DISUSUN OLEH :
RUSTANDI
GUNUNGPUYUH SUKABUMI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun
pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Perkembangan Hukum Keluarga di Negara Oman ” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak Prof. Dr. H. Moh Najib, M.Ag selaku dosen Hukum
Keluarga Islam Kontemporer, atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang
telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan
makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
4 Manfaat ............................................................................................ 3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kawasan yang paling banyak dan merupakan pusat lahir negara-negara muslim
adalah kawasan timur tengah. Salah satunya adalah Oman, negara yang merupakan
salah satu negara di Jazirah Arab dengan populasi Muslim terbesar di kawasan timur
tengah yang akan menjadi bahasan pada makalah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Hukum Keluarga Islam?
2. Bagaimana Sejarah Islam berkembang di Oman?
3. Bagaimana Perkembangan Hukum Keluarga Islam di Negara Oman?
6
Ibid.,hlm. 9
2
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk meneliti tentang Hukum Keluarga Islam
2. Untuk meneliti Sejarah Perkembangan Islam di Oman
3. Untuk meneliti Perkembangan Hukum Keluarga Islam di Oman
D. MANFAAT
1. Agar pembaca dapat lebih mengetahui tentang Hukum Keluarga Islam
2. Agar pembaca dapat lebih mengetahui tentang Sejarah Perkembangan Islam di Oman
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kawasan yang paling banyak dan merupakan pusat lahir negara-negara muslim
adalah kawasan timur tengah. Salah satunya adalah Oman, negara yang merupakan
salah satu negara di Jazirah Arab dengan populasi Muslim terbesar di kawasan timur
tengah yang akan menjadi bahasan pada makalah ini.
Oman sering dikaitkan dengan mitologi Pelaut Sinbad yang diceritakan dalam
hikayat Seribu Satu Malam. Menurut satu riwayat, Sinbad merupakan seorang pelaut
dari Baghdad yang kemudian menetap di Oman. Riwayat lain mengatakan, Sinbad
5
memang lahir di ibukota kuno Oman, Sohar, yang berjarak 200 km dari ibukota Oman
sekarang di Muscat.
Sebagian besar wilayah Oman merupakan gurun dengan iklim kering subtropis
dan curah hujan yang sangat rendah. Musim panas di Oman bagian utara terjadi pada
bulan Juni sampai dengan September dengan suhu mencapai 40°C bahkan lebih. Musim
dingin dengan curah hujan sesekali menjadi masa yang sangat dinantikan. Suhu pada
musim dingin berkisar antara 19°C sampai dengan 27°C.
Angin panas disertai debu terjadi pada musim semi dan musim panas terjadi
pada Maret hingga September. Kecepatan angin bahkan bisa sangat kuat hingga
menyebabkan badai pasir.
Orang Arab dari berbagai suku memasuki Oman sejak abad pertama Masehi.
Gelombang pertama datang dari barat Arab di bawah pimpinan Bani Hina, sedang
gelombang kedua datang dari utara di bawah Bani Ma'awal.
Oman mengalami perubahan besar sejak orang Arab menganut Islam. Pada 630
M, utusan Nabi Muhammad SAW, Amr bin Ash, datang ke Oman untuk berdakwah. Ia
bertemu dengan Julanda Abd dan Jaifar, mengajak mereka menerima agama baru,
Islam. Ajakan ini diterima dengan persetujuan umum dari para syekh (kepala suku)
Arab.
Di bawah Dinasti Ya'ribah (1624-1749) dan abad pertama dari Dinasti al-Bu Sa'id
(memerintah sejak 1741), Oman secara bergantian dikuasai oleh bangsa-bangsa penjajah
Portugis, Belanda, Prancis, dan Inggris.
6
Kemudian konflik timbul kembali, tetapi dapat diakhiri pada 1959 dengan bantuan
pasukan Inggris, dan sejak itu berakhirlah pemerintahan imam diganti dengan
pemerintahan kesultanan di bawah Sultan Said bin Taimur bin Faisal bin Turki bin
Sa'id, yang memerintah sejak 1932.
Pada 1970, anaknya Qaboos melakukan kudeta tak berdarah untuk menggantikan
ayahnya. Sejak itu, Sultan Qaboos mengganti nama negara itu menjadi Kesultanan
Oman. Ia berhasil melepaskan negara itu dari keterisolasiannya dari dunia luar dengan
memajukan pembangunan di berbagai sektor.
Pemberontakan yang terjadi di Dhofar pada 1975 dapat ditumpas. Negara itu tetap
mempertahankan tradisi dan budaya keislamannya.
Kesultanan Oman adalah sebuah negara Arab di Asia Barat Daya di pesisir
tenggara Jazirah Arab. Oman berbatasan dengan Uni Emirat Arab (UEA) di barat-
laut, Arab Saudi di barat, dan Yaman di barat-daya. Pesisir ini dibentuk oleh Laut
Arab di tenggara dan Teluk Oman di timur laut.
Selama satu periode, Oman pernah menjadi kekuatan kawasan yang moderat,
pernah memiliki kesultanan melintasi Selat Hormuz hingga ke Iran, dan wilayah yang
kini disebut Pakistan, dan selatan jauh hingga ke Zanzibar di pesisir tenggara Afrika.
Waktupun berganti, kekuatannya melemah, kesultanan ini menjadi berada di bawah
pengaruh kuat Britania Raya, meskipun Oman secara resmi tidak pernah menjadi
bagian Imperium Britania, tidak juga menjadi protektorat Britania. Oman pernah
dikuasai oleh dinasti Al Said sejak tahun 1744, dan telah lama menjalin hubungan
militer dan politik dengan Britania Raya, dan Amerika Serikat, meskipun Oman
memelihara kebijakan luar negeri yang bebas. 7
Dalam sistem hukum, Oman masih menganut syari'at islam sebagai dasar
peradilan, melihat bahwa Oman adalah negara yang menetapkan islam sebagai agama
resmi mereka. Meskipun menganut syari'at islam dalam sistem peradilan seperti hukum
perkawinan, hukum keluarga, dan sebagainya. Dalam petapan hukum perdata dan
hukum sipil, Oman diharuskan menganut prinsip Hukum Internasional. dalam
peradilan mengenai warga negara asing yang berada di Oman, seperti duta besar,
diplomat dan perwakilan-perwakilan lain di Oman, Peradilan yang digunakan
menggunakan ketetapan hukum Internasional.
1. Negara yang sama sekali tidak melakukan pembaharuan hukum keluarga islam
artinya dinegara ini hukum keluarga muslim yang diberlakukan bagi warganya
adalah hukum keluarga yang termaktub dalam kitab fiqih konvensional, seperti
karangan Imam Syafi’I (Umm), karangan Imam Hanafi atau muridnya (Al
Mabsut Oleh Sarakhsi), Imam Malik (Al-Mudawwanah Oleh Sahnun).
2. Negara yang telah meninggalkan konsep fiqih konvensional dan melakukan
pembaharuan secara liberal artinya hukum keluarga muslim yang diberlakukan
adalah hukum keluarga muslim yang baru sama sekali, meskipun tidak seluruh dan
isi dan bab dalam hukum perkawinanya baru sama sekali.(ada yang dimodifikasi
dari konsep fikih konvensional)
3. Negara yang melakukan pembaharuan secar democrat untuk disesuaikan dengan
tuntutan dan perkembangan zaman. Sesuai dengan tuntutan dan konteks
kontemporer.
Ada lima Negara yang sama sekali belum melakukan pembaharuan hukum keluarga
islam yakni : Emirat Arab, Saudi Arabia, Qotar, Bahrain dan Oman.
9
^ "Five Arab states among top leaders in long-term development gains". Hdr.undp.org. 4 November 2010.
Diakses tanggal 29 October 2011
10
^ "2010 Failed States Index – Interactive Map and Rankings". Foreign Policy. Diakses tanggal 29
October 2011
8
Sifat Dan Metode Pembaharuan Hukum Keluarga Islam
1. Intra Doctrinal Reform : Tetap merujuk pada konsep fiqih konvensional. Yakni
dengan cara :
2. Takhyir : memilih pandangan salah satu ulama’ (tarjih)
3. Talfiq : mengombinasikan beberapa ulama’.
4. Ekstra Doctrinal Reform : Tidak lagi merujuk pada konsep fiqih konvensional,
akan tetapi melakukan reinterpretasi pada nash. Cara yang digunakan diantaranya
: Maslahah Almursalah, Saddu Dhariah, Regulation, Administrasi.
Konsep fiqih : baligh, keluar mani, mimpi basah Undang-undang : wanita 16 tahun,
sedang laki-laki 19 tahun
Konsep fiqih : wali punya hak memaksa kawin anak perempuannya dengan laki-
laki lain meskipun anak perempuan tersebut tidak setuju/ hak ijbar
Undang-undang : tidak punya hak, tetapi wali harus minta persetujuan kepada
calon mempelai perempuan.pasal 6 ayat 1
9
6. Masalah Nafkah Istri dan Keluarga serta Rumah Tinggal
Konsep fiqih :
Konsep fiqih :
Undang-undang : orang yang hamil di luar nikah dapat di kawinkan orang yang
menghamili tanpa harus menunggu kelahiran anak.
Konsep fiqih : ibu lebih berhak mengasuh anaknya ketika masih kecil
Undang-undang : 2 : 1
Undang-undang : ahli waris tidak dapat wasiat, karena tetap mendapat bagian warisan.
10
13. Masalah Keabsahan dan Pengelolaan Wakaf Keluarga.
11
BAB III
1. Kesimpulan
Oman adalah salahsatu negara Muslim di timur tengah yang menganut hukum syariah
dalam mengatur kehidupan negaranya baik dalam bidang politik, ekonomi maupun mengatur
kehidupan penduduknya.
Ada lima Negara yang sama sekali belum melakukan pembaharuan hukum
keluarga islam diantaranya Oman selain empat Negara lain yakni : Emirat Arab, Saudi
Arabia, Qotar, Bahrain.
2. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Oman#cite_note-4contohnya-lengkap/
https://www.kompasiana.com/aliffah20307/5dbb9d80097f3643275f6932/sistem-
pemerintahan-negara- https://beritatransparansi.co.id/pengertian-hukum-keluarga-islam/
13