ULU
Nim :72144720031
Hal ini sebagaimana pernyataan Allah dalam ayat yang telah lalu
penyebutannya (QS. Adz-Dzariyat [51]: 56, Al Mukminun [23]: 115)
Oleh karena Allah satu-satunya dzat yang menciptakan kita dan juga
menciptakan semesta tempat hidup kita, maka kita harus beribadah
kepada-Nya, mengabdi sebagai hamba dan bagian dari makhluk-Nya.
a.Ada perintah
Ikhlas artinya murni, tulus, tidak ada maksud dan tujuan lain selain
hanya kepada Allah. Ikhlas dalam beribadah berarti beribadah tanpa
merasa terpaksa, melainkan benar-benar murni untuk menunaikan
perintah Allah Swt.
b. Perbedaan antara akhlak dengan moral dan etika dapat dilihat dari
dasar penentuan atau standar ukuran baik dan buruk yang
digunakannya. Standar baik dan buruk akhlak berdasarkan Al Qur’an
dan Sunnah Rasul, sedangkan moral dan etika berdasarkan adat
istiadat atau kesepakatan yang dibuat olehsuatu masyarakat jika
masyarakat menganggap suatu perbuatan itu baik maka baik pulalah
nilai perbuatan itu.
Dengan demikian standar nilai moral dan etika bersifat lokal dan
temporal, sedangkan standar akhlak bersifat universal dan abadi.
Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang
ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan
dorongan dari keimanan seseorang, sebab keimanan harus
ditampilkan dalam prilaku nyata sehari-hari. Inilah yang menjadi
misi diutusnya Rasul sebagaimana disabdakannya :“ Aku hanya
diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.”(Hadits riwayat
Ahmad).
C. Indikator manusia berakhlak (husn al-khuluq), kata Al-
Ghazali, adalah tertanamnya iman dalam hatinya. Sebaliknya
manusia yang tidak berakhlak (su’u al-khuluq) adalah manusia yang
ada nifaq di dalam hatinya. Nifaq artinya sikap mendua dalam
Tuhan. Tidak ada kesesuaian antara hati dan perbuatan. Iman
bagaikan akar dari sebuah tumbuhan. Sebuah pohon tidak akan
tumbuh pada akar yang rusak dan kropos. Sebaliknya sebuah pohon
akan baik tumbuhnya bahkan berbuah jika akarnya baik. Amal akan
bermakna jika berpangkal pada iman, tetapi amal tidak membawa
makna apa-apa apabila tidak berpangkal pada iman. Demikian juga
amal tidak bermakna apabila amal tersebut berpangkal pada
kemunafikan. Hati orang beriman itu bersih, di dalamnya ada pelita
yang bersinar dan hati orang kafir itu hitam dan malah terbalik.