0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang laporan keuangan pemerintah daerah yang terdiri dari 7 jenis laporan yaitu laporan realisasi anggaran, laporan operasional, neraca, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan saldo anggaran lebih, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan-laporan tersebut saling terkait dan bertujuan untuk menyajikan informasi keuangan pemerintah daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang laporan keuangan pemerintah daerah yang terdiri dari 7 jenis laporan yaitu laporan realisasi anggaran, laporan operasional, neraca, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan saldo anggaran lebih, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan-laporan tersebut saling terkait dan bertujuan untuk menyajikan informasi keuangan pemerintah daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang laporan keuangan pemerintah daerah yang terdiri dari 7 jenis laporan yaitu laporan realisasi anggaran, laporan operasional, neraca, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan saldo anggaran lebih, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan-laporan tersebut saling terkait dan bertujuan untuk menyajikan informasi keuangan pemerintah daerah.
SKPD (Konsolidator) Laporan Realisasi Anggaran (LRA) YA YA Laporan Operasional (LO) YA YA Neraca YA YA Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) YA YA Laporan Perubahan-SAL TIDAK YA Laporan Arus Kas TIDAK YA Catatan Atas Laporan Keuangan YA YA
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Unsur yang dicakup dalam laporan realisasi anggaran terdiri dari Pendapatan, Belanja, Transfer, dan Pembiayaan. Adapun definisi masing-masing unsur adalah: a. Pendapatan adalah semua penerimaan oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah atau oleh entitas pemerintah lainnya yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah. Pendapatan terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer, dan Lain-Lain Pendapatan yang Sah. b. Belanja adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah. Belanja terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal, dan Belanja Tidak Terduga. c. Transfer adalah penerimaan atau pengeluaran oleh suatu entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil . d. Pembiayaan adalah setiap penerimaan/pengeluaran yang tidak berpengaruh pada kekayaan bersih entitas yang perlu dibayar kembali dan/atau akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman dan hasil divestasi. Pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal pemerintah. 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL) menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan tersebut terdiri dari Saldo anggaran lebih, dikurangi Penggunaan Saldo Anggaran Lebih sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan dijumlahkan dengan Sisa Lebih atau Kurang Pembiayaan Anggaran, Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya, dan Lain-Lain.
3. Laporan Operasional (LO)
Laporan Operasional (LO) menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Unsur yang dicakup secara langsung dalam LO terdiri dari pendapatan-LO, beban, transfer, dan akun-akun luar biasa. Adapun definisi masing masing unsur dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayarkan kembali. b. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. c. Transfer adalah hak penerimaan atau kewajiban pengeluaran uang dari/oleh suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil. d. Akun Luar Biasa adalah pendapatan atau beban luar biasa yang terjadi karena kejadian atau transaksi bukan merupakan operasi biasa. 4. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 5. Neraca Neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas. Masing-masing unsur didefinisikan sebagai berikut: a. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh pemerintah daerah, sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. b. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah daerah. c. Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah daerah. 6. Laporan Arus Kas (LAK) LAK menyajikan informasi kas terkait Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi, Aktivitas Pendanaan, dan Transitoris yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah daerah selama periode tertentu.Unsur LAK terdiri dari penerimaan dan pengeluaran kas daerah dari 4 aktivitas: a. Aktivitas Operasi Arus kas dari Akun Operasi menunjukan kemampuan operasional pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai kegiatan operasionalnya dari sumber pendanaan sendiri (tidak mengandalkan pihak luar). Misalnya penerimaan pendapatan pemerintah dan pembayaran belanja operasional pemerintah (pegawai, subsidi dll). b. Aktivitas Investasi Arus kas dari Aktivasi Investasi menunjukan penerimaan dan pengeluaran kas sebagaio akibat dari perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi pemerintah, misalnya aset dan instrumen investasi. c. Aktivitas Pembiayaan Arus kas dari Aktivasi Pembiayaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sebagai akibat dari pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran, yang bertujuan untuk memperkirakan hak tagih pemerintah terhadap pihak lain dan hak tagih pihak lain terhadap pemerintah dimasa depan. Misalnya adalah penerimaan dan pembayaran pinjaman. d. Aktivitas Transitoris Arus kas dari Aktivasi Transitoris menunjukan penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan belanja, dan pembiayaan pemerintah. Misalnya adalah Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) dan kiriman uang. 7. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Catatan Atas Laporan Keuangan mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Menyajikan informasi tentang ekonomi makro, kebijakan fiskal/keuangan dan
pencapaian target perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target; b. Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja selama tahun pelaporan; c. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan- kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-ransaksi dan kejadian- kejadian penting lainnya; d. Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan. Sistematika Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) sebagai berikut: 1) Informasi umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi 2) Kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro 3) Ikhtisar pencapaian target keuangan berikut hambatan dan kendalanya 4) Kebijakan akuntansi yang penting: a) Entitas pelaporan b) Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan c) Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan d) Kesesuaian kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan dengan ketentuan- ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan oleh suatu entitas pelaporan. e) Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan 5) Penjelasan pos-pos laporan keuangan: a) Rincian dan penjelasan masing-masing pos Laporan Keuangan b) Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka Laporan Keuangan 6) Informasi tambahan lainnya yang diperlukan.
Laporan keuangan yang disusun Pemerintah Daerah memiliki keterkaitan antara