Anda di halaman 1dari 3

Nama:Rahmi Vakita S.A.H.

ULU
Nim: 72144720031
Tugas:resume materi konsep dasar farmakologi

Penggolongan Obat

❖ Obat Bebas (OTC = Over The Counter)


➢ Golongan obat yang dalam penggunaannya tidakmembahayakan dan masyarakat
dapat menggunakannya tanpa pengawasan dokter
➢ Memiliki tanda khusus lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna
hitam.
➢ Termasuk dalam golongan obat bebas antara lain : tablet vitamin C, tablet
vitamin B kompleks, obat gosok rhemason, bedak salicyl dan sebagainya

❖ Obat Wajib Apotek


➢ Obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh Apoteker di Apotek.
➢ Contoh: OWA nomor 1, Metampiron maksimal 20 tablet, Asam mefenamat
maksimal 20 tablet

❖ Obat Keras
➢ Obat Keras adalah golongan obat yang pemakaiannya harus dibawah pengawasan
dokter.
➢ Untuk memperolehnya harus dengan resep dokter dan hanya dapat dibeli di
Apotek, termasuk di Rumah Sakit.
➢ Obat keras pada kemasannya diberi tanda lingkaran merah dengan huruh K yang
berwarna hitam.
➢ Contoh : Obat-obat golongan antibiotika, obat suntik(injeksi)

Pengertian Farmakokinetik

Farmakokinetik adalah proses pergerakan obat untuk mencapai kerja obat. Empat proses
yang termasuk di dalamnya adalah: absorpsi, distribusi, metabolisme (biotransformasi), dan
ekskresi (eliminasi).
❖ Absorpsi
➢ Pergerakan partikel-partikel obat dari saluran gastrointestinal ke dalam cairan
tubuh melalui absorpsi pasif, absorpsi aktif, atau pinositosis
➢ Obat-obat yang larut dalam lemak dan tidak bermuatan diabsorpsi lebih cepat
daripada obat-obat yang larut dalam air dan bermuatan.
➢ Absorpsi obat dipengaruhi oleh aliran darah, rasa nyeri, stres, kelaparan,
makanan, dan pH

❖ Distribusi
➢ Proses di mana obat menjadi berada dalam cairan tubuh dan jaringan tubuh.
Distribusi obat dipengaruhi oleh aliran darah, afinitas (kekuatan
penggabungan) terhadap jaringan, dan efek pengikatan dengan protein.
➢ Jika ada dua obat yang berikatan tinggi dengan protein diberikan bersama-
sama maka terjadi persaingan untuk mendapatkan tempat pengikatan dengan
protein, sehingga lebih banyak obat bebas yang dilepaskan ke dalam
sirkulasi. Demikian pula, kadar protein yang rendah menurunkan jumlah
tempat pengikatan dengan protein, sehingga meningkatkan jumlah obat
bebas dalam plasma.

❖ Metabolisme atau Biotransformasi


➢ Hati merupakan tempat utama untuk metabolisme.
➢ Penyakit-penyakit hati, seperti sirosis dan hepatitis, mempengaruhi
metabolisms obat.
➢ Metabolisme dan eliminasi mempengaruhi waktu paruh obat (waktu yang
dibutuhkan oleh separuh konsentrasi obat untuk dieliminasi), contohnya,
pada kelainan fungsi hati atau ginjal, waktu paruh obat menjadi lebih
panjang dan lebih sedikit obat dimetabolisasi dan dieliminasi. Jika suatu
obat diberikan terus menerus, maka dapat terjadi penumpukan obat.

❖ Ekskresi atau Eliminasi


➢ Rute utama dari eliminasi obat adalah melalui ginjal, rute-rute lain meliputi
empedu, feses, paru-paru, saliva, keringat, dan air susu ibu.
➢ Obat bebas, yang tidak berikatan, yang larut dalam air, dan obat-obat yang
tidak diubah, difiltrasi oleh ginjal.
➢ Obat-obat yang berikatan dengan protein tidak dapat difiltrasi oleh ginjal.
Sekali obat dilepaskan ikatannya dengan protein, maka obat menjadi bebas
dan akhirnya akan diekskresikan melalui urin.
➢ Faktor lain yang memengaruhi ekskresi obat adalah pH urin, yang bervariasi dari
4,5 sampai 8. Urin yang bersifat asam akan meningkatkan eliminasi obat-obat
yang bersifat basa lemah

PENGERTIAN FARMAKODINAMIK

Farmakodinamik mempelajari efek obat terhadap fisiologi dan biokimia selular dan
mekanisme kerja obat.
• Respons obat dapat menyebabkan efek fisiologis primer atau sekunder atau
kedua-duanya.
• Efek primer adalah efek yang diinginkan
• Efek sekunder mungkin diinginkan atau tidak diinginkan.
Salah satu contoh dari obat dengan efek primer dan sekunder adalah difenhidramin
(Benadryl), suatu antihistamin. Efek primer dari difenhidramin adalah untuk mengatasi
gejala-gejala alergi, dan efek sekundernya adalah penekanan susunan saraf pusat yang
menyebabkan rasa kantuk. Efek sekunder ini tidak diinginkan jika sedang mengendarai
mobil, tetapi pada saat tidur, dapat menjadi diinginkan karena menimbulkan sedasi ringan.
❖ Efek Samping, Reaksi yang Merugikan, dan Efek Toksik
➢ Efek samping adalah efek fisiologis yang tidak berkaitan dengan efek obat
yang diinginkan
➢ Efek samping mungkin menjadi diinginkan dan tidak diinginkan
➢ Reaksi yang merugikan adalah batas efek yang tidak diinginkan (yang tidak
diharapkan dan terjadi pada dosis normal) dari obat-obat yang mengakibatkan
efek samping yang ringan sampai berat, termasuk anafilaksis (kolaps
kardiovaskular)
➢ Efek toksik, atau toksisitas suatu obat dapat diidentifikasi melalui
pemantauan batas terapeutik obat tersebut dalam plasma (serum).

Anda mungkin juga menyukai