Anda di halaman 1dari 1

 Made Pidarta (2007:86) mengutip Zanti Arbi mengungkapkan tentang tujuan filsafat pendidikan

sebagai berikut :
1. Menginspirasikan; adalah memberikan inspirasi kepada para pendidik untuk melaksanakan
ide tertentu dalam pendidikan. Melalui filsafat tentang pendidikan, filosof memaparkan
idenya: bagaimana pendidikan itu?, kemana diarahkannya pendidikan itu?, siapa saja yang
patut menerima pendidikan?, dan bagaiman cara mendidik dan peran pendidik?.
2. Menganalisis; adalah memeriksa secara teliti bagian-bagian pendidikan agar dapat diketahui
secara jelas validitasnya. Hal ini perlu dilakukan agar dalam penyusunan konsep pendidikan
secara utuh tidak terjadi kerancuan, tumpang tindih, serta arah yang simpang siur.
3. Mendeskriptifkan; adalah upaya menjelaskan atau memberi pengarahan kepada pendidik
melalui filsafat pendidikan. Yang dijelaskan dapat berupa hakikat manusia, aspek peserta
didik yang perlu dikembangkan, batas-batas keterlibatan pendidik, arah dan target pendidikan
sesuai dengan minat dan bakat peserta didik.
4. Mengivestigasi, Maksud menginvestigasi adalah memeriksa atau meneliti kebenaran teori
pendidikan. Pendidik tidak dibenarkan begitu saja mengambil suatu konsep atau teori
pendidikan untuk dipraktekkan di lapangan.
 Dalam uraian mengenai fungsi, lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan Islam
itu seharusnya bertugas dalam 3 (tiga) dimensi, yakni:
1. Memberikan landasan dan sekaligus mengarahkan kepada proses pelaksanaan
pendidikan yang berdasarkan Islam;
2. Melakukan kritik dan koreksi terhadap proses pelaksanaan pendidikan tersebut;
3. Melakukan evaluasi terhadap metode yang digunakan dalam proses pendidikan tersebut
(M. Arifin, 2005:6).
 Secara praktis (dalam prakteknya), filsafat pendidikan Islam banyak berperan dalam memberikan
alternatif-alternatif pemecahan berbagai macam problem yang dihadapi oleh pendidikan Islam,
dan memberikan pengarahan terhadap perkembangan pendidikan Islam. Hal ini dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
a. Pertama-tama filsafat pendidikan Islam, menunjukkan problema yang dihadapi oleh
pendidikan Islam, sebagai hasil dari pemikiran yang mendalam, dan berusaha untuk
memahami duduk masalahnya;
b. Filsafat pendidikan Islam, memberikan pandangan tertentu tentang manusia (menurut Islam);
c. Filsafat pendidikan Islam dengan analisanya terhadap hakikat hidup dan kehidupan
manusia, berkesimpulan bahwa manusia mempunyai potensi pembawaan yang harus
ditumbuhkan dan diperkembangkan;
d. Filsafat pendidikan Islam, dalam analisanya terhadap masalah-masalah pendidikan
Islam masa kini yang dihadapinya, akan dapat memberikan informasi apakah proses
pendidikan Islam yang berjalan selama ini mampu mencapai tujuan pendidikan Islam
yang ideal, atau tidak;

Dengan demikian peranan filsafat pendidikan Islam, menuju kedua arah, yaitu ke arah pengembangan
konsep-konsep filosofis dari pendidikan Islam, yang secara otomatis akan menghasilkan teori-teori
baru dalam ilmu pendidikan Islam, dan kedua kearah perbaikan dan pembaharuan praktek dan
pelaksanaan pendidikan Islam (Zuhairini dkk, 2004:134-136).

Referensi :

Haris Hermawan, M.Ag., Filsafat Pendidikan Islam, Cet. I, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Departemen Agama Republik Indonesia, Jakarta, 2009

Anda mungkin juga menyukai