MAKALAH
Dosen Pengampu:
Agustini Andriani, S.H., M.H
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Sejarah Perkembangan
Peradilan Agama di Indonesia” ini tepat pada waktunya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya
para mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Awal mula terbentuknya lembaga peradilan agama.....................................2
B. Peradilan agama di era kerajaan islam..........................................................4
C. Peradilan agama di era penjajahan................................................................6
D. Peradilan agama di era reformasi..................................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara tentang perjalanan peradilan agama yang telah dilalui dalam
rentang waktu yang demikian panjang berarti berbicara tentang masa lalu
yakni sejarah peradilan agama. Hal ini dianggap penting untuk rencana
melangkah kemasa yang akan datang peradilan agama telah tumbuh dan
melembaga di bumi nusantara ini sejak agama islam dianut oleh penduduk
yang berada diwilayah ini, berabad-abad lamanya sebelum kehadiran penjajah.
Tumbuh dan berkembang peradilan agama itu adalah karena kebutuhan
dan kesadaran hukum sesuai dengan keyakinan mereka Namun diakui bahwa
data sejarah peradilan agama tidak mudah mendapatkanya seperti yang
dikatakan, para ahli mengakui bahwa sumber rujukan peradilan agama
sangatlah minim karena sengaja dilewatkan oleh para cerdik pada masa lalu
yang mungkin belum menganggap penting.
Untuk mengetahui bagaimana fase-fase bersejarah perkembangan
peradilan agama dari masuknya islam ke indonesia, masa kerajaan islam, dan
masa penjajahan sampai ke masa era reformasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana awal terbentuknya dari perdalilan agama ?
2. Bagaimana peradilan agama di era kerajaan islam?
3. Bagaimana peradilan agama di era penjajahan?
4. bagaimana peradilan agama di era reformasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami tentang terbentuknya peradilan agama di indonesia.
2. Memahami peradilan agama di era kerajaan islam.
3. Mengetahui tentang peradilan agama di era penjajahan.
4. Memahami dan mengetahui peradilan agama islam di era reformasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Abdullah Tri wahyudi.HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA.(SOLO, CV. Mandar Maju) 2014.
Hlm 2
2
3
2
Abimanyu,tinjauan dan kajian sejarahperadlan agama serta implementasinya.(jakarta,PT,
kharisma putra utama )2013. Hlm.20
4
3
Ibid hlm.30-39
4
Zaini Ahmad Nuh, Sejarah Peradilan Agama (Laporan hasil Simposium, Proyek Pembinaan
Administrasi Hukum dan Pradilan, 1983), hlm. 26.
5
5
CikHasanBisri, Peradilan Agama di Indonesia (Cet. II; Jakarta: PT. GrafindoPeersada, 1998), h.
107-108.
6
H. A. BasiqDjalil, Peradilan Agama di Indonesia (Cet. I; Jakarta: Kencana, 2006), h. 37.
6
7
Ibid., h. 38.
7
asli, maka yang berhak untuk mengadili mereka adalah Raad van Justitie dan
hukum materil yang diterapkan adalah hukum Eropa.
Dapat disimpulkan bahwa potret peradilan agama pada awal penjajahan
Belanda sudah beroperasi secara maksimal, diakui dan diterapkan oleh
kerajaan-kerajaan di Indonesia, walaupun belum diakui sebagai lembaga resmi
yang independen oleh Belanda. hal ini bisa terjadi karena memang pengaruh
Islam kuat sekali, kemudian pengakuan dan legitimasi yang diberikan oleh
penguasa juga sangat mendorong berdirinya peradilan agama dan diakui
keberadaannya serta aktualisasinya Ini sesuai dengan teori living law dan teori
hokum ketatanegaraan. Peradilan Agama pada mulanya masih eksis dan
memiliki peran penting pada masa awal penjajahan belanda, ini karena sesuai
dengan teori living law hukum yang hidup di masyarakat dan yang
mempengaruhi pola piker mereka adalah hukum Islam, namun ketika belanda
berkuasa dan melancarkan politik hukumnya, peradilan agama dengan hukum
Islam yang diusungnya bersinggungan dengan hokum Eropa dan hokum adat,
ketika terjadi gap semacam ini maka kebijakan penguasalah yang paling
menentukan, pemerintah belanda dalam hal ini ingin menyingkirkan peradilan
agama walaupun masyarakat mayoritas muslim, ini tentunya tidak lepas dari
pertimbangan politik dari mereka8, seperti terancamnya kekuasaan, ketakutan
akan fanatisme yang berlebihan dari rakyat jajahan, dan sebagainya.
9
Abdullah Tri Wahyudi. Hukum acara peradilan agama edisi revisi. (solo, CV. Mandar Maju 2018.
Cet 2. Hlm 9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demikianlah perjalanan yang panjang Peradilan Agama mengalami pasang
surut, kemudian menjadi salah satu pelaksana kekuasaan pemerintah dalam
bentuk dan wewenang yang beraneka ragam. Pada masa penjajahan Belanda,
ia mengalami degradasi terutama kekuasaan mutlaknya kini ia mengalami
perkembangan pesat terutama pada struktrur, kekuasaan dan prosedurnya yang
sama dengan peradilan yang lainnya di Indonesia.
B. Saran
Dengan kerendahan hati, penulis merasakan tulisan ini sangat sederhana
dan jauh dari sempurna. Saran dan kritik yang konstuktif sangat diperlukan
demi kesempurnaan tulisan ini. Demikian pula, perlu penyempurnaan di sana-
sini agar tulisan ini menjadi lebih lengkap dan lebih bermanfaat bagi pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Tri Wahyudi. Hukum acara peradilan agama. (Solo, CV. Mandar Maju
2014)
Abdullah Tri Wahyudi. Hukum acara peradilan agama edisi revisi.(Solo, CV.
Mandar Maju 2018)cet. 2
Aripin, Jurnal, Peradilan Agama dalam Bingkai Reformasi Hukum di Indonesia,
(Jakarta: Prenada Media, 2008)
Atmasasmita, Romli, Reformasi Hukum, Hak Asasi Manusia & Penegakan
Hukum, (Bandung: Bandar MAju, 2001)Zaini Ahmad Nuh, Sejarah Peradilan
Agama (Laporan hasil Simposium, Proyek Pembinaan Administrasi Hukum
dan Pradilan, 1983),
Cik Hasan Bisri, Peradilan Agama di Indonesia (Cet. II; Jakarta: PT. Grafindo
Peersada, 1998)
Djalil, Basiq, Peradilan Agama di Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media,
2010), cet 2
Drs. H. A. Basiq Djalil, SH. MA. Peradilan Agama Di Indonesia, (Jakarta:
Kencana, 2010.)
H. A. Basiq Djalil, Peradilan Agama di Indonesia Cet. I; Jakarta: Kencana, 2006
12