PENDAHULUAN
Di era ekonomi modern seperti saat ini, adanya berbagai isu yang berkaitan
dengan lingkungan seperti global warming, eco-efficiency, dan kegiatan industri yang
development.
tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan (Daljono,
2004). Adapun alasan yang mendasari mengapa sebuah organisasi dan akuntan harus
peduli permasalahan lingkungan antara lain: banyak para stakeholder perusahaan baik
kebijakan lingkungan yang diadopsi oleh banyak negara selama 25 tahun terakhir
telah menunjukkan evolusi yang tetap. Awalnya sebuah perusahaan akan menetapkan
kebijakan yang berfokus pada hal-hal yang cenderung berhubungan dengan dampak
langsung dari proses bisnis suatu perusahaan seperti membersihkan polusi yang ada
dan mencoba untuk mengurangi polusi dari sumber titik pembuangan, kemudian
strategi manajemen berpindah ke arah modifikasi proses-proses produksi sehingga
memproduksi barang dan jasa yang lebih bermanfaat, sekaligus secara simultan
mengurangi dampak lingkungan yang negatif, konsumsi sumber daya maupun biaya,
Konsep ini mengandung paling tidak tiga pesan penting. Pertama, perbaikan
kinerja ekologi dan ekonomi yang saling melengkapi. Kedua, perbaikan kinerja
lingkungan yang seharusnya tidak dipandang lagi sebagai amal dan derma melainkan
mereka yang memerlukan, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu indikator
Akan tetapi kemampuan dan keakuratan data akuntansi perusahaan dalam menekan
merupakan salah satu jaminan untuk perusahaan atau organisasi dalam meningkatkan
daya saingnya. Salah satunya Peter F. Drucker (2009) yang mengatakan bahwa
inovasi merupakan sebuah kebutuhan dan harus menjadi disiplin. Konsep inovasi
diterapkan perusahaan itu sendiri. Pada dasarnya inovasi adalah merubah suatu
keadaan menjadi lebih baik dan bervariasi sesuai dengan perkembangan zaman.
Inovasi yang dibutuhkan saat ini, mungkin saja berfokus kepada proses dan biaya
berulang (multi trip) industri tertentu atau kemasan semidipossable yang digunakan
bahwa dalam rentang waktu 5 (lima) tahun terakhir, di Indonesia terjadi peningkatan
jumlah terus menerus yang signifikan seiring bertambahnya volume jumlah produksi
produk – produk pangan dalam kemasan yang terjual. Dari data yang ada, dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir diperoleh data setidaknya terdapat 16,9 milyar
limbah bungkus mie instan, 13,7 milyar limbah bungkus snack makanan ringan dan
1,5 milyar limbah bungkus permen atau kembang gula.Angka yang tidak kalah
spektakulernya juga ditemukan pada limbah Kemasan Air Minum Dalam Kemasan
kemasan volume 240 ml dihasilkan limbah sebanyak 56,3 milyar. Kondisi ini
menggambarkan betapa besarnya potensi pasar Indonesia untuk produk makanan dan
PT Tang Mas pada tahun 2009 mengeluarkan produk minuman Zestea yang
memiliki kemasan dengan tampilan cukup elegan dan desain produk yang menarik.
Tetapi pada tahun 2011, dominasi produk Zestea mulai berkurang. Produsen makanan
mulai ikut memproduksi minuman teh seperti ini. Produk Zestea memiliki
atau varians rasa dan hanya ada dengan kemasan PET 500 ml.
yang sesuai demi tercapainya going concern perusahaan serta. Sebuah perusahaan
dengan dampak langsung dari proses bisnis oleh suatu perusahaan seperti
membersihkan polusi yang ada dan mencoba untuk mengurangi polusi dari sumber
(Purwanto, 2007).
terlepas dari penerapan teknologi yang makin efisien, praktis, dan ramah lingkungan.
produk kemasan dapat terus berkembang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang
menginginkan bentuk dan desain yang menarik, praktis, aman dalam arti melindungi
tuntutan terhadap produk kemasan yang ramah lingkungan perlu menjadi perhatian
bernilai tambah tinggi, berdaya saing global, dan berwawasan lingkungan, sehingga
terdapat berbagai tantangan bagi industri nasional untuk lebih berdaya saing, seperti
masalah ketersediaan sumber daya alam yang semakin menipis juga ketergantungan
terhadap bahan baku impor yang masih tinggi hingga masalah pengelolaan limbah,
semakin tinggi terutama yang menitikberatkan pada upaya efisiensi sumber daya alam
dan energi, diversifikasi energi, serta eco-design dan teknologi rendah karbon dengan
sasaran peningkatan produktivitas dan minimalisasi limbah. "Isu lingkungan saat ini
menjadi salah satu hambatan perdagangan (barriers to trade) untuk penetrasi pasar
standar international (ISO, ekolabel) maupun persyaratan pembeli. Oleh karena itu,
yang tidak dapat diprediksi, dan permintaan konsumen yang sangat kompetitif
Khususnya dalam hal pengembangan produk inovasi perlu terus dikembangkan dan
dilakukan (never ending innovation). Tanpa inovasi perusahaan akan mati sebaliknya
perusahaan yang melakukan inovasi secara terus menurus akan dapat mendominasi
pasar, dengan kreasi, model dan penampilan produk yang baru. Implementasi inovasi
ini sangat ditentukan oleh kebutuhan konsumen dan trend masa sekarang, sehingga
sebagai aspek penting dari sebagian proses bisnis, karena dapat memberikan
terhadap inovasi produk dan inovasi proses pada perusahaan - perusahaan besar di
terhadap kinerja perusahaan dengan inovasi dan keunggulan bersaing sebagai variabel
Identifikasi Masalah
manufaktur ?
Tujuan Penelitian
manufaktur.
Kegunaan Penelitian
antara lain :
Sistematika Penulisan
dalam 5 (lima) bab, yang setiap babnya membahas secara garis besarnya sebagai
berikut :
Hidup Produk, Maanfaat Bagi Industri, Teori Inovasi Produk, Penelitian Terdahulu,
digunakan, sumber data dan teknik pengumpulan data, instrument penelitian, teknik