Abstrak
Sebuah proses pembangunan akan selalu menyebabkan dualisme. Dualisme merupakan dua
keadaan yang bersifat “Superior” dan “Inferior” yang terdapat pada ruang dan waktu yang
sama. Selain itu dualisme merupakan sebuah konsep yang sering dibicarakan dalam
ekonomi pembangunan terutama dalam kondisi sosial-ekonomi Negara Sedang Berkembang
(NSB) yang biasanya menujukkan perbedaaan antara bangsa-bangsa yang makmur dan
miskin serta perbedaan antara berbagai golongan yang terdapat dalam masyarakat yang
berkembang. Dengan demikian, berdasarkan unsur-unsur utama konsep dualisme tersebut
maka dualisme dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok yaitu dualisme sosial,
dualisme teknologi, dualisme finansial, dualisme regional, dan dualisme ekologi. Keadaan
dualisme dapat memengaruhi proses pembangunan suatu negara terutama pada Negara
Sedang Berkembang (NSB) seperti pengaruh buruk terhadap peluang pengembangan
masyarakat yang masih menjalankan kegiatan perekonomiannya secara tradisional.
Perekonomian dalam pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB) masih menggunakan
cara yang sederhana dan tradisional karena kehidupan masyarakat pada Negara Sedang
Berkembang (NSB) masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai hidup yang diwarisi selama
beberapa generasi.
Abstract
A development process will always lead to dualism. Dualism is two states that are
"Superior" and "Inferior" which exist in the same space and time. In addition, dualism is a
concept that is often discussed in development economics, especially in the socio-economic
conditions of Developing Countries (NSB) which usually shows the differences between
prosperous and poor nations as well as the differences between various groups found in
developing societies. Thus, based on the main elements of the dualism concept, dualism can
be grouped into several groups, namely social dualism, technological dualism, financial
dualism, regional dualism, and ecological dualism. The state of dualism can affect the
development process of a country, especially in Developing Countries (NSB), such as a bad
influence on the development opportunities of people who still carry out their traditional
economic activities. The economy in developing countries (NSB) still uses a simple and
traditional method because people's lives in developing countries (NSB) are still strongly
influenced by the values of life that have been inherited for several generations.
Kesimpulan
Dualisme merupakan dua keadaan yang bersifat “Superior” dan “Inferior” yang
terdapat pada ruang dan waktu yang sama dan dualisme akan selalu ada dalam sebuah
proses pembangunan terutama pada pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB).
Dualisme dapat memberikan dampak buruk terhadap proses pembangunan Negara
Sedang Berkembang (NSB) karena dalam Negara Sedang Berkembang (NSB) sebagian
besar kegiatan-kegiatan ekonominya masih menggunakan cara tradisional dan
sederhana sehingga mekanisme pasar tidak berjalan secara maksimal yang kemudian
menyebabkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia tidak efisien.
Perekonomian dalam pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB) masih
menggunakan cara yang sederhana dan tradisional karena kehidupan masyarakat pada
NSB masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai hidup yang diwarisi selama beberapa
generasi. Hal tersebut mengakibatkan pembatasan kemungkinan untuk mengadakan
perbaikan dalam teknologi untuk memproduksi dan pengembangan pasar yang lebih
baik dalam pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB).
Daftar Pustaka
Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. 2015. Ekonomi Pembangunan. Bahan Ajar, Rows
Collection.https://rowlandpasaribu.wordpress.com/perkuliahan/ekonomi-pembangunan/
Safitri, Ristya Arinta. "Pembangunan: Pasar Vs Komunitas." Sinektika: Jurnal Arsitektur 14.2
(2015): 225-233. https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/389246
Radhinal, Yan, and Ariyanto Ariyanto. "Koeksistensi Dualisme Ekonomi di Kawasan
Metropolitan Mamminasata." Plano Madani: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 6.1
(2017): 97-107.