Abstrak
Talking about the educator, Islam is complete in describing an ideal educator figure, but still
real and synchronized in every space and time. Prophet Muhammad Sholloulohu 'alaihi wa
sallam is the figure of the ideal educator in any educational activities, both the material
being presented, the method applied, or programmed curriculum. So that the learners who
were born into a generation that was capable both in terms of cognitive, affective,
psychomotor, and conative, so as to change the paradigm of civilization and distorted and
underdeveloped. The idealism of the Prophet Muhammad as an educator this is the next level
can be used as a reference for anyone who wants to become a full figure of educators who
idealita but still reality, although of course absolutely not be able to equal it. In fact, this
does not only apply to Muslims in particular, but also for other peoples. Because his message
addressed to all mankind. Obviously, to be able to realize these ideals, can be reached by
referring to al-Qur'an and the traditions of the Prophet Sholloulohu 'alaihi wa sallam,
especially those associated with edukasinya life, because as the main source of Islam are
authoritative and argumentative, certainly both discuss human philosophy as educators of the
various aspects.
adalah siapa saja yang melakukan kegiatan pendidikan sebagai lingkungan pendidikan.
pendidikan. Oleh karena itu, esensi dari Yang paling penting di antara ketiganya
pendidik tidak lepas dari definisi ialah orang. Alam itu tidak melakukan
pendidikan itu sendiri. pendidikan secara sadar; kebudayaan juga.
Dalam konteks kebahasaan maka Orang ada yang melakukan pendidikan
pendidikan adalah sebuah proses secara sadar dan ada yang tidak dengan
pengubahan sikap dan tata laku seseorang kesadaran, dan ada yang kadang-kadang
atau kelompok orang dalam usaha sadar kadang-kadang tidak.
mendewasakan manusia melalui upaya Orang sebagai kelompok pendidik
pengajaran dan pelatihan; proses, cara, banyak macamnya, tetapi pada dasarnya
perbuatan mendidik.7 adalah semua orang. Yang paling dikenal
Dari pengertian pendidikan di atas, dalam ilmu pendidikan ialah orang tua
maka dapat diambil sebuah benang murid, guru-guru disekolah, teman
merahnya. Bahwa pendidik secara sepermainan dan tokoh-tokoh atau figur
semantiknya adalah orang yang masyarakat.9
berkontribusi dalam sebuah proses Dalam UU Sisdiknas No. 20 Th.
pengubahan sikap dan tata laku seseorang 2003 disebutkan bahwa pendidik adalah
atau kelompok orang dalam dalam usaha tenaga kependidikan yang berkualifikasi
mendewasakan manusia melalui upaya sebagai guru, dosen, konselor, pamong
pengajaran dan pelatihan. belajar, widyaiswara, tutor, istruktur,
Mengenai hal ini, Abuddin Nata fasilitator dan sebutan lain yang sesuai
menegaskan bahwa kata pendidik secara dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
fungsional menunjukkan kepada seseorang dalam menyelenggarakan pendidikan.10
yang melakukan kegiatan dan memberikan Sebagai kosakata yang bersifat
pengetahuan, keterampilan, pendidikan, generik, pendidik mencakup pula guru,
pengalaman dan sebagainya. Dan orang dosen, dan guru besar. Guru adalah
yang melakukan kegiatan ini bisa siapa saja pendidik profesional dengan tugas utama
dan di mana saja.8 mendidik, mengajar, membimbing,
Dalam terma pendidikan umum, mengarahkan, melatih, menilai dan
Ahmad Tafsir menyatakan bahwa definisi mengevaluasi peserta didik pada
pendidik dapat dirumuskan dengan semua pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
yang mempengaruhi perkembangan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
seseorang, yaitu manusia, alam dan menengah.
kebudayaan. Manusia, alam dan Adapun dosen adalah pendidik
kebudayaan inilah yang disebut dalam ilmu profesional dan ilmuwan dengan tugas
utama mentransformasikan, mengembang-
kan, dan menyebarluaskan ilmu penge-
Studi Analitis Atas Surat Fathir Ayat 28, Al-
Tadabbur Jurnal Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, vol.
tahuan, teknologi, dan seni melalui
01 Januari 2014 pada Prodi IAT STAI Al-
Hidayah –Bogor, hlm. 38.
6
Departemen Pendidikan Nasional, KBBI Pusat
9
Bahasa Edisi keempat, Jakarta:PT Gramedia, Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami,
2008, hlm. 326. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2012, hlm. 170-
7
Ibid. 171.
8 10
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Redaksi Sinar Grafika, Undang-undang
Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005, hlm. 114. Sisdiknas, Jakarta: Sinar Grafika, 2009, hlm. 3-4.
dengan kata-kata Yuzakkîhim (ia – Demikian pula kata ulama ini banyak
Rasul- mensucikan mereka). juga disebut dalam hadits-hadits
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: Rosululloh Sholloulohu 'alaihi wa
ث فِي ِه ْم َر ُس ًوًل ِمْن ُه ْم يَْت لُو َعلَْي ِه ْم ْ َربَّنَا َوابْ َع sallam, di antaranya adalah sebagai-
mana yang diriwayatkan oleh sahabat
اْلِ ْك َم َة َويَُزّكِي ِه ْم ِ ِ
ْ اب َوَ َك َويُ َعلّ ُم ُه ُم الْكت َ ِآيَات mulia Abu Darda, bahwa Rosululloh
ِ
يم ِ َ َّْك أَن
ُ ت الْ َعز ُيز ا ْْلَك َ إِن
Sholloulohu 'alaihi wa sallam
bersabda:
Ya Tuhan kami, utuslah untuk
ِ
mereka sesorang Rasul dari َْوإِ َّن الْعُلَ َماءَ َوَرثَةُ اْلَنْبِيَاء َوإِ َّن اْلَنْبِيَاءَ ََل
ِ ِ ِ
َ يَُوِّرثُوا دينَ ًارا َوًلَ د ْرََهًا َوَّرثُوا الْعلْ َم فَ َم ْن أ
kalangan mereka, yang akan
membacakan kepada mereka ayat- َُخ َذه
ayat Engkau, dan mengajarkan َخ َذ ِ َ ٍّ َوافِ ٍرَأ
kepada mereka Al Kitab (Al Quran)
dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta “Sesungguhnya para Ulama adalah
mensucikan mereka. Sesungguhnya pewaris para Nabi, dan
Engkaulah yang Maha Kuasa lagi sesungguhnya para Nabi tidak
Maha Bijaksana. mewariskan baik dinar maupun
d. al-Ulamâ, istilah ini disebutkan secara dirham, akan tetapi yang mereka
tekstual dalam dua tempat dalam al- wariskan adalah ilmu syariat, maka
barangsiapa yang mendapatkannya,
Qur`an, yaitu surat Fathir ayat 28 maka ia telah mendapatkan
dengan kata al-Ulamâ, Allah keuntungan yang besar. ” (HR.
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: Abu Dawud)
ِ ِ َوِم َن الن
ٌ اب َو ْاْلَنْ َع ِام ُمُْتَل
ُف أَلْ َوانُو ِّ َّو
َ َّاس َوالد
e. al-Râsikhun Fi al-„Ilm (ulama yang
mendalam ilmu agamanya), kata ini
اَّللَ ِم ْن ِعبَ ِاد ِه الْعُلَ َماءُ إِ َّن
َّ ك إََِّّنَا ََيْ َشى ِ
َ َك َذل dijumpai dalam surat Ali Imran ayat 7,
Dan demikian (pula) di antara ٌّالر ِاس ُخو َن ِِف الْعِلْ ِم يَ ُقولُو َن َآمنَّا بِِو ُكل
َّ َو
manusia, binatang-binatang melata
اب ِ ِمن ِعْن ِد ربِنَا وما ي َّذ َّكر إًَِّل أُولُو ْاْلَلْب
dan binatang-binatang ternak ada َ ُ َ َ َ َّ ْ
yang bermacam-macam warnanya Dan orang-orang yang mendalam
(dan jenisnya). Sesungguhnya yang ilmunya berkata: "Kami beriman
takut kepada Allah di antara hamba- kepada ayat-ayat yang
hamba-Nya, hanyalah ulama. mutasyaabihaat, semuanya itu dari
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat
lagi Maha Pengampun. mengambil pelajaran (dari-
Demikian pula dalam surat al-Syu‟ara padanya) melainkan orang-orang
ayat 197 dengan kata Ulamâ, Allah yang berakal.
Demikian juga Allah berfirman dan
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
surat al-Nisa ayat 162:
أ ََوََلْ يَ ُك ْن ََلُ ْم آيَةً أَ ْن يَ ْعلَ َموُ عُلَ َماءُ بَِِن
الر ِاس ُخو َن ِِف الْعِلْ ِم ِمْن ُه ْم َوالْ ُم ْؤِمنُو َن َّ لَ ِك ِن
يل ِ ِ
َ إ ْسَرائ ك ِ
َ ك َوَما أُنْ ِزَل ِم ْن قَ ْبل َ يُ ْؤِمنُو َن ِِبَا أُنْ ِزَل إِلَْي
Dan apakah tidak cukup menjadi
َّ الص ََل َة َوالْ ُم ْؤتُو َن
الزَكا َة َّ ني ِِ
bukti bagi mereka, bahwa para َ َوالْ ُمقيم
ulama Bani Israil mengetahuinya?
ِ َِّ ِوالْمؤِمنو َن ب
َ ِاَّلل َوالْيَ ْوم ْاْل ِخ ِر أُولَئ
ك perbaguslah didikan (akhlak)-ku
ُ ُْ َ ini.”13
ِ ِ
يما
ً َجًرا َعظ ْ َسنُ ْؤتي ِه ْم أ i. al-Mursyid, istilah ini disarikan dari
Tetapi orang-orang yang surat al-Baqarah ayat 186 dengan kata-
mendalam ilmunya di antara kata Yarsyudûn (agar mereka selalu
mereka dan orang-orang mukmin, berada dalam kebenaran), Allah
mereka beriman kepada apa yang
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
telah diturunkan kepadamu (Al
يب ِ وإِ َذا سأَلَك ِعب ِادي ع ِِن فَِإِِن قَ ِر
Quran), dan apa yang telah ُ يب أُج ٌ ّ َّ َ َ َ َ
ان فَلْيَ ْستَ ِجيبُوا ِِل َولْيُ ْؤِمنُوا
ِ َّاع إِ َذا دع
diturunkan sebelummu dan orang-
orang yang mendirikan shalat, َ َ ِ َد ْع َوَة الد
menunaikan zakat, dan yang ِِب لَ َعلَّ ُه ْم يَ ْر ُش ُدو َن
beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Orang-orang itulah Dan apabila hamba-hamba-Ku
yang akan Kami berikan kepada bertanya kepadamu tentang Aku,
mereka pahala yang besar. maka (jawablah), bahwasanya Aku
f. Ahl al-Dzikr,istilah ini dapat dijumpai adalah dekat. Aku mengabulkan
dalam surat al-Nahl ayat 43 dan surat permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku,
al-anbiya ayat 43 dengan redaksi ayat
maka hendaklah mereka itu
yang sama, Allah Subhanahu Wa memenuhi (segala perintah-Ku) dan
Ta'ala berfirman: hendaklah mereka beriman kepada-
اسأَلُوا أ َْى َل ال ِّذ ْك ِر إِ ْن ُكْنتُ ْم ًَل تَ ْعلَ ُمو َن
ْ َف
Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran
“Bertanyalah kalian kepada orang j. al-Muwâ‟iz, istilah ini disarikan dari
yang berilmu, jika kalian tidak
surat Luqman ayat 13 dengan kata-kata
mengetahui.”
g. Ulu al-Albâb, istilah ini dijumpai Ya‟izuhû (ia -Luqman- memberikan
dibanyak tempat dalam al-Qur‟an pelajaran), Allah Subhanahu Wa Ta'ala
diantaranya surat Ali Imran ayat 190, berfirman:
ِ ِِ ِ
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ََّ َُوإِ ْذ قَ َال لُ ْق َما ُن ًلبْنو َو ُى َو يَعظُوُ يَا ب
ِن ًَل
ِ ض واختِ ََل ِ َّ إِ َّن ِِف خ ْل ِق َِّ ِتُ ْش ِرْك ب
ف ْ َ ِ الس َم َاوات َو ْاْل َْر َ يم ِ
ٌ الش ْرَك لَظُلْ ٌم َعظِّ اَّلل إِ َّن
ِ ُوِل ْاْلَلْب ِ ٍ
اب َ ِ َّها ِر َْليَات ْل َ اللَّْي ِل َوالن
Sesungguhnya dalam penciptaan 13
Terkait dengan kedudukan Hadits ini tidak lepas
langit dan bumi, dan silih dari kritikan para ulama hadits. Sebenarnya ada
bergantinya malam dan siang banyak Hadits yang memuat kata adab dan
terdapat tanda-tanda bagi orang- derivasinya seperti:
صلَّى ِ ُ ال رس َ َي َر ِض َي هللاُ َعْنوُ ق
orang yang berakal, َ ول هللا ُ َ َ َال ق ِّ وسى ْاْلَ ْش َع ِرَ َع ْن أَِِب ُم
h. al-Muaddib, istilah ini disarikan dari َح َس َن تَأْ ِديبَ َها َو َعلَّ َم َها
ْ الر ُج ُل أ ََمتَوُ فَأ
َّ َّب ِ
َ هللاُ َعلَيْو َو َسلَّ َم إِذَا أَد
,َجَرا (رواه البخاري ِ
ْ يم َها ُُثَّ أ َْعتَ َق َها فَ َتزَّو َج َها َكا َن لَوُ أ
َ َح َس َن تَ ْعل
ْ فَأ
hadits yang yang masyhur dikalangan
akademisi pendidikan islam, yang ) 3446
artinya: “Tuhanku telah mendidikku Dari Abu Musa Rodiallohu 'anhu mengatakan
(memperbaiki akhlak-ku) maka bahwa Rosulullah Sholloulohu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Apabila seseorang mendidik budak
wanitanya dengan pendidikan yang sebaik-
baiknya dan mengajarkannya dengan sebaik-
baik pengajaran, lalu memmbebaskan dan
menikahinya, maka baginya pahala.” (HR.
Bukhori)
kepada tiga istilah utama yaitu Murabbi, b. Ketika berperan sebagai pemberi
Mu‟allim, dan Muaddib. Karena mereka wawasan ilmu pengetahuan dan dan
bersepakat bahwa pengertian pendidikan keterampilan, ia disebut sebagai al-
menurut Islam adalah keseluruhan Mu‟allim.
pengertian yang terkandung di dalam istilah c. Ketika ia membina mental dan
ta‟lim, tarbiyah, dan ta‟dib.18 karakter seseorang agar memiliki
akhlak mulia maka ia disebut al-
2. Fungsi dan Peran Pendidik Muzakki.
Berbicara mengenai fungsi dan peran d. Ketika berperan sebagai peneliti yang
pendidik maka sangatlah luas sekali berwawasan transendental serta
cakupannya. Dan sebenarnya, hal ini dapat memiliki kedalaman ilmu agama dan
disarikan dari istilah-istilah pendidik yang ketakwaan yang kuat kepada Allah,
telah disebutkan di atas. maka ia disebut al-Ulama.
Maka setelah panjang lebar, Abuddin e. Ketika dapat berpikir secara
Nata membuat uraian menarik terkait mendalam dan menangkap makna
istilah-istilah pendidik di atas, yang yang tersembunyi, maka ia disebut
mengacu pada fungsi dan peran pendidik dengan al-Rasikhun Fi al-Ilm.
itu sendiri. f. Ketika tampil sebagai pakar yang
Ia mengatakan bahwa adanya mumpuni dan menjadi tempat
berbagai istilah pendidik di atas bertanya dan rujukan, maka ia disebut
menunjukkan bahwa seorang pendidik Ahl al-Zikr.
dalam ajaran Islam memiiki peran dan g. Ketika dapat menyinergikan hasil
fungsi yang amat luas diantaranya adalah pemikiran rasional dan hasil
sebagai berikut: perenungan emosional, maka ia
a. Ketika berperan sebagai orang yang disebut Ulu al-Albab.
menumbuhkan, membina, mengem- h. Ketika dapat membina kader-kader
bangkan potensi anak didik serta pemimpin masa depan bangsa yang
membimbingnya, maka ia disebut al- bermoral, maka ia disebut dengan al-
Murabbî. Muaddib.
i. Ketika dapat menunjukkan sikap
yang lurus dan menanamkan
kepribadian yang jujur dan terpuji,
18
Hal ini sebagaimana yang ditegaskan oleh maka ia disebut sebagai al-Mursyid.
Ahmad Tafsir bahwa Konferensi Internasional j. Ketika berperan sebagai ahli agama
Pendidikan Islami Pertama (First World
Conference on Muslim Education) yang maka ia disebut al-Faqih.
diselenggarakan oleh Universitas King Abdul k. Ketika dapat mengelola sebuah
Aziz, Jeddah, pada tahun 1977, belum berhasil pesantren maka ia disebut dengan al-
membuat rumusan yang jelas tentang definisi
pendidikan menurut Islam. Dalam bagian Mudir.
rekomendasi konferensi tersebut, peserta hanya l. Dan ketika dapat mengontrol,
membuat kesimpulan bahwa pengertian
pendidikan menurut Islam adalah keseluruhan
mengawasi kegiatan santri-santri
pengertian yang terkandung di dalam istilah pesantren, atau juga mampu
ta‟lim, tarbiyah dan ta‟dib. Lihat: Ahmad Tafsir, mengarahkan mahasiswa yang sedang
Ilmu Pendidikan Islami, hlm. 39.
dalam bimbingan penyusunan karya
ilmiah baik berupa skripsi, tesis
bermanfaat dan keinginan yang kuat untuk Tidak akan bergeser kedua kaki
meraihnya adalah kunci kesuksesan seorang hamba pada hari kiamat
seorang manusia. Sebagaimana dikatakan: sehingga ditanya tentang usianya
untuk apa ia gunakan, tentang
“Keinginan adalah pintu untuk meraih
ilmunya diamalkan untuk apa,
tujuan dan ilmu adalah kunci untuk tentang hartanya dari mana ia
membuka pintu tersebut.” memperolehnya dan ke mana ia
Dengan ilmu, seseorang dapat infakkan, dan tentang badannya
mengetahui halal dan haram, kewajiban- untuk apa ia manfaatkan. (HR. Al-
kewajiban dan tanggung jawab, adab-adab Tirmidzi: No. 2417)
dan perilaku yang baik. Ilmu adalah hiasan
bagi seorang muslim, yang senantiasa Di antara peserta didik Rasulullah
dibutuhkan olehnya baik di rumah, sekolah, Ubay ibn Ka‟ab berkata, “Tuntutlah kalian
dan pasar. Ilmu juga dibutuhkan olehnya ilmu dan amalkanlah serta janganlah kalian
dalam semua perkara kehidupannya, baik menuntutnya dalam rangka untuk
personal maupun sosial masyarakat.27 menghiasi diri kalian.” Mu‟adz ibn Jabal
pernah berkata, “Tuntutlah ilmu
c. Mengamalkan apa yang telah sekehendak kalian, karena Allah tidak akan
diajarkannya memberikan pahala orang berilmu sehingga
Sesungguhnya mempelajari ilmu saja kalian mengamalkannya.”
tidak cukup untuk membuat seseorang Oleh karena itu, setiap muslim harus
menjadi baik dan lurus. Akan tetapi wajib antusias untuk menuntut ilmu karena
bagi seorang guru untuk mengamalkan terdapat banyak keutamaan dan pahala.
ilmu tersebut, sehingga menjadi teladan Perilaku-perilakunya harus sesuai dengan
yang baik. Menjadikan sisi lahirnya sesuai materi yang diketahuinya sehingga menjadi
dengan batinnya. Berkarakter dengan contoh yang baik bagi para peserta didik. Ia
akhlak-akhlak yang mulia seperti: menjaga senantiasa akan memperbaiki niat dalam
kesucian diri, jujur, ikhlas, amanah, suka menuntut imu dan mengamalkannya,
menasihati, menyukai kebaikan untuk sehingga niatnya hanya mengharapkan
orang lain, dan memotivasi mereka untuk wajah Allah semata.28
merealisasikannya. Di samping itu,
menjauhi dirinya dari akhlak-akhlak yang d. Mengajarkan apa yang diketahuinya
buruk seperti: berkata dusta, khianat, Setelah seorang guru mempelajari
dengki, membenci orang lain, dan akhlak- ilmu dan mengaplikasikannya, maka
akhlak buruk lainnya. Dengan demikian kewajiban selanjutnya adalah memberikan
iapun terhindar dari akhlak-akhlak buruk nasihat dan bimbingan serta pendidikan
tersebut, dan sebaliknya ia akan mulia kepada para peserta didik untuk merubah
dengan berkarakter yang paling mulia. keburukan dengan kebaikan, sehingga
Seorang guru harus yakin bahwa ia lenyaplah kerusakan dan muncullah
akan ditanya tentang realisasi ilmunya, kebahagiaan. Karena sebagaimana kata
sebagaimana yang pernah disabdakan oleh pepatah: “Guru itu laksana dokter untuk
Rasulullah : umat ini.”
27 28
Ibid., hlm. 260-261. Ibid., hlm. 262.
29 30
Ibid., hlm. 262-263. Ibid., hlm. 263-264.