Anda di halaman 1dari 9

“Memahami Nilai-nilai Juang Sumpah Pemuda dalam Etos Belajar”

Karya Tulis Ilmiah (KTI)


Diajukan untuk melengkapi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Oleh:
Azzam Rasheesa Ar-Royyan
(8C/09)

SMP Al-Hikmah Surabaya


Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nyalah karya tulis
yang berjudul “Memahami Nilai-nilai Juang Sumpah Pemuda dalam Etos Belajar” ini, dapat
diselesaikan sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan. Adapun tujuan karya tulis ini yaitu
untuk mengetahui dan memahami sikap kita sebagai pelajar dalam mempertahankan nilai juang
Sumpah Pemuda dalam kehidupan.
Penulis karya tulis ini tentu tidak akan berhasil tanpa ada dorongan dari berbagai pihak.
Penulis sangat menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu,
penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar bermanfaat bagi penulis dimasa
yang akan datang. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
umumnya bagi pembaca.

Penulis
Daftar Isi

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II

Kajian Pustaka
1.4 Nilai Juang Sumpah Pemuda
1.5 Sejarah Sumpah Pemuda
1.6 Etos Belajar

BAB III

Pembahasan

BAB IV

Kesimpulan

Daftar Pustaka
Riwayat Hidup
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bangsa indonesia tumbuh sebagai hasil interaksi masyarakat yang terjadi secara alamiah. Di
sini ada kehendak yang tumbuh karena sejarah yang sama untuk jadi satu kesatuan bangsa utuh
yang merdeka. Terbentuknya bangsa Indonesia dengan kebinekaan suku, agama, ras, dan golongan
yang terbentang dari Sabang sampai Merauke telah teruji dalam kurun waktu lebih dari tiga abad.
Pada masa penjajahan Belanda selama 350 tahun dan Jepang 3,5 tahun, meskipun dengan berbagai
politik pecah belah dan adu domba, namun tidak mampu dipisahkan niat, tekad, jiwa dan semangat
bangsa Indonesia dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk melalui Proklamasi Kemerdekaan bangsa
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan memaknai sebagai puncak perjuangan dari
seluruh perjuangan panjang Indonesia. Merdeka adalah terbebas dari segala macam belenggu,
aturan, dan kekuasaan dari pihak tertentu. Merdeka merupakan sebuah rasa kebebasan bagi
makhluk hidup untuk mendapatkan sebuah rasa kebebasan bagi makhluk hidup untuk mendapatkan
hak dalam berbuat sekehendaknya.
Kemerdekaan tidak lepas dari berbagai macam perjuangan panjang bangsa Indonesia.
Perjuangan kemerdekaan merupakan pembebasan diri dari cengkraman dan penindasan penjajahan
bangsa lain. Berjuang dari sebuah kesadaran bahwa ada hak dalam hidup ini yang diambil paksa oleh
orang lain demi meraih kembali hak itu tidak ada pilihan lain kecuali berjuang. Perjuangan bangsa
Indonesia yang bersatu karena adanya nasib yang sama. Tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1928,
secara sadar pemimpin kita merumuskan Sumpah Pemuda yang pada dasarnya adalah sumpah
bangsa. Jadi secara politis dinyatakan dasar bangsa Indonesia berdiri pada saat Sumpah Pemuda
tersebut.
Sumpah Pemuda mengandung nilai-nilai penting dalam kehidupan pelajar seperti nilai
kejujuran, persatuan, perjuangan dan disiplin. Sebagai pelajar kita dapat mengambil semua nilai
Sumpah Pemuda. Namun, seiring zaman nilai Sumpah Pemuda mulai hilang. Kejujuran yang
dijunjung tinggi kini sudah diacuhkan, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang
diinginkan. Nilai, prestasi, da lainnya kini tanpa perjuanganpun akan mudah didapatkan. Segala cara
yang ditempuh baik halus maupun kasar membuat persatuan bangsa mulai pecah, pelajar ulai
mendapatkan berbagai masalah dari segala bidang. Hancurnya nilai kejujuran, persatuan,
perjuangan, dan disiplin akibat kurangnya pemahaman terhadap nilai juang Sumpah Pemuda.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk memperdalam dan membuat karya
tulis mengenai pemahaman nilai juang Sumpah Pemuda. Harapan penulis, hasil karya tulis ini dapat
menambah ilmu dan pengetahuan pembaca tentang cinta terhadap tanah air serta dapat
bermanfaat bagi masyarakat luas.

1.2 Rumusan Masalah


Karya tulis ini berjudul “Memahami Nilainilai Juang Sumpah Pemuda dalam Etos Belajar” ditemukan
masalah, yaitu bagaimana sikap kita sebagai siswa dalam memahami dan menerapkan nilai juang
Sumpah Pemuda dalam kehidupan?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulis membuat karya tulis dengan judul
“Memahami Nilainilai Juang Sumpah Pemuda dalam Etos Belajar” untuk memahami dan
menerapkan nilai juang Sumpah Pemuda dalam kehidupan.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
1.4 Nilai Juang Sumpah Pemuda
Nilai adalah pedoman yang dianggap baik dan benar oleh suatu kelompok masyarakat.Setiap orang
yang mengikuti nilai tertentu akan diterima oleh anggota masyarakat.salah satunya contoh yang
terkandung dalam Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda adalah suatu peristiwa bersejarah yang sangat penting dalam mencapai
kemerdekaan indonesia.Semangat sumpah pemuda telah mempersatukan langkah perjuangan yang
dahulunya bersifat kedaerahan menjadi semangat nasionalisme.Pada waktu dahulu,organisasi
pemuda memiliki perbedaan bahasa,agama,adat istiadat,budaya dan suku bangsa.Sumpah pemuda
telah memberikan semangat persatuan dan kesatuan yang mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara di atas segalanya.
Nilai-Nilai Luhur Sumpah Pemuda
1. Mementingkan Rasa Persatuan
Pada peristiwa Sumpah Pemuda,para Pemuda Indonesia bersatu padu demi terwujudnya satu
bangsa.Mereka berjuang dalam satu kesatuan untuk mewujudkan indonesia yang merdeka.Dengan
bersatu kita menjadi kuat dan mampu melaksanakan tugas-tugas yang berat sekalipun.
2. Mengutamakan Kepentingan Bersama
Kepentingan bersama lebih penting dari pada kepentingan pribadi.Sebab kepentingan bersama itu
mencakup banyak orang.Apabila kepentingan bersama berhasil diselesaikan maka banyak orang
mendapat manfaat dan akan senang.
Pada waktu Sumpah Pemuda,para pemuda kita saling mementingkan daerah dan golongannya.Akan
tetapi,mereka hanya memikirkan bagaimana agar Indonesia bisa berstu.Kepentingan bermasalah
yang mereka utamakan.
3. Rela Berkorban
Rela berkorban artinya berbuat secara ikhlas dan tanpa pamrih.Sikap rela berkorban tidak
mengharapkan imbalan.Rela berkorban untuk kepentingan orang banyak akan menciptakan rasa
persaudaraan dan persatuan.Misalnya kalian dengan ikhlas membantu nenek menyeberang di jalan
juga merupakan sikap rela berkorban.para pemuda indonesia dala peristiwa Sumpah Pemuda telah
mengorbankan banyak tenaga,pikiran,dan kebutuhan pribadinya demi untuk kepentingan banyak
orang.Berkorban untuk persatuan dan kemerdekaan bangsa.
4. Jiwa Persatuan
Para perumus Sumpah Pemuda memiliki latar belakang suku, agama, adat dan budaya yang
berbeda-beda. Namun, di antara peserta rapat tidak menonjolkan golongan masing-masing. Para
pendiri negara itu menjunjung tinggi semangat persatuan dan kesatuan. Jiwa persatuan dan
kesatuan itulah yang akhirnya menghasilkan Indonesia merdeka. Jiwa persatuan juga dapat kamu
lakukan dalam kehidupan seharihari misalnya:

a. suka bergotong royong;


b. gemar tolong menolong;
c. hidup rukun;
d. menghargai perbedaan.

5. Jiwa Kepahlawanan
Mereka memiliki sikap rela berkorban tanpa pamrih dalam mewujudkan Indonesia merdeka. Mereka
selalu memikirkan masa depan bangsa dengan menata sistem pemerintahan Indonesia. Sikap
kepahlawanan para tokoh tersebut patut diteladani dalam kehidupan kita sehari-hari. Contoh
perilaku yang menunjukkan sikap kepahlawanan yaitu sebagai berikut:

1) berani membela kebenaran dan keadilan;


2) berani menegur teman yang berbuat tidak baik;
3) rela berkorban untuk kepentingan bersama;
4) menolong orang lain yang sedang mengalami kesulitan.

1.5 Sejarah Sumpah Pemuda

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari
Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah
Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi
atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah
Pemuda.
Kongres Pemuda II dilaksanakan tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan
Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres
tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong,
Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat dari
pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien
Kwie.
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar
Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas
inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB),
Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito
berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara
dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan
pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah,
bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah
pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa
anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di
sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario
menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan
Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.
Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan
dalam perjuangan.
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan
Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya
dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan
mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat
dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.

1.6 Etos Belajar

Etos berasal dari bahasa Yunani; akar katanya adalah ethikos, yang berarti moral atau menunjukkan
karakter moral. Dalam bahasa Yunani kuno dan modern, etos punya arti sebagai keberadaan diri,
jiwa, dan pikiran yang membentuk seseorang. Nilai-nilai etika yang dikaitkan dengan etos antara lain
rajin, bekerja, keras, berdisplin tinggi, menahan diri, ulet, tekun dan nilai-nilai etika lainnya.
Ketika kata etos dikaitkan dengan kata belajar, maka dalam prosesnya akan tampak kegiatan
belajar, masing-masing pribadi peserta didik memancarkan ketekunan, keuletan, bisa menahan diri
untuk untuk menciptakan suasana tenang dan nyaman. Etos belajar perlu dilatihkan dan dibiasakan
kepada setiap orang baik secara sendiri ataupun kolektif. Etos belajar tidak menciptakan suasana
mencekam, tetapi berupaya menciptakan ketenangan suasana yang sangat diperlukan untuk
berlangsungnya proses transformasi pengetahuan. Sangat berbeda dengan bermain, suasana riang
gembira perlu diciptakan agar hati senang. Senyum dan tawa menjadi penghias.

BAB 3
PEMBAHASAN

Anak sekolah pada umumnya sudah hafal kalau Hari Sumpah Pemuda diperingati tanggal 28 Oktober
setiap tahunnya. Mereka juga sudah mengetahui bagaimana proses tercetusnya Sumpah Pemuda.
Intinya adalah semangat pemuda untuk mewujudkan keinginan mencapai kemerdekaan. Semangat
untuk bersatu dalam keberagaman tertuang dalam ikrar; bertanah air satu tanah air Indonesia,
berbangsa satu bangsa Indonesia dan berbahasa satu bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 adalah titik kulminasi semangat
perjuangan bangsa Indonesia umumnya dan generasi muda pada umumnya.
Jika dulu orang berjuang untuk mewujudkan kemerdekaan maka saat ini berorientasi untuk mengisi
kemerdekaan itu. Mengisi kemerdekaan dengan kegiatan pembangunan di segala bidang. Tujuannya
adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, makmur dalam berkeadilan. Setiap
warga Indonesia memiliki peran masing-masing untuk mengisi kemerdekaan.
Siswa tugasnya untuk belajar di lembaga masing-masing. Oleh sebab itu meningkatkan semangat
belajar berarti mewujudkan semangat sumpah pemuda yang saat ini mulai hilang. Pelajar yang
seharusnya menggunakan waktu untuk belajar kini tidak menggunakan waktu sesuai kebutuhannya.
Teknologi dan globalisasi yang menjadi penyebab utama pelajar kehilangan semangat belajarnya.
Pelajar menjadi lebih aktif membukan handphone daripada bukunya, mengacuhkan pelajaran
sekolah, dan selalu menunda-nunda tugasnya.
Ketika pelajar mendapatkan tugas, ia menunda-nundanya dengan sibuk memainkan handphonenya,
ketika di sekolah ia tidak memperhatikan pelajara karena pikirannya tertuju pada media sosial yang
ia mainkan di dalam handphonenya.
Pelajar seperti itu memiliki berbagai cara yang dianggap halal untuk mendapatkan nilai yang
memuaskan. Mencontek, searching, open book, adalah istilah yang sudah tidak asing didengar ketika
pelajar akan menghadapi ujian.
Selain itu, arus globalisasi yang masuk dalam kalangan pelajar yang masih labil menyebabkan
pergaulan bebas tak terkendali. Mulai dari geng motor, narkoba, seks bebas, merokok, dan tawuran
antar sekolah.
Tawuran yang makin marak di perkotaan maupun di pedesaan menunjukkan semangat juang yang
telah hilang, semangat juang mempertahankan kesatuan pemuda telah disalah artikan. Pelajar
zaman sekarang menganggap tawuran adalah bentuk perjuangan dalam mempertahankan
wilayahnya. Berbeda dengan zaman dahulu ketika pemuda memiliki peran penting dalam
merebutkan kemerdekaan Indonesia bukan merebutkan wilayah atau masalah wanita dengan
sekolah lain.
Tinta emas yang ditorehkan pemuda tidak pernah lesu oleh ruang dan waktu. Bukti kongkrit dari
perjuangan pemuda adalah lahirnya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 silam
merupakan bukti sejarah bahwa pemuda pada saat itu telah mengkhitbahkan diri untuk bangsa
Indonesia dengan mengorbankan jiwa, raga, dan harta untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagai
sebuah negara yang dapat berdiri sendiri tanpa ada penjajahan. Menjadi bangsa yang memiliki ciri
khas kebahasaan yaitu bahasa Indonesia yang menjadi bahasa pemersatu. Janji pemuda merupakan
janji suci yang tidak akan lawas oleh ruang dan waktu.
Harapan saya sebagai pelajar, menumbuhkan pemahaman terhadap nilai uang Sumpah Pemuda
yang utama adalah meningkatkan semangat belajar dengan cara bergaul dengan orang yang rajin
belajar, bergaul dengan orang yang berprestasi, menggunakan cara belajar yang semenarik mungkin,
membuat reward jika kita berhasil mendapatkan nilai yang memuaskan, menjauhi pergaulan bebas
atau narkoba, sehingga kita tidak terbawa arus negatif dan kita dapat berfokus terhadap tujuan kita
yaitu belajar. Meningkatkan nilai kejujuran dimulai dari hal kecil seperti berhenti mencontek,
searching, dan open book. Selain itu, nilai persatuan dapat ditingkatkan dengan cara menghentikan
aksi tawuran, geng motor, dan menjauhi pesta narkoba, karena perstuan yang baik adalah dengan
silaturahmi sesuai ketentuan-ketentuan yang baik, bukan mengarah pada keburukan. Nilai
perjuangan juga perlu kita tingkatkan. Mengikuti upacara bendera, hormat pada bendera, dan
menanamkan jiwa nasionalisme dalam diri kita. Ingatlah perjuangan pahlawan kita, mereka merebut
bendera kebangsaan dengan penuh darah, kita meneruskan perjuangannya dengan mengikuti
upacara bendera lalu sikap hormat pada bendera saat bendera dikibarkan, hanya dengan tetesan
keringat saja, itu tidak terlalu berat dan tidak harus berkorban nyawa.
Nilai kedisiplinan dapat kita terapkan sebagai pelajar dengan menaati peraturan sekolah, seperti
datang ke sekolah tepat waktu, menggunakan pakaian yang telah di tentukan, tidak berlebihan
dalam memakai perhiasan. Jika kita masih saja datang terlambat berarti kita tidak memahami dan
menerapkan nilai disiplin sebagai pelajar. Selain itu, bersikap sopa terhadap guru, berperilaku dan
beretika yang baik terhadap pahlawan tanpa tanda jasa tentu menjadi poin penting yang harus
dimiliki oleh kita sebagai pelajar yang terpelajar. Dengan bantuan ibu dan bapak guru dalam
pendidikan formal kita harusnya dapat memahami dan menjunjung tinggi nilai juang pahlawan,
dengan menjauhi segala sifat dan sikap yang menjerumus pada arah yang negaif dan menerapkan
sikap positif sebagai pelajar dalam kehidupan. Oleh sebab itu memahami dan menerapkan nilai
juang Sumpah Pemuda berarti mewujudkan semangat Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-
hari. Tujuannya adalah mewujudkan prestasi belajar yang memuaskan dan untuk mewujudkan niat
dan cita-cita pelajar.

BAB 4
KESIMPULAN

Sumpah Pemuda yag mengandung nilai-nilai penting bagi pelajar harus dipahami dan
diterapakan dalam kehidupan. Melalui pendidikan formal maupun informal nilai-nilai tersebut dapat
dipahami dan diterapkan. Sebagai generasi penerus bangsa, pelajar harus benar-benar dilahirkan
sebagai generasi yang membanggakan dan dapat membawa nama baik Indonesia di mata dunia.
Pelajar yang bersungguh-sungguh dalam memahami nilai juang Sumpah Pemuda telah
menghargai nilai-nilai yang ada di dalamnya. Mulai dari nilai kejujuran, persatuan, perjuangan, dan
disiplin. Ketika kita memulai dari hal kecil, maka hal besar pun akan berubah. Mulai dari semangat
belajar untuk mencapai cita-cita yang membanggakan nusa dan bangsa.
Nilai juang Sumpah Pemuda harus dipahami dan diterapkan oleh pelajar sebagai generasi
penerus agar kelak kita sebagai pelajar terlahir menjadi seseorang yang berguna bagi Indonesia, dan
melahirkan cikal bakal anak negeri yang jujur, rela berkorban atau perjuangan, mempererat
persatuan, dan disiplin dalam segala hal.

Daftar Pustaka
http://www.berdikarionline.com/10-hal-perlu-ketahui-sumpah-pemuda/
http://satu.dutadamai.id/aktualisasi-nilai-nilai-sumpah-pemuda/
http://mybooksanddreams.blogspot.com/2016/09/mengamalkan-nilai-nilai-sumpah-pemuda
https://nrmnews.com/2011/10/28/sumpah-pemuda-28-0ktober-1928-inspirasi-semangat-juang-
pemuda-pergerakan-demi-terwujudnya-persaudaraan-persatuan-dan-kesatuan-nasional/
http://e-jurnal.upgrismg.ac.id/index.php/civis/article/view/610
http://www.matrapendidikan.com/2015/10/memetik-hikmah-semangat-sumpah-pemuda.html
http://batharapuruhita-learning.blogspot.co.id/2013/11/beginilah-seharusnya-menimba-ilmu.html

Anda mungkin juga menyukai