Nim : E1111211021
Prodi : Hubungan Internasional A (Reguler)
Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Politik
Tugas : Ke – 12
BAB XII
BADAN EKSEKUTIF
Di negara-negara demokratis badan eksekutif biasanya terdiri dari kepala negara seperti
raja atau presiden, beserta menteri-menteri-nya, Badan eksekutif dalam arti yang luas juga
mencakup para pegawai negeri sipil dan militer. Dalam sistim presidensiil menteri-menteri
merupakan pembantu presiden dan langsung dipimpin olehnya, sedangkan dalam sistim
parlementer para menteri dipimpin oleh seorang perdana menteri.
Dalam sistim parlementer pula perdana menteri beserta menteri- menterinya dinamakan
"bagian dari badan eksekutif yang bertanggungjawab”, sedangkan raja dalam monarkhi
konstitusionil dinamakan "bagian dari badan eksekutif yang tidak dapat diganggu-gugat” (the
king can do no wrong)..
Tugas badan eksekutif, menurut tafsiran tradisionil azas trias politica, hanya melaksanakan
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh badan legislatif serta menyelenggarakan
undang-undang yang dibuat oleh badan legislatif. Akan tetapi dalam pelaksanaannya badan
eksekutif leluasa sekali ruang-geraknya. meluasnya peranan negara terutama disebabkan karena
menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya merupakan tugas pokok dari setiap negara dewasa
ini, apalagi jika ia tergolong Negara Kesejahteraan
(Welfare State). Daiam menjalankan tugasnya badan eksekutif ditunjang oleh tenaga kerja yang
trampil dan ahli serta persediaan bermacam-macam fasilitas dan alai-alat di masing-masing
kementerian. Hal ini tidak berarti bahwa peranan badan legislatif tidak ada artiinya. Di dalam
negara demokratis dia tetap penting untuk menjaga jangan sampai badan eksekutif keluar dari
garis-garis yang telah ditentukan oleh badan legislatif.
Wewenang Badan Eksekutif
Sistim Parlementer
1.2. Inggris
Badan eksekutif terdiri dari raja sebagai bagian dani badan eksekutif yang tak dapat
diganggu-gugat, serta - 20 menteri yang bekerja atas azas "tanggungjawab menteri”
(ministerial responsibility). Inggris terkenal sebagai tempat asal azas tanggungjawab
men-
teri. Akan tetapi di Inggris, berbeda dengan kebanyakan negara lain yang memakai sistim
parlementer, perdana menteri sewaktu-waktu dapat mengadakan pemilihan umum baru
sebelum masa jabatan Parlemen yang lamanya lima tahun berakhir. Secara formil rajalah
yang membubarkan parlemen dan menginstruksikan diadakannya pemilihan umum baru,
akan tetapi hal ini dilakukan atas saran perdana menteri. Wewenang perdana menteri ini
dapat dipakainya misalnya dalam keadaan di mana kabinet dikenakan mosi tak-percaya
dan seharusnya meletakkan jabatan.
Selain dari itu di Inggris ada beberapa faktor yang menguntungkan bagi perdana
menteri. Partai politik yang besar hanya ada dua yaitu Partai Konservatif dan Partai
Buruh, sehingga partai yang menang dalam pemilihan umum dapat mengharapkan
dukungan
dari mayoritas dalam parlemen, sedangkan partai oposisi yang berarti hanya ada satu.
Nyatalah bahwa perdana menteri Inggris mempunyai kekuasaan yang cukup besar,
berdasarkan wewenang untuk:
1.3. India
Badan eksekutif terdiri dari seorang presiden sebagai kepala negara danmenteri-
menteri yang dipimpin oleh seorang perdana menteri. Sistim ketatanegaraan India agak
mirip dengan Inggris, dan sistim pemerintahannya pun adalah cabinet government. Sistim
parlementer gaya cabinet government dapat berjalan agak lancar semasa hidupnya
Perdana Menteri Nehru dan selama Partai Kongres dapat menguasai kehidupan politik.
Dalam masa itu kabinet oleh M.V. Pylee disebut "ciptaan parlemen, tetapi ciptaan yang
membimbing penciptanya” (a creature of Parliament, but a creature which guides its
creator).
Sesudah pemilihan umum tahun 1967 dominasi Partai Kongres jauh
berkurang sehingga pernyataan Pylee itu pada waktu itu agaknya kurang berlaku. Akan
tetapi, dalam pemilihan umum 1971 Ny. Indira Gandhi berhasil memperoleh mayoritas
yang meyakinkan, yaitu 2/3 dari jumlah kursi dalam Majelis Rendah.
Sistim Presidensiil
2.1. Amerika Serikat
Badan eksekutif terdiri dari presiden beserta menteri-menteri yang merupakan
pembantunya. Presiden dinamakan “Chief Executive”, Secara formil, sesuai dengan azas
trias politica kiasik, presiden sama sekali terpisah dari badan legislatif dan tidak boleh
mempengaruhi organisasi dan penyelenggaraan pekerjaan dari Congress. Kekuasaan
presiden terletak dalam wewenangnya untuk memveto suatu rancangan undang-undang
yang telah diterima baik oleh Congress.
Dalam memilih menterinya, presiden tidak terbatas pada partainya sendiri. akan
tetapi dapat memilih dari partai lain, atau sama sekali dari luar partai. Begitu pula
presiden bebas untuk memilih penasehat pribadinya, yang tidak usah disetujui oleh Senat.
Penasihat presiden ini kadang-kadang lebih banyak berpengaruh atas presiden daripada
menteri. contoh: Presiden Roosevelt dan Harry Hopkins, Presiden Nixon dan Henry
Kissinger (sebelum menjadi menteri).