Anda di halaman 1dari 7

i.

Daftar isi
ii. Daftar suber hukum otoritatif
iii. Daftar sumber hukum non otoritatif
iv. Isi permohonan gugatan
A. Pernyatan yurisdiksi kompetensi pengadilan : PTUN RIAU (perlu perbaikan)
B. Isu hukum
1. Izin usaha yang di keluarkan oelwh gubernur pemprov cacat administrasi
2. Bahwa lahan yg di klaim milik pt sms adalah tanah adat
3. Kegiatan yang di klaim oleh pt sms dalam hal ini CSR adalah kegiatan
gratifikasi
4. Bahwa pemrintah pemprov riau melakukan penyalahgunaan wewenang
C. Fakta- fakta hukum
1. Bahwa sanya dalam pengajuan izin usaha perkebunan harus memenuhi syarat-
syarat tertentu, salah satunya ( hak milik tanah, adanya HGU yang harus
memiliki izin pelepasan kawasan hutan, izin lokasi, dan lolos amdal).

Tapi fakta yang di dapat kan dilapanagan dari hasil investigasi lsm
menemukan fakta bahwa peta digital yang digunakan untuk proses penerbitan
izin lokasi yang di keluarkan pemerintah kabupaten, tidak sesuia dengan
kondisi eksisiting di lapangan.
Demikina juga HGU yang di pegang oleh PT SMS ternyata di lapangan
terdapat kawasan hutan yang belum memperoleh izin pelepasan kawasan
hutan.

2. Sebagaimana bahwa Hutan rakyat ayaitu hutan yang dibangun dan dikelolah
oleh rakyat, dan dimanfaat kan secara bersama atau secara komunal
Maka kami aatas nama masyrakat adat wanai kabupaten kanvas secara djure
berhak atas tanah yang dimintai izin usaha dengan bukti kami sudah lama
bertempat tinggal di sana dan memanfaatkan hutan rakyat itu bersama atau
secara komunal, dari hasil investigai lsm bahwa peta digital yang digunakan
untuk proses penerbitan izin lokasi tidak sesuai dengan kondisi eksisiting di
lapangan, dan hutan rakyat itu juga menjadi sumber penghasilan masyarakat
di sana.

3. Dalam pengajunan izin oleh pt sms ke pemerintah provinsi riau, pt sms


melakukan kegiatan pemberian sembako kepada masyrakat sekitar area yang
akan dijadikan perkebunan kelapa sawit, juga dilakukan dengan membangun
sarana parkir pada beberapa tempat kantor dinas dan pemberian bantuan
masker kepada tenaga kesehatan di beberapa puskesmas di kepulauan hululiar,
kabupaten kanvas dan kabupaten bangkalis.
Dab juga dalam hasil investigasi ombusman yang menemukan fakta bahwa
induk perushaan PT.SMS, memberikan bingkisan hari keagamaan kepada para
pegawai dinas perkebunan di tiga kabupaten yang menjadi wilayah izin
perkebunan pt msj pada setiap hari raya keagamaan.
Kemudian hasil investigasi onbusman juga menemukan fakta bahwa PT.
SMS, memberikan sumbangan berupa uang dan penyediaan caterin makanan
pada serangkaian acara hari jadi provinsi riau pada 26 februari 2019.

Sehingga dari kegitan-kegiatan tersebut tergolong suatu kegitan tindak pidana


korupsi/gartifikai yang memenuhi unsur delik, sebagai upaya
memprmudahnya pengeluaran izin usaha yang tidak memenuhi syarat.

4. Dari hasil investigasi lsm bersama ombusman yang banyak di temukan fakta-
fakta tetang tidak terpenuhinya syarat-syarat dalam pengajuan izin usaha dan
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pt sms yang mana seharusnya itu
menjadi syarat utama untuk tidak di kelarkan nya izin usaha perkebunan.

a) hasil investigasi lsm menemukan fakta bahwa peta digital yang


digunakan untuk proses penerbitan izin lokasi yang di keluarkan
pemerintah kabupaten, tidak sesuia dengan kondisi eksisiting di
lapangan.
Demikina juga HGU yang di pegang oleh PT SMS ternyata di
lapangan terdapat kawasan hutan yang belum memperoleh izin
pelepasan kawasan hutan.
b) Sebelum izin usaha perkebunan di ajukan, pt sms telah melakukan
aktivitas pembersihan lahan dan persiapan bibit kelapa sawit pada area
yang yang telah di siapkan di tiga kabupaten yang di mintai izin usaha,
proses aktivitas pembersihan lahan ini di lakukan dengan cara
pembakaran.
c) Dan akibat dari pembakaran tersebut, terjadilah kebakaran hutan di
wilayah kabupaten hulu liar dan kabupaten kampas, tepatnya pada
wilayah yang sedang di ajukan izin untuk perkebunan kelapa sawit,
luasan kebakaran di perkirakan seluas 87 hektar, kebakaran hutan ini
tak kunjung padam hingga 10 hari, kebakaran hutan ini mengakibatkan
polusi udara tidak hanya di sekitar hutan, tetapi juga ke kabupaten lain
di provinsi riau, kebakaran hutan itujuga mengakibatkan kerusakan
lahan perkebunan dan pertnian sehingga kesulitan bahan pangan.

D. Ringkasan isi permohonan/ gugatan


Perihal: GUGATAN PEMBATALN IZIN USAHA PERKEBUNAN

Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara ............
di
    .........................
   

Dengan hormat,
………………................................................……., dalam hal ini sebagai PENGGUGAT  ----------

Dalam hal ini PENGGUGAT memberikan kuasa khusus dengan SURAT KUASA KHUSUS
Nomor: …… /S-Kuasa/………/III/2015 tertanggal ………….. 2015
kepada:-------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------- NOOR AUFA, S.H
---------------------------------------------
Berkewarganegaarn Indonesia, berkedudukan hukum di …………………………………;
email: aufa.lawyer@gmail.com; www.http://konsultanhukumindonesia.blogspot.co.id/
Pekerjaan Advokat pada  ………………….; bertindak sebagai PENGGUGAT
---------------------
Untuk mengajukan GUGATAN di Pengadilan Tata Usaha Negara ……….. terhadap:
GUBERNUR PROVINSI RIAU ………………………. berkedudukan hukum
………………………………….. …………..                          
Untuk selanjutnya dalam gugatan ini mohon disebut: -----------------------TERGUGAT; ---------------------

OBYEK GUGATAN:
Adapun Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) yang menjadi obyek sengketa dalam gugatan ini
adalah: 
      Izin Usaha Perkebunan (IUPB) Nomor: 12/IU/RIAU Luas 470 HK  (Empat ratus tujuh puluh hektar) 

Yang merupakan penetapan tertulis yang dikeluarkan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, dalam


hal ini fungsi TERGUGAT yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara sesuai dengan ketentuan
Pasal 1 angka (9) Undang-Undang RI Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang
berbunyi:
“Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau
pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat kongkrit, individual dan final, yang
menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata“
Bahwa sebelum sampai pada permohonan yang diajukan dalam gugatan ini, terlebih
dahulu PENGGUGAT hendak mengajukan dasar-dasar dan kepentingan hukum dalam mengajukan
gugatan ini, yaitu sebegai  berikut:
DASAR DAN ALASAN GUGATAN:
1.       Bahwa PENGGUGAT memiliki dan menguasai bidang-bidang tanah terletak di Desa wanai
Kecamatan …………… Kabupaten kampas didasarkan pada sudah lama bertempat tinggal di sana
dan memanfaatkan hutan rakyat itu bersama atau secara komunal, dari hasil investigai lsm bahwa
peta digital yang digunakan untuk proses penerbitan izin lokasi tidak sesuai dengan kondisi
eksisiting di lapangan bahwasanya hutan rakyat itu juga menjadi sumber penghasilan masyarakat
di sana.

2.       Bahwa setelah PENGGUGAT memiliki dan menguasai bidang-bidang tanah sebagaimana tersebut


angka 1 diatas, PENGGUGAT menguasai pula secara fisik tanah-tanah a quo dengan merawatnya dan
melakukan aktivitas perkebunan di atas bidang-bidang tanah tersebut
3. Kegiatan yang di klaim oleh pt sms dalam hal ini CSR adalah kegiatan korupsi golongan
gartifikasi, yaitu pt sms melakukan kegiatan pemberian sembako kepada masyrakat sekitar area
yang akan dijadikan perkebunan kelapa sawit, juga dilakukan dengan membangun sarana parkir
pada beberapa tempat kantor dinas dan pemberian bantuan masker kepada tenaga kesehatan di
beberapa puskesmas di kepulauan hululiar, kabupaten kanvas dan kabupaten bangkalis, Dan juga
dalam hasil investigasi ombusman yang menemukan fakta bahwa induk perushaan PT.SMS,
memberikan bingkisan hari keagamaan kepada para pegawai dinas perkebunan di tiga kabupaten
yang menjadi wilayah izin perkebunan pt msj pada setiap hari raya keagamaan, Kemudian hasil
investigasi onbusman juga menemukan fakta bahwa PT. SMS, memberikan sumbangan berupa
uang dan penyediaan caterin makanan pada serangkaian acara hari jadi provinsi riau pada 26
februari 2019.
4. Dari hasil investigasi lsm bersama ombusman yang banyak di temukan fakta-fakta tetang tidak
terpenuhinya syarat-syarat dalam pengajuan izin usaha dan tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh pt sms yang mana seharusnya itu menjadi syarat utama untuk tidak di kelarkan nya izin
usaha perkebunan.

b.      KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA YANG DIGUGAT BERTENTANGAN DENGAN


ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK
1.       Asas Motivasi Untuk Setiap Keputusan
Asas ini menghendaki setiap ketetapan dan/atau keputusan harus mempunyai motivasi/alasan yang cukup
sebagai dasar dalam menerbitkan ketetapan dna/atau keputusan. Alasan harus jelas, terang, benar,
obyektif, dan adil. Alasan sedapat mungkin tercantum dalam ketetapan dan/atau keputusan sehingga yang
tidak puas dapat mengajukan banding dengan menggunakan alasan tersebut. Alasan digunakan hakim
administrasi untuk menilai ketetapan yang disengketakan.
Bahwa yang terjadi terkait dengan Keputusan a quo yang diambil TERGUGAT justru tidak berpedoman
pada UUPA dan Peraturan terkait dengan pendaftaran tanah yang tidak berdasarkan pada alasan yang
jelas, terang, benar, obyektif dan adil sehingga menimbulkan kerugian yang sangat nyata
kepada PENGGUGAT akibat keputusan yang diambil TERGUGAT
2.       Asas Legalitas Penyelenggaraan Pemerintahan
Asas ini mewajibkan setiap penyelenggara negara dalam menjalankan tugasnya harus menegakkan
akuntabilitas pemerintah, maka setiap kegiatan dan tindakan harus berlandaskan peraturan yang berlaku
serta sesuai dengan tujuan pengaturannya
Bahwa yang terjadi adalah terkait dengan Keputusan a quo yang diambil TERGUGAT justru tidak
berpedoman pada UUPA dan Peraturan terkait dengan pendaftaran tanah sehingga menimbulkan
kerugian yang sangat nyata kepada PENGGUGAT akibat keputusan yang diambil TERGUGAT
3.       Asas Bertindak Cermat
Asas Bertindak Cermat, asas ini menghendaki pemerintah bertindak cermat dalam melakukan aktivitas
penyelenggaraan tugas pemerintahan sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi warga negara. Dalam
menerbitkan keputusan, pemerintah harus mempertimbangkan secara cermat dan teliti semua faktor yang
terkait dengan materi keputusan, mendengar dan mempertimbangkan alasan-alasan yang diajukan oleh
pihak yang berkepentingan, mempertimbangkan akibat hukum yang timbul dari keputusan.
Bahwa yang terjadi adalah terkait dengan Keputusan a quo yang diambil TERGUGAT sama sekali tidak
cermat dalam mengambil keputusan dan juga tidak berpedoman pada UUPA dan Peraturan terkait seperti
PP Nomor 24 Tahun 1999 dan PMA/KBPN Nomor 9 Tahun 1999 yang terkait dengan pendaftaran tanah
serta tidak memperhatikan adanya keputusan tata usaha negara sebelumnya yang pernah ada yang telah
memberikan hak milik atas bidang-bidang tanah a quo kepada PENGGUGAT
4.       Asas Pertimbangan
Asas ini menghendaki adanya proporsi yang wajar dalam penjatuhan suatu keputusan, artinya setiap
keputusan yang dibuat/dijatuhkan tidak boleh berlebih-lebihan
Bahwa yang terjadi TERGUGAT dalam mengeluarkan Keputusan Tata Usaha Negara a
quo tanpa mempergunakan pertimbangan fakta-fakta serta data-data yang ada sebagai dasar kebenaran
yang relevan dan wajar sehingga melahirkan keputusan yang tidak berimbang.
5.       Asas Kepastian Hukum
Asas kepastian hukum memiliki dua aspek, yang satu lebih bersifat hukum material, yang lain bersifat
formal. Aspek hukum material terkait erat dengan asas kepercayaan. Dalam banyak keadaan asas
kepastian hukum menghalangi badan pemerintahan untuk menarik kembali suatu keputusan. Dengan
kata lain, asas ini menghendaki dihormatinya hak yang telah diperoleh seorang berdasarkan suatu
keputusan pemerintah. Jadi demi kepastian hukum, setiap keputusan yang telah dikeluarkan oleh
pemerintah tidak untuk dicabut kembali, sampai dubuktikan sebaliknya dalam proses peradilan. Adapun
aspek yang bersifat formal dari asas kepastian hukum membawa serta bahwa ketetapan yang
memberatkan dan ketentuan yang terkait pada ketetapan-ketetapan yang menguntungkan, harus disusun
dengan kata-kata yang jelas. Asas kepastian hukum memberikan hak kepada yang berkepentingan untuk
mengetahui dengan tepat apa yang dikehendaki daripadanya.
Bahwa yang terjadi adalah Keputusan Tata Usaha Negara a quo yang dikeluarkan oleh TERGUGAT
telah memberikan ketidakpastian hukum kepada Para Penggugat selaku pemilik atas bidang-bidang
tanah a quo degann bukti Sertifikat Hak Milik (SHM) yang juga dikeluarkan oleh Tergugat pada Tahun
1985.
6.       Asas Keadilan atau Kewajaran
Asas Keadilan dan Kewajaran, asas keadilan menuntut tindakan secara proposional, sesuai, seimbang,
selaras dengan hak setiap orang. Asas kewajaran menekankan agar setiap aktivitas pemerintah
memperhatikan nilai-nilai yang berlaku di tengah masyarakat, baik itu berkaitan dengan moral, adat
istiadat.
Bahwa yang terjadi adalah TERGUGAT tidak mempertimbangkan proaktifnya PENGGUGAT dalam
upaya memberikan kejelasan dan kepastian status atas bidang-bidang tanah a quo
7.       Asas Persamaan Hak
Asas ini menghendaki adanya persamaan yang pada prinsipnya menghendaki adanya perlakuan yang
setara oleh Pajabat Tata Usaha Negara terkait dengan keadaan-keadaan dimana para pihak dalam ini
sama-sama memiliki HAK untuk ikut serta dalam suatu proses kegiatan untuk diperlakukan sama haknya
tanpa diskriminasi
Bahwa yang terjadi adalah TERGUGAT sama sekali mengabaikan hak yang ada
pada PENGGUGAT dengan mengeluarkan Keputusan Tata Usaha Negara a quo
22.   Bahwa karena tindakan TERGUGAT menerbitkan Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) dalam
bentuk Sertifikat Hak Milik (SHM) atas bidang-bidang tanah sebagaimana disebutkan pada dalil-dalil di
atas merupakan tindakan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undanganan yang berlaku dan
melanggar asas-asas umum pemerintahan yang baik maka menurut hukum:
1)      Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor:
harus dibatalkan dan dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat lagi serta dinyatakan tidak
berlaku.
23.   Bahwa gugatan ini diajukan PENGGUGAT masih dalam tenggang waktu yang diperkenankan undang-
undang karena Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) yang  obyek sengketa baru diketahui
PENGGUGAT pada tanggal 5 Maret 2015 dan diajukan kepada Pengadilan Tata Usaha Negara yang
berwenang yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan tergugat.

PETITUM:
Bahwa berdasarkan alasan-alasan serta uraian tersebut di atas, dengan disertai bukti-bukti yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenaranya, sesuai dengan asas kepatutan dan asas-asas umum pemerintahan
yang baik serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka PENGGUGAT mohon
kepada Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara …………………… melalui Majelis Hakim Pemeriksa
dalam perkara a quo untuk menjatuhkan putusan dengan amar sebagai berikut:

Akhirnya atas perhatian Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Riau melalui Majelis Hakim Pengadilan
Tata Usaha Negara ……………. yang terhormat, PEGGUGAT mengucapkan terima kasih.
Justitie Voor Iederen.

…………………………,   ………………………………… 2015
Kuasa Hukum PENGGUGAT,
      ALFIAN MANSYUR, SH         

E. Isi permohonan
1. Dgffdllj
2. Fbdjbg
3. Fkd
F. petitum

Anda mungkin juga menyukai