Anda di halaman 1dari 4

ALUR CERITA DALAM FILM

FILOSOFI KOPI

KARYA ILMIAH

Disusun Oleh:

RISQYANZAH AJI WARDHANA

M.UBAIDILLAH

M.ALIF MAULANA

XI IPS 2

SMA MUHAMMADIYAH 3 JEMBER


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Film adalah gambar hidup yang juga sering disebut movie. Film secara kolektif
sering disebut sebagai sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematic atau
gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa dikenal di
dunia para sineas sebagai seluloid. Salah satu film yang menarik untuk diteliti adalah
Filosofi Kopi karya Angga Dwimas Sasongko, dalam penelitian ini yang menjadi objek
kajian adalah alur cerita pada film Filosofi Kopi karya Angga Dwimas Sasongko.
Filosofi Kopi adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 9 April 2015. Film
yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko di bawah rumah produksi Visinema
Pictures ini diangkat dan diadaptasi dari cerita pendek berjudul sama karangan Dewi
Lestari. Film ini sendiri menceritakan perjuangan Jody dan Ben dalam mengatasi hutang
sernilai ratusan juta rupiah yang mengancam kedai Filosofi Kopi milik mereka. Di tengah
belitan konflik yang sedang mereka hadapi, seorang pengusaha muncul dengan tantangan
yang sanggup menyelamatkan Filosofi Kopi. Dengan keahliannya meracik kopi Ben
berhasil memenangkan satu miliar dari sang pengusaha, sampai kehadiran El yang
mengatakan ada kopi yang lebih baik daripada mahakarya Ben meruntuhkan semuanya.
Ben dan Jody tidak punya pilihan selain pergi mencari Kopi Tiwus yang akan
menentukan kelangsungan Filosofi Kopi dan persahabatan mereka.
Alur cerita adalah urutan atau rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita.
Unsur intrinsik yang satu ini terbagi menjadi beberapa macam berdasarkan urutan
waktunya, seperti alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Alur maju merupakan jalan
cerita dengan peristiwa yang dimulai dari awal hingga akhir. Sedangkan alur mundur
adalah cerita dengan peristiwa dari akhir ke awal, penulis mengawali kisah dengan
konflik, lalu penyelesaian, dan memperlihatkan masa lalu atau disebut dengan kilas balik.
Sementara alur campuran merupakan gabungan antara alur cerita maju dan mundur, alur
campuran akan menyuguhkan peristiwa yang dimulai dari tengah cerita.
Alur cerita Filosofi Kopi dalam film, berkesan sederhana tapi menyampaikan
banyak hal. Walaupun ada kata filosofi, film ini tidak lah terlalu berat dicerna. Rangkaian
cerita cukup menarik dan mampu menguras emosi penonton. Film ini juga penuh edukasi
dan informasi tentang kopi, bahwa negara kita ini ialah gudangnya kopi terbaik yang
tersebar di pelosok nusantara. Setiap daerah mempunyai karakter tersendiri dan
kenikmatannya tidak bisa disandingkan satu sama lain.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimanakah alur cerita pada film Filosofi Kopi karya Angga
Dwimas Sasongko.
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengulas secara detail alur cerita pada film Filosofi Kopi karya Angga Dwimas
Sasongko.
D. MANFAAT PENELITIAN
Meninjau dari latar belakang dan tujuan penelitian, maka diharapkan penelitian
ini dapat memberikan manfaat secara akademis maupun praktis, yakni:
a. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berkaitan dengan
Ilmu Komunikasi Media secara umum dalam mengkaji sebuah film, khususnya pada
unsur intrinsik yang berupa alur.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti
dalam melihat makna yang tersembunyi melalui alur cerita dari sebuah film Filosofi
Kopi. Penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi literatur serta acuan bagi peserta
didik yang akan melakukan penelitian terkait dengan pengkajian unsur intrinsik (alur)
pada sebuah film.
E. DEFINISI OPERASIONAL
Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin sedemikian rupa sehingga
menggerakkan jalan cerita dari awal, tengah, hingga mencapai klimaks dan akhir cerita.
Banyak cara untuk menyusun alur cerita. Umumnya bisa dikelompokkan ke dalam dua
cara. Pertama, cara kronologis (maju), yakni merangkai peristiwa demi peristiwa dari
awal sampai akhir berdasarkan urutan waktu. Kedua, cara flashback (mundur), yaitu
menceritakan lagi peristiwa masa lalu di tengah-tengah cerita. Biasanya flashback dipakai
kalau pengarang memerlukan latar belakang yang mendalam.
Film ialah salah satu media komunikasi massa. Menurut UU No. 8 tahun 1992
tentang perfilman Nasional di jelaskan bahwa film adalah karya seni dan budaya yang
merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang di buat berdasarkan asas
sinematografi dengan di rekam pada pita seluloid, pita video, yang ditayangkan dengan
sistem proyeksi mekanik dan elektronik. Dalam penyampaian pesannya, setiap unsur film
memiliki keterkaitan yang akan mempengaruhi makna dalam setiap adegan. Film adalah
gambaran yang bergerak. Film dapat disebut juga sebagai transformasi kehidupan
masyarakat. Melalui film kita dapat melihat gambaran atau cerminan yang sebenarnya.
Sebagai gambaran yang bergerak, film ialah reproduksi dari kenyataan seperti apa
adanya. Setiap film yang dibuat atau diproduksi pasti menawarkan suatu pesan kepada
penontonnya. Jika dikaitkan dengan kajian komunikasi, suatu film yang ditawarkan
harusnya memiliki efek yang sesuai dan sinkron dengan pesan yang diharapkan, jangan
sampai inti pesan tidak tersampaikan tapi sebaliknya efek negatif dari film tersebut justru
secara mudah diserap oleh penontonnya.
Filosofi Kopi adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 9 April 2015. Film
yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko di bawah rumah produksi Visinema
Pictures ini diangkat dan diadaptasi dari cerita pendek berjudul sama karangan Dewi
Lestari. Film ini mendapatkan 5 nominasi di Festival Film Indonesia 2015 dan berhasil
memenangkan 2 Piala Citra di kategori Skenario Adaptasi Terbaik dan Penyunting
Gambar Terbaik.

Anda mungkin juga menyukai