DISUSUN OLEH :
PRODI D3 FARMASI
POLTEKKES TASIKMALAYA
2020
i
Kata pengantar
Alhamdulillah segala puji bagi allah yang telah memberikan banyak nikmat kepada kita
semua hingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah agama. Saya harap dengan adanya
makalah tentang keluarga berencana dalam segi pandangan agama dapat menambah wawasan
para pembaca agar sama-sama faham dari segi hukum dan semua aspek dalam hal ini.
Kami juga berterimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah agama, dengan adanya
tugas makalah ini saya semakin faham tentang hukum aborsi dalam pandangan islam dan
kesehatan. Semoga dengan adanya makalah ini juga bisa menjadi amal jariyah bagi dosen
pengampu mata kuliah ini dan kepada saya selaku penyusun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
JUDUL i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang........................................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................................1
C. Tujuan pembahasan................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...........................................................................................................12
B. Saran .....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
1. Apa itu KB?
2. Seperti apakah KB itu?
3. Apakah KB berbahaya?
4. Apakah KB di perbolehkan dalam agama?
C. Tujuan pembahasan
1. Menjelaskan pengertian dari KB.
2. Menjelaskan KB dari persfektif agama.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Alat penunjang KB
1. Kondom
2. IUD
Setelah kondom, IUD menempati posisi kedua sebagai alat kontrasepsi paling
populer di Indonesia. Hal ini telah terbukti melalui survei internal, bahwa sekitar
8,9% responden menggunakan alat ini. IUD adalah alat kecil berbentuk T yang
dimasukkan ke dalam rahim guna mencegah terjadinya pembuahan. IUD terdiri
dari 2 jenis, yaitu:
3. Pil KB
3
Pil KB mengandung dua hormon, yaitu estrogen dan progestin, yang berfungsi
untuk menghambat pelepasan sel telur (ovulasi). Kontrasepsi hormonal ini
memiliki tingkat efektivitas hingga 98%, selama diminum secara rutin dan sesuai
aturan.
3. Suntik KB
Suntik KB termasuk salah satu jenis alat kontrasepsi yang cukup diminati di
Indonesia dan dipilih oleh sekitar 5% responden.Suntik KB mengandung hormon
progesteron atau kombinasi progesteron dan estrogen dan disuntikkan pada lengan
bagian atas atau bagian bokong setiap 3 bulan guna melindungi wanita dari
kehamilan.
4. Tubektomi
Tubektomi adalah salah satu bentuk kontrasepsi mantap (kontap) dengan cara
memotong tuba falopii atau saluran tuba. Ketika tuba falopii dipotong, maka sel
telur tidak dapat masuk ke dalam rahim dan sperma pun tidak bisa membuahi sel
telur. Tubektomi ini biasanya ditujukan untuk pasangan usia subur yang sudah
tidak ingin punya anak lagi.
Tuba falopii yang sudah dipotong tidak dapat dikembalikan lagi seperti
semula. Oleh karena itulah, tubektomi termasuk salah satu metode kontrasepsi
jangka panjang (MKJP) yang bersifat permanen. Alat KB ini juga efektif
mencegah kanker ovarium.
4
5. KB Implan
Dari total 13.506 responden yang terlibat dalam survei, sebanyak 1,1%
responden memilih untuk melakukan senggama terputus. Metode coitus
interruptus ini adalah salah satu kontrasepsi non-hormonal yang dilakukan dengan
cara mencabut penis sebelum ejakulasi saat berhubungan seksual. Masyarakat
lebih mengenal metode ini dengan sebutan ejakulasi di luar.
7. Vasektomi
Selama ini, alat kontrasepsi sering kali diidentikkan dengan wanita. Padahal,
pria juga dianjurkan untuk menggunakan alatnya demi mencegah kehamilan.
Hanya sebanyak 0,6% pria telah melakukan metode kontrasepsi jangka panjang
(MKJP) berupa vasektomi atau operasi pemotongan vas deferens, yaitu saluran
berbentuk tabung kecil di dalam skrotum yang membawa sperma dari testis
menuju penis.
Akibatnya, akses sperma menuju air mani jadi tertutup sehingga mencegah
pembuahan.
5
Perlu diingat bahwa vasektomi bukanlah proses kebiri sehingga pria masih
bisa ereksi dan tidak memengaruhi kejantanan pria.
8. Spermisida
Dari sekian banyak alat kontrasepsi, hanya sedikit atau sekitar 0,6%
responden menggunakan alat KB spermisida. Alat ini mengandung bahan kimia
nonoxynol-9 yang dapat membunuh sperma atau menghambat pergerakannya.
Spermisida biasanya diletakkan di dalam vagina dekat leher rahim dan harus
segera dimasukkan sebelum berhubungan intim. Efek alat KB ini umumnya mulai
bekerja setidaknya 15 menit setelah digunakan.
10. Diafragma
C. Resiko KB
6
D. KB dalam persfektif agama
Dalam buku Fondasi Keluarga Sakinah yang diterbitkan oleh Ditjen Bimas
Islam Kementerian Agama RI tahun 2017 dijelaskan bahwa semua ulama
melarang pembatasan kelahiran karena cara ini dianggap permanen dan mencegah
kelahiran secara permanen diharamkan dalam Islam.
Untuk memudahkan pemahaman hal ini dapat dijelaskan bahwa ibu yang
sedang menyusui dan hamil, maka asupan makanan ibu akan terbagi kepada
dirinya sendiri, bayi yang sedang disusui dan janin yang dikandungnya.
7
Pengertian yang lemah pada ayat di atas mempunyai makna lemah secara fisik
biologis, mental psikologi, mental spiritual, sosial ekonomi, pendidikan dan
keterampilan, sosial kemasyarakatan dan sebagainya. Ayat tersebut sejalan
dengan hadis Rasulullah SAW yang berbunyi:
ِ ـويُّ َخـ ْي ٌر َوَأ َحبُّ ِإلَـى هللاِ ِمنَ ْالـ ُمْؤ ِم ِن الض َِّعي
ْف ِ َاَ ْلـ ُمْؤ ِمنُ ْالق
Artinya: Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin
yang lemah (HR Bukhari).
Menurut Cholil Nafis dalam bukunya yang berjudul Fikih Keluarga, ada
banyak alasan yang mendorong dilakukannya keluarga berencana dalam Islam,
namum ada tiga hal yang utama, diantaranya adalah:
Kedua: Khawatir akan terjadinya bahaya pada urusan dunia yang kadang-
kadang bisa mempersukar beribadah, sehingga menyebabkan orang mau
menerima barang yang haram dan mengerjakan yang terlarang, justru untuk
kepentingan anak-anaknya. Sedang Allah telah berfirman yang artinya:
8
Ketiga: Keharusan melakukan azl yang biasa terkenal dalam syara’ ialah
karena mengkhawatirkan kondisi perempuan yang sedang menyusui kalau hamil
dan melahirkan anak baru. Nabi menamakan kehamilan sewaktu perempuan
masih menyusui, dengan ghilah atau ghail, karena penghamilan itu dapat merusak
air susu dan melemahkan anak.
Di zaman seperti saat ini, kata Cholil, sudah ada beberapa alat kontrasepsi
yang dapat dipastikan kemaslahatannya dan justru maslahah itulah yang dituju
oleh Nabi Muhammad SAW yaitu melindungi anak yang masih menyusu dari
marabahaya termasuk menjauhi masalah yang lain pula, yaitu: tidak bersetubuh
dengan istrinya selama menyusui, di mana hal itu memberatkan sekali.
9
Namun, ada perbedaan pendapat para ulama pada penggunaan alat atau obat
kontrasepsi modern, terutama yang masih dianggap permanen seperti tubektomi
dan vasektomi. Dengan kata lain jumhur ulama atau mayoritas ulama menyetujui
penggunaan alat dan obat kontrasepsi selama hal itu tidak bersifat permanen
seperti kondom, pil, suntik, implan, IUD, dan jelly.
Dasar kebolehan obat dan alat kontrasepsi modern tersebut dapat ditelusuri dari
beberapa hadis Rasulullah SAW, yang salah satunya adalah:
10
Dengan demikan, maka melakukan azl tidak dilarang dalam Islam. Kebolehan
penggunaan alat dan obat kontrasepsi dianalogikan kepada praktek azl tersebut
karena mempunyai tujuan yang sama, yaitu menghindari kehamilan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Jika terdapat kekeliruan dalam penyusunan makalah ini, saya mohon saran dan
nasihat dari para pembaca. Agar menjadi koreksi yang baik bagi saya di kemudian
hari.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://kumparan.com/kumparanmom/parenting-islami-kb-dalam-perspektif-
islam-1sAQC83uvsp#:~:text=Tahukah%20Anda%2C%20ternyata%20agama
%20Islam,kelahiran%20atau%20Tandzim%20an%2DNasl.
https://www.slideshare.net/takayumelenciel/kb-dalam-pandangan-agama
https://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga_Berencana
https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/kontrasepsi/jenis-kb-alat-
kontrasepsi/#gref
13