(Studi Kasus Pada Mahasiswa FEB Unika Soegijapranata Yang Pernah Berkunjung
Dan Berbelanja Di Toko H&M Di Dp Mall Semarang)
PROPOSAL
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “
Pengaruh Faktor-Faktor Point of Purchase Display dan General
Interior Terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus: Mahasiswa FEB
UNIKA yang pernah berkunjung dan berbelanja di Toko H&M di DP
Mall Semarang)”. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan Skripsi
ini berkat bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Posmaria Setiasiwi Sitohang. S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang
memberikan waktunya secara penuh untuk membimbing, mengarahkan dan
membuka pikiran saya dengan penuh rasa sabar.
2. Bapak Drs. A. Sentot Suciarto, MP., PhD selaku dosen wali yang senantiasa
memberikan nasihat dan arahan selama masa perkuliahan di Jurusan
Manajemen S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik
Soegijapranata.
3. Dosen Penguji saya yang sudah memberikan pengarahan, saran yang sangat
baik untuk saya yaitu Bapak A. Haryo Perwito, SE., MA-TRM dan Ibu MG.
Westri K. Susilowati, SE, MSI.
4. Kedua orang tua dan keluarga besar yang senantiasa membantu baik secara
materi, motivasi, doa, semangat baik secara langsung maupun tidak langsung.
5. Kepada teman-teman Chicken Kemul, Geli-geli, Risbis, Evan, Jody, Jane, dan
teman- teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu- persatu, yang
memberikan semangat dan hiburan dikala tidak bersemangat dalam
menyelesaikan skripsi ini
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah
membantu dalam penyusunan proposal ini.
Akhir kata saya selaku peneliti menyadari bahwa proposal skripsi yang
saya tulis masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu peneliti memohon saran
dan kritik membangun untuk menyempurnakan proposal skripsi ini dan
harapannya dapat bermanfaat bagi kita semua dikemudian hari.
Semarang, 2021
Fadhil Satrio Nugroho
NIM : 16.D1.0231
Fakultas : Manajemen
Semarang, 2020
(Marcella Retno Airin)
ABSTRAK
Penelitian ini
ABSTRACT
DAFTAR ISI
PENGARUH FAKTOR- FAKTOR POINT OF PURCHASE DISPLAY
DAN GENERAL INTERIOR TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN 1
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Feb Unika Soegijapranata Yang Pernah
Berkunjung Dan Berbelanja Di Toko H&M Di Dp Mall Semarang) 1
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI 2
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
BAB I 5
PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Perumusan Masalah 9
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 11
BAB II 13
LANDASAN TEORI 13
2.1 Landasan Teori 13
A. General Interior 13
B. Interior (Point- of- Purchase) Display 14
C. Minat Beli Konsumen 15
2.2 Penelitian Terdahulu 16
2.3 Kerangka Pikir Penelitian 20
2.4 Hipotesis Penelitian 21
2.5 Definisi Operasional Variabel 21
BAB III 23
METODE PENELITIAN 23
3.3 Metode Pengumpulan Data 25
3.3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian 25
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data 25
3.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 26
3.4 Alat Analisis Data 26
3.4.1 Analisis Statistik Deskriptif 26
3.4.2 Analisis Regresi Linear Berganda 27
3.5 Pengujian Hipotesis 28
3.5.1 Uji t (Uji Parsial) 28
3.5.2 Uji f (Uji Simultan) 28
DAFTAR PUSTAKA 29
LAMPIRAN 31
LAMPIRAN FOTO 34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setelah perusahaan selesai membuat produk langkah yang harus
dilakukan selanjutnya yaitu memasarkan produk, agar produk yang telah
diproduksi dapat sampai di tangan konsumen. Cara yang paling mudah
untuk dilakukan yaitu melalui pasar. Pasar merupakan sekumpulan orang
yang memiliki keinginan untuk puas dengan cara menggunakan uang yang
mereka miliki untuk berbelanja, dan orang-orang tersebut memiliki
kemauan untuk membelanjakan uang yang dimilikinya. Pada era modern
masyarakat di perkotaan pada umumnya akan membelanjakan uangnya
pada shopping centre atau pusat perbelanjaan yang biasa disebut dengan
mall.
Shopping centre atau mall merupakan sebuah tempat yang dimana
berisi bermacam toko dari beragam kategori produk, dan setiap kategori
produk memiliki bermacam-macam alternative merek (brand) dengan
keunggulannya masing-masing, salah satunya pada produk kategori
fashion. Terdapat berbagai macam merek fashion pada pusat perbelanjaan
seperti, H&M, UNIQLO, GIORDANO, THE EXECUTIVE, ZARA, dan
sebagainya. Dengan adanya banyak pilihan merek ini, membuat persaingan
pasar semakin ketat, sehingga para manajer pemasaran atau store
merchandiser perlu menata toko dengan sedemikian rupa agar dapat
memperlihatkan produk apa saja yang dimiliki kepada pengunjung mall,
selain itu juga membangun suasana toko yang baik dapat menarik
pengunjung mall untuk berkunjung, dan meningkatkan hasrat berbelanja
pelanggan toko. Setiap toko perlu membangun suasana toko guna dapat
memberikan kenyaman, kemudahan, dan membangun citra toko.
Suasana toko juga dapat menjadi identitas dalam benak pengunjung,
dengan demikian dapat menarik konsumen untuk berkunjung kembali ke
toko untuk melihat kembali produk apa yang ada atau promo apa yang
ditawarkan di dalam toko, dan melakukan pembelian di toko. Suasana toko
yang sengaja dibangun oleh store merchandiser atau pemasar disebut
dengan Store Atmosphere. Store Atmosphere dapat dijadikan pilihan strategi
pemasaran oleh para store merchandiser atau manajer pemasaran untuk
membangun suasana toko agar lebih menarik untuk dikunjungi dan
memiliki suasana yang berbeda dengan store lainnya. Menurut (Berman &
Evans, 2018, p. 464) suasana toko adalah kombinasi dari berbagai macam
karakteristik fisik toko seperti bentuk toko, tata letak, pencahayaan,
pemajangan, warna, temperature, music, aroma yang nanti secara
keseluruhan akan membangun citra dalam pikiran pengunjung toko.
Untuk menarik perhatian pengunjung agar melihat, lalu berkunjung,
kemudian muncul perasaan nyaman dan senang saat masuk kedalam toko,
dan akhirnya memunculkan minat beli pada konsumen, para store
merchandiser perlu memperhatikan beberapa elemen dari store atmosphere
beberapa diantaranya yaitu general interior (bagian dalam toko secara
umum) dan interior (Point of Purchase) Display. Menurut (Berman &
Evans, 2018, p. 468) General Interior (bagian dalam toko secara umum)
merupakan desain interior toko yang dimana dipikirkan dengan matang agar
dapat memaksimalkan visual toko. Elemen-elemen yang perlu diperhatikan
dalam merancang General Interior toko yaitu, Flooring (jenis lantai),
Lighting (pencahayaan), Scent (aroma), Store temperature (suhu udara
toko), Cleanness (kebersihan toko), Fixtures (peralatan dan fasilitas toko),
Wall coverings (dinding toko), dan Cash Register Placement (penempatan
kasir).
Penataan Interior (Point of Purchase) Display yang baik akan dapat
menarik perhatian pengunjung toko untuk memperhatikan, melihat,
mengamati, memilih, mencoba, dan akhirnya melakukan pembelian pada
produk dan dapat meningkatkan penjualan produk dan laba toko. (Ioan
Plăiaş, Meda Roxana Olahut, 2012). (Berman & Evans, 2018, p. 474)
menyatakan dalam menyusun Interior Display terdapat elemen-elemen yang
perlu diperhatikan seperti, Assortment Display (display produk), interior
display yang digunakan untuk menampilkan keragaman produk dan
memancing konsumen untuk melihat produk. Theme-setting Display, tema
yang diusung oleh toko untuk menunjukkan suasana atau hari special, dapat
disesuaikan dengan tema yang diusung misalnya hari natal, hari puasa, hari
valentine, dan sebagainya. Ensemble Display, memperlihatkan produk
secara utuh dan lengkap pada kategori-kategori produk yang telah di
tentukan dengan menggunakan mannequin yang di make over dengan
kombinasi warna produk dan bentuk dari kaki hingga kepala, baik dari
pakaian hingga aksesoris yang sesuai dapat menarik perhatian konsumen
dan akhirnya memutuskan untuk membeli. Rack Display, banyaknya rak
dengan berbagai macam ukuran yang berada di dalam toko berguna untuk
membantu meletakkan berbagai macam produk yang dimiliki toko sesuai
dengan kategorinya. Cute Case, merupakan sebuah kemasan yang
digunakan untuk membungkus dan membawa produk yang telah dibeli.
Pengunjung toko tidak hanya fokus pada produk dan harga yang
diberikan retailer, tetapi juga akan menilai lingkungan toko yang dibuat
oleh retailer melalui Interior Display, General Interior, Exterior, Store
Layout, dan Human Variables (Turley & Milliman, 2000). Store
Atmosphere (suasana toko) merupakan sebuah media komunikasi
pemasaran yang dirancang dengan sedemikian rupa supaya dapat
mencukupi kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen, dan juga sebagai
upaya untuk memahami perilaku yang menarik perhatian konsumen dan
meningkatkan minat beli konsumen. Jika, suasana toko (store atmosphere)
ditata dengan baik dan matang dapat membuat konsumen menjadi nyaman
dan menimbulkan perasaan senang ketika berada di dalam toko, dengan
nyamannya dan munculnya perasaan senang pada diri konsumen saat
berkunjung ke dalam toko akan membuat konsumen menjadi betah untuk
bertahan lebih lama di dalam toko, sehingga secara tidak langsung dapat
memicu minat beli konsumen.
H&M DP Mall Semarang merupakan sebuah merek fast retailing
yang dimana menjual pakaian pria dan wanita dari semua kalangan usia
yang digemari oleh warga Semarang. H&M juga memiliki rentang harga
yang dapat dikatakan cukup terjangkau kira-kira sekitar Rp 70.000,00
sampai dengan Rp 900.000,00.
Toko H&M yang berada di DP Mall Semarang merupakan toko
pertama mereka yang dimana memiliki ukuran yang relatif besar, ambience
toko yang bisa dikatakan cukup nyaman untuk dikunjungi dan dilihat.
Penataan General Interior dan (Point of Purchase) Display toko H&M DP
Mall Semarang sebagai berikut
VARIABEL H&M
Penempatan mesin - memiliki dua mesin kasir yang berada di tengah men
kasir & women section toko.
Interior Product Display - Sebagian besar produk pakaian digantung pada rak
(Point of gantung, dan sebagainnya lagi dilipat diatas meja
Purchase) kecil atau rak dinding.
Display
Rack dan Cases - Di dalam toko terdapat banyak rak gantung dan rak
dinding yang diletakkan secara berdekatan.
Sign, Poster, Cards - Memiliki sign harga yang cukup besar untuk dibaca
pada setiap rak gantung pakaiannya
LANDASAN TEORI
(Penn, 2018) The influence of in-store Dependent: Penelitian ini menemukan bahwa
lighting on consumers pencahayaan yang cukup terang
- Penjualan
examination of dan cerah di dalam toko dapat
Independent: mempengaruhi pembeli untuk
merchandise in a wine
memeriksa dan melihat lebih
store Charles - Lighting banyak barang dagangan di dalam
toko. Dampak dari pencahayaan
- Tipe
ini sangat menonjol untuk produk
Pengunjung
yang berada di “eye level” atau
produk yang berada dalam
jangkauan mata. Hasil ini sesuai
dengan interpretasi ketajaman
visual yang meningkat dari
manipulasi pencahayaan.
Penelitian di masa yang akan
diharapkan dapat lebih langsung
meneliti dari reaksi internal (yaitu
suasana hati, gairah, ketajaman
visual) yang memediasi efek
pencahayaan di dalam toko dan
variabel atmosfer lainnya pada
aspek perilaku konsumen.
(Areni & Miller, 2012) Sales effects of in-store Dependent: Konsumen menanggapi iklan
radio advertising POS (Point-of-Sale) dengan
- Produk
membeli lebih banyak unit
Terjual
daripada yang mereka lakukan
Independent: ketika pengurangan harga
(Yalch & Spangenberg, Effects of Store Music on Dependent: Secara keseluruhan efek dari jenis
1990) Shopping Behavior musik yang dimainkan dapat
- Persepsi
diabaikan. Namun, efek musik
Musik
cenderung bervariasi menurut
- Mood jenis pembelanja dan departemen.
- Perilaku Laki-laki yang lebih muda
Berbelanja menyukai musik latar depan,
perempuan yang lebih tua
- Persepsi
menyukai musik latar.
Merchandise
- Persepsi toko
Independent:
- Musik
- Toko
- Umur
- Usia
- Preferensi
Musik
- Jumlah
pengunjung
(Milliman, 1982) Using Background Music Dependent: Tempo irama music latar dapat
to Affect the Behavior of memepngaruhi secara signfikan
- Penjualan
Supermarket Shoppers baik arus lalu lintas di dalam toko
Independent: dan volume penjualan kotor
(Frank & Massy, 1970) Shelf Position and Space Dependent: Menambahkan baris rak
Effects on Sales tambahan di dalam toko
- Penjualan
umumnya lebih efektif daripada
- Unit mengubah tingkat, cara ini juga
Penjualan akan dapat memudahkan
- Jarak Rak
- Volume
Toko
Produk
- Jarak Rak
2.3 Kerangka Pikir Penelitian
Minat beli konsumen dapat terjadi karena adanya pemicu dari
suasana toko yang diberikan pada konsumen yang memberikan respon
senang dan bergairah untuk membelanjakan uangnya pada suatu toko.
Konsumen dapat melihat, merasakan, dan memperkirakan terkait produk
yang dijual pada suatu toko.
Konsumen akan melihat product display suatu toko, bagaimana
suatu toko dapat memperlihatkan produk yang dimilikinya dengan
meletakkan produknya pada rack dan cases pada toko, namun dengan
menata dan meletakkan produk pada rak dan case pada toko tidaklah cukup,
toko juga perlu memiliki lighting atau pencahayaan yang cukup dan
meletakkan pencahayaannya secara tepat dan menarik guna untuk meng-
highlight produk yang dijual, selain itu lighting juga dapat membantu store
merchandiser untuk memberitahukan pada pengunjung mengenai promo
apa saja yang ada di tok tersebut. Music yang dinamis dan sesuai akan
menambah gairah konsumen semakin aktif untuk berbelanja.
Setelah perasaan dan pengalamannya telah terjadi pada toko,
konsumen akan dengan segera untuk melakukan pembelian pada produk
tersebut, peletakan mesin kasir pada bagian tengah toko atau ujung toko
akan memberikan waktu yang cukup pada konsumen untuk melihat produk
secara keseluruhan, dan membuat konsumen bertahan lebih lama di dalam
toko yang dimana output-nya konsumen akan membeli beberapa produk di
toko tersebut.
Dengan demikian dapat dilakukan analisis untuk mengetahui apa
yang membuat konsumen menjadi tertarik untuk berkunjung ke toko, dan
melakukan pembelian pada suatu produk, aspek apa yang sebenarnya yang
menjadi pemicu konsumen untuk berbelanja, dan apakah interior display
dan general interior dapat menarik minat berbelanja konsumen pada suatu
toko.
GAMBAR 1: Kerangka Pikir Penelitian
METODE PENELITIAN
C. KETERANGAN PETUNJUK
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
D. LAMPIRAN KUESIONER
N PERTANYAAN SS S KS TS STS
O
A. Indikator lighting
1. Pencahayaan yang ada didalam toko cukup terang
2. Warna lampu dalam toko tidak membuat mata sakit
3. Pencahayaan dalam toko membuat baju yang dipajang terlihat
menarik
4 Setiap rak, ruangan dan sudut toko memiliki pencahayaan yang
baik (terang secara keseluruhan)L
5. Pemilihan warna lampu yang warm membuat anda nyaman untuk
melihat-lihat didalam toko lebih lama
B. Indikator Music
1. Suara/ music di dalam toko cukup tenang (tidak bising/ berisik)
2. Lagu yang diputar membuat anda secara tidak langsung menjadi
lebih bersemangat untuk berbelanja
3. Lagu yang diputar membuat mood anda saat berbelanja menjadi
senang
4. Lagu yang familiar membuat anda nyaman untuk berbelanja dan
membuat anda betah untuk berada didalam toko lebih lama
C. Indikator cash register placement
1. Jumlah kasir yang cukup membuat waktu anda mengantri leih
singkat untuk melakukan pembayaran
2. Letak kasir yang berada ditengah toko memudahkan anda untuk
mencarinya dan melakukan pembayaran
3. Anda merasa terbantu dalam menghemat waktu anda mengantri,
karena kecepatan karyawan untuk membantu anda melakukan
transaksi pembayaran