Disusun Oleh :
hDosen pengampu :
Segala puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaiakan sebuah makalah yang dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Hukum Indonesia, dengan materi yang
berjudul“Sejarah Perkembangan Hukum Islam dan Sistem Hukumnya”.
Saya menyadari dan meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Masih
banyak kekurangan ataupun kesalahan yang kami sadari maupun tidak saya sadari. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari makalah ini, agar dimasa yang akan
datang kami bisa menyusun makalah yang lebih baik lagi. Namun begitu, meskipun makalah
kami jauh dari kata sempurna sayaberharap agar makalah kami sedikit banyak dapat
bermanfaat bagi yang membacanya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam menyusun makalah ini. Demikian sedikit kata pengantar dari saya, atas
perhatian dari pembaca sekalian kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………...................………….…..i
DAFTAR ISI……………………………………………….……...................……………....ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………....................………………..1
B. Rumusan Masalah…………………………………………....................……………….....2
C. Tujuan..................……………………………………………....................……………….2
BAB II PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Sejarah dan Perkembangan Hukum Islam di Indonesia..…………..….…3
1. Hukum Islam Pada Masa Kerajaan Islam di Nusantara................................................3
2. Masa Kolonial ( Abad XVIII-pertengahan abad XX )..................................................4
3. Masa Kemerdekaan(1945-1998)( Orde Lama dan Orde Baru )....................................7
4. Masa Reformasi (1998 - sekarang)................................................................................8
B. Hukum Islam Sebagai Hukum Nasional...........………………….....……….…...……….10
C. Positivisasi Hukum Islam di Indonesia..................………..………………...……........…11
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.........……………………………………………………....................………….15
B. Saran....................................………………………………………....................………....15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah perkembangan hukum islam di Indonesia tidak dapat dipisahkan
dari sejarah Islam itu sendiri. Berbicara tentang hukum islam di indonesia ,hukum
islam di indonesia berkembang di masyarakat menjadi sisitem hukum di indonesia
atau nasional. Meskipun di indonesia ada hukum adat ,akan tetapi hukum islam
tidak bertentangan dengan hukum adat, Hukum adalah produk yang lahir dari
dinamika kehidupan manusia. Di mana ada ma syarakat di sana ada hukum. Akan
tetapi, masyarakat berkembang terus menerus mulai dari masyarakat purbakala
sampai dengan masyarakat maju dan modern. Oleh sebab itu, hukum harus selalu
mengiringi dan mengikuti irama perkembangan masyarakat modern. Dalam
masyarakat yang maju dan modern, hukum harus maju dan modern pula.1
Pada ajaran islam memiliki sumber-sumber atau dari mana asal muasal
dari ajaran islam tersebut. Ajaran islam juga sebagai ajaran penutup dari ajaran –
ajaran sebelumnya memiliki berbagai dinamika. Khususnya di Indonesia ajaran
islam memiliki beberapa fase mulai dari masa penjajahan, pasca kemerdekaan dan
juga saat sekarang ini serta peranan Ajaran Islam dalam pembangunan Nasional.
Penerapan hukum Islam di Indonesia sebenarnya sudah lama diterapkan
sebelum adanya masa colonial. Bahkan kemungkinan besar sudah diterapkan di
beberapa daerah sebelum masa berdirinya kerajaan Islam di Indonesia. Sebelum
kerajaan Islam berdiri di Indonesia, para pedagang Muslim sudah mendirikan
beberapa pemukiman. Di pemukiman-pemukiman inilah umat Islam kemudian
mulai taat menjalankan agama Allah dan berusaha menerapkan dalam kehidupan
mereka. Bahkan sebelum Islam merata, hukum Islam diduga sudah diterapkan di
pelabuhanpelabuhan bukan muslim. Namun penerapan hukum Islam ditiap daerah
dan kerajaan berbeda-beda menurut waktu dan tempat. Untuk lebih jelasnya,
1
K. Lubis, Suhrawardi. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta: SinarGrafika, 2000 hal 231
1
perkembangan hukum Islam di Indonesia dapat dilihat di sub bab pembahasan
selanjutnya.2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
Muhammad. Lembaga Ekonomi Syari’ah. Yogyakarta: Graha Ilmu,2007 hal 123
2
BAB II
PEMBAHASAN
Terdapat perbedaan pendapat para ahli mengenai kapan pertama kali Islam
measukke Nusantara. Menurut pendapat yang disimpulkan oleh Seminar
Masuknya Islam keIndonesia yang diselenggarakan di Medan 1963, Islam telah
masuk ke Indonesia padaabad pertama Hijriah atau pada abad ketujuh/kedelapan
masehi. Pendapat lain mengatakan bahwa Islam baru sampai ke Nusantara ini
pada abad ke-13 Masehi. Daerah yang pertama didatanginya adalah pesisir utara
pulau Sumatera dengan pembentukan masyarakat Islam pertama di Pereulak Aceh
Timur dan kerajaan Islam pertama diSamudra Pasai, Aceh Utara.
3
terkadang tidak bisa di selesaikan oleh perundanga-undangan kerajaan maka
terkadang ditanyakan kepadaUlama. Saat itulah ulama melakukan ijtihad atau
menyandarkan pendapatnya kepada kitab-kitab fiqh. Dengan pola ini mazhab
imam 4 syafii’I, Hanafi,Maliki, dan Hambali berkembang di Indonesia hingga
saat ini.4
Sistem hukum islam terus berjalan bersamaan dengan system hukum adat
diIndonesia hingga masuknya kolonialisasi yang dilakukanoleh Negara-negar
barat diIndonesia. Semula pedagang dari Portugis, Kemudian Spayol,di susul oleh
Belanda, danInggris.Pada masa Kerajaan/kesultanan Islam di Nusantarahukum
Islam dipraktekkan oleh masyarakat dalam bentuk yang hampir bisa dikatakan
sempurna(syumul), mencakup masalah mu’amalah, ahwal al-syakhsiyyah
(perkawinan, perceraian danwarisan), peradilan, dan tentu saja dalam masalah
ibadah.5
Sejarah perkembangan hukum islam pada masa kolonial terbagi dalam dua
periode,yaitu periode in complexu dan periode receptie. Pereiode pertama terjadi
pada abad ke-17 higgga akhir abad 18, yaitu pada saat awal pemerintahan
Belanda. Periode ini disebut juga dengan pemberlakuan hukum Islam sepenuhnya
4
Azhary, Muhammad Tahir. Negara hukum. Jakarta: Bulan bintang,1992 hal 342
5
Kamal, Musthafa (et al). Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam.Jakarta: Persatuan, 1991.
6
Jurnal hukum ekonomi syariah (febby dwi),1995
4
bagi orang Islam. Misalnya hukumkeluarga Islam, terutama yang menyangkut
perkawinan dan kewarisan diaplikasikan sepenuhnya7
Legislasi lainnya adalah pepakem Cirebon yang dibuat atas usul residen
Cirebon,Mr.P.C.Hosselaar. Aturan ini merupakan kompilasi kitab hukum Jawa
Kuno. Aturan inidipakai sebagai pedoman dalam memutuskan perkara perdata
dan pidana di wilayahKesultanan Cirebon. Pepakem ini kemudian diadopsi oleh
Sultan Bone dan Goa untukdijadikan undang-udang.8
5
Pemerintah kerajaan belanda melakukan represi terhadap hukum Islam dengan
cara mengonfrontasikannya denganhukum adat. Kebijakan-kebijakan hukum
pemerintah Belanda ditujukan untuk meminimalisir dan mengeliminir peran
hukum Islam. Pada masa ini muncul peraturan- peratutan yang
mensubordinasikan hukun Islam di bawah Hukum adat.9
9
Tamaddun: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, Volume (9), Issue (1), July 2021
6
ini menjalankan tugas menanganikasus-kasus perkawinan, dan kadang member
nasehat dalam bidang kewarisan.
Pada fase hukum islam mengalami dua periode, yaitu periode persuasive-
source danauthoritative-source. Periode persuasive adalah periode penerimaan
hukum islamsebagai persuasive, yaitu sumber yang terhadapnya orang harus
yakin dan menerimanya.Semua hasil sidang BPUPKI adalah sumber
persuasivebagi groundwetinterpretatie UUD1945, sehingga Piagam Jakarta juga
merupakan persuasive-source UUD 1945. Meskipundalam UUD 1945 tidak
dimuat tujuh kata piagam Jakarta, namun hukum islam berlaku bagi bangsa
Indonesia yang beragama islam berdasarkan pasal 29 ayat (1) dan (2).
10
Amin, S. M. (2009). Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: AMZAH halm 321,
7
hendaknya juga memperhatikan faktor-faktor agama. Namun hingga tahun 1968,
batas waktu berlakunya ketetapanMPRS No. 11/MPRS/1960 tidak satupun
muncul undang-undang dalam bidang hukum perkawinan dan kewarisan.11
8
Undang-undang otonomi daerah diIndonesia pada mulanya adalah UU
No.22/1999 tentang pemerintah daerah, yang kemudian diamandemen melalui UU
No.31/2004 tentang otonomi daerah. Menurut ketentuan Undang-undang ini,
setiap daerah memiliki kewenangan untuk mengatur wilayahnya sendiri termasuk
dalam bidang hukum.
13
Mannâ’ Khalîl al-Qattân, Al-Tashrī’ wa al-Fiqh fi al-Islâm, (t.tp:Muassasah al-Risâlah, t.t.), h. 14-15
14
Hasbi ash-Shiddieqy, Filsafat Hukum Islam (Semarang: PT.Pustaka Rizqi Putra, 2001), h. 91-95
9
Fenomena pelaksanaan hukum islam juga merambah daerah-daerah lain
diIndonesia, meskipun polanya berbeda dengan Aceh. Berdasarkan prinsip
otonomi daerah, maka munculah perda-perda bernuansa syari’at Islam di wilayah
tingkat Imaupun tingkat II. Daerah-daerah tersebut antara lain: provinsi Sumatera
barat, kotaSolok, Padang pariaman, Bengkulu, Riau, Pangkal Pinang, Banten,
Tanggerang, Cianjur,Gresik, Jember, Banjarmasin, Gorontalo, Bulukumba, dan
masih banyak lagi.Materi perda syaria’at Islam tidak bersifat menyeluruh, tetapi
hanya menyangkut masalah-masalah luar saja. Jika dikelompokkan berdasarkan
aturan yang tercantum dalam perda- perda syari’at, maka isinya mencakup
masalah: kesusilaan, pengelolaan Zakat, Infaq dan Sadaqah, Penggunaan busana
muslimah, pelarangan peredaran dan penjualan minuman keras, pelarangan
pelacuran, dan sebagainya.
15
Alî Hasaballâh, Usûl al-Tashrî’ al-Islâmî, (Misr: Dâr al-Ma‘ârif,1971), h. 3
10
yang berkesiambungan; danKetiga,alasan Yuridis yang tertuang dalam pasal 24,
25 dan 29 UUD 1945 memberi tempat bagi keberlakuan hukum Islam secara
yuridis formal.
16
Hamid Fahmy Zarkasyi, “Menguak Nilai di Balik Hermeneutika”,dalam Islamia (Jurnal Pemikiran dan
Peradaban Islam), Tahun 1, No. 1,Maret 2004, h.17
11
hukum tata negara dan administrasi pemerintahan, asas-asashukum acara dalam
Islam dan lain-lain.
Di antara sebagian besar produk hukum Islam yang ada dalam sistem
hukumnasional di Indonesia, umumnya memiliki tiga bentuk;
17
Amir Syarifuddin, “Pengertian dan Sumber Hukum Islam”, dalamFilsafat Hukum Islam, (Jakarta:
Departemen Agama, 1992), h. 15
12
1. hukum Islam yang secara formil maupun materil menggunakan corak dan
pendekatan keislaman.
2. hukum Islam dalam proses transformasi diwujudkan sebagai sumber-
sumbermateri hukum, di mana asas-asas dan prinsip-prinsipnya menjiwai
setiap produk aturandan perundang-undangan.
3. hukum Islam yang secara formil dan materil ditransformasikan secara
persuasivesource dan authority source.18
18
azim Hamidi, Hermeneutika Hukum, (Yogyakarta: UII Press:2005), h 42
13
Penggunaan istilah bank syariahsudah tegas disebutkan“Bank Berdasarkan
PrinsipSyariah”dan pada Pasal 1 butir 13disebutkan berlakunya hukum Islam
sebagai dasar transaksi di perbankan syariah.
BAB III
19
azim Hamidi, Hermeneutika Hukum, (Yogyakarta: UII Press:2005), h 53
14
PENUTUP
A.Kesimpulan
Islam telah masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriah atau pada abad
ketujuh/kedelapan masehi. Pendapat lain mengatakan bahwa Islam baru sampai ke
Nusantara ini pada abad ke-13 Masehi. Perkembangan hukum Islam di
Indonesiadibagi menjadi masa kerajaan, masa kolonial, masa kemerdekaan, dan
masareformasi.Kini, di Indonesia, hukum Islam telah banyak yang dipositivisasi
menjadi peraturan perundang-undaangan. Republik Indonesia dapat mengatur
suatu masalah sesuai dengan hukum Islam, sepanjang pengaturan itu hanya
berlaku bagi pemelukagama Islam.
B.SARAN
Dari beberapa Uraian diatas jelas banyaklah kesalahan serta kekeliruan,
baik disengaja maupun tidak, dari itu kami harapkan kritik dan sarannya untuk
memperbaiki segala keterbatasan yang kami punya, sebab manusia adalah
tempatnya salah dan lupa.
Daftar Pustaka
15
* Tamaddun: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, Volume (9), Issue (1), July
2021
*
Kamal, Musthafa (et al). Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam.Jakarta:
Persatuan, 1991
16