Anda di halaman 1dari 7

Nama : Finna Valensyach

NIM : E1111211021
PRODI : Hubungan Internasional (Reg A)
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam
Tugas : Ke -2

Soal :
Menulis Teks Al-Qur'an, terjemahkan, tulis tafsirnya dan sebab-sebab turun ayatnya! antara lain
Al-Qur'an menjelaskan tentang -Ayat-ayat yang berkenaan dg masalah Aqidah/Keimanan. Yaitu
1. Surat Al-Baqarah (2) ayat 28.
2. Surah Al-Mulk ayat 1-2,
3. Surat Al-Maidah Ayat 105,
4. Al-Jatsiyah Ayat 28 dan
5. Al-Infitar Ayat 18

Jawab :

1. Surat Al-Baqarah (2) ayat 28

 Terjemahan :
“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah
menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian
kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. 2:28)
 Tafsir :

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Allah berfirman untuk menunjukkan keberadaan


dan kekuasaan-Nya serta menegaskan bahwa Dialah Rabb Pencipta dan Pengatur hamba-
hamba-Nya. Kaifa takfuruuna billaaHi (“Mengapa kamu kafir kepada Allah.”) Artinya,
mengapa kamu merigingkari keberadaan-Nya atau menyekutukan-Nya dengan sesuatu.
Wa kuntum amwaatan fa ahyaakum (“Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidup
kan kamu.”) Maksudnya, dahulu kamu tidak ada, lalu Dia mengeluarkan kamu ke alam
wujud.

Ayat tersebut sama dengan firman Nya: “Ya Rabb kami, Engkau telah mematikan
kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula).” (QS. Al-Mu’min: 11).
Mengenai firman Allah yang terakhir ini, dengan bersumber dari Ibnu Abbas, ad-
Dhahhak mengatakan, “Dulu, sebelum Dia menciptakan kamu, kamu adalah tanah, dan
inilah kematian. Kemudian Dia menghidupkan kamu sehingga terciptalah kamu, dan
inilah kehidupan. Setelah itu Dia mematikan kamu kembali, sehingga kamu kembali ke
alam kubur, dan itulah kematian yang kedua. Selanjutnya Dia akan membangkitkan kamu
pada hari kiamat kelak, dan inilah kehidupan yang kedua.”

 Asbabun Nuzul :

Asbabun nuzul (sebab-sebab diturunkannya), Surat Al-Baqarah secara bertahap


selama sembilan tahun. Nama Al Baqarah (sapi betina), diambil dari kisah yang
dibicarakan dalam ayat 61--71 tentang penyembelihan seekor sapi.

Dalam Pesan-Pesan Al-Quran: Mencoba Mengerti Intisari Kitab Suci karya Djohan


Effendi dijelaskan bahwa ayat-ayat itu mengisahkan kerewelan kaum Yahudi yang
diperintahkan Tuhan untuk menyembelih seekor sapi. Mereka sangat cerewet dengan
mengajukan banyak pertanyaan tentang ciri-ciri sapi yang harus mereka sembelih
sehingga akhirnya mempersulit diri mereka sendiri.

Surah Al-Baqarah dimulai dengan huruf muqatha-ah, yaitu alif-lam-mim, untuk


menarik perhatian pembacanya pada pesaan-pesan Ilahiah yang akan disampaikan dalam
surah ini. Huruf-huruf muqatha’ah merupakan huruf-huruf yang cara membacanya
terputus-putus. Surah ini juga dinamai Fustatul Qur’an (Puncak Al-Qur’an) karena
memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surah yang lain. Dalam Tafsir
Jalalain karya Imam Jalaluddin Al-Mahalliy dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi
disebutkan, ada empat ayat awal surah Al Baqarah diturunkan mengenai orang-orang
mukmin.
2 . Surah Al-Mulk Ayat 1-2

 Terjemahan :

“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di
antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,”
(Q.S Al-Mulk : 1-2).

 Tafsir :

(Maha Suci Allah) Maha Suci dari sifat-sifat semua makhluk (Yang di tangan
kekuasaan-Nyalah) yang berada dalam pengaturan-Nyalah (segala kerajaan) segala
kekuasaan dan pengaruh (dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).

(Yang menjadikan mati) di dunia (dan hidup) di akhirat, atau yang menjadikan mati dan
hidup di dunia. Nuthfah pada asalnya sebagai barang mati, kemudian jadilah ia hidup;
pengertian hidup ialah karena ia mempunyai perasaan. Pengertian mati adalah
kebalikannya. Pengertian lafal al-khalqu berdasarkan makna yang kedua ini berarti
memastikan (supaya Dia menguji kalian) atau mencoba kalian di dalam kehidupan ini
(siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya) maksudnya yang paling taat kepada
Allah. (Dan Dia Maha Perkasa) di dalam melakukan pembalasan terhadap orang yang
durhaka kepada-Nya (lagi Maha Pengampun) kepada orang yang bertobat kepada-Nya.

 Asbabun Nuzul :

Asbabun nuzul Surat al-Mulk ayat 1-2 juga untuk meningkatkan pemahaman
tentang kematian. Selain itu, Surat al-Mulk ayat 1-2 mengajarkan segala amalan yang
dapat mendekatkan kepada Allah SWT. Asbabun nuzul Surat al-Mulk ayat 1-2
merupakan kunci membangun spirtualitas diri. Spiritulitas tersebut membentuk pribadi
yang muslim yang taat dan kuat. Pribadi yang senantiasa melakukan ritual keagamaan
dengan ikhlas. Asbabun nuzul Surat al-Mulk ayat 1-2 juga membincang bahwa hidup di
dunia akan hampa jika tidak diiringi kesadaran akan kehidupan pasca kematian. Sebab,
kehidupan merupakan ladang mencari bekal amal untuk kehidupan di akhirat kelak
3. Surah Al-Maidah Ayat 105

 Terjemahan :
“ Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan
memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada
Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan,” (Q.S Al-Maidah : 105)

 Tafsir :

(Hai orang-orang yang beriman! Jagalah dirimu) peliharalah dirimu dan berbuatlah
kamu untuk memperbaikinya (tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudarat
kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk.)

Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan makna tidak akan membahayakan kamu
orang-orang yang sesat ialah golongan Ahlul Kitab. Menurut pendapat lainnya, yang
dimaksud dengan mereka adalah orang-orang selain Ahlul Kitab, pendapat ini
berlandaskan pada hadisnya Abu Tsa'labah Al-Khusyani. Dalam hadisnya Al-Khusyani
mengatakan, "Aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang makna ayat ini; kemudian
beliau menjawab, 'Saling perintah-memerintahkanlah kamu sekalian kepada kebaikan,
dan saling cegah-mencegahlah kamu sekalian tentang kemungkaran, hingga jika kamu
melihat orang yang bakhil (pelit) ditaati; hawa nafsu mulai diikuti; keduniawian paling
dipentingkan; dan orang-orang yang berakal mulai merasa kagum dengan akalnya
sendiri, maka peliharalah dirimu.'" Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Hakim dan lain-
lainnya (hanya kepada Allahlah kamu semuanya kembali, kemudian Dia akan
menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan) kemudian Dia akan membalas
kamu.

 Asbabun Nuzul :
Dalam ayat ini Allah swt. menghadapkan firman-Nya kepada orang-orang
mukmin, memperingatkan kepada mereka agar menjaga dan menjauhkan diri dari sifat-
sifat semacam itu, seperti kebodohan, pembangkangan, dan sebagainya. Dan mereka
haruslah senantiasa meningkatkan diri dengan iman yang kuat, ilmu pengetahuan yang
bermanfaat, serta amal saleh, dan tetap dalam petunjuk Allah, yaitu mengikuti syariat
yang benar, yang telan diturunkan-Nya, dan disampaikan oleh rasul-Nya. Apabila mereka
melaksanakan tuntunan ini, maka mereka takkan dapat dipengaruhi oleh pengaruh-
pengaruh jelek, betapa pun buruknya situasi lingkungan di mana mereka berada. Dosa
dan tanggung jawab orang-orang yang berbuat kejahatan tidak akan menjalar kepadanya,
selama mereka tetap berpegang teguh kepada petunjuk-petunjuk dan bimbingan Allah
swt.

4. Surah Al-Jatsiyah Ayat 28

 Terjemahan :

“Dan (pada hari itu) engkau akan melihat setiap umat berlutut. Setiap umat dipanggil
untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa
yang telah kamu kerjakan.” (Q.S Al-Jatsiyah: 105)

 Tafsir :

28. selanjutnya Allah melukiskan kedahsyatan serta huru hara hari kiamat, agar
semua hambaNya waspada dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya seraya
berfirman, ”dan (pada hari itu) kamu lihat,” wahai semua yang melihat pada hari itu
“tiap-tiap umat berlutut,” di atas lutut mereka karena merasa takut dan menanti keputusan
Allah yang maha menguasai dan maha pemurah. “tiap-tiap umat dipanggil untuk
(melihat) buku catatan amalnya,” yakni, untuk menyaksikan syariat nabi mereka yang
diutus oleh Allah, apakah mereka melaksanakan syariat itu sehingga akan mendapatkan
pahala dan keselamatan, ataukah mereka menyia-nyiakan syariat tersebut sehingga akan
mendapatkan kerugian nyata? Umat nabi musa dipanggil untuk melihat syariat nabi
Musa, umat nabi Isa juga demikian, umat nabi Muhammad juga demikian dan seluruh
umat nabi lainnya.
Semua umat dipanggil untuk melihat syariat yang dibebankan. Inilah salah satu
kemungkinan yang terdapat dalam ayat ini yang benar secara makna dan tidak perlu
diragukan. Kemungkinan lain yang dimaksudkan firman Allah “tiap-tiap umat dipanggil
untuk (melihat) buku catatan amalnya,” yakni dipanggil untuk melihat catatan amal
perbuatannya serta takdir yang digariskan untuk mereka, apakah kebaikan atau lah
keburukan. Setiap orang akan dibalas sesuai perbuatannya sendiri.

Sama seperti yang disebutkan Allah “barangsiapa yang berbuat kebaikan, maka
(balasan kebaiakn itu) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berubuat keburukan,
maka (balasan keburukan itu) akan menimpa dirinya sendirinya.” (fushilat:46).
Kemungkinan kedua makna tersebut yang dimaksudkan oleh ayat di atas.

 Asbabun Nuzul :

Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. (Al-Jatsiyah: 28)
Yang dimaksud dengan kitab ialah buku catatan amal perbuatan, semakna dengan apa
yang disebutkan oleh firman-Nya: dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-
masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi. (Az-Zumar: 69) Karena itulah
maka disebutkan dalam surat ini pada firman berikutnya: Pada hari itu kamu diberi
balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan. (Al-Jatsiyah: 28) Yakni kalian akan
mendapat balasan amal perbuatan kalian, yang baiknya dan yang buruknya.

5. Surah Al-Infitar Ayat 18


َ ‫ثُ َّم َما َأ ْد َرا‬
‫ك َما يَوْ ُم الدِّي ِن‬

 Terjemahan :

“Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?” (Q.S Al-Infitar: 18).

 Tafsir :

(Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?) ayat ini mengungkapkan
tentang kedudukan hari pembalasan yang agung itu.

 Asbabun Nuzul :

“Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap
Tuhanmu yang Maha Pemurah.” (Al-Infithoor: 6)
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari ‘Ikrimah bahwa ayat ini turun
berkenaan dengan Ubay bin Khalaf yang mengingkari hari ba’ts (dibangkitkan dari
kubur). Ayat ini merupakan teguran kepada orang yang tidak percaya kepada ketentuan
Allah.”

Anda mungkin juga menyukai