Anda di halaman 1dari 5

Critical Riview

Nama : M. Rizal Aldi Pratama


Semester : Satu (I)
Matakuliah : Akuntansi Keuangan
Materi : Cash & Receivable

Rivew Pertanyaan dan Jaawaban Teman-teman:

1. Bagaimana cara pengajuan dan syarat teertentu agar bisa memperoleh syarat pengajuana
kredit di suatu perusahaan ?
Jawab :
Persyaratan pengajuan kredit pada setiap perusahaan berbeda-beda tergantung dari
regulasi setiap perusahaan dalam pemberian kredit. Pada umumnya yang biasa dilakukan
oleh suatu perusahaan dalam pemberian kredit yaitu dilihat dari ekonomi nasabah,
sumber penghasilan dan jaminan yang di berikan oleh nasabah.
2. Mengapa uang muka perjalanan di klasifikasaikan sebagai pitang usaha yan harus di tagih
langsung ke karyawan itu sendiri?
Jawab:
Uang muka perjalanan itu tetap masuk ke piutang non usaha. Perusahaan akan melakukan
DP terlebih dahulu kepada pihak ketiga (travel/ekspedisi). Perbedaan dengan uang muka
karyawan itu dengan uang muka perjalana, kalau uang muka pda karyawan itu disebut
cashbon sedangkan uang muka perjalanan itu disebut DP atas perjalana dinas yang
bekerjasama dengan ekspedis/travel.
3. Apakah pelapporan kas terbatas di pencatatanya neracanya di pisah dengan akun kas?
Jawab:
Kas uang terbatas memang haruslah di pihhas pencatatan nya di laaporan keuangan akun
kas, hal ini dilakukan perusahaan agar kas terbatas tersebut tidak tercampur dengan uang
kas oprasional, karna nantinya kas terbatas ini akan digunakan oleh perusahaan dalam hal
urusan mendadak seperti perluasan bangunan kantor atau membayar utang jatuh tempo.
4. Mengapa perusahaan mengalihkan piutang usaha yang dimiliki kepada pihak lain seperti
lembaga keuangan bank dan pegadaian piutang?
Jawab:
Biasanya perusahaan mengalihkan piutang usaha kepada pihak lain dikarenakan
perusahaan sudah merasa tidak mampu lagi untuk menagih piutang tersebut dan biasanya
perusahaan merasa nasabah tersebut sudah tidak mampu membayar hutangnya lagi, oleh
karena tu perusahaan memilih untuk mengalihkan piutang usahanya kepada pihak lain.
Selain itu juga tujuan dari perusahaan mengalihkan piutang usahanya kepada pihak lain
untuk mempercepat peerimaan kas dari piutangn tersebut.
5. Bagaimana pengakuan pajak dalam suatu perusahaan apabila dalam situasi piutang tak
tertagih ?
Jawab:
Piutang yang nyata-nyatanya tidak dapat di tagih oleh perusahaan akan merujuk pada
piutang transaksi bisnis yang wajar, meskipun sudah dilakukan upaya penagihan namun
tetap saja tidak bisa di tagih oleh perushaaan. Jika piutang tertagih tersebut tidak dapat
ditagih, maka perusahaan harus memenuhi daftar perusahaan yang tidak dapat ditagih
pada SPT tahunan perusahaan. Cantumkan identitas nama, NPWP, dan jumlah piutang
yang nyata-nyatany tidak dapat di tagih perusahaan.

RANGKUMAN PENJELASAN

Asset merupakan harta yang dimiliki ooleh suatu perusahaan untuk mejalankan
usahnnya. Asset disajikan menurut likuiditasnya. Asset yang paling likuid yaitu kas. Kas yang
bagus bukanlah diihat dari jumlah nya yang banyak, jika kas di suatu perusahaan banyak maka
ini menandakan perusahhaan tidak produktif dalam mengelola kas nya untuk kemajuan
perusahaan. Sebaiknya kas tersebut di investasikan sehingga bisa membeikan income bagi
perusahan. Asset yang paling likuid selanjutnya setelah kas yaitu piutang. Pemberian piutang
kepada pelanggan juga mempunyai resiko untuk tidak dibayarkan oleh pelangan, akan tetapi
pemberian piutang dapat memberrikan pendapatan yang lebih cepat kepada perusahaan.
Pelangan pelagan cenderung lebih bayak membeli barang dengan kredit dibandingkan dengan
tunai.
Untuk memaksimakan pengunana kas agar tidak terjadi masalah dalam pengelolaan kas pada
perusahaan, maka perusahana perlu melakukan maajemn dan pengendalian kas. Berikut adalah
manajemen dan pengendalian kas yang peru diakukan oleh perusahaan agar dapat mengatasi
masalah pengelolaan kas :

 Setiap penerimaan kas paling lambat harus disetorkan ke bank keesokan harinya
 Pengeluaran kas dalam jumlah yang kecil tidak perlu mengunakan cek, cukup
mengunakan pettty cash fund
 Pengunaan kas dalam jumlah yang relatif besar menggunakan cek
 Secara berkala harus mlakukan cash opname
 Melakukan rekonsiliasi bank untuk mennetukan jumlah kas yang benar yang dicantukan
di neraca
 Dilakukanya pendendaian internal kas (verifikasi dokumen dan melakukan otorisasi ke
penjabat yang berwenang)
 Penunjukan operator yang ditunjuk dan otorisasi transaksi

Petty cash fund

Merupakan sejumlah dana yang disisihkan untuk tujuan pengeluaran kas yang jumlahnya relative
kecil dan sifatnya mendadak. Petty cash fund dibagi menjadi dua yaiuh:

 Imprest system / sistem dana tetap, jumlah pengisian dana harus sama dengan jumlah
pengeluaran dana nya.
 Fluctuating system / sistem dana berfluktuasi, jumlah pengisian dana tidak harus sama
dengan jumlah yang dkeluarkan akan tetapi sesuai dengan jumlah pengisisan dana
awalnya.

Penyajian Kas Dalam Laporan Keuangan

Kas disajikan pada laporan :

 Laporan posisi keuangan


 Laporan arus kas
 Catatan atas laporan keuangan

Rekonsiliasi Bank

Bertujuan untuk melihat apakah saldo kas di bank sama dengan saldo kas menurut perusahaan.
Jika terdapat perbedaan maka harus dilakukan rekonsiliasi bank, untuk menentukan nilai kas
yang benar yang akan ditampilkan di laporan posisi keuangan. Faktor-faktor yang dapat
menyebabkan perbedaan antara kas yang ada di bank dan kas yang terdapat di
perusahaandiataranya yaitu :

 Setoran dalam perjalanan


 Penagihan piutang oleh bank
 Biaya administrasi bank
 Cek kosong

Piutang

Akrual basis menyebabkan terjadinya perbedaan waktu antara terjadinya transaksi


dengan saat penerimaan/ pengeluaran kas sehingga menimbulkan piutang-utang. Pemilihan
pemberian piutang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Adanya piutang
berpotensi terjadinya jeda waktu antara terjadinya transaksi dengan penerimaan kas sehingga
piutang berpotensi tidak di bayar, adanya kerugian piutang. Estimasi keruugian piutang dapat
dilakakukan dengan cara : presentanse tertentu dari saldo piutang akhir periode, presentase
tertent dari saldo penjualan kredit dan analisis umur putang (anging schedul) diklasifikasikan
piutang lancar, kurang lancar, macet dan lain-lain.

Piutang Wesel

Piutang wesel merupakan tagihan terhadap pihak lain yang didukung, oleh janji formal
secara tertulis untuk membayar sejumla uang disertai dengan bunga pada tanggal jatuh tempo.
Piutang wesel ini di catat di neraca sebagai komponen asset lancar. Piutang wesel harus
memperthatikan hal-hal sebagai berikut:

 Nilai nominal
 Tanggal penerbitan
 Tanggal pembayran bunga
 Umur wesel
 Tingkat bunga
 Tanggal jatuh tempo
 Jurnal yang diperlukan

Anda mungkin juga menyukai