Anda di halaman 1dari 10

Persediaan Bahan Baku Bangunan

Contoh Ilustrasi :

 Pada tanggal 1 Januari 2021, Dinas PU Kota Nusantara membeli bahan baku bangunan
senilai Rp150.000.000,00. Pada tanggal 18 Januari 2021, terjadi pemakaian bahan Baku
Bangunan sebesar Rp25.000.000,00. Pada tanggal 30 Januari 2021, dilakukan stock
opname bahan Baku Bangunan dan diketahui bahwa bahan Baku Bangunan yang tersedia
di gudang adalah senilai Rp125.000.000,00. Dinas Kesehatan Kota Nusantara
menggunakan metode perpetual & periodik untuk mencatat persediaan bahan Baku
Bangunan yang dimilikinya.

Metode Perpetual

Nomor Kode
Tanggal Bukti Rekening Uraian Debet Kredit
1-Jan-21 1/BB/ 1.1.7.03.15 Persediaan Bahan Baku Bangunan Rp150.000.
2021 000
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Pengeluaran Rp150.000.
000
(Jurnal LO atau Neraca)

5.1.2.02.15 Belanja Persediaan Bahan Baku Rp150.000.


Bangunan 000
0.0.0.00.00 Perubahan SAL Rp150.000.
000
(Jurnal LRA)

18-Jan-21 9.1.2.02.05 Beban Persediaan Bahan Baku 25.000.000


Bangunan
1.1.7.02.05 Persediaan Bahan Baku 25.000.000
Bangunan
(Jurnal LO atau Neraca)
30-Jan-21 Tidak Ada Jurnal

Pengakuan Selisih Persediaan

 Melanjutkan ilustrasi di atas, hasil stock opname menunjukkan bahwa sisa bahan Baku
Bangunan adalah Rp120.000.000,00. Hal ini berarti terjadi selisih Rp5.000.000,00 dari
jumlah yang seharusnya. Maka selisih ini akan diakui sebagai beban jika
dipertimbangkan sebagai sesuatu yang normal. Jika selisih ini dianggap tidak normal
maka selisih ini akan diakui sebagai kerugian daerah.

Nomor Kode
Tanggal Bukti Rekening Uraian Debet Kredit
30-Jan-21 BA 9.1.2.02.05 Beban Persediaan Bahan Baku 5.000.000
Pemeriksaan Bangunan
1.1.7.02.05 Persediaan Bahan Baku 5.000.000
Bangunan
(Jika selisih persediaan tdk
signifikan)
(Jurnal LO atau Neraca)

30-Jan-21 BA 9.4.1.01.03 Kerugian Daerah Beban Luar Biasa – 5.000.000


Pemeriksaan Kerugian Daerah
1.1.7.02.05 Persediaan Bahan Baku 5.000.000
Bangunan
(Jika selisih persediaan signifikan)
(Jurnal LO atau Neraca)
Metode Periodik

Nomor Kode
Tanggal Bukti Rekening Uraian Debet Kredit
1-Jan-21 1/BB/21 1.1.7.02.05 Persediaan Bahan Baku Bangunan 150.000.000
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 150.000.000
(Jurnal LO atau Neraca)

5.1.2.02.05 Belanja Persediaan Bahan Baku 150.000.000


Bangunan
0.0.0.00.00 Perubahan SAL 150.000.000
(Jurnal LRA dengan kode rekening
Permendagri 64/2013)

18-Jan-21 Tidak Ada Jurnal

30-Jan-21 9.1.2.02.05 Beban Persediaan Bahan Baku 25.000.000


Bangunan
1.1.7.02.05 Persediaan Bahan Baku 25.000.000
Bangunan
(Jurnal LO atau Neraca)

Persediaan Bibit Tanaman

Contoh Ilustrasi :

 Pada tanggal 3 Februari 2021, Dinas Pertanian Kota Mamasa membeli Bibit Tanaman
senilai Rp100.000.000,00. Pada tanggal 23 Februari 2021, terjadi pemakaian Bibit
Tanaman sebesar Rp70.000.000,00. Pada tanggal 28 Februari 2021, dilakukan stock
opname Bibit Tanaman dan diketahui bahwa Bibit Tanaman yang tersedia di gudang
adalah senilai Rp30.000.000,00. Dinas Pertanian Kota Mamasa menggunakan metode
perpetual & periodik untuk mencatat persediaan bahan Baku Bangunan yang dimilikinya.

Metode Perpetual

Nomor Kode
Tanggal Bukti Rekening Uraian Debet Kredit
1-Feb-21 1/BB/2021 1.1.7.02.07 Persediaan Bibit Tanaman 100.000.000
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 100.000.000
(Jurnal LO atau Neraca)

5.1.2.02.07 Belanja Persediaan Bibit Tanaman 100.000.000


0.0.0.00.00 Perubahan SAL 100.000.000
(Jurnal LRA)

23-Feb-21 9.1.2.02.06 Beban Persediaan Bibit Tanaman 70.000.000


1.1.7.02.07 Persediaan Bibit Tanaman 70.000.000
(Jurnal LO atau Neraca)

28-Feb-21 Tidak Ada Jurnal

Pengakuan Selisih Persediaan

 Melanjutkan ilustrasi di atas, hasil stock opname menunjukkan bahwa sisa Bibit Tanaman
adalah Rp29.000.000,00. Hal ini berarti terjadi selisih Rp1.000.000,00 dari jumlah yang
seharusnya. Maka selisih ini akan diakui sebagai beban jika dipertimbangkan sebagai
sesuatu yang normal. Jika selisih ini dianggap tidak normal maka selisih ini akan diakui
sebagai kerugian daerah.

Nomor Kode
Tanggal Bukti Rekening Uraian Debet Kredit
-Feb-21 BA 9.1.2.02.06 Beban Persediaan Bibit Tanaman 1.000.000
Pemeriksaan
1.1.7.02.07 Persediaan Bibit Tanaman 1.000.000
(Jika selisih persediaan tdk
signifikan)
(Jurnal LO atau Neraca)

30-Feb-21 BA 9.4.1.01.03 Kerugian Daerah Beban Luar Biasa – 1.000.000


Pemeriksaan Kerugian Daerah
1.1.7.02.07 Persediaan Bibit Tanaman 1.000.000
(Jika selisih persediaan signifikan)
(Jurnal LO atau Neraca)

Metode Periodik

Nomor Kode
Tanggal Bukti Rekening Uraian Debet Kredit
1-Feb-21 1/BB/21 1.1.7.02.07 Persediaan Bibit Tanaman 100.000.000
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 100.000.000
(Jurnal LO atau Neraca)

5.1.2.02.07 Belanja Persediaan Bibit Tanaman 100.000.000


0.0.0.00.00 Perubahan SAL 100.000.000
(Jurnal LRA dengan kode rekening
Permendagri 64/2013)

23-Feb-21 Tidak Ada Jurnal

28-Feb-21 9.1.2.02.06 Beban Persediaan Bibit Tanaman 70.000.000


1.1.7.02.07 Persediaan Bibit Tanaman 70.000.000
(Jurnal LO atau Neraca)
Persediaan Bibit Ternak

Contoh Ilustrasi :

 Pada tanggal 1 Maret 2021, Dinas Peternakan Kota Mamasa membeli Bibit Ternak
senilai Rp75.000.000,00. Pada tanggal 20 Maret 2021, terjadi pemakaian Bibit Ternak
sebesar Rp25.000.000,00. Pada tanggal 31 Maret 2021, dilakukan stock opname Bibit
Tanaman dan diketahui bahwa Bibit Tanaman yang tersedia di gudang adalah senilai
Rp50.000.000,00. Dinas Pertanian Kota Mamasa menggunakan metode perpetual &
periodik untuk mencatat persediaan bahan Baku Bangunan yang dimilikinya.

Metode Perpetual

Nomor Kode
Tanggal Bukti Rekening Uraian Debet Kredit
1-Mar-21 1/BB/2021 1.1.7.02.07 Persediaan Bibit Ternak 75.000.000
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 75.000.000
(Jurnal LO atau Neraca)

5.1.2.02.07 Belanja Persediaan Bibit Ternak 75.000.000


0.0.0.00.00 Perubahan SAL 75.000.000
(Jurnal LRA)

20-Mar-21 9.1.2.02.06 Beban Persediaan Bibit Ternak 25.000.000


1.1.7.02.07 Persediaan Bibit Ternak 25.000.000
(Jurnal LO atau Neraca)

31-Mar-21 Tidak Ada Jurnal

Pengakuan Selisih Persediaan

 Melanjutkan ilustrasi di atas, hasil stock opname menunjukkan bahwa sisa Bibit Ternak
adalah Rp45.000.000,00. Hal ini berarti terjadi selisih Rp5.000.000,00 dari jumlah yang
seharusnya. Maka selisih ini akan diakui sebagai beban jika dipertimbangkan sebagai
sesuatu yang normal. Jika selisih ini dianggap tidak normal maka selisih ini akan diakui
sebagai kerugian daerah.

Nomor Kode
Tanggal Bukti Rekening Uraian Debet Kredit
-Feb-21 BA 9.1.2.02.06 Beban Persediaan Bibit Ternak 5.000.000
Pemeriksaan
1.1.7.02.07 Persediaan Bibit Ternak 5.000.000
(Jika selisih persediaan tdk
signifikan)
(Jurnal LO atau Neraca)

30-Feb-21 BA 9.4.1.01.03 Kerugian Daerah Beban Luar Biasa – 5.000.000


Pemeriksaan Kerugian Daerah
1.1.7.02.07 Persediaan Bibit Ternak 5.000.000
(Jika selisih persediaan signifikan)
(Jurnal LO atau Neraca)

Metode Periodik

Nomor Kode
Tanggal Bukti Rekening Uraian Debet Kredit
1-Jan-21 1/BB/21 1.1.7.02.07 Persediaan Bibit Ternak 75.000.000
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 75.000.000
(Jurnal LO atau Neraca)

5.1.2.02.07 Belanja Persediaan Bibit Ternak 75.000.000


0.0.0.00.00 Perubahan SAL 75.000.000
(Jurnal LRA dengan kode rekening
Permendagri 64/2013)
18-Jan-21 Tidak Ada Jurnal

31-Jan-21 9.1.2.02.06 Beban Persediaan Bibit Ternak 25.000.000


1.1.7.02.07 Persediaan Bibit Ternak 25.000.000
(Jurnal LO atau Neraca)

Persediaan Obat-obatan

Contoh Ilustrasi :

Pada tanggal 1 Desember 2021, Dinas Kesehatan Kota Jaya membeli obat-obatan senilai
Rp30.000.000,00. Pada tanggal 18 Desember 2021, terjadi pemakaian obat-obatan senilai
Rp10.000.000,00. Pada tanggal 31 Desember 2021, dilakukan stock opname obat-obatan dan
diketahui bahwa obat-obatan yang tersisa di gudang adalah senilai Rp20.000.000,00. Dinas
Kesehatan Kota Jaya menggunakan metode perpetual untuk mencatat persediaan obat-obatan
yang dimilikinya

Metode Perpetual

Nomor Kode
Tanggal Bukti Rekening Uraian Debet Kredit
1-Des-21 1/BB/2021 1.1.7.02.04 Persediaan Obat-obatan 30.000.000
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 0.000.000
(Jurnal LO atau Neraca)

5.1.2.02.07 Belanja Persediaan Bibit Obat - obatan 30.000.000


0.0.0.00.00 Perubahan SAL 30.000.000
(Jurnal LRA)

18-Des-21 9.1.2.02.06 Beban Persediaan Bibit Obat - obatan 10.000.000


1.1.7.02.04 Persediaan Bibit Obat - obatan 10.000.000
(Jurnal LO atau Neraca)

28-Des-21 Tidak Ada Jurnal

Pengakuan Selisih Persediaan

 Melanjutkan ilustrasi di atas, hasil stock opname menunjukkan bahwa sisa Obat – Obatan
adalah Rp19.000.000,00. Hal ini berarti terjadi selisih Rp1.000.000,00 dari jumlah yang
seharusnya. Maka selisih ini akan diakui sebagai beban jika dipertimbangkan sebagai
sesuatu yang normal. Jika selisih ini dianggap tidak normal maka selisih ini akan diakui
sebagai kerugian daerah.

Nomor Kode
Tanggal Bukti Rekening Uraian Debet Kredit
31-Des-21 BA 9.1.2.02.06 Beban Persediaan Obat - obatan 1.000.000
Pemeriksaan
1.1.7.02.07 Persediaan Obat - obatan 1.000.000
(Jika selisih persediaan tdk
signifikan)
(Jurnal LO atau Neraca)

31-Des-21 BA 9.4.1.01.03 Kerugian Daerah Beban Luar Biasa – 1.000.000


Pemeriksaan Kerugian Daerah
1.1.7.02.07 Persediaan Obat - obatan 1.000.000
(Jika selisih persediaan signifikan)
(Jurnal LO atau Neraca)

Metode Periodik

Nomor Kode
Tanggal Bukti Rekening Uraian Debet Kredit
1-Des-21 1/BB/21 1.1.7.02.07 Persediaan Obat - obatan 30.000.000
1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Pengeluaran 30.000.000
(Jurnal LO atau Neraca)

5.1.2.02.07 Belanja Persediaan Obat - obatan 30.000.000


0.0.0.00.00 Perubahan SAL 30.000.000
(Jurnal LRA dengan kode rekening
Permendagri 64/2013)

18-Des-21 Tidak Ada Jurnal

31-Des-21 9.1.2.02.06 Beban Persediaan Obat - obatan 10.000.000


1.1.7.02.07 Persediaan Obat - obatan 10.000.000
(Jurnal LO atau Neraca)

Anda mungkin juga menyukai