Anda di halaman 1dari 90

SISTEM KELISTRIKAN

OTOMOTIF

TAKI TARUNA RAKIT SVSGC


Materi
 Baterai (Aki/Accu)
 Sistem Starter
 Sistem Pengisian
 Sistem Penerangan
K.I.K.D Sistem Penerangan

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Waktu (jam)


3.5 Menerapkan cara kerja 4.5 Melakukan perawatan pada
24
sistem penerangan sistem penerangan
3.11 Mendiagnosa gangguan 4.11 Melakukan perbaikan
24
pada sistem penerangan pada sistem penerangan
3.17 Mengevaluasi kinerja sistem 4.17 Melakukan pengujian pada
24
penerangan sistem penerangan
Pengertian Sistem Penerangan
Sistem Penerangan adalah instalasi dari
berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan
atau semua sistem kelistrikan pada bodi kendaraan
yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan
kenyamanan saat berkendara.
Komponen Sistem Penerangan
1. Baterai (aki)
2. Kunci Kontak / Switch
3. Saklar
4. Fuse / Sekring
5. Relay
6. Lampu
7. Flasher
Baterai
 Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC
(Dirrect Current) pada sistem kelistrikan otomotif.
Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber
tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai
tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40–
70 AH (Ampere Hour).
Kunci Kontak / Switch
Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak
(Ignition Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua
sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).
Kunci kontak mempunyai
beberapa posisi, yaitu ;
1. Off / Lock : terputus dari sumber
tegangan (baterai)
2. ACC : terhubung dengan arus
baterai , tetapi hanya untuk
kebutuhan accecoris
3. ON / IG : terhubung ke sistem
pengapian (Ignition )
4. START : untuk start
Saklar
Saklar berfungsi sebagai penghubung dan pemutus
arus pada suatu rangkain.
Fuse / Sekring
Sekring adalah suatu komponen kelistrikan
yang berfungsi untuk membatasi beban arus yang
berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya
kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting
atau hubungan singkat.
Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk
memutus dan menghubungkan arus secara elektrik. Cara
kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi
magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung. Ada
dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak
poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik
akan terputus.
Lampu
 Lampu kepala
 Lampu kota / lampu seri
 Lampu tanda belok / sein
 Lampu hazzard
 Lampu rem
 Lampu mundur
 Lampu plat nomor
 Lampu Kabin
Lampu Kepala
Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi
jalan pada malam hari.

Ada 2 (dua) tipe lampu besar yang digunakan pada kendaraan, yaitu:
1). Lampu Besar Tipe Sealed Beam
Di dalam lampu besar tipe sealed beam, penggunaan bola lampunya
tidak terpisah, keseluruhan terpasang menjadi satu seperti bola lampu dan
filament terpasang di depan kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa.
2) Lampu Besar Tipe Semisealed Beam
Perbedaan antara semisealed beam dan sealed beam ialah pada
konstruksinya, dimana pada sermisealed beam bola lampunya dapat
diganti dengan mudah sehingga tidak di perlukan penggantian secara
keseluruhan bila bola lampunya putus atau terbakar. Lagi pula bila
menggantinya dapat langsung diganti dengan cepat
Lampu Kota
Lampu kota atau disebut juga lampu posisi
depan dan belakang merupakan lampu yang
berfungsi untuk penerangan dalam kondisi senja atau
fajar dimana kondisi cahaya di sekitar kendaraan
tidak begitu gelap. Lampu ini memberi peringatan
terhadap lingkungan sekitar akan keberadaan
kendaraan
Lampu Tanda Belok / Sein
Lampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah
dua sistem tanda yang berbeda, tetapi menggunakan
komponen yang sama. Lampu tanda belok berfungsi untuk
:
1. Memberi tanda pada orang/pengendara lain,
bahwa kendaraan kita akan membelok.
2. Memberi tanda pada pengendara lain, bahwa kita
akan merobah posisi pada jalur yang berbeda.
Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-
lampu tersebut harus dapat menyala dan berkedip
sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan.
Lampu Hazzard
Lampu hazard atau lampu tanda bahaya adalah
lampu yang menunjukan sebuah mobil sedang berada
pada kondisi darurat. Sehingga, menginformasikan ke
pengguna jalan lain untuk berhati-hati dan memberi
priorotas ke mobil tersebut.
Lampu Rem
Lampu rem adalah lampu penanda yang digunakan
untuk menunjukan ke mobil dibelakang bahwa ada
kendaraan didepannya.

Lampu ini akan bersinar berwarna merah saat lampu


DRL dinyalakan. Disebut sebagai lampu rem karena
lampu ini akan bersinar lebih terang ketika rem
diinjak.
Lampu Mundur
 Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di
samping untuk memberi tanda mundur pada kendaraan
yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk
menerangi bagian belakang mobil tersebut. Agar nyala
lampu tersebut bisa dibedakan dengan lampu yang
lain, warna dari lampu mundur adalah putih. Supaya
dapat terlihat jelas pada jarak yang cukup jauh, daya
lampu yang terpasang sebesar 23 Watt.
 Lampu mundur hanya dapat menyala bila mesin hidup (
kunci kontak “ON” ) dan gigi transmisi pada posisi
mundur.
Lampu Plat Nomor
Lampu plat nomor adalah lampu yang digunakan
untuk menyinari bagian plat nomor mobil. Biasanya,
ini ada dibagian plat nomor belakang.

Saklar lampu plat nomor juga ikut saklar lampu


utama. Sehingga apabila headlamp dihidupkan,
lampu ini akan menyala secara otomatis.
Lampu Kabin
Fungsi utama lampu ini cuma untuk memberi
pencahayaan ke pengemudi atau siapapun didalam
mobil saat malam hari. Namun, lampu ini dibuat
redup agar tidak menghalangi dan menyilaukan
pandangan pengguna jalan dibelakangnya.
Flasher
flasher berfungsi sebagai penghubung dan pemutus
arus secara periodik/berkala untuk menghasilkan
kedipan pada lampu tanda belok sebanyak 60-120
setiap menit nya.
K.I.K.D Baterai

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Waktu (jam)


3.1 Menerapkan cara kerja 4.1 Melakukan perawatan pada
12
baterai baterai
3.7 Mendiagnosa gangguan 4.7 Mengganti baterai
24
pada baterai
3.13 Mengevaluasi kinerja 4.13 Melakukan pengujian
24
baterai kinerja baterai
Baterai
 Pengetahuan tentang Baterai
 Menerapkan cara kerja Baterai
 Mendiagnosa Gangguan pada Baterai
 Mengevaluasi kinerja Baterai
Pengetahuan Tentang Baterai
 Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang
dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik)
dalam bentuk energi kimia.
Contoh-contoh akumulator adalah
baterai dan kapasitor.
 Standar internasional setiap satu cell akumulator
memiliki tegangan sebesar 2 volt. sehingga aki 12
volt, memiliki 6 cell sedangkan aki 24 volt memiliki
12 cell.
Pengetahuan Tentang Baterai
Mengenal Kode yang ada di Aki
Kode aki dituliskan mengikuti 2
standar/metode:
1. Japan Industrial Standard (JIS)
2. Deutsches Institut für Normung (DIN)

Perbedaan standar bisa dilihat pada letak kepala


aki (kutub): tenggelam untuk aki tipe DIN dan muncul
untuk aki tipe JIS (lebih tinggi).
Pengetahuan Tentang Baterai
Aki Japan Industrial Standard (JIS)

Contoh 1: Aki NS40ZLS


N = Normal
S = pengurangan daya aki sebesar 20%
40 = daya utama aki
Z = penambahan daya aki sebesar 10% setelah dikurangi 20%
(huruf S pertama)
L = left, artinya pole (kepala aki / kutub negatif) [-]) berada di
sebelah kiri. Tanpa kode ini pole pasti berada di sebelah kanan.
S = aki memiliki kutub ukuran besar

Jadi aki NS40ZLS mempunyai daya: 40Ah – 20% + 10% = 36 Ah


dengan pole sebelah kiri dan kepala aki besar
Pengetahuan Tentang Baterai
Aki DIN banyak digunakan untuk mobil buatan Eropa.
Aki ini menggunakan kode 5 digit angka. Tapi yang
perlu diperhatikan hanya 3 digit angka di depan.
Cara membacanya:
o Angka pertama 5 menjadi 0
o Angka pertama 6 menjadi 1
o Angka pertama 7 menjadi 2
Pengetahuan Tentang Baterai
Contoh: Aki 54533
A. Angka I 5: menjadi angka 0
B. Angka II & III 45 = tetap angka 45
Kapasitas (daya) aki adalah 045 Ah = 45 Ah
Contoh lain: Aki 73530
Kapasitas aki adalah: 235 Ah.
Kontruksi Baterai

Baterai terdiri dari beberapa komponen antara


lain :
1. Kotak baterai
2. Cover
3. Terminal baterai
4. Elektrolit baterai
5. Lubang elektrolit baterai
6. Tutup baterai
Kontruksi Baterai
Dalam satu baterai terdiri dari beberapa sel
baterai, tiap sel menghasilkan tegangan 2 - 2,1 V.
Baterai 6 V terdiri dari 3 sel, baterai 12 V
mempunyai 6 sel, baterai 24 volt terdiri dari 12 sel,
baterai 36 volt terdiri dari 18 sel dan 48 volt terdiri
dari 24 sel baterai yang dirangkai secara seri.
Lihat gambar blok sel di bawah ini :
Kotak Baterai
Kotak baterai adalah wadah
yang menampung cairan elektrolit
dan elemen baterai disebut kotak
baterai. Ruangan di dalamnya
dibagi menjadi ruangan sesuai
dengan jumlah selnya. Pada kotak
baterai terdapat garis tanda
upper level dan lower level,
sebagai indikator jumlah cairan
elektrolit.
Cover Baterai
Cover baterai berfungsi sebagai penutup kotak baterai
dan cover sebagai penahan terminal positif dan terminal
negatif. Cover juga terdapat lubang/tutup baterai dan
terdapat tanda berat jenis elektrolit yang berwarna
merah menandakan perlu dicharge, warna putih
menandakan masih baik atau bisa digunakan dan warna
hijau menandakan sangat baik.
Terminal Baterai
Terminal adalah sumber aliran listrik yang berasal
dari reaksi kimia yang ada di dalam baterai. Yang
ditandai terminal positif dan terminal negatif.
Elektrolit Baterai
Elektrolit adalah cairan yang dapat menghantarkan
arus listrik. Cairan air aki terdapat campuran asam
sulfat dan air. Yang mana asam sulfat 35 % dan
mengandung air adalah 65 % ketika dicampur
menjadi satu maka disebut air aki.
Lubang Elektrolit Baterai
Lubang elektrolit adalah lubang untuk mengisi air aki
dan untuk membersihkan kotoran yang ada dalam
baterai ataupun untuk perawatan bagian dalam
baterai.
Tutup Baterai
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk
lubang pengisian elektrolit dan sumbat
ini berfungsi untuk memisahkan gas
hidrogen (yang terbentuk saat
pengisian) dan uap asam sulfat di
dalam baterai dengan cara
membiarkan gas hidrogen keluar lewat
lubang ventilasi, sedangkan uap asam
sulfat mengembun pada tepian
ventilasi dan menetes kembali ke
bawah bercampur lagi dengan air aki
utama.
Cara Kerja Baterai
K.I.K.D Sistem Starter

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Waktu (jam)


3.2 Menerapkan cara kerja 3.2 Melakukan perawatan pada
24
sistem starting sistem starting
3.8 Mendiagnosa gangguan 4.8 Melakukan perbaikan pada
24
pada sistem starting sistem starting
3.14 Mengevaluasi kinerja sistem 4.14 Melakukan pengujian pada
24
starting sistem starting
Sistem Starter
Sistem starter adalah bagian dari sistem pada
kendaraan untuk memberikan putaran awal bagi
engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya.
Dengan memutar fly wheel, engine mendapat putaran
awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan
putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran
pada ruang bakar.
Jenis – Jenis Sistem Starter
1. Starter Mekanik
starter yang digerakkan dengan tenaga manusia,
contohnya, kick starter (starter kaki), slenger (starter untuk
mesin diesel, dan beberapa type mobil lama).
2. Starter Elektrik
starter yang sumber tenaganya berasal dari arus
listrik. Starter jenis ini banyak digunakan pada mobil dan
saat ini banyak diaplikasikan pada sepeda motor.
3. Strarter Pneumatik
starter yang sumber tenaganya dari udara yang
bertekanan. Banyak dipakai pada mesin-mesin kapal laut.
Karena mesin kapal cukup besar, maka digunakan starter
jenis ini.
Macam - Macam Motor Starter

1. Motor starter konventional


2. Motor starter reduksi
Motor Starter Konventional

Bagian-bagian dari motor starter konventional:


1. Yoke
2. Armature
3. Carbon Brush
4. Starter Clutch
5. Magnetic Switch
6. Drive Lever
Yoke
Yoke berfungsi untuk menopang
(memegang) pole core. Yoke assy
terdiri dari:

1. Pole core, yang berfungsi


untuk menopang field coil dan
memperkuat medan magnet.
2. Field coil, yang berfungsi untuk
membangkitkan medan magnet
(kemagnetan).
3. Brush positif, yang berfungsi
untuk menghubungkan arus dari
field coil ke armature.
Armature
Armature berfungsi untuk mengubah energi
1. Armature Assy
listrik menjadi energi mekanik (gerak
4
putar). Armature assy terdiri dari:
1. Armature coil
2. Armature core
1
3. Armature shaft
4. Commutator
5. Helical Spline 3

2
5
Brush Holder
Brush holder berfungsi
sebagai pemegang
brush / tempat untuk
menopang brush
negatif.
Starter Clutch
Starter clutch berfungsi untuk :
1. Meneruskan putaran armature ke ring
gear flywheel.
2. Mencegah terjadinya perpindahan
putaran mesin (ring gear flywheel) ke
armature.

Starter clutch terdiri dari :


1. Outer barrel /clutch housing
2. Clutch roller
3. Inner barrel /inner race (disatukan
dengan pinion gear)
4. Pinion gear
5. Spring
6. Spline tube
Magnetic Switch
Magnetic switch berfungsi untuk :
1. Mendorong pinion gear
berhubungan dengan flywheel.
2. Memungkinkan arus yang besar
dari battery mengalir ke
motor starter

Magnetic switch terdiri dari :


1. Pull in coil
2. Hold in coil
3. Contact plate
4. Main terminal (terminal 30)
5. Connecting terminal (terminal C)
6. Plunger
7. Return spring
8. Stud bolt
Drive Lever
Drive lever berfungsi
untuk menghubungkan stud
bolt dengan starter clutch
untuk menghasilkan
pertautan pinion gear
dengan ring gear yang
halus dan effisien.
Rangkaian Motor Starter
Aliran Arus Motor Starter Konventional
Aliran arus saat Starter:
Battery → IG switch → term 50
→ pull in coil → massa
Battery → term 30 → term C →
field coil → armature → massa

Aliran arus saat pinion gear


bertemu dengan flywheel:
Battery → IG switch → term 50
→ hold in coil → massa
Battery → term 30 → contact
plate → term C → field coil →
armature → massa
Motor Starter Konventional
Kelebihan
Motor starter tipe Konvensional memiliki kelebihan sebagai
berikut:
Kontruksi pada motor starter tipe Konvensional Armaturenya seporos
dengan pinion gear. Karena letak gigi pinion seporos dengan armature,
maka putaran gigi pinion dan putaran armature sama, jadi putarannya
menghasilkan gaya yang besar.

Kekurangan
Karena letak gigi pinion seporos dengan armature, maka
putaran gigi pinion dan putaran armature sama, maka memerlukan
tenaga listrik yang besar untuk menggerakkan engine.
Motor Starter Reduksi
Bagian-bagian
dari motor starter
Reduksi
1. Yoke
2. Armature
3. Carbon Brush
4. Starter Clutch
5. Magnetic
Switch
6. Idle Gear
Starter Clutch
1. Starter Clutch

Starter clutch pada motor starter tipe reduksi


mempunyai cara kerja yang sama dengan
pada motor starter konvensional. Yang
berbeda hanya konstruksinya saja.
Reduction Gear
Reduction gear berfungsi
untuk memperkecil
putaran armature sebesar
¼ - 1/3 putaran asalnya
sehingga didapat momen
yang besar. Reduction
gear assy terdiri dari:
1. Drive gear ( armature
gear )
2. Idle gear
3. Clutch gear
Aliran Arus Motor Starter Reduksi
Aliran arus saat Starter:
Battery → IG switch → term 50
→ pull in coil → massa
Battery → term 30 → term C →
field coil → armature → massa

Aliran arus saat pinion gear


bertemu dengan flywheel:
Battery → IG switch → term 50
→ hold in coil → massa
Battery → term 30 → contact
plate → term C → field coil →
armature → massa
Motor Starter Reduksi
Kelebihan
Kontruksi pada motor starter tipe reduksi armaturenya
tidak seporos dengan gigi pinion tapi putaran dari
armaturenya di reduksikan (diturunkan) oleh idle gear
sampai sepertiganya. Maka putaran yang dihasilkan
sangat kuat karena memilki idle gear.

Kekurangan
Karena putaran armaturnya direduksikan (diturunkan)
maka putarannya tidak cepat seperti pada motor starter
tipe konvensional.
K.I.K.D Sistem Pengisian

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Waktu (jam)


3.3 Menerapkan cara kerja 4.3 Melakukan perawatan pada
24
sistem pengisian sistem pengisian
3.9 Mendiagnosa gangguan 4.9 Melakukan perbaikan pada
24
pada sistem pengisian sistem pengisian
3.15 Mengevaluasi kinerja sistem 4.15 Melakukan pengujian pada
24
pengisian sistem pengisian
Sistem Pengisian
Sistem pengisian adalah skema penghasil
energi listrik yang disalurkan ke semua sistem
kelistrikan kendaraan sebagai sumber arus serta
melakukan pengisian terhadap daya baterai.
Sistem Pengisian
Fungsi sistem pengisian ada dua yakni ;

1. Menyuplai kebutuhan listrik mobil ketika mesin


hidup
2. Mengisi daya baterai yang terkuras saat proses
starting
Tipe Sistem Pengisian
 Generator yang berfungsi untuk menghasilkan arus
searah (Direct Current) yang digunakan awal tahun
60 an
 Alternator yang berfungsi untuk menghasilkan arus
bolak-balik (Alternating Current)
Komponen Sistem Pengisian
1. Kunci kontak untuk mengaktifkan medan magnet pada rotor coil
2. Altenator untuk mengubah energi
3. Lampu CHG sebagai indikator
4. Rectifier untuk menyearahkan arus listrik
5. Regulator sebagai pengatur tegangan pengisian
6. Aki/baterai sebagai penyimpan listrik
7. Wiring sebagai pengalir arus listrik pada sistem pengisian
Baterai
Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik
sementara, sumber energi listrik saat starter, serta
berfungsi sebagai stabilizer arus dan tegangan sistem
pengisian.
Lampu CHG ( Charging )
Berfungsi memberikan tanda kepada pengemudi bahwa
sistem pengisian bekerja. Pada saat kunci kontak ON mesin mati
lampu CHG menyala, tetapi pada saat mesin hidup lampu
pengisian harus mati.
Alternator
Alternator
merupakan salah
satu komponen
dari sistem
pengisian yang
berfungsi untuk
merubah energi
mekanis yang
dihasilkan dari
mesin menjadi
energi listrik
BAGIAN-BAGIAN ALTERNATOR
1. Pulley
2. Cooling Fan
3. Drive end Frame
4. Stator Core
5. Stator Coil
6. Brush
7. Brush Holder
8. Rectifier
9. Rear end Frame
10. Rotor Coil
11. Rotor Core
Rotor
Rotor merupakan gulungan kawat yang
akan menjadi electromagnet saat dialiri arus.
Kumparan rotor berfungsi untuk menghasilkan/
membangkitkan medan magnet pada kuku kuku
rotor.
Pada rotor terdapat dua buah slip ring, Satu slip
ring negative dan satu slip ring positif.
Slip ring berfungsi sebagai terminal kumparan
rotor.
Bagian dari rotor:
1. Rotor Coil
2. Rotor Core ( North dan
South )
3. Slip Ring
4. Rotor Shaft
Stator
Stator merupakan
gulungan kawat
magnet yang diam.
Kumparan stator
berfungsi
membangkitkan
tegangan bolak-balik
sehingga arus yang
dihasilkan akan lebih
rapat dan tidak
hampir tidak putus –
putus.
Bagian dari Stator:
1. Stator Coil
2. Stator Core
Pulley
Pulley berfungsi untuk menerima tenaga mekanis dari mesin untuk
memutarkan rotor.
Rasio Pulley alternator terhadap pulley mesin adalah 1,8 – 2,2 : 1
End Frame
End frame berfungsi untuk pemegang bagian-bagian alternator.
Pada end frame terdapat lubang ventilasi untuk tempat
mengalirnya udara pendingin
Rectifier
Rectifier (rangkaian dioda) Dioda / rectifier berfungsi
untuk menrubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Didalam
alternator terdapat 2 buah dioda, yaitu 3 dioda negative dan 3
rectifier positif. Serta dioda holder yang berfungsi untuk
meradiasikan panas dan mencegah diod.a panas
Regulator
Tegangan yang dihasilkan oleh alternator bervariasi
tergantung dari kecepatan putaran dan banyaknya beban,
untuk itulah digunakan regulator yang berfungsi untuk
menjaga tegangan output alternator tetap konstan
Tipe Regulator
1. Tipe Kontak Point
Tipe Regulator
2. Tipe IC Regulator
Regulator tipe Kontak Point

Regulator tipe kontak poin terdiri dari:


1. Voltage regulator yang berfungsi untuk menjaga
tegangan alternator tetap konstan
2. Voltage relay yang berfungsi untuk mematikan lampu
CHG dan menghubungkan arus ke voltage regulator
Wiring Regulator tipe Kontak Point
Regulator tipe Kontak Point
Konstruksi Alternator
1. Pulley
2. Cooling Fan
3. Drive end Frame
4. Stator Core
5. Stator Coil
6. Brush
7. Brush Holder
8. Rectifier
9. Rear end Frame
10. Rotor Coil
11. Rotor Core
Regulator tipe IC

Dibandingkan dengan alternator yang memakai regulator tipe


kontak point, alternator dengan ic regulator mempunyai
keuntungan:
1. Tahan terhadap getaran dan tahan lama
2. Tegangan output lebih stabil
3. Tahanan kumparan rotor lebih kecil sehingga arus
dapat diperbesar
Konstruksi Alternator Ic Regulator
1. Front end frame
2. Rear end frame
3. Stator
4. Terminal B
5. Konektor
6. Ic regulator
7. Brush spring
8. Brush
9. Slip ring
10. Rectifier
11. Rear end cover
12. Rotor
13. Bearing
14. Pulley
Wiring Regulator tipe Ic Regulator
Ic Regulator
Kerusakan Pada Sistem Pengisian
Aki tidak terisi, hal ini karena
1. Belt alternator kendor atau sudah aus.
2. Kabel alternator terkelupas atau putus.
3. Alternator rusak
4. Regulator tegangan rusak
5. Baterai rusak

Alternator berisik, hal ini karena


1. Belt alternator kendor atau sudah aus.
2. Flens puli alternator bengkok
3. Alternator rusak
4. Dudukan alternator kendor
Kerusakan Pada Sistem Pengisian
Lampu atau sekering seringkali putus. Hal ini karena:
1. Sistem perkabelan ada yang rusak.
2. Alternator rusak
3. Aki rusak.

Lampu pengisian akan menyala, bila alternator tidak


mengirimkan jumlah listrik yang normal. Ini terjadi kalau
tegangan dari terminal N alternator kurang dari
jumlah yang diperlukan.

Lampu indikator accu yang menyala terus saat mesin hidup


adalah tanda terjadi masalah pada sistem pengisian.
Penyebabnya bisa karena undercharge atau overcharge.
Prinsip Sistem Pengisian
Pada prinsipnya sistem pengisian bekerja dengan
mengubah energi gerak (putaran mesin) menjadi
energi listrik dan pasokan serta kebutuhan listrik
harus setara. Energi listrik yang dihasilkan
alternator ini harus sesuai dengan beban listrik
yang dipakai. Mobil umumnya mempunyai
tegangan standar alternator 13 volt hingga 15,2
volt.

Jika masukan listrik dari alternator dibawah angka


tersebut akan terjadi undercharge. Sebaliknya, jika
diatas angka tersebut terjadi overcharge.
Prinsip Sistem Pengisian
UnderCharge
bisa berpotensi aki kekurangan listrik, sehingga mesin
tidak dapat di starter. Pasalnya untuk menstarter mesin
dibutuhkan listrik yang besar

OverCharge
menyebabkan pasokan listrik dari alternator berlebih. Ini
akan membuat dlam aki terjadi reaksi kimia yang
berlebihan sehingga aki menjadi panas dan bertekanan
tinggi

Anda mungkin juga menyukai