Anda di halaman 1dari 12

Materi ini ditulis ulang, dari buku yang ditulis oleh Dr. Kadir.

Empat tahap penelitian kuantitatif menurut Dr. Kadir.

1. Merumuskan masalah
2. Mengkaji masalah
3. Merumuskan hipotesis
4. Mengolah data/menguji hipoitesis
5. Membuat kesimpulan

Menurut Djali (2008) proses penelitian berawal dari dua hal:

1. Mengkaji masalah
2. Mengkaji teori

Berikut diagram proses penelitian


Perbedaan statistik dan statistika

Menurut Dr.Kadir Statistik digunakan untuk menunjukan keadaan sesuatu. Misalnya


statistik penduduk, statistik pertanian, statistik pendidikan. Jadi secara gampang dapat diartikan
statistik itu berisi informasi yang dideskripsikan dalam bentuk angka atau skor. Sedangkan
statistika adalah ilmunya. Statistika adalah cara atau ilmu yang mempelajari cara mengumpulkan
data, mengolah data, menganalisis data dan menarik kesimpulan. Oleh karena itu nama mata
kuliah kita “Statistika Dasar” bukan “Statistik Dasar”.

Secara garis besar, statitika dapat digolongkan berdasarkan (1)orientasi pembahasan,


(2)tujuan analisis, (3)asumsi distirbusi, (4)jumlah variable terikat.

(1) Macam statistika berdasarkan orientasi pembahasan


a. Statistika terapan adalah statistika yang berisi tehnik tehnik statistika dan terapanya
dalam kehidupan sehari hari.
b. Statistika matematika adalah statistika yang membahas rumus rumus statstik,
misalnya model dan penurunan rumus rumus.
(2) Berdasarkan tujuan analisisnya
a. Statistika deskriptif yaitu statitika yang berisi penggambaran data, cendrung tidak ada
uji statistik di dalamnya.
b. Statistika infererensial yaitu statistika yang didalamya terdapat uji statistic.
(3) Berdasarkan distribusi datanya
a. Statistika parametrik
b. Statistika non parametrik
(4) Berdasarkan jumlah variabel terikat
a. Univariat
b. Multivariate

Untuk point (1) sampai (4) penjelasan lengkap ada di buku Dr.Kadir
Variabel

Variabel dalam statistika adalah konsep yang mempunyai nilai yang berubah ubah
tergantung kondisi. Atau variabel penenlitian adalah “segala sesuatu yang dipilih oleh
peneliti untuk diteliti” variabel dapat dibedakan berdasarkan jenis datanya dan fungsinya.

Macam variabel berdasarkan jenis datanya

1. Variabel diskrit adalah variabel yang nilainya diperoleh dari proses membilang,
nilainya terputus. Contoh nilai diskrit adalah: jumlah gol dalam pertandingan bola,
karena jumlah gol tidak ada nilai pecahan, jumlah mahasiswa yang hadir pada
perkulihahn statistika dasar.
2. Variabel kontinu variabel yang nilainya kontinu. Contoh : curah hujan dalam satu
minggu. Kadar bilirubin dalam tubuh bayi.

Macam macam variabel berdasarkan fungsinya

1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain


2. Variabel tak bebas atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel
lain

Contoh kasus, misalkan suatu penelitian meneliti


“pengaruh model pembelajaran kelompok terhadap kemampuan berfikir kritis
matematika”
Penelitian tersebut dilaksanakan di dua kelas, kelas IPA1 belajar dengan metode
individu dan kelas IPA2 belajar matematika dengan metode kelompok. Kemudian
nilai matematika IPA1 dan IPA2 dibandingkan. Mana nilai matematika yang lebih
bagus. Yang belajar dengan metode individu atau yang belajar dengan metode
kelompok.
Variabel bebasnya : model pembelajaran
Variabel terikatnya : kemampuan matematika siswa
3. Variabel kontrol adalah variabel yang ikut mempengaruhi variabel tak bebas. Pada
contoh penelitian diatas model pembelajaran mempengaruhi kemampuan matematika
siswa. Maka variabel kontrol atau variabel lain yang ikut mempengaruhi misalkan :
“lama jam belajar dirumah, materi matematika yang dipilih dalam penenlitin”dll.
Mengapa demikian? Jelas model pembelajaran individu atau kelompok berpengaruh
terhadap nilai matematika. Namun ada hal lain yang berpengaruh pada nilai
matemtaika siswa. Bias jadi jam belajar dirumah lebih lama, atau materi matematika
yang dipilih. Tentu materi persamaan denga materi integral memiliki bobot yang
berbeda. Sehingga juga berpengaruh pada nilai matematika siswa.
4. Variabel moderator hampir sama dengan variabel kontrol, tetapi pengaruhnya tidak
langsung. Misalnya gender
5. Variabel intervening disebut variable antara. Variabel yang berada diantara model
pembelajaran dan pemahaman matematika. Bias jadi antara model pembelajaran ada
variabel lain yaitu variabel semangat belajar. Dimana model pembelajaran
mempemgaruhi “semangat belajar” dan “semangat belajar” mempengaruhi “nilai
matematika”

Skala Pengukuran

1. Nominal
2. Ordinal
3. Interval
4. Rasio

Sudah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Untuk lebih paham silhakan dibaca di buku
Dr.Kadir.
Perhatikan table halaman 13. Maksud table itu menjelaskan kepada saudara, tentang
perbedaan statistik yang saudara gunakan. Misalkan penelitian skripsi saudara berbasis
deskriptif, maka ilmu statistik yang saudara gunakan adalah modus, median dsb.

Jika skripsi saudara menggunakan penelitian berbasis inferensial, maka rumus


statistic yang terlibat adalah, uji t, uji binomial dsb. (akan kita bahas di matakuliah
ini)
Pembulatan
Tentunya ada banyak cara membulatkan dari berbagai sumber buku. Pada buku Dr.
Kadir kita belajar pembulatan dengan cara biasa dan cara bilangan genap atau
bilangan ganjil. (pembulatan berikut adalah cara Dr.Kadir. adapaun cara pembulatan
lain atau di buku lain boleh, tetapi tidak kita bahas. Maka saat ujian cara yang saudara
gunakan harus mengikuti cara pada buku Dr.Kadir)

1. Pembulatan cara biasa

Pada cara biasa terdapat dua jenis pembulatan. Pembulatan ke satuan dan
pembulatan ke persepuluhan. Perhatikan: 85,42 jika dibulatkan ke satuan
(pembulatan yang hasilnya bilangan utuh tanpa pecahahan) hasilnya 85 bukan 86
karena 0,42 < 0,5.

Pada pembulatan persepuluhan adalah pembulatan dengan menghilangkan satu


digit koma paling belakang. Karena dibelakang koma ada dua digit yaitu 4 dan 5,
maka dengap pembulatan persepuluhan di belakang koma tinggal 1 digit. 85,42
pembulatan persepuluhan, hilangkan 1 digit paling belakang, 0,2<0,5 maka
dibulatkan ke bawah. Sehingga hasil pembulatan persepuluhan dari 85,42 = 85,4
2. Pembulatan dengan aturan “bilangan genap” dan “bilangan ganjil”

Aturan pembulatnya adalah:

Jika yang mendahului angka genap bulatkan ke bawah

Jika yang mendahului angka ganjil bulatkan ke atas

Contoh

17,485 dibulatkan ke peratusan dengan aturan bilangan ganjil atau genap, maka
perhatikan digit sebelum digit paling akhir. Digit nomerdua dari bealakang adalah “8”
bilangan genap. Sehingga menurut aturanya di bulatkan ke bawah. Jadi hasil pembulatan
17,485 adalah 17,48.

17,475 dibulatkan ke peratusan dengan aturan bilangan ganjil atau genap, maka
perhatikan digit sebelum digit paling akhir. Digit nomerdua dari bealakang adalah “7”
bilangan ganjil. Sehingga menurut aturanya di bulatkan ke atas. Jadi hasil pembulatan
17,475 adalah 17,48.
Perhatikan contoh pada table berikut

Cara 1 yang dimaksud adalah cara biasa. Cara 2 yang dimaksud adalah cara bilangan genap atau
ganjil. Penjelasnya berikut. 5,25 jika dengan cara biasa, maka digit paling akhir 0,5 sehingga
pembulatan menjadi 5,3. Cara 2 dari 5,25, dua digit dari belakang angka “2” bilangan genap
sehingga bulatkan ke bawah, hasilnya 5,2.

Soal nomer 2 yaitu 6,75 dengan cara 1 karena digit paling akhhir memenuhi 0,5 maka bulatkan
ke atas. Jika kurang dari 0,5 bulatkan ke bawah. Sehingga dengan cara 1 hasil dari 6,75 adalah
6,8. Cara 2 perhatikan dua digit terakhir yaitu angka “7” bilangan ganjil sehingga bulatkan ke
atas hasilnya 6,8.

Baca perlahan dan berulang ulang supaya faham.


Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Misalkan diberikan data acak berikut ini.

Untuk membuat table frekuensi data diatas

(1) Urutkan data dari kecil ke besar, diperoleh data berikut.

(2) Tentukan range (R) = data terbesar – data terkecil = 95 – 48 = 47


(3) Menentukan bnyaknya kelas. Gunakan aturan struggles. Banyak kelas adalah
(BK) = 1 + 3,3log(n), dimana n adalah banyak data
BK = 1 + 3,3log(75) = 1 + (3,3 x 1,8751) = 7,188 …. (gunakan kalkulator)
BK = 7,188
Karena banyak kelas tidak mungkin pecahan, maka harus dibulatkan. Lalu berapa hasil
pembulatanya? 7 atau 8? Perhatikan aturan di bawah ini.
(BK)(P) ≥ R + 1
Artinya banyak kelas dikali panjang kelas (P) harus ≥ rentang (R) + 1
(4) Sebelum membulatkan BK (Banyak kelas), tentukan terlebih dahulu panjang kelas (P)
R
rumus P =
BK
Karena BK kita mempunyai dua kemungkinan yaitu 7 atau 8 maka P juga mempunya dua
kemungkinan.
R 47
Jika BK = 7 maka P = = =6,7 yang jika dibulatkan bias 6 atau bisa 7
BK 7
R 47
Jika BK = 8maka P = = =5,967 yang jika dibulatkan bias 5 atau bias 6
BK 8

Berikut kemungkinan BK (banyak kelas) dan (P) panjang kelas yang mungkin:

NILAI BK NILAI P
7 6 7
8 5 6

Lalu nilai P dan BK mana yang dipilih? Pasangkan P dan BK sehingga memenuhi syarat
berikut:

(BK)(P) ≥ R + 1 = 47+1 = 48
(BK)(P) ≥ 48
Jika nilai BK dipilih 7 maka nilai P harus = 7 tidak boleh 6. Karena jika P dipilih 6 tidak
memenuhi (BK)(P) ≥ 48
Jika nilai BK dipilih 8 maka nilai P harus = 6 tidak boleh 5. Karena jika P dipilih 5 tidak
memenuhi (BK)(P) ≥ 48

Yang saya lingkari biru gagal menjadi kandidat

Jadi yang boleh nilai BK = 7 dan P = 7

Atau BK = 8 dan P = 6

Jika terdapat dua pilihan pilihlah yang BK terkecil.

Sehingga dari sini kita punya BK (banyak kelas) = 7 dan P(panjang kelas) = 7
(5) Membuat tabel frekuensi
Yang sudah dipunya
Nilai terendah 48
Nilai tertinggi 95
Bnyak kelas (BK) = 7
Panjang kelas (P) = 7
Dimulai dari nilai terendah yaitu 48 dan panjangnya 7, maka
{48,49,50,51,52,53,54}
{55,56,57,58,59,60,61}
{62,63,64,65,66,67,68}
{69,70,71,72,73,74,75}
{76,77,78,79,80,81,82}
{83,84,85,86,87,88,89}
{90,91,92,93,94,95,96}
Isi tiap himpunan 7 angogota, karena panjang kelas 7.
Banyaknya himpunan 7 karena banyak kelas 7. Jika dibuat table frekusensi diperoleh
table berikut.
Tugas
1. Buat tabel distribusi frekuensi relatif data diatas
2. Buat tabel distribusi frekuensi kumulatif data diatas
3. Buat histogram dan polygon data diatas
4. Gambar ogiv data diatas
5. Buat diagram batang data diatas
6. Buat diagram garis data diatas
7. Buat diagram lingkaran data diatas
8. Buat diagram dahan dan daun data diatas

Anda mungkin juga menyukai