----------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------
DIUSULKAN OLEH :
PEMBIMBING
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat
limpahan Rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyusun PKM-GT ini dengan baik
dan benar , serta tepat waktunya . PKM-GT in membahas mengenai ” PERAN PEMUDA
PKM-GT ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
PKM-GT ini . Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dan penyusunan PKM-GT ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang berdasar pada PKM-GT ini.
Oleh karena itu kami meminta pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
Penulis
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN ............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
َكانَ لَقَ ْد فِ ْي لَ ُك ْم هّٰللا ِ َرسُوْ ِل ٌاُ ْس َوة ٌيَرْ َكانَ لِّ َم ْن َح َسنَة هّٰللا َ َو َذ َك َر ِخ َر ااْل ٰ َم َو ْاليَوْ هّٰللا َ ا جُو
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang
banyak mengingat Allah. “(Al-Ahzab:21)
Ali ibn Abi Thalib pernah mengatakan, "Jangan memaksakan tradisi anda
sendiri kepada anak-anak anda, karena mereka hidup di era yang berbeda dengan
anda," Anak-anak muda yang beranjak dewasa akan mulai mencari jati diri dan
identitas mereka melalui keluarga dan komunitasnya. Seringkali mereka juga terjebak
dan tarik menarik dengan aturan orangtua mereka yang kadang tidak selalu cocok
diterapkan diera masyarakat modern saat ini.
Termasuk juga dalam mencari identitas agama mereka, ini seperti dua sisi
mata uang. Pertama, dengan teknologi, mereka bisa mendapatkan banyak informasi
hanya menggunakan ujung jari. Dengan mengklik tombol, informasi apa pun ada di
layar mereka.
"Ada dua hal yang orang tidak menyadari kehebatannya sampai mereka
kehilangannya, masa muda dan kesehatan yang baik," Ali ibn Abi Thalib.
B. PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari topik pembahasan dalam karya ilmiah ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana defenisi bela negara dalam perspektif islam?
2. Apa saja peranan pemuda islam dalam aksi bela negara?
3. Bagaimana bentuk-bentuk usaha pemuda islam dalam aksi bela negara?
4. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran bela negara untuk generasi pemuda
islam?
C. TUJUAN
Tujuan dari topik pembahasan dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui defenisi bela negara dalam perspektif islam
2. Mengetahui peranan pemuda islam dalam aksi bela negara
3. Menegtahui bentuk bentuk usaha ppemuda islam dalam aksi bela negara
4. Mengetahui cara meningkatkan kesadaran bela negara untuk generasi pemuda
islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, dalam upaya mempertahankan
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Seperti yang terdapat dalam Undang Undang
Dasar Tahun 1945,Pasal 27 ayat (3) mengamanatkan bahwa “Setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Pasal 30 ayat (1)
mengamanatkan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usha pertahanan dan keamanan negara
Undang Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan NegaraPasal 9
ayat (1) mengamanatkan bahwa “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan
negara”. Selanjutnya pada ayat (2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela
negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan melalui:
pendidikan kewarganegaraan;
pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;
pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela
atau secara wajib; dan
pengabdian sesuai dengan profesi.
ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا لَقِ ْيتُ ُم الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا زَ حْ فًا فَاَل تُ َولُّوْ هُ ُم ااْل َ ْدبَا ۚ َر
وم ْن يُّولِّهم يوْ مى ٍذ ُدبُر ٗ ٓه ااَّل متَحرِّ فًا لِّقتَال اَوْ متَحيِّ ًزا ا ٰلى فَئ ٍة فَقَ ْد ب ۤاء ب َغض ٍ هّٰللا
ص ْي ُر َ ب ِّمنَ ِ َو َمْأ ٰوىهُ َجهَنَّ ُم ۗ َوبِْئ
ِ س ْال َم َ ِ َ َ ِ ِ َ ُ ٍ ِ َ ُ ِ َ ِٕ َ َ ْ ِ َ َ َ
Artinya: “Wahai orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir yang
akan menyerangmu, maka janganlah kamu berbalik membelakangi mereka (mundur). Dan
barangsiapa mundur pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak
menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sungguh, orang itu kembali dengan
membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahanam, seburuk-buruk tempat
kembali.” (QS. Al-Anfal 15-16). Ayat tersebut dapat dipahami sebagai dasar kewajiban dan
sosio-historis, agar senantiasa membela harga diri dan kedaulatan negara.
Dan disebutkan lagi dalam Alquran bagaimana Nabi Ibrahim As mendoakan negeri
yang ia tinggali (Makkah) agar aman dan makmur. "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa:
"Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari
buah-buahan kepada penduduknya yang beriman kepada Allah dan hari kemudian...". (QS:
Al-Baqarah:126).
Juga dalam ayat lain: "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku,
jadikanlah negeri ini (Makkah) negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku
dari menyembah berhala." (QS: Ibrahim: 35).
Kecintaan terhadap tanah air ini juga terekam dengan baik dalam hadis Rasulullah
Saw., sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas, beliau bersabda: “Alangkah baiknya
engkau sebagai sebuah negeri dan engkau merupakan negeri yang paling aku cintai.
Seandainya kaumku tidak mengusirku, niscaya aku tidak tinggal di negeri selainmu.” (HR.
Ibnu Hibban).Dasar Al quran dan Hadis tersebut sangat jelas bahwa konsep Bela Negara
benar-benar ada dalam Islam. Meski sebagian kelompok menolak konsep itu dikaitkan
dengan politik Islam, namun dalam catatan sejarah, nilai-nilai itu dipraktikkan. Pengalaman-
pengalaman selama pemerintahan yang dipimpin tokoh Islam selalu menyisakan kisah-kisah
heroik tentang bagaimana muslim mencintai negaranya dalam banyak ekspresi.
Persoalan bela negara dalam Islam di Indonesia memang cukup rumit, bela negara
bukan hanya masalah geografis, akan tetapi nilai lokalitas dan kebudayaan yang seharusnya
dijadikan jembatan antara nilai Islam dan kenegaraan. Bela negara dalam bentuk lain adalah
mencintai tanah air sebagaimana mencintai Ibu kita sendiri.
Konsep jihad dalam Islam sering disalahfahami. Bagi pihak lain konsep ini sering
ditangkap sebagai konsep genocide atau pemusnahan bagi mereka yang berbeda dengan
(kebenaran, aqidah) Islam. Karena itu, kata jihad sering menjadi momok bagi orang-orang
yang tidak seiman dengan Islam. Maka timbul Islamophobia, rasa takut dan anti terhadap
Islam. Bagi kalangan muslim sendiri, sebagian mempersempit pengertian jihad dengan usaha
menyingkirkan setiap yang berbeda dengan “diri”nya, dengan faham dan keyakinannya, bila
perlu dengan kekerasan. Pengertian seperti inilah yang menyebabkan kesalahfahaman orang
lain. Apalagi ada kalanya konsep seperti itu menjelma dalam tindakan.
Islam telah memperkenalkan jihad dengan konsep yang universal. Jihad memang
mengandung pengertian perlawanan. Namun, perlawanan yang diusungnya adalah
perlawanan terhadap nilai-nilai yang merugikan kehidupan manusia, perlawanan terhadap
setiap yang tidak humanis. Seperti ketidakadilan, penganiyaan, perampokan hak dan
seterusnya, yang sifatnya universal. Karena itu, Islam telah menegaskan bahwa jihad yang
utama adalah jihad terhadap tirani sendiri atau jihad al-nafs. Dengan demikian, maka jihad
dalam Islam tidak bertentangan dengan tujuan keberadaan islam sendiri, yaitu rahmatan lil
alamin. Dari itu, maka setiap aktivitas jihad tidak boleh melukai orang lain, termasuk diri
sendiri, sebab yang dilawannya adalah nilai, bukan orangnya atu fisiknya.
Dalam konteks bangsa dan negara kita, pelaksanaan "Bela Negara" dapat dilakukan
oleh siapapun, dan dalam kondisi apapun. "Bela Negara" tidak hanya berhenti pada
perjuangan fisik (memanggul senjata), namun juga bisa dilakukan dalam bentuk amal-amal
baik yang bermanfaat. Prinsipnya, sikap dan tindakan-tindakan positif yang bermanfaat bagi
orang lain (apapun agama atau golongannya) yang didasarkan pada kecintaan penuh kepada
negerinya adalah bentuk "Bela Negara".
“dan diantara orang-orang yang kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk
dengan hak, dan dengan hak itu (pula) mereka menjalankan keadilan.”(Al-
A’raf:181).
“Saya wasiatkan para pemuda kepadamu dengan baik, sebab mereka berhati halus.
Ketika Allah mengutus diriku untuk menyampaikan agama yang bijaksana ini,
maka kaum mudalah yang pertama-tama menyambut saya, sedangkan kaum tua
menentangnya.”
ْ فَقَ َس قُلُوْ بُهُ ۗ ْم َو َكثِ ْي ٌر ٰف ِسقُوْ نَ ِّم ْنهُ ْم
قَ ْب ُل ِم ْن فَطَا َل َعلَ ْي ِه ُم ااْل َ َم ُد ت
“... Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi
keras.Dan kebanyakan diantara mereka adalah orang-orangyang fasik.‛ (Al-Hadid:
16)
ك َ ِ َو َش ْغل ك
َ قَ ْب َل فَ َرا َغ ك َ َ َحيَات ك قَ ْب َل
َ َِموْ ت
“Raihlah lima perkara sebelum datangnya yang lima: masa mudamu sebelum masa
tuamu, kesehatanmu sebelum datangnya sakitmu, kayamu sebelum datangnya
miskinmu, kesempatanmu sebelum datangnya kesempitanmu dan dan hidupmu
sebelum engkau mati.”(H.R. An-Nasai)
BAB III
PENUTUP
Sebagai warga negara indonesia kita harus cinta negara kita, menunjukan rasa cinta
itu tidak harus dengan mencaci, memaki, tapi dengan mematuhi aturan positif dari
pemerintah itu juga dikatakian sikaf cinta tanah air. Apalagi kita sebagai pemuda
islam, di ajar kan untuk saling menghargai dan saliang menghormati satu samalain.
2.
ALFIAN MANSYUR
( )
I0119303
Lampiran III
Lembar Orisinalitas
LEMBAR PERNYATAAN
ORISINALITAS Yang bertanda tangan di bawah ini :
NIM : I0119014
( )
I0119303