PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
A. PENGUMPULAN DATA
Adapun sistematika/alur dari proses analisa masalah sampai dengan pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
1. Analisis Data
2. Identifikasi Masalah
3. Penetapan Prioritas Masalah
4. Analisis Penyebab Masalah (fish bone)
5. Cara pemecahan Masalah
6. Rencana usulan kegiatan
1. Analisis Data
DESA
JENIS ABEKO LAMEURU OPAASI BBL LKD TUNDUNO JATI BALI SINDANG K AMOKUNI
NO
KEGIATAN Jm Jml % Jml % Jm
% Jml % Jml % % Jml % Jml % Jml %
l l
Penderita
hipertensi
1 yang tdk 3 11 25 37 2 1 .8 5 1 4 23 31 9
berobat
secara teratur
2 Masyarakat 43 80 88 94 88 92 88 98
yang
mengetahui
makanan
pantangan
hipertensi
Masyarakat
yang
3 mengetahui 43 80 88 94 88 92 88 98
bahaya
hipertensi
Masyarakat
yang bayinya
mengetahui
4 88 75 75 40 75 67 75 78
mengerti
tentang Asi
Eklusif
Balita yang
dipantau
5 64 60 60 63 60 60 93 61 60
perkembanga
nnya
Masyarakat
yang anggota
keluarganya
6 18 28 63 35 25 16 59 41 28
tidak ada
yang
merokok
Anggota
keluarga yang
7 batuk lebih 0 0 0 0 4 0 0 0 0
dari tiga
minggu
8 Penderita TB 1 11 7 0 0 0 6 3 2
yang
mendapatkan
pengobatan
secara teratur
PUS yang
9 mengikuti 48 87 174 54 83 58 227 42
KB
Masyarakat
yang
10 91 77 84 97 99 66 51 100 64 64
memiliki
jamban sehat
Persalihan
11 ditolong di 100 89 53 91 79 100 100 100
Faskes
Masyarakat
yang bayinya
12 100 100 93 73 93 100 100 100
mendapatkan
imunisasi
Masyarakat
mengetahui
gangguan
13 90 95 82 89 82 95 81 97 95
jiwa berat dan
pengobatanny
a
penderita
gangguan
jiwa tidak
14 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
dalam
pengobatan
Target Capaian
No Masalah Kesenjangan Masalah
(%) (%)
Masyarakat yang tidak
Masih ada Keluarga terbiasa menggunakan
tidak mengikuti KB dan dalam
1 100 56,92 43,08
program Keluarga penggunaannya
Berencana (KB banyak yang tidak
cocok
Masih ada Ibu yang Masih terdapat
tidak melakukan masyarakat yang
2 100 96,64 3,36
persalinan di fasilitas persalinannya ditolong
kesehatan oleh tenaga dukun
Masih ada Bayi yang
Karena bayi yang akan
tidak mendapat
3 100 99,22 0,78 di imunisasi dalam
imunisasi dasar
keadaan sakit
lengkap
Masih ada Bayi tidak Masih terdapat ibu
4 mendapat air susu ibu 100 89,02 10,98 yang memberikan
(ASI) eksklusif susu formula
Masih ada Balita yang Masih terdapat ibu
tidak melakukan yang tidak
5 100 89,85 10,15
pemantauan menggunakan Kartu
pertumbuhan Menuju Sehat (KMS)
6 Penderita tuberkulosis 100 27,42 72,58 Masih banyak
paru tidak penderita yang tidak
mendapatkan melakukan
pengobatan sesuai pengobatan secara
standar teratur
Penderita hipertensi Banyak penderita yang
tidak melakukan tidak melakukan
7 100 7,61 92,39
pengobatan secara pengobatan secara
teratur teratur
Masih ada Penderita
Kurangnya kerjasama
gangguan jiwa tidak
8 100 20.00 80 antar petugas dengan
mendapatkan
keluarga penderita
pengobatan
Kurangnya kesadaran
Masih ada Anggota
dan pengetahuan
keluarga yang
9 100 39,51 60,49 masyarakat akan
merokok
dampak yang
ditimbulkan oleh rokok
Masih banyak
masyarakat yang
Masih ada desa yang
menganggap JKN
10 di jumpai ada jentik 100 95 5
tidak penting, dan JKN
nyamuk
tersebut hanya
digunakan disaat sakit
Masih terdapat
beberapa masyarakat
Masih ada Keluarga yang tidak memiliki
tidak mempunyai akses sarana air
11 100 93,08 6,92
akses sarana air bersih karena faktor
bersih ekonomi
Masih terdapat
beberapa masyarakat
yang masih
Masih ada Keluarga menggunakan kebun
yang tidak belakang rumah
12 100 83,19 16,81
menggunakan jamban mereka untuk BAB dan
sehat kurangnya
pengetahuan tentang
pentingnya jamban
sehat keluarga
1. Diagram analisis penyebab masalah (fishbone) penderita hipertensi yang berobat teratur
Man Metodh
Kurangnya publikasi
kesehatan mengenai
Pengetahuan dan kesadaran penyakit hipertensi
masyarakat kurang
Gaya hidup tidak sehat: Metode penyluhan Kerjasama lintas
merokok, alkohol yang kurang menarik program dan lintas
sektor kurang optimal
Deteksi dini dan tatalaksana
Tidak patuh dan jarang hipertensi dari petugas
kontrol berobat kurang optimal Angka
Penderita
hipertensi yang
berobat tidak
Kurangnya kader teratur (92,38%)
POSBINDU PTM
Ekonomi masyarakat rendah
Budaya makan
asin
Tenaga kesehatan yang
belum mencukupi
Transportasi petugas
kurang memadai Mobilisasi tinggi,
pendataan kurang
Man Metodh
Kurang optimal
penyuluhan mengenai
Ketidakseimbangan jumlah pengobatan TB
Petugas TB paru di Puskesmas
petugas dengan wilayah kerja
merangkap tugas lain
puskesmas
Waktu penyuluhan
Jumlah petugas Jadwal program penyuluhan sangat terbatas
kesehatan yang kurang kurang terjadwal dengan
Angka
baik
penderita TB
paru yang
berobat sesuai
standar(72,58%)
Rendahnya kepatuhan Pendistribusian dana
yang tidak tepat waktu Lamanya pengobatan serta
pasien dalam memahami
banyaknya obat obatan
obat paru
dalam pengobatan TB paru Pasien malas berobat
ke puskesmas
Kurangnya edukasi
Alokasi dana untuk program
mengenai prinsip dan tata
TB paru tidak profesional
cara pengobatan TB paru
Man Metodh
Metodh Money
Penjaringan pasien
ODGJ belum optimal Tidak adanya dana khusus
Hari khusus pelayanan untuk pasien ODGJ dari
poli jiwa masih terbatas pemerintah
Diagram analisis penyebab masalah (fishbone) Masih adanya persalinan ditolong Dukun
Terbatasnya Dana
Transportasi untuk melakukan
Kunjungan ke Desa Kurangnya kerja
khususnya Kunjungan K4 sama lintas
Material
Money sektor
Enveronmental
Alternatif pemecahan
No Prioritas Masalah Penyebab masalah Pemecahan masalah terpilih keterangan
masalah
1 Penderita hipertensi 1. Gaya hidup tidak sehat, 1. Membentuk dan 1. Membentuk dan
tidak melakukan merokok , alcohol mengembangkan Posbindu mengembangkan Posbindu
pengobatan secara 2. Tidak patuh dan jarang PTM (Penyakit tidak PTM (Penyakit tidak Menular)
Menular) 2. Deteksi dini dan Kongseling/
teratur control berobat
2. Deteksi dini dan Kongseling/ edukasi kesehatan melalui
3. Pengetahun dan edukasi kesehatan melalui pemantauan faktor risiko PTM
kesadaran masyarakat pemantauan faktor risiko terintegrasi secara rutin dan
kurang PTM terintegrasi secara periodik
4. Deteksi dini dan rutin dan periodik 3. Melakukan penyuluhan/ KIE
tatalaksana hipertensi dari 3. Melakukan penyuluhan/ KIE tentang PTM di posbindu PTM
petugas kurang optimal tentang PTM di posbindu 4. Selalu mendengunkan program
PTM PATUH bagi yang sudah
5. Metode penyuluhan yang
4. Selalu mendengunkan menyandang PTM yang
kurang menarik program PATUH bagi yang bertujuan agar mereka selalu
6. Kurangnya publikasi sudah menyandang PTM rajin control dan minum obat
kesehatan mengenai yang bertujuan agar mereka
penyakit hipertensi selalu rajin control dan
7. Kejasama lintas program minum obat
dan linsek kurang oktimal
8. Kurangnya kader posbindu
PTM
9. Tenaga kesehatan yang
kurang mencukupi
10. Ekonomi masyarakat
rendah
11. Transportasi petugas
kurang memadai
12. Budaya makan asin
13. Mobilisasi tinggi pendataan
kurang
2 Penderita tuberkulosis 1. Petugas TB paru di 1. Pelacakan TB 1. Pelacakan TB
paru tidak puskesmas merangkap 2. Pemeriksaan Kontak 2. Pemeriksaan Kontak serumah
mendapatkan tugas lain serumah pada TB Paru pada TB Paru
2. Jumlah petugas kesehatan 3. Pengiriman sampel dahak 3. Pengiriman sampel dahak TB ke
pengobatan sesuai
yang kurang TB ke PRM PRM
standar 3. Ketidakseimbangan jumlah 4. Penyuluhan TB 4. Penyuluhan TB
petugas dengan wilayah 5. Pengadaan Pamflet TB 5. Pengadaan Pamflet TB
kerja puskesmas 2. 6. PMO Pasien (+) TB 6. PMO Pasien (+) TB
4. Jadwal program 7. Pelacakan TB mangkir 7. Pelacakan TB mangkir
penyuluhan kurang 8 Kunjungan rumah pada 8. Kunjungan rumah pada pasien
terjadwal dengan baik pasien positif TB untuk positif TB untuk memberikan
5. Kurang optimal memberikan edukasi dan edukasi dan control kepatuhan
penyuluhan mengenai control kepatuhan minum minum obat
pengobatan TB obat 9. Pertemuan Refresing atau
6. Waktu penyuluhan sangat 9. Pertemuan Refresing atau pembekalan Kader TB
terbatas pembekalan Kader TB 10.Kunjungan rumah pada pasien
7. Rendahnya kepatuhan 10. Kunjungan rumah pada suspek TB dengan membawa
pasien dalam memahami pasien suspek TB dengan Pot dahak untuk mengambil
obat Paru membawa Pot dahak untuk dahak pasien
8. Kurangnya edukasi mengambil dahak pasien 11. Pemantauan balita yang 2 T
mengenai prinsip dan tata 11. Pemantauan balita yang 2 T 12.Jebol TB
cara pengobatan TB paru 12. Jebol TB
9. Lamanya pengobatan
serta banyaknya obat
obatan dalam pengobatan
TB paru
10. Alokasi dana untuk
program TB paru tidak
Profesional
11. Pasien malas berobat ke
puskesmas
3 Masih ada Anggota 1. Kebiasaan merokok bukan 1. Menerapkan gerakan Sadar 1. Menerapkan gerakan Sadar
keluarga yang Bahaya Merokok Bahaya Merokok
saja merugikan siperokok
merokok 2. Proses pemberdayaan 2. Proses pemberdayaan warga
tetapi juga bagi orang warga desa tanpa asap desa tanpa asap rokok
rokok 3. Memberi pemahaman dan
disekitarnya
3. Memberi pemahaman dan penyuluhan pada warga tentang
2. Merokok dapat penyuluhan pada warga upaya untuk berhenti merokok
tentang upaya untuk 4. Membuat kawasan tanpa rokok
menurunkan IQ
berhenti merokok dan kawasan terbatas merokok
3. Jumlah kematian dan klaim 4. Membuat kawasan tanpa 5. Kerja sama lintas sektor dalam
rokok dan kawasan terbatas hal ini pihak kecamatan untuk
perokok menurut WHO,
merokok membuat aturan di LARANG
setiap perokok satu jam, 5. Kerja sama lintas sektor MEROKOK DALAM RUMAH
dalam hal ini pihak
tembakau rokok
kecamatan untuk membuat
membunuh 560 orang di aturan di LARANG
MEROKOK DALAM
seluruh dunia
RUMAH
4. Adanya penyuluhan
mengenai bahaya merokok
5. Kesadaran masyarakat
yang masih rendah
6. Gaya hidup
7. Iklan rokok yang bayak
beredar
8. Penjualan rokokyang
mudah di akses dan
terjangkau harganya
9 Masih ada Ibu yang 1. Petugas kurang aktif 1. Melakukan edukasi 1. Melakukan edukasi tentang
tidak melakukan melakukan kunjuan K4 tentang pentingnya ibu pentingnya ibu melakukan
persalinan di fasilitas 2. Metode penyuluhan melakukan persalinan di persalinan di fasilitas
kesehatan kelompok yang digunakan fasilitas kesehatan, kesehatan, memberi
masih belum memadai memberi gambaran gambaran kepada masyarakat
3. Kurangnya konseling kepada masyarakat tentang segala resiko yang
petugas pada BUMIL tentang segala resiko berkaitan dengan ibu
tentang bahaya bersalin yang berkaitan dengan melakukan persalinan pada
kedukun ibu melakukan dukun.
4. Masih adanya pustu yang persalinan pada dukun. 2. Memberi penjelasan kepada
kurang aktif melakukan 2. Memberi penjelasan keluarga dalam hal ini suami,
pelayanan kesehatan kepada keluarga dalam agar memberi dukungan
5. Terbatasnya dana hal ini suami, agar kepada istri agar
trasportasi untuk memberi dukungan memeriksakan dan melakukan
melakukan kunjungan ke kepada istri agar persalinan di Fasyankes
desa khususnya kunjungan memeriksakan dan Selalu menjangkau ibu hamil yang
K4 melakukan persalinan di bermasalah tentang akses /
6. Masih ada desa yang Fasyankes jarak ke Fasyankes dan
akses jalannya kurang baik 3. Selalu menjangkau ibu memberikan nomor telepon
7. Kurangnya kerjasama hamil yang bermasalah cellular (HP) agar ibu hamil
lintas sector tentang akses / jarak ke dengan mudah dapat
Fasyankes dan menghubungi bidan ketika
memberikan nomor akan bersalin
telepon cellular (HP)
agar ibu hamil dengan
mudah dapat
menghubungi bidan
ketika akan bersalin
10 Masih ada Balita yang 1. petugas kurang melakukan 1. melakukan pelatihan 1. melakukan pelatihan kader
tidak melakukan sweeping pada balita yang kader untuk deteksi untuk deteksi perkermbangan
pemantauan tidak berkunjung di perkermbangan anak anak usia dini
pertumbuhan posyandu usia dini 2. peningkatan cakupan melalui
2. kurangnya pemahaman 2. peningkatan cakupan deteksi dini untuk mengetahui
ortu balita tentang melalui deteksi dini hambatan perkembangan
pentingnya memantau untuk mengetahui anak melalui kegiatan
pertumbuhan balita hambatan posyandu
3. media promosiyang kurang perkembangan anak 3. membuat makanan yang
menarik melalui kegiatan mempunyai nilai gizi yang
4. kurang edukasi kepada posyandu tinggi bagi tumbuh kembang
orang tua balita 3. membuat makanan yang anak di posyandu untuk
5. belum adanya alat bantu mempunyai nilai gizi memotivasi ibu agar ke
penyuluhan yang optimal yang tinggi bagi tumbuh posyandu
6. terbatasnya dana untuk kembang anak di
kegiatan pemantauan posyandu untuk
balita memotivasi ibu agar ke
7. jarak tempuh dari rumah posyandu
ke posyandu masih jauh
8. kurangnya dukungan lintas
sektor
11 Masih ada Bayi yang 1. Masih ada masyarakat 1. mengaktifkan RUMAH 1. mengaktifkan RUMAH
tidak mendapat yang tidak mau anaknya di IMUNISASI pada setiap IMUNISASI pada setiap desa .
imunisasi dasar imunisasi karena adat dan desa . 2. memberikan edukasi pada
kepercayaan 2. memberikan edukasi kader agar selalu
lengkap
2. petugas jurim merangkap pada kader agar selalu melaksanakan posyandu
tugas melaksanakan posyandu setiap bulannya untuk
3. konseling penyuluhan setiap bulannya untuk mendapatkan cakupan
imunisasi kurang menarik mendapatkan cakupan kesehatan ibu dan anak
4. tidak ada kendaraan dines kesehatan ibu dan anak 3. selalu melakukan kegiatan
5. kuranganya alat penunjang 3. selalu melakukan sweeping dalam upaya aktif
untuk konseling kegiatan sweeping mencari dan melengkapi
6. masih kurangnya dana dalam upaya aktif imunisasi
trasporetasi mencari dan melengkapi
7. akses dari rumah ke imunisasi
posyandu masih jauh
12 Masih ada desa yang 1. kurang aktifnya kader 1. meningkatkan 1. meningkatkan pemahaman
di jumpai ada jentik jumantik pemahaman dan dan kesadaran masyarakat
nyamuk 2. petugas merangkap tugas kesadaran masyarakat tentang masalah
3. pengetahun masyarakat tentang masalah 2. meningkatkan pengetahuan
masih kurang 2. meningkatkan masyarakat tentang penyakit
4. masih di temukan jentik pengetahuan DBD
nyamuk masyarakat tentang 3. mencegah penyebaran kasus
5. masyarakat masih buang penyakit DBD DBD
sampah sembarangan 3. mencegah penyebaran 4. memantau kinerja kader
6. lingkungan kumuh kasus DBD jumantik
7. kurangnya peran serta 4. memantau kinerja kader 5. mendeteksi tempat yang
linsek jumantik beresiko menyebabkan
5. mendeteksi tempat yang terjadinya kasus DBD
beresiko menyebabkan 6. Memberantas jentik nyamuk di
terjadinya kasus DBD rumah warga yang beresiko
6. Memberantas jentik terjadi kasus DBD.
nyamuk di rumah warga
yang beresiko terjadi
kasus DBD.
TARGE
NO PROGRAM CAKUPAN KESENJANGAN
T
Promosi Kesehatan :
1 Cakupan rumah tangga ber PHBS 80% 35,1% Trend ↓ dan tidak sesuai dengan target
Penyuluhan Masyarakat 100% 100% Trend ↓ dan tidak sesuai dengan target
Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga
2 Berencana :
Kesehatan Lingkungan :
Cakupan kepemilikan sarana air bersih Terjadi penurunan persentase dibanding
3 68% 65,1%
Cakupan penduduk yang memiliki akses SAB tahun 2018
berkualitas
1. Imunisasi
Imunisasi Campak tidak mencapai Target 100% 31 % Terjadi Penurunan cakupan imunisasi
2. DBD
Penyelidikan Epidemiologi 100% 78,57 %
Tidak mencapai Target
Pemeriksaan angka Bebas jentik 95% 67,7 %
3. Surveillans
5 Ketepatan dan kelengkapan Laporan SKDR
100% 73,1 % Tidak Mencapai Target
Ketepatan dan Kelengkapan laporan
100% 91,7 %
A. PRIORITAS MASALAH
Setelah melakukan identifikasi masalah-masalah yang ada di Puskesmas
Lameuru baik dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan
Pengembangan maka, didapatlah 6 ( enam) masalah yaitu :
1. Rendahnya Cakupan rumah tangga ber PHBS
2. Meningkatnya Kasus TB setiap Bulan
3. Masih adanya persalinan ditolong Dukun
4. Rendahnya Cakupan kepemilikan sarana air bersih
5. Tidak tercapainya Balita ditimbang atau D/S
6. Booster Campak masih belum mencapai Target
Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan perlu dilakukan untuk menentukan
masalah kesehatan mana yang perlu mendapat perhatian lebih dari
masalah kesehatan lainnya.Untuk penentuan prioritas masalah kesehatan
yang ada, dilakukan menggunakan Analisis USG dengan
mempertimbangkan Kriteria sebagai berikut :
U : Urgency (tingkat kepentingan yang mendesak)
Seriousness(tingkat kesungguhan, bukan dengan waktu untuk
S :
penaganan masalah)
Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada
G :
saat masalah mulai terlihat dan sesudahnya)
PENILAIAN KRITERIA
KRITERIA
NILAI
URGENCY SERIOUSNESS GROWTH
5 Sangat urgen Sangat serius Sangat tumbuh
4 Cukup urgen Cukup serius Cukup
3 Urgen Serius Tumbuh
2 Kurang urgen Kurang serius Kurang tumbuh
1 Sangat kurang urgen Sangat kurang serius Sangat kurang tumbuh
Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas
masalah kesehatan.
B. PERUMUSAN MASALAH
Identifikasi permasalahan-permasalahan kesehatan yang ditemukan di
wilayah kerja Puskesmas Lameuru dilakukan dengan menganalisa data-data
hasil cakupan program Puskesmas Lameuru dalam kurun satu tahu yaitu
pada bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2019. Dari hasil analisa
data-data cakupan program tersebut, kemudian didapatkan beberapa
prioritas masalah yang muncul, yang pada akhirnya didapatkan 3 (tiga)
pokok masalah yang akan menjadi prioritas utama dalam pemecahan
masalah kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas Lameuru.
Setelah itu barulah dilakukan pengkajian terhadap 4 masalah tersebut, siapa
yang terkena dampak dari permasalahan tersebut, sebesr apa masalah yang
ditimbulkan, dimana terjadi masalah tersebut, kapan masalah tersebut
terjadi.
YANG DIMANA KAPAN MASALAH
MASALAH
NO TERKENA BESARNYA MASALAH TERJADINYA TERSEBUT
KESEHATAN
MASALAH MASALAH TERJADI
Jika Penanganan/ Pengobatan tidak dilakukan
Wilayah Kerja
Meningkatnya Kasus secara Cepat dan Tepat dapat mengakibatkan Kurun waktu 1
1 Masyarakat Puskesmas
TB setiap Bulan Penularan secara meluas kemasyarakat dan tahun
Lameuru
anggota keluarga
Masih adanya Wilayah Kerja
Kurun waktu 1
2 persalinan ditolong Ibu Hamil Bisa Terjadi Kematian Ibu Hamil Puskesmas
tahun
Dukun Lameuru
Rendahnya Cakupan Masalah berdampak pada anggota rumah tangga Wilayah Kerja
Anggota rumah Kurun waktu 1
3 rumah tangga ber Puskesmas
Tangga Kemungkinan terjadinya berbagai penyakit akibat tahun
PHBS Lameuru
rendahnya PHBS
Persentase Balita
Tidak terpantaunya Perkembangan Berat Badan
ditimbang Berat Wilayah Kerja Kurun waktu 1
4 Bayi Dan Balita Bayi dan Balita sehingga tidak dapat diukur Status
Badan atau D/S Puskesmas Poasia tahun
Gizinya
tidak mencapai target
C. PENYEBAB MASALAH
Setelah dilakukan pengkajian terhadap 3 (tiga) pokok masalah, maka dari ketiga pokok masalah tersebut dianalisa lagi
terhadap faktor-faktor resiko yang mempengaruhinya.
Man
Metodh
Kurang menjaga
kebersihan Media Penyuluhan
kurang Menarik
Lambatnya penemuan Kurang Optimal
Kasus oleh Petugas penyuluhan Mengenai
Pencegahan TB
Meningkat
nya Kasus
Kondisi Lingkungan TB setiap
Rumah yang kurang Bulan
Kendaraan Petugas bersih
yang tidak ada
Terbatasnya Dana
Transportasi untuk melakukan
Kunjungan ke Desa Kurangnya kerja
khususnya Kunjungan K4 sama lintas
Material
Money sektor
Enveronmental
3. Diagram analisis penyebab masalah (fishbone) Rendahnya Cakupan PHBS
Metodh
Man
Kurangnya Edukasi di
Kurangnya Pemahaman Masyarakat Tentang PHBS
Masyarakat tentang Media Promosi
PHBS yang kurang
Petugas yang kompeten menarik
terbatas
Rendah
nya
Cakupan
Belum adanya alat bantu Belum PHBS
Dana Desa 10 % untuk
penyuluhan yang optimal/ terbentuknya
Kesehatan belum
Promkes KIT Kampung PHBS
tersalurkan pada kegiatan
kesehatan
Kurangnya
dukungan
Terbatasnya Dana untuk lintas sektor
Kegiatan Promkes dalam
mengajak
masyarakat
Material Money untuk ber PHBS
Enveronmental
4. Diagram analisis penyebab masalah (fishbone) Presentase penimbangan Berat badan Balita ( D/S) tidak
mencapai Target
Metodh
Man
Kurang Edukasi Kepada
Kurangnya Pemahaman orang tua balita
Petugas Kurang Orang Tua Balita
melakukan Swiping Tentang pentingnya
pada Balita yang tidak memantau Media Promosi yang
berkunjung di Posyandu pertumbuhan balita kurang menarik
Presentase
penimbangan
Berat badan
Balita ( D/S)
tidak
mencapai
Belum adanya alat bantu Jarak tempuh dari Rumah
Dana Desa 10 % untuk Target
penyuluhan yang optimal ke Posyandu masih jauh
Kesehatan belum
tersalurkan pada kegiatan
kesehatan
Kurangnya
dukungan
Terbatasnya Dana untuk lintas sektor
Kegiatan Program Gizi dalam
mengajak
masyarakat
Material Money
Enveronmental untuk ke
Posyandu
A. KESIMPULAN
Dari hasil SMD di atas ditemuakn 12 indikator masalah yaitu: Penderita
hipertensi tidak melakukan pengobatan secara teratur, Penderita tuberkulosis
paru tidak mendapatkan pengobatan sesuai standa, masih ada anggota keluarga
yang merokok, masih ada penderita gangguan jiwa tidak mendapatkan
pengobatan, masih ada keluarga yang tidak menggunakan jamban sehat, masih
ada keluarga tidak mempunyai akses sarana air bersih, masih ada keluarga tidak
mengikuti program keluarga keluarga berencana (KB), masih ada bayi tidak
mendapat air susu (ASI) Ekslusif, masih ada ibu yang tidak melakukan
persalinan di fasilitas kesehatan, masih ada balita yang tidak melakukan
pemantauan pertumbuhan, masih ada bayi yang tidak mendapat imunisasi dasar
lengkap dan masih ada desa yang di jumpai ada jentik nyamuk.
B. SARAN
Melihat dari hasil pencapaian semua program, analisa masalah, prioritas
masalah yang ada di puskesmas dimana dalam program itu, dalam
pelaksanaannya masih ada kesenjangan (belum tercapainya hasil kegiatan
sesuai dengan target yang ditentukan) sehingga berdasarkan hal tersebut diatas
perlunya dilaksanakan hal –hal sebagai berikut :