Anda di halaman 1dari 11

RMK AKUNTANSI PEMERINTAHAN INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

DISUSUN OLEH :

RINA PUTRI WARDANI (A031191179)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Jenis Laporan Keuangan SA- SA-PPKD


SKPD (Konsolidator)
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) YA YA
Laporan Operasional (LO) YA YA
Neraca YA YA
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) YA YA
Laporan Perubahan-SAL TIDAK YA
Laporan Arus Kas TIDAK YA
Catatan Atas Laporan Keuangan YA YA

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)


Unsur yang dicakup dalam laporan realisasi anggaran terdiri dari Pendapatan,
Belanja, Transfer, dan Pembiayaan. Adapun definisi masing-masing unsur adalah:
a. Pendapatan adalah semua penerimaan oleh Bendahara Umum
Negara/Bendahara Umum Daerah atau oleh entitas pemerintah lainnya yang
menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah daerah. Pendapatan terdiri dari Pendapatan Asli Daerah,
Pendapatan Transfer, dan Lain-Lain Pendapatan yang Sah.
b. Belanja adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara
Umum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah daerah. Belanja terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal, dan
Belanja Tidak Terduga.
c. Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran oleh suatu entitas pelaporan lain,
termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil .
d. Pembiayaan adalah setiap penerimaan/pengeluaran yang tidak berpengaruh pada
kekayaan bersih entitas yang perlu dibayar kembali dan/atau akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun anggaran
berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan
antara lain dapat berasal dari pinjaman dan hasil divestasi. Pengeluaran
pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman,
pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal pemerintah.
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) menyajikan informasi kenaikan
atau penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Laporan tersebut terdiri dari Saldo anggaran lebih, dikurangi
Penggunaan Saldo Anggaran Lebih sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan
dijumlahkan dengan Sisa Lebih atau Kurang Pembiayaan Anggaran, Koreksi
Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya, dan Lain-Lain.

3. Laporan Operasional (LO)


Laporan Operasional (LO) menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah
ekuitas dan penggunaannya dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Unsur yang dicakup
secara langsung dalam LO terdiri dari pendapatan-LO, beban, transfer, dan akun-akun
luar biasa. Adapun definisi masing masing unsur dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayarkan
kembali.
b. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
c. Transfer adalah hak penerimaan atau kewajiban pengeluaran uang dari/oleh suatu
entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan
dan dana bagi hasil.
d. Akun Luar Biasa adalah pendapatan atau beban luar biasa yang terjadi karena
kejadian atau transaksi bukan merupakan operasi biasa.
4. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) menyajikan informasi kenaikan atau penurunan
ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
5. Neraca
Neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas. Masing-masing unsur didefinisikan
sebagai berikut:
a. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh pemerintah
daerah, sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi
dan atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah
daerah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk
sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan
sejarah dan budaya.
b. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah
daerah.
c. Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara
aset dan kewajiban pemerintah daerah.
6. Laporan Arus Kas (LAK)
LAK menyajikan informasi kas terkait Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi, Aktivitas
Pendanaan, dan Transitoris yang menggambarkan saldo awal, penerimaan,
pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah daerah selama periode tertentu.Unsur
LAK terdiri dari penerimaan dan pengeluaran kas daerah dari 4 aktivitas:
a. Aktivitas Operasi
Arus kas dari Akun Operasi menunjukan kemampuan operasional pemerintah
dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai kegiatan operasionalnya
dari sumber pendanaan sendiri (tidak mengandalkan pihak luar). Misalnya
penerimaan pendapatan pemerintah dan pembayaran belanja operasional
pemerintah (pegawai, subsidi dll).
b. Aktivitas Investasi
Arus kas dari Aktivasi Investasi menunjukan penerimaan dan pengeluaran kas
sebagaio akibat dari perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi pemerintah,
misalnya aset dan instrumen investasi.
c. Aktivitas Pembiayaan
Arus kas dari Aktivasi Pembiayaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran
kas sebagai akibat dari pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran,
yang bertujuan untuk memperkirakan hak tagih pemerintah terhadap pihak lain dan
hak tagih pihak lain terhadap pemerintah dimasa depan. Misalnya adalah
penerimaan dan pembayaran pinjaman.
d. Aktivitas Transitoris
Arus kas dari Aktivasi Transitoris menunjukan penerimaan dan pengeluaran kas
yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan belanja, dan pembiayaan
pemerintah. Misalnya adalah Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) dan kiriman uang.
7. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Catatan Atas Laporan Keuangan mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:

a. Menyajikan informasi tentang ekonomi makro, kebijakan fiskal/keuangan dan


pencapaian target perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi
dalam pencapaian target;
b. Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja selama tahun pelaporan;
c. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-
kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-ransaksi dan
kejadian- kejadian penting lainnya;
d. Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar,
yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.
Sistematika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) sebagai berikut:
1) Informasi umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi
2) Kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro
3) Ikhtisar pencapaian target keuangan berikut hambatan dan kendalanya
4) Kebijakan akuntansi yang penting:
a) Entitas pelaporan
b) Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan
c) Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
d) Kesesuaian kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan dengan ketentuan-
ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan oleh suatu entitas
pelaporan.
e) Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan
keuangan
5) Penjelasan pos-pos laporan keuangan:
a) Rincian dan penjelasan masing-masing pos Laporan Keuangan
b) Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka Laporan Keuangan
6) Informasi tambahan lainnya yang diperlukan.

Laporan keuangan yang disusun Pemerintah Daerah memiliki keterkaitan antara


laporan yang satu dengan laporan yang lainnya.

LAPORAN OPERASIONAL LAPORAN REALISASI


ANGGARAN
Pendapatan 500 Pendapatan 450
Beban 200 Belanja (0)
Surplus/Defisit Operasional 300 Surplus (Defisit) 450
Kegiatan Non-operasional 60 Pembiayaan 1.000
Surplus/Defisit-LO 360 SILPA 1.450

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS LAPORAN PERUBAHAN


SAL
Ekuitas awal 1.000 SAL awal 100
Surplus/Defisit-LO 360 Penggunaan SAL (30)
Ekuitas akhir 1.360 SILPA 1.450
SAL akhir 1.520

Anda mungkin juga menyukai