Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LARUTAN KIMIA

DOSEN PENGAMPU AGUS SALIM, M,Pd

Di Susun:

1. Lalu Zulornaini Gaos Abdur Razak (210805047)


2. Dedi Irawan (2108050

INSTITUT PENDIDIKAN NUSANTARA GLOBAL


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

~i~
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah segala puji bagi allah tuhan semesta alam yang telah memberikan nikmat
taufiq dan hidayahnya, alhamdulillah. Kedua kalinya tak lupa pula kita haturkan shalawat dan
salam kepada junjungan alam nabi besar kita yakni Nabi Muhammad SAW yang telah
mengajarkan kita akan banyak hal yang tdk bisa kami sebutkan satu persatu.

Dalam makalah ini kami sadari masih banyak sekali kekurangannya,oleh karna itu kami
kelompok dua meminta maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan dan kekurangannya
dan tak lupa pula kami kelompok dua meminta kritik dan saran dari teman-teman semua apabila
makalah ini terdapat banyak kesalahannya.

Dan kami kelompok dua memohon maaf kepada dosen dan teman-teman sekalian karna
makalah kami tdk selesai dalam kurun waktu yang sudah di tetapkan.

Sekian dari kami semoga makalah ini dapat di pergunakan sebagai mana mestinya.

Praya, 14 Februari 2022

Penyusun

Kelompok II

~ ii ~
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Larutan........................................................................................2
B. Pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit.............................................2
C. Sumber Ion Pada Elektrolit...........................................................................6

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................8

~ iii ~
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Larutan merupakan fase yang setiap hari ada disekitar kita. Suatu sistem homogen yang
mengandung dua atau lebih zat yang masing-masing komponennya tidak bisa dibedakan
secara fisik disebut larutan, sedangkan suatu sistem yang heterogen disebut campuran.
Biasanya istilah larutan dianggap sebagai cairan yang mengandung zat terlarut, misalnya
padatan atau gas dengan kata lain larutan tidak hanya terbatas pada cairan saja.
Komponen dari larutan terdiri dari dua jenis, pelarut dan zat terlarut, yang dapat
dipertukarkan tergantung jumlahnya. Pelarut merupakan komponen yang utama yang terdapat
dalam jumlah yang banyak, sedangkan komponen minornya merupakan zat terlarut.
Larutan terbentuk melalui pencampuran dua atau lebih zat murni yang molekulnya
berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Semua gas bersifat dapat bercampur dengan
sesamanya, karena itu campuran gas adalah larutan.
Ada beberapa alasan praktis untuk membuat larutan. Pertama, banyak reaksi-reaksi kimia
berlangsung dalam larutan. Reaksi-reaksi biokimia dalam organisme hidup semuanya
berlangsung dalam bentuk larutan. Reaksi-rekasi organic dan anorganik semuanya berlangsung
dalam larutan. Kedua, reaksi kimia dalam
larutan tidak memerlukan reaktor yang tahan terhahadap suhu dan tekanan tinggi sebab
reaksi dalam larutan berlangsung pada suhu relatif rendah dan tekanan atmosfer.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas di sini adalah:
1. Apakah pengertian larutan?
2. Bagaimanakan cirri-ciri larutan?
3. Apakah pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit?
4.
C. Tujuan
Dan untuk tujuannya yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertia larutan
2. Untuk mengetahui ciri-ciri larutan
3. Untuk mengetahui pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit

~1~
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut adalah zat
yang terdispersi ( tersebar secara merata ) dalam zat pelarut. Zat terlarut mempunyai jumlah yang
lebih sedikit dalam campuran. Ini biasa di sebut dengan solute. Sedangkan zat pelarut adalah zat
yang mendispersi atau ( fase pendispersi ) komponen – komponen zat terlarut. Zat pelarut
mempunyai jumlah yang lebih banyak dalam campuran. Zat pelarut di sebut solvent. Pelarut
tidak harus cairan, tetapi dapat berupa padatan atau gas asal dapat melarutkan zat lain. Sistem
semacam ini disebu tsistem dispersi. Untuk sistem dispersi, zat yang berfungsi seperti pelarut
disebut medium pendispersi, sementara zat yang berperan seperti zat terlarut disebut dengan zat
terdispersi (dispersoid).

Suatu zat dikatakan larutan jika campuran antara zat terlarut dan pelarutnya bersifat
homogen. Artinya tidak terdapat batas antar komponennya, sehingga tidak dapat dibedakan lagi
antara zat pelarut (air) dan terlarutnya. Beda halnya dengan air kopi, masih terdapat perbedaan
antara keduanya, walaupun secara kasat mata, airnya sudah berubah warna menjadi hitam. Hal
ini juga berlaku untuk campuran antara pasir dan air. Anda bisa menambahkan sendiri contoh-
contonya. Untuk air kopi kita menyebutnya sebagai larutan heterogen/campuran .

Jika memungkinkan semua reaksi kimia sebaiknya dilakukan dalam larutan cair sebab
reaksi kimia dalam keadaan padat atau gas memerlukan energi dan teknologi yang relatif mahal
karena terjadi pada suhu dan tekanan tinggi. Adapun reaksi kimia dalam larutan relative murah
karena dapat terjadi pada suhu dan tekanan relatif rendah, sehingga tidak memerlukan perangkat
alat yang berteknologi tinggi.
Zat-zat yang dilarutkan dapat memiliki sifat-sifat yang sama atau berbeda dengan sifat-
sifat zat sebelum dicampurkan. Contoh, NaCl adalah zat padat ionic yang jika dilarutkan dalam
pelarut air, sifat kovalennya hilang yang kemudian berubah menjadi ionik. Beberapa sifat yang
terkait dengan pencampuran zat untuk membentuk larutan diantaranya adalah larutan elektrolit
dan non elektrolit, sifat koligatif larutan yang bergantung pada molaritas zat bukan pada
jenisnya, dan sifat yang lebih penting adalah kesamaan atau kebebasan suatu larutan.

B. Pengertian Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Dalam pelarut air, zat padat dapat berada dalam keadaan ion-ion maupun molekul-
molekulnya. Jika NaCl terlarut dalam air, masing-masing ion Na+ dan ion Cl-terhidrasi oleh
molekul-molekul air dan bergerak secara bebas keseluruh medium larutan. Jika glukosa atau
etanol larut dalam air, zat-zat tersebut tidak terdapat dalam bentuk ion, melainkan sebagai
molekul. Zat-zat yang didalam air membentuk ion-ion dinakan zat elektrolit, dan larutannya

~2~
dinamakan larutan elektrolit, sebaliknya, zat-zat yang didalam pelarut air berupa molekul disebut
zat nonelektrolit dan larutan yang terbentuk dinamakan larutan nonelektrolit.

Alat untuk menguji apakah larutan itu bersifat elektrolit atau tidak disebut elektrolit
tester. Masukan dua batang logam, (misalkan tembaga) kedalam larutan. Keduanya tidak
bersentuhan dan masing-masing dihubungkan dengan katub arus listrik searah. Secara
eksperimen berdasarkan daya hantar listriknya, Larutan dapat dibedakan menjadi Larutan
elektrolit dan larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik, sedangkan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik.

1. Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas
dalam larutan. Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke
dalam larutan elektrolit.

Setelah semua alat (kabel, larutan elektrolit,elektroda, lampu holder dan bola lampu)
disusun, dan kemudian dihubungkan ke sumber listrik, terlihat lampu menyala. Ini
membuktikan bahwa pada gambar listrik mengalir melalui larutan elektrolit. Beberapa macam
larutan elektrolit yaitu berupa asam, basa kuat dan garam.

Dalam keadaan murni, asam merupakan senyawa kovalen tetapi jika dilarutkan didalam air
akan terurai menjadi ion-ion.

HCl(aq) + H2O(l) → H3O+(aq) + Cl-(aq)

Umumnya, basa merupakan senyawa ionic, kecuali NH3 adalah basa yang dalam keadaan
murni berupa senyawa kovalen dan didalam air terurai menjadi ion-ionnya.

NH3(g) + H2O(l) → NH4+(aq) + OH-(aq)

Semua garam merupakan merupakan senyawa ionic. Jika garam dilarutkan didalam air, ion-
ion garam akan melepaskan diri dari kisi-kisi Kristal yang selanjutnya terhidrasi di dalam
pelarut air.

NaCl-(s) + H2O(l) → Na+(aq) + Cl-(aq) [4]

Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi larutan
elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Elektrolit kuat dengan daya hantar yang besar.
Contohnya larutan asam kuat, basa kuat dan garam. Dan elektrolit lemah, yaitu larutan dengan
daya hantar yang lemah.
a) Larutan Elektrolit kuat

~3~
Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion
(terionisasi sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka
daya hantarnya kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak
panah satu arah ke kanan, dengan harga derajat ionisasi adalah satu (α = 1).
Yang tergolong elektrolit kuat adalah :
1) Asam kuat, antara lain: HCl, HClO3, HClO4, H2SO4, HNO3 dan lain-lain: Basa kuat,
yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, antara lain : NaOH, KOH,
Ca(OH)2, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
2) Garam-garam yang mempunyai kelarutan tinggi, antara lain : NaCl, KCl, KI,
Al2(SO4)3 dan lain-lain.
Ciri – ciri larutan elektrolit kuat :
1. Nyala lampu terang
2. Menghasilkan banyak ion
3. Molekul netral pada larutan hanya sedikit/tidak ada sama sekali
4. Penghantar listrik yang baik
5. Gelembung gas banyak
6. α = 1 atau terionisasi dengan sempurna
Contoh : NaCl → Na+ + Cl-

b) Larutan Elektrolit Lemah


Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup
ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini
disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam
larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dalam
persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik),
dengan harga derajat ionisasi lebih dari nol tetapi kurang dari satu (0 < α < 1).

Yang tergolong elektrolit lemah adalah:


1) Asam lemah, antara lain: CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S
2) Basa lemah, antara lain: NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.
3) Garam-garam yang sukar larut, antara lain: AgCl, CaCrO4, PbI2
Ciri – ciri larutan elektrolit lemah:
1) Nyala lampu redup
2) Menghasilkan sedikit ion
3) Molekul netral dalam larutan banyak
4) Terionisasi hanya sebagian kecil
5) Penghantar listrik yang buruk
6) Gelembung gas sedikit
7) 0 < α < 1 atau terionisasi sebagian
Contoh : CH3COOH CH3COO- + H+

~4~
2. Larutan Non Elektrolit

Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan
memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak menyala pada
alat uji. Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam
larutan nonelektrolit.
Setelah semua alat (kabel, larutan elektrolit,elektroda, lampu holder dan bola lampu)
disusun, dan kemudian dihubungkan ke sumber listrik, terlihat lampu tidak menyala. Ini
membuktikan bahwa pada gambar tidak mengalir melalui larutan non elektrolit.
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non elektrolit. Sedangkan zat
non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk ion-
ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler. Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
1. Larutan urea
2. Larutan sukrosa
3. Larutan glukosa
4. Larutan alkohol dan lain-lain
Sebagai tambahan, larutan non elektrolit memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Tidak menghasilkan ion
2. Semua dalam bentuk molekul netral dalam larutannya
3. Tidak terionisasi
4. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: tidak menghasilkan gelembung, dan lampu tidak
menyala
5. Derajat ionisasi = 0
C. Sumber Ion Pada Elektrolit
Ion-ion yang timbul dalam larutan elektrolit terdiri dari dua sumber yaitu senyawa ionik
dan senyawa kovalen polar.
a. Senyawa ionic
Senyawa ionik tersusun atas ion-ion sekalipun dalam dalam bentuk padat atau
kering.Misalnya NaCl dan NaOH. NaCl tersusun dari ion Na+ dan ion Cl¯ sedangkan NaOH
tersusun dari ion Na+ dan ion OH–.
Senyawa-senyawa ionik dalam keadaan padat tidak dapat menghantarkan arus
listrik karena ion-ion yang terikata dengan kuat, sehingga tidak ion-ion tersebut tidak
mengalami mobilisasi ketika diberi beda potensial. Namun apabila senyawa ionik dilarutkan
dalam pelarut polar misalnya air, maka senyawa ionik adalah suatu elektrolit. Hal ini
disebabkan ion-ion yang awalnya terikat kuat pada kisi terlepas kemudian segera masuk dan
menyebar dengan air sebagai medium untuk bergerak.
Perlu diketahui bahwa semua senyawa ionik yang yang dapat larut dalam pelarut
polar seperti air dan lelehan senyawa ionik merupakan suatu elektrolit.Tetapi lelehan
senyawa ionik memiliki daya hantar listrik yang lebih baik dibanding larutannya.

~5~
Hal ini disebabkan susunan ion-ion dalam lelehan senyawa ionik lebih rapat
dibanding dalam bentuk larutan, sehingga ion-ion yang ada lebih mudah atau lebih cepat
bergerak menuju anoda dan katoda ketika diberi beda potensial.
Ion dalam air dapat dibentuk dengan tiga cara, yaitu :
1. Zat terlarut adalah senyawa ion, seperti NaCl dan K2SO4
2. Zat terlarut senyawa kovalen, tetapi dalam air terurai menjadi ion, seperti HCl dan
H2SO4
3. Zat terlarut senyawa kovalen, tetapi bereaksi dengan air sehingga membentuk ion
positif dan negatif, seperti NH3 dan CO2.

b. Senyawa Kovalen Polar


Senyawa-senyawa kovalen baik kovalen polar maupun nonpolar dalam keadaan
murni tidak dapat menghantarkan arus listrik.Tetapi senyawa kovalen polar dapat
menghantarkan arus listrik jika dilarutkan dalam pelarut yang sesuai.Hal ini disebabkan
senyawa kovalen polar dalam pelarut yang sesuai mampu membentuk ion-ion.
Misalnya senyawa kovalen polar mampu membentuk ion di dalam air sehingga
dapat menghantar arus listrik.Tetapi senyawa kovalen polar tidak mampu membentuk ion di
dalam benzena sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik.HCl, NH3 dan CH3COOH
merupakan beberapa contoh senyawa kovalen polar.

~6~
BAB 3 PENUTUP
A.Kesimpulan
Larutan yang dapat menghantarkan listrik disebut larutan elektrolit, sedangkan larutna
yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan non elektrolit. Berdasarkan daya
hantarnya larutan elektrolit dibedakan menjadi larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

Jika diuji dengan elektrolit, maka pada larutan elektrolit kuat akan terlihat gejala yaitu
lampu menyala terang dan banyak gelembung gas. Sedangkan larutan elektrolit lemah akan
memperlihatkan gejala lampu yang redup dan terdapat gelembung gas atau hanya terdapat
gelempbung gas tanpa nyala lampu. Larutan non elektrolit mempunyai gelembung gas dan
tidak membuat lampu menyala.Kekuatan elektrolit dapat diukur dengan menggunakan derajat
ionisasi (α). Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena adanya ion-ion yang
bergerak bebas.Zat elektrolit kuat dalam air menggion secara sempurna, sedangkan zat
elektrolit lemah hanya mengion sebagian. Zat elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa
kovalen polar yang mengalami pengionan.

~7~
DAFTAR PUSTAKA

http://idrissetiawanalwysclever-skiripsi.blogspot.co.id/2012/07/makalah-kimia-larutan-elektrolit-
dan.html

http://izhaashari.blogspot.co.id/2014/06/makalah-kimia-larutan-elektrolit-dan.html

https://zonaliakimiapasca.wordpress.com/kimia-kelas-x/semester-2/1-larutan-elektrolit-dan-non-
elektrolit/49-2/

S, Syukri. Kimia Dasar 2. 1999. Bandung: ITB

Sunarya, Yayan. Kimia Dasar 2. 2012. Bandung: CV. Y Rama Widya

~8~

Anda mungkin juga menyukai