Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL ILMIAH

DUALISME DALAM PEMBANGUNAN

Finna Valensyach ( 1111211021 )


Oktapia Fransiska ( 1111211022 )
Awang Praja Anugerah ( 1111211023 )
Oktaviana Berta Anugrah ( 1111211024 )
Chelssy Mika Morelly ( 1111211025 )

Disusun untuk Memenuhi Penilaian Mata Kuliah

FAKULTAS ILMU POLITIK DAN ILMU SOSIAL


UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2021
DUALISME TERHADAP PEMBANGUNAN

Abstrak

Sebuah proses pembangunan akan selalu menyebabkan dualisme. Dualisme merupakan dua
keadaan yang bersifat “Superior” dan “Inferior” yang terdapat pada ruang dan waktu yang
sama. Selain itu dualisme merupakan sebuah konsep yang sering dibicarakan dalam
ekonomi pembangunan terutama dalam kondisi sosial-ekonomi Negara Sedang Berkembang
(NSB) yang biasanya menujukkan perbedaaan antara bangsa-bangsa yang makmur dan
miskin serta perbedaan antara berbagai golongan yang terdapat dalam masyarakat yang
berkembang. Dengan demikian, berdasarkan unsur-unsur utama konsep dualisme tersebut
maka dualisme dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok yaitu dualisme sosial,
dualisme teknologi, dualisme finansial, dualisme regional, dan dualisme ekologi. Keadaan
dualisme dapat memengaruhi proses pembangunan suatu negara terutama pada Negara
Sedang Berkembang (NSB) seperti pengaruh buruk terhadap peluang pengembangan
masyarakat yang masih menjalankan kegiatan perekonomiannya secara tradisional.
Perekonomian dalam pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB) masih menggunakan
cara yang sederhana dan tradisional karena kehidupan masyarakat pada Negara Sedang
Berkembang (NSB) masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai hidup yang diwarisi selama
beberapa generasi.

Kata Kunci : Dualisme, Pembangunan, Teknologi, Negara Sedang Berkembang (NSB)

Abstract

A development process will always lead to dualism. Dualism is two states that are
"Superior" and "Inferior" which exist in the same space and time. In addition, dualism is a
concept that is often discussed in development economics, especially in the socio-economic
conditions of Developing Countries (NSB) which usually shows the differences between
prosperous and poor nations as well as the differences between various groups found in
developing societies. Thus, based on the main elements of the dualism concept, dualism can
be grouped into several groups, namely social dualism, technological dualism, financial
dualism, regional dualism, and ecological dualism. The state of dualism can affect the
development process of a country, especially in Developing Countries (NSB), such as a bad
influence on the development opportunities of people who still carry out their traditional
economic activities. The economy in developing countries (NSB) still uses a simple and
traditional method because people's lives in developing countries (NSB) are still strongly
influenced by the values of life that have been inherited for several generations.

Keywords: Dualism, Development, Technology, Developing Countries (NSB)


Pendahuluan
Pembangunan dapat diartikan sebagai sebuah proses menuju perubahan yang
lebih baik untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat dalam sifat materialnya
(Tjokrowinoto, 1989, cit. Budiman 1995). Sifat material yang dimaksud ialah lebih
menitikberatkan pada bidang ekonomi. Namun, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya
benar karena proses untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat tidak terletak
hanya pada bidang ekonomi saja akan tetapi juga dalam bidang politik, teknologi,
pendidikan, budaya, infrastruktur, pertahanan, kelembagaan, dan budaya (Alexander,
1994).
Sebuah proses pembangunan akan selalu menyebabkan dualisme (Meier, 1995).
Dualisme merupakan dua keadaan yang bersifat “Superior” dan “Inferior” yang
terdapat pada ruang dan waktu yang sama. Selain itu dualisme merupakan sebuah
konsep yang sering dibicarakan dalam ekonomi pembangunan terutama dalam kondisi
sosial-ekonomi Negara Sedang Berkembang (NSB) yang biasanya menujukkan
perbedaaan antara bangsa-bangsa yang makmur dan miskin serta perbedaan antara
berbagai golongan yang terdapat dalam masyarakat yang berkembang.
Dualisme merupakan suatu konsep yang sering dibicarakan dalam ekonomi
pembangunan. Konsep dualisme mempunyai 4 unsur utama antara lain (1) dualisme
merupakan himpunan masyarakat yang berbeda dimana sebagian masyarakat bersifat
“Superior” dan masyarakat lainnnya bersifat “Inferior”; (2) kenyataan hidup
berdampingan dalam konsep dualisme bersifat kronis bukan bersifat transisional; (3)
derajat superioritas atau inferioritas dalam konsep dualisme tidak menunjukkan
penurunan tetapi malah menunjukkan kenaikan; (4) unsur superior hanya berpengaruh
kecil atau tidak berpengaruh sama sekali dalam mengangkat derajat unsur inferior
(Pasabiru, R. B. F, 2015). Dengan demikian, berdasarkan unsur-unsur utama konsep
dualisme tersebut maka dualisme dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok yaitu
dualisme sosial, dualisme teknologi, dualisme finansial, dualisme regional, dan
dualisme ekologi.
Dualisme sosial merupakan jenis dualisme yang ditemukan oleh J.H. Boeke yang
merupakan seorang pakar ekonom dari negara Belanda. Dualisme sosial menjelaskan
tentang akibat kegagalan dari kebijaksanaan ekonomi pada masa penjajahan Belanda di
Indonesia yaitu ekonomi liberal. Kebijaksanaan ekonomi yang di tetapkan oleh Belanda
pada tahun 1870 tersebut merupakan upaya untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan
masyarakat Indonesia. Namun kebijaksanaan ekonomi tersebut gagal sehingga
kebijakan ekonomi tersebut ditinjau kembali secara intensif (Pasabiru, R. B. F, 2015).
Dualisme teknologi merupakan dualisme yang ditemukan sebagai analisis lebih
lanjut oleh Benjamin Higgins (1956) dari dualisme sosial yang dikemukan oleh J.H.
Boeke. Dualisme teknologi menjelaskan suatu perbedaan kedaaan dalam kegiatan
ekonomi yang menggunakan cara modern dan cara tradisional dalam proses
produksinya. Perbedaan cara dalam kegiatan ekonomi tersebut tentunya akan sangat
berpengaruh pada produktifitas yang dihasilkan dalam suatu kegiatan ekonomi
(Pasabiru, R. B. F, 2015).
Dualisme finansial merupakan dualisme yang dikemukakan oleh Hla Myint
(1967) sebagai hasil studi lanjutan dari Benjamin Higgins (1956). Dualisme finansial
menjelaskan tentang peranan pasar modal dalam proses terjadinya dualisme. Dualisme
finansial menunjukkan bahwa pasar uang di Negara Sedang Berkembang (NSB) dapat
dipisahkan ke dalam 2 jenis yaitu pasar yang yang memiliki organisasi yang baik dan
pasar uang yang tidak teroranisir (Pasabiru, R. B. F, 2015).
Dualisme regional merupakan salah satu jenis dualisme yang banyak dibicarakan
oleh para pakar sejak tahun 1960-an. Dualisme regional menjelaskan tentang
ketidakmerataan tingkat pembangunan di berbagai daerah dalam suatu negara.
Ketidakmerataan tingkat pembangunan terdapat juga di negara maju tetapi
ketidakmerataan pembangunan di negara maju tidak separah di negara sedang
berkembang (Pasabiru, R. B. F, 2015).
Dualisme ekologi merupakan dualisme yang dikemukan oleh Clifford Geertz
pada tahun 1963. Dualisme ekologi ini dicirikan oleh perbedaan yang terdapat dalam
sistem ekologis. Sistem ekologis merupakan sebuah sistem yang menunjukkan pola-
pola sosial dan ekonomu tertentu yang menyatu didalam sistem ekologis dan
membentuk suatu keseimbangan (Pasabiru, R. B. F, 2015).
Berdasarkan macam-macam dualisme yang telah diuraikan tersebut, maka
keadaan dualisme dapat memengaruhi proses pembangunan suatu negara – terutama
pada Negara Sedang Berkembang (NSB) – seperti pengaruh buruk terhadap peluang
pengembangan masyarakat yang masih menjalankan kegiatan-kegiatan ekonominya
secara tradisional. Hal tersebut menyebabkan mekanisme pasar tidak berfungsi secara
maksimal sehingga mengakibatkan sumber daya yang tersedia tidak dapat digunakan
secara efisien, dan berbagai pengaruh lainnya. Akibat terdapatnya dua unsur yang
beberbeda ini tidak dapat dipungkiri bahwa dualism memberikan efek yang negative
dalam perekonomian dan perkembangannya yang masih belum begitu tinggi. Seperti
dibeberapa negara yang sedang berkembang, sebagian besar dari kegiatan-kegiatan
ekonomi di negara berkembang masih dilakukan dengan cara yang sederhana dan
tradisonal. Konsep tradisional inilah yang mengakibatkan dua dampat yang mendasar
dalam system perekonomian serta system social yang ada dalam masyarakat. Pertama,
dengan adanya system yang masih tradisonal ini maka produktivitas yang dihasilkan
akan terhambat. Kedua, terhambatnya usaha menuju kearah pembaruan atau perubahan,
hal ini dikarenakan adanya rasa takut akan pembaharuan yang mengakibatkan
produktivitas yang redah tidak akan dapat mengalami perubahan dari masa ke masa.
Maka hal ini akan berdampak kurang baik dalam mekanisme pemasaran atau yang
biasa disebut dengan ketidaksempurnaan pasar.
Dalam pasar yang sempurna, terdapat factor-faktor produksi yang memiliki
mobilitas tinggi dan dapat saling menggantikan satu dengan lainnya. Namun hak ini
tidak dapat terjadi di negara yang memiliki ketidaksempurnaan pasar. Hal ini
dikarenakan adanya sector tradisional dan sector modern yang menyebabkan adanya
perbedaan dalam tingkat upah yang diterima okeh setiap individu. Selain itu,
ketidaksempurnaan pasar sering kali disebabkan oleh minimnya pengetahuan
masyarakat akan keadaan pasar. Seperti halnya para pekerja yang tidak menyadari
tenang adanya kesempatan kerja yang lebih baik di sector daerah lain, para petani yang
tidak mengatahui bahwa terdapat cara untuk meningkatkan produksi dan para
pengusaha yang tidak menyadari akan adanya kemungkinan untuk mengembangkan
pasar dalam negeri maupun di luar negeri. Serta adanya kuasa monopoli dalam
perdagangan dalam sector tradisonal juga merupakan salah satu contih
ketidaksempurnaan pasar di negara miskin .
Dalam sebuah pasar yang disebut sempurna, para pelaku ekonomi dianggap
rasional, dalam artian bahwa setiap orang akan berusaha untuk mencapai tingkat
kepuasaan maksimum. Sedangkan pengamatan yang dilakukan di NSB menunjukkan
hasik yang sebaliknya, yaitu dengan masyarakatnya yang tidak berusaha untuk
mencapai tujuan tersebut serta ttidak responsive dalam rangsangan, baik yang terjadi
dalam pasar. Jadi, dengan begitu dapat di Tarik kesimpulan bahwa sikap masyarakat
terhadap perkembangan pasar merupakan salah satu factor yang menimbulkan
ketidaksempurnaan pasar di negara sedang berkembang (NSB).
Pengaruh ketridaksempurnaan pasar tersebut terhadap tingkat produksi dalam
sebuah masyarakat dapat ditunjukkan dalam kurva kemungkinan produksi atau
Produstion possibilities curve, seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar diatas disebut dengan Kurva AB yang mana merupakan kurva
kemungkinan produksi negara yang tingkat pembangunannya terbilang relative
rendah. Sedangkan kurva PQ itu merupakan kurva yang menggambarkan
kemungkinan produksi suatu negara yang sudah maju. Kurva kemungkinan produksi
ini menunjukkan sebuah kemampuan maksimum dalam suatu negara untuk
menghasilkan sebuah barang industry, barang pertanian atau kombinasi dari beberapa
golongan barang tersebut. Jika gabungan barang industry dan pertanian tersebut
ditunjukkan dalam sebuah titik saja pada kurva tersebut, maka keadaan itu
menunjukkan bahwa sumber daya di dalam negara tersebut digunakan secara penuh.
Hal ini dikarenakan negara yang lebih maju memiliki kemampuaan untuk
memproduksi lebih besar dibandingkan dengan negara sedang berkembang (NSB).
Oleh karena kurva kemungkinan produksinya (PQ) adalah lebih jauh dari pada titik O
jika dibandingkan dengan kurva kemungkinan produksi dari negara sedang
berkembang (AB).
 Pada umumnya, tingkat produksi yang dicapai dalam negara sedang berkembang
(NSB) adalah pada titik dibawah kurva kemungkinan produksi AB, misalnya M.
Namun apabila tingkat produksinya seperti yang ditunjukkan oleh titik M, maka
dalam keadaan ini menunjukkan bahwa walaupun tidak dilakukannya perbaikan
dalam teknologi, namun apabila dilakukan perbaikan dalam bidang institusional dan
organisasi produksi yang jumlah produksinya dapat ditingkatkatkan lagi, maka tingkat
produksi yang baru akan ditunjukkan dalam titik-titk yang terletak lebih dekat dengan
kurva AB atrau pada kurva itu.
Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan artikel yang berjudul “Dualisme
Terhadap Pembangunan” ialah metode studi literatur. Metode studi literatur merupakan
metode yang menggunakan berbagai literatur yang telah ditulis oleh orang lain sebagai
dasar dalam penulisan artikel. Literatur yang digunakan dalam penulisan artikel
berjudul “Dualisme Terhadap Pembangunan” ini antara lain ialah jurnal dan buku
elektronik yang telah disebarluaskan secara online. Informasi yang diperoleh dari
metode studi literatur ini kemudian dikembangkan menjadi sebuah gagasan untuk
membuat artikel yang akan menghasilkan kesimpulan dan analisis untuk menyelesaikan
suatu permasalahan.

Hasil dan Pembahasan


Dualisme merupakan suatu kondisi yang terkait sekali dengan adanya dua
kekuatan yang hidup dalam ruang dan waktu yang sama. Dalam suatu proses
pembangunan suatu Negara Sedang Berkembang (NSB) terdapat berbagai macam
dualisme yang terjadi seperti dualisme sosial, dualisme teknologi, dualisme finansial,
dualisme regional, dan dualisme ekologi. Berbagai macam dualisme yang terjadi
tentunya memiliki sebuah akibat serta dapat memengaruhi sistem sosial, teknologi,
finansial, regional, dan sistem ekologi dalam Negara Sedang Berkembang (NSB).
Dualisme dapat memberikan dampak buruk terhadap proses pembangunan
Negara Sedang Berkembang (NSB) karena dalam Negara Sedang Berkembang (NSB)
sebagian besar kegiatan-kegiatan ekonominya masih menggunakan cara tradisional dan
sederhana. Akibatnya berbagai macam dualisme yang ada di Negara Sedang
Berkembang (NSB) – terutama dualisme sosial dan teknologi – dapat mengakibatkan
mekanisme pasar tidak berfungsi secara maksimal. Mekanisme pasar yang tidak
maksimal tersebut menyebabkan sumber daya yang tersedia tidak dapat digunakan
secara efisien.
Berbagai jenis hambatan dalam proses pembangunan Negara Sedang
Berkembang (NSB) timbul sebagai akibat dari adanya sifat-sifat dualisme dalam
perekonomian Negara Sedang Berkembang (NSB) yang perkembangannya masih
relatif rendah yang bersumber dari adanya pengaruh yang masih sangat kuat dari
sektor-sektor tradisional terhadap kehidupan seluruh masyarakat dan kegiatan
perekonomian. Kegiatan perekonomian dalam Negara Sedang Berkembang (NSB) yang
relatif miskin masih dilakukan dengan cara sederhana dan tradisional. Kegiatan
perekonomian yang dilakukan dengan cara sederhana dan tradisional tersebut
mengakibatkan produktifitas dalam kegiatan perekonomian sangat rendah dan juga
menyebabkan usaha-usaha untuk mengadakan perubahan sangat terbatas sekali.
Dengan demikian, cara-cara produksi yang tradisional dan yang memiliki produktifitas
yang rendah tidak akan mengalami perubahan dari masa ke masa sehingga akan
membawa dampak yang kurang baik terhadap mekanisme pasar.
Perekonomian dalam pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB) masih
menggunakan cara yang sederhana dan tradisional karena kehidupan masyarakat pada
NSB masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai hidup yang diwarisi selama beberapa
generasi. Hal tersebut mengakibatkan pembatasan kemungkinan untuk mengadakan
perbaikan dalam teknologi untuk memproduksi dan pengembangan pasar yang lebih
baik dalam pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB)

Kesimpulan
Dualisme merupakan dua keadaan yang bersifat “Superior” dan “Inferior” yang
terdapat pada ruang dan waktu yang sama dan dualisme akan selalu ada dalam sebuah
proses pembangunan terutama pada pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB).
Dualisme dapat memberikan dampak buruk terhadap proses pembangunan Negara
Sedang Berkembang (NSB) karena dalam Negara Sedang Berkembang (NSB) sebagian
besar kegiatan-kegiatan ekonominya masih menggunakan cara tradisional dan
sederhana sehingga mekanisme pasar tidak berjalan secara maksimal yang kemudian
menyebabkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia tidak efisien.
Perekonomian dalam pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB) masih
menggunakan cara yang sederhana dan tradisional karena kehidupan masyarakat pada
NSB masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai hidup yang diwarisi selama beberapa
generasi. Hal tersebut mengakibatkan pembatasan kemungkinan untuk mengadakan
perbaikan dalam teknologi untuk memproduksi dan pengembangan pasar yang lebih
baik dalam pembangunan Negara Sedang Berkembang (NSB).
Daftar Pustaka

Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. 2015. Ekonomi Pembangunan. Bahan Ajar, Rows
Collection.https://rowlandpasaribu.wordpress.com/perkuliahan/ekonomi-pembangunan/

“Official Site of PUTRI IRENE KANNY, SP, MSi - Gunadarma University.”


Gunadarma.ac.id, 2021, putri_irene.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.0.3.
Accessed 27 Oct. 2021. http://putri_irene.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.0.0

Safitri, Ristya Arinta. "Pembangunan: Pasar Vs Komunitas." Sinektika: Jurnal Arsitektur 14.2
(2015): 225-233. https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/389246
Radhinal, Yan, and Ariyanto Ariyanto. "Koeksistensi Dualisme Ekonomi di Kawasan
Metropolitan Mamminasata." Plano Madani: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota 6.1
(2017): 97-107.

Anda mungkin juga menyukai