar 57 orang," ungkap Yuri.

Sumber: Kompas Jakarta

Anda mungkin juga menyukai