Anda di halaman 1dari 3

PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK RASIONAL

RS. TK. II MOH. RIDWAN


MEURAKSA No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3
Jl. Kramat Raya No. 174
Telp. 3150535, Jakarta Pusat

Ditetapkan
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Kepala Rumah Sakit

dr. Achmad Dewanto, Sp.PD


Kolonel Ckm NRP 31441
PENGERTIAN Penggunaan antibiotic rasional adalah suatu upaya otorisasi
rumah sakit dalam membuat suatu sistim terukur dan
standarisasi dalam penggunaan antibiotik rasional di RS

Kebijakan tersebut mencakup :

1. Kebijakan Manajemen RS dalam standarisasi Penggunaan antibiotic yang


rasional
2.Upaya untuk menggunakan keterpaduan dalam penggunaan antibiotic rasional
berdasarkan keilmuan berbasis bukti
3.Standarisasi penggunaan antibiotic untuk pelayanan pasien yang optimal
berkolerasi dengan program pengendalian infeksi RS terutama dalam menghadapi
kasus MDR

TUJUAN Kebijakan penggunaan antibiotic di RS dilaksanakan untuk


optimalisasi pelayanan kesehatan di RS terutama dalam
manajemen penyakit infeksi dari berbagai multi disiplin
sehingga menjadi acuan dalam pengendalian infeksi dan
keselamatan pasien

KEBIJAKAN 1. Lebih menekankan terhdap peningkatan otorisasi kebijakan


dalam penggunaan antibiotic di RS
2.Penggunaan antibiotik di RS, terutama untuk kasus umum dan khusus
didasarkan dengan adanya pola kuman dari masing-masing bagian/departemen
yang terintregasi dalam pola kuman di RS
3. Untuk menunjang pola tersebut di atas RS menyediakan pemeriksaan
mikrobiologi untuk mendeteksi dengan lebih tepat adanya infeksi dari pemeriksaan
kultur kuman dan kemungkinan adanya suatu MDR
4. Kebijakan ini berkaitan dengan kebijakan RS dalam penggunaan
antibiotik
PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK RASIONAL

RS. TK. II MOH. RIDWAN


MEURAKSA No Dokumen No Revisi Halaman
2 dari 3
Jl. Kramat Raya No. 174
Telp. 3150535, Jakarta Pusat

PROSEDUR
1. Pemeriksaan pola kuman secara periodik
2. Melaksanakan kewaspadaan universal
3.Pencegahan MDR antibiotic dengan pemantauan pasien berat yang dirujuk
dengan menggunakan antibiotic sebelumnya
4. Pemeriksaan kultur kuman dengan metode yang terukur
5.Tersedianya pemeriksaan untuk MDR Pseudomonas dan MDR Klebsiella
karbapenemase
6.Isolasi pasien pada tempat khusus MDR untuk MRSA
7.Melaksanakan prinsip pencegahan MDR antibiotic dengan
a) Pemeriksaan specimen mikrobiologi, specimen diambil dari darah, urin,
sputum, pus, atau cairan serebronspinalis tergantung diagnose yang dicurigai
b) Jika dicurigai bakteri diberikan antibiotic empiric berdasarkan
tertimbangan klinis, pola kultur & resistensi lokal
c) Setelah ada hasil pemeriksaan mikrobiologi diberikan antibiotik definitive
sesuai kultur dan resistensi
8.Melaksanakan strategi kebijakan MDR antibiotic dengan :
a) Menangani pathogen sebagai infeksi bukan kolonisasi
b) Memberikan terapi berdasarkan data lokal mengenai
kepekaan kuman
c) Menggunakan antimikroba sbgi monoterapi/kombinasi
d) Mengoptimalkan terapi berdasarkan farmakokinetik dan
farmakodinamik
e) Mempertimbangkan komordibitas dan fungsi organ
f) Mencegah transmisi
g) Mempersingkat durasi terapi
h) Memperkuat sistim pengawasan RS mengenai penggunaan antibiotik
i) Paradigma pemberian antibiotik secara empirik pasien rawat inap dengan
deskalasi antibiotik

No Lini Jenis Antibiotik Penanggung Jawab


1 Lini 1 Amoksisilin Dokter umum
Eritromisin
Trimetropin
Sulfametoxazol
Cefadroxil
Doxicyclin
Ampicillin injeksi
Amoxiclav Dokter umum
2 Lini 2 Ceftriaxon Dokter spesialis
Cefixime
Ampicilin
Sulbactam
Ciprofloxasin
PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK RASIONAL

RS. TK. II MOH. RIDWAN


MEURAKSA

Jl. Kramat Raya No. 174 No Dokumen No Revisi Halaman


Telp. 3150535, Jakarta Pusat 3 dari 3

UNIT TERKAIT 1. Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Dep Penyakit Dalam
PPIRS
2. Unit Pelayanan HIV/AIDS
3. Departemen bedah
4. Departemen Obstetri dan Ginekologi
5. Unit Kesling
6. Departemen anak
7. Departemen atau unit lain yang terkait dengan pelayanan beresiko untuk
terjadinya infeksi

Anda mungkin juga menyukai