Anda di halaman 1dari 20

SOAL I (JUNAL)

Diketahui:
PT Dutasari (PKP) merupakan distributor Komputer, pencatatan persediaan dengan
menggunakan metode perpetual (pencatatan saldo secara terus menerus). Khusus untuk PPN
harga belum termasuk PPN, kecuali transaksi disebutkan termasuk PPN.

Transaksi yang dilakukan selama bulan April 2016 adalah sebagai berikut:
2 April Membeli 10 unit komputer (BKP) secara kredit dari PT Sentra (PKP) seharga Rp
75 juta, dan dipungut PPN.

5 April Menjual 8 unit komputer secara kredit kepada CV Astrea seharga Rp 80 juta.
Harga pokok persediaan tersebut adalah Rp 60 juta.

8 April Membayar utang dagang kepada PT Sentra atas pembelian tanggal 2 April

9 April Membayar honor konsultan pajak sebesar Rp 40 juta kepada Firma Boe Tax (PKP)
dan dipotong PPh

10 April Menerima pembayaran dari CV Astrea atas penjualan komputer tanggal 5 April

10 April Membayar sewa gedung untuk 3 tahun kepada Anggada Realty (PKP) sebesar
Rp300 juta dan memotong PPh

11 April Menyewa satu unit genset dari CV Ezzy Rent (PKP) untuk satu bulan dengan sewa
sebesar Rp 3.000.000,- serta memotong PPh

17 April Menjual 6 Unit Komputer kepada Pusdiklat Pajak seharga Rp 66 juta, termasuk
PPN. Harga pokok persediaan tersebut adalah Rp 45 juta.

20 April Menerima pembayaran dari bendahara Pusdiklat Pajak

25 April Membayar royalti sebesar $3,000 kepada Dunmay, Ltd, sebuah perusahaan yang
bertempatkedudukan di Australia, atas pemakaian merk dagang. Kurs tengah Bank
Indonesia $1= Rp 11.200, dan kurs Menteri Keuangan $1 = Rp 11.000

28 April Membayar gaji pegawai bulan April, yang terdiri dari Iuran pensiun merupakan
program iuran pasti yang dibayarkan ke dana pensiun yang pendiriannya disahkan
oleh Menteri Keuangan. Dari iuran pensiun sebesar Rp 5.000.000, sebesar
Rp 1.500.000 ditanggung oleh perusahaan, sedangkan sebesar Rp 3.500.000
ditanggung oleh karyawan.

Tunjangan Iuran PPh Ps. 21 Take home


Gaji
Transport Pensiun dipotong pay
Pegawai
75.000.000 20.000.000 5.000.000 5.200.000 66.550.000
Tetap
Pegawai
11.500.000 - - 275.000 10.040.000
Tak Tetap

30 April Menyetor utang iuran pensiun ke perusahaan dana pensiun.

Diminta:
1. Buatlah jurnal dari transaksi di atas, sebelum menjurnal terlebih dahulu hitunglah pajak
yang dipungut atau dipotong pada setiap transaksi.

2. Jika pada bulan Mei Perusahaan melakukan kewajiban setor atas pajak yang dipungut
dan atau dipotong maka buatlah jurnal atas:
a. Penyetoran Utang PPh Pasal 21,
b. Penyetoran Utang PPh Pasal 23,
c. Penyetoran Utang PPh Pasal 26,
d. Penyetoran Utang PPh Pasal 4 ayat (2), dan utang PPN ke kas negara

3. buatlah pula jurnalnya jika pada bulan Mei angsuran PPh Pasal 25 yang disetor sebesar
Rp1.250.000.

PENYELESAIAN I: JURNAL TRANSAKSI & PERHITUNGAN


2 April membeli 10 unit komputer (BKP) secara kredit dari PT Sentra (PKP) seharga
Rp75 juta, dan dipungut PPN.
Perhitungan:
DPP : Rp. 75.000.0000
PPN Terutang (Masukan) : Rp. 75.000.000 x 10% = Rp. 7.500.000
JURNAL:
PT DUTASARI
Rekening Debit Kredit
Persediaan Barang Dagangan Rp 75.000.000
PPN-Pajak Masukan Rp 7.500.000
Utang Dagang Rp 82.500.000

5 April menjual 8 unit komputer secara kredit kepada CV Astrea seharga Rp 80 juta.
Harga pokok persediaan tersebut adalah Rp60 juta.
Perhitungan:
HPP : Rp. 60.000.000
DPP : Rp. 80.000.0000
PPN Terutang (Keluaran) : Rp. 80.000.000 x 10% = Rp. 8.000.000
JURNAL:
PT DUTASARI (PEMUNGUT)
Rekening Debit Kredit
Piutang Dagang Rp 88.000.000
Penjualan Rp 80.000.000
PPN-Pajak Keluaran Rp 8.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp 60.000.000
Persediaan Barang Dagangan Rp 60.000.000

CV ASTREA (DIPUNGUT)
Rekening Debit Kredit
Persediaan Barang Dagangan Rp 88.000.000
Utang Dagang Rp 88.000.000

8 April membayar utang dagang kepada PT Sentra atas pembelian tanggal 2 April
Keterangan:
DPP : Rp. 75.000.0000
PPN Terutang (Masukan) : Rp. 75.000.000 x 10% = Rp. 7.500.000
Utang Dagang : Rp. 82.500.000
JURNAL:
PT DUTASARI (Pihak Yang Mempunyai Utang)
Rekening Debit Kredit
Utang Dagang Rp 82.500.000
Kas Rp 82.500.000

PT SENTRA (Pihak Yang Mengutangkan)


Rekening Debit Kredit
Kas Rp 82.500.000
Piutang Dagang Rp 82.500.000

9 April membayar honor konsultan pajak sebesar Rp40 juta kepada Firma Boe Tax (PKP)
dan dipotong PPh
Perhitungan:
Honor Konsultan Pajak : Rp. 40.000.000
PPN Terutang : Rp. 40.000.000 x 10% = Rp. 4.000.000
PPh Ps. 23 Terutang : Rp. 40.000.000 x 2% = Rp. 800.000
JURNAL:
PT DUTASARI (PEMOTONG)
Rekening Debit Kredit
Beban Jasa Konsultan Pajak Rp 40.000.000
PPN-Pajak Masukan Rp 4.000.000
Utang PPh Pasal 23 Rp 800.000
Kas Rp 43.200.000
FIRMA BOE TAX (PEMUNGUT)
Rekening Debit Kredit
Kas Rp 43.200.000
PPh Pasal 23 Dibayar Muka Rp 800.000
Pendapatan Jasa Konsultan Pajak Rp 40.000.000
PPN-Pajak Keluaran Rp 4.000.000

10 April menerima pembayaran dari CV Astrea atas penjualan komputer tanggal 5 April
Keterangan:
Piutang Dagang : Rp. 88.000.000 (Sudah Termasuk PPN)
JURNAL:
PT DUTASARI (Pihak Yang Mengutangkan)
Rekening Debit Kredit
Kas Rp 88.000.000
Piutang Dagang Rp 88.000.000

CV ASTREA (Pihak Yang Mempunyai Utang)


Rekening Debit Kredit
Utang Dagang Rp 88.000.000
Kas Rp 88.000.000

10 April membayar sewa gedung untuk 3 tahun kepada Anggada Realty (PKP) sebesar
Rp300 juta dan memotong pph
Perhitungan:
Pembayar Sewa Gedung : Rp. 300.000.000
PPN Terutang : Rp. 300.000.000 x 10% = Rp. 30.000.000
PPh Final Ps. 4 (2) Terutang : Rp. 300.000.000 x 10% = Rp. 30.000.000
JURNAL:
PT DUTASARI
Rekening Debit Kredit
Beban Sewa Gedung Rp 300.000.000
PPN-Pajak Masukan Rp 30.000.000
PPh Ps. 4 (2) Final Rp 30.000.000
Kas Rp 300.000.000
ANGGADA REALTY
Rekening Debit Kredit
Kas Rp 300.000.000
PPh Ps. 4 (2) Final Rp 30.000.000
Pendapatan Sewa Gedung Rp 300.000.000
PPN-Pajak Keluaran Rp 30.000.000

11 April menyewa satu unit genset dari CV Ezzy Rent (PKP) untuk satu bulan dengan sewa
sebesar Rp3.000.000,- serta memotong pph
Perhitungan:
Pembayar Sewa Genset : Rp. 3.000.000
PPN Terutang : Rp. 3.000.000 x 10% = Rp. 300.000
PPh Final Ps. 23 Terutang : Rp. 3.000.000 x 2% = Rp. 60.000
JURNAL:
PT DUTASARI (PEMOTONG)
Rekening Debit Kredit
Beban Sewa Genset Rp 3.000.000
PPN-Pajak Masukan Rp 300.000
Utang PPh Pasal 23 Rp 60.000
Kas Rp 3.240.000

CV EZZY RENT (PEMUNGUT)


Rekening Debit Kredit
Kas Rp 3.240.000
PPh Pasal 23 Dibayar Dimuka Rp 60.000
Pendapatan Sewa Genset Rp 3.000.000
PPN-Pajak Keluaran Rp 300.000

17 April menjual 6 Unit Komputer kepada Pusdiklat Pajak seharga Rp66 juta, termasuk
PPN. Harga pokok persediaan tersebut adalah Rp 45 juta.
Perhitungan:
HPP : Rp 45.000.000
Penjualan Komputer Ke Pusdiklat Pajak (Bendahara)
: Rp. 66.000.000 (Termasuk PPN)
DPP : 100/110 x Rp. 66.000.000 = Rp. 60.000.000
PPN : Rp. 60.000.000 x 10% = Rp. 6.000.000
JURNAL:
PT DUTASARI
Rekening Debit Kredit
Piutang Dagang Rp 66.000.000
Penjualan Rp 60.000.000
PPN-Pajak Keluaran Rp 6.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp 45.000.000
Persediaan Barang Dagangan Rp 45.000.000
20 April menerima pembayaran dari bendahara Pusdiklat Pajak
Keterangan (Tgl 17 April):
HPP : Rp 45.000.000
DPP : 100/110 x Rp. 66.000.000 = Rp. 60.000.000
PPN : Rp. 60.000.000 x 10% = Rp. 6.000.000
PPh Ps. 22 Terutang : Rp. 60.000.000 x 1,5% = Rp. 900.000
JURNAL:
PT DUTASARI
Rekening Debit Kredit
Kas Rp 59.100.000
PPN-Pajak Keluaran Pemungut Rp 6.000.000
PPh Pasal 22 Dimuka Rp 900.000
Piutang Dagang Rp 66.000.000

25 April membayar royalti sebesar $3,000 kepada Dunmay, Ltd, sebuah perusahaan yang
bertempat kedudukan di Australia, atas pemakaian merk dagang. Kurs tengah Bank
Indonesia $1= Rp11.200, dan kurs Menteri Keuangan $1 = Rp11.000
Perhitungan:
Royalti Menurut Kurs BI : $3.000 x Rp 11.200 = Rp. 33.600.000
Royalti Menurut Kurs Men.Keu : $3.000 x Rp 11.000 = Rp. 33.000.000
PPN (Masukan) : Rp. 33.000.000 x 10% = Rp. 3.300.000
PPh Ps. 26 Terutang : Rp. 33.000.000 x 20% = Rp. 6.600.000
JURNAL:
PT DUTASARI
Rekening Debit Kredit
Beban Royalti Rp 33.600.000
PPN-Pajak Masukan Rp 3.300.000
Utang PPh Pasal 26 Rp 6.600.000
Utang PPN Rp 3.300.000
Kas Rp 27.000.000
28 April membayar gaji pegawai bulan April, yang terdiri dari Iuran pensiun merupakan
program iuran pasti yang dibayarkan ke dana pensiun yang pendiriannya disahkan
oleh Menteri Keuangan. Dari iuran pensiun sebesar Rp5.000.000, sebesar
Rp1.500.000 ditanggung oleh perusahaan, sedangkan sebesar Rp3.500.000
ditanggung oleh karyawan.
Tunjangan Iuran PPh Ps. 21
Gaji Take home pay
Transport Pensiun dipotong
Pegawai
75.000.000 20.000.000 5.000.000 5.200.000 66.550.000
Tetap
Pegawai Tak
11.500.000 - - 275.000 10.040.000
Tetap
Perhitunga
86.500.000 20.000.000 5.000.000 5.475.000 76.590.000
n

JURNAL:
PT DUTASARI
Rekening Debit Kredit
Beban Gaji Rp 86.500.000
Beban Tunjangan Transport Karyawan Rp 20.000.000
Beban Pasca Kerja Iuran Pasti Rp 1.500.000
Utang PPh Pasal 21 Rp 5.475.000
Utang Iuran Pensiun Rp 5.000.000
Kas Rp 97.525.000

30 April menyetor utang iuran pensiun ke perusahaan dana pensiun.


Keterangan (Tgl 28 April):
Utang Iuran Pensiun : Rp. 5.000.000
JURNAL:
PT DUTASARI
Rekening Debit Kredit
Utang Iuran Pensiun Rp 5.000.000
Kas Rp 5.000.000

PENYELESAIAN II: JURNAL PENYETORAN PAJAK

Jika pada bulan Mei Perusahaan melakukan kewajiban setor atas pajak yang dipungut dan

atau dipotong maka buatlah jurnal atas: (PENYETORAN PAJAK TGL 10 MEI)

a. penyetoran utang PPh Pasal 21 (Transaksi Pada Tgl 28 April)


Rekening Debit Kredit
Utang PPh Pasal 21 Rp 5.475.000
Kas Rp 5.475.000

b. penyetoran Utang PPh Pasal 23 (Transaksi Pada Tgl 9 April & 11 April)

PPh Ps. 23 Terutang:

9 April = Rp. 800.000

11 April = Rp. 60.000

Rekening Debit Kredit


Utang PPh Pasal 23 Rp 860.000
Kas Rp 860.000

c. penyetoran Utang PPh Pasal 26 (Transaksi Pada Tgl 25 April)

Rekening Debit Kredit


Utang PPh Pasal 26 Rp 6.600.000
Kas Rp 6.600.000

d. penyetoran utang PPh Pasal 4 ayat (2), dan utang PPN ke kas negara

penyetoran utang PPh Pasal 4 ayat (2) (Transaksi Pada Tgl 10 April)

Rekening Debit Kredit


Utang PPh Pasal 4 (2) Final Rp 30.000.000
Kas Rp 30.000.000

Utang PPN ke kas negara (Utang PPN atas Pemanfaatan Barang Tidak

Berwujud dari Luar Daerah Pabean = Royalti, Transaksi Pada Tgl. 25 April)

Rekening Debit Kredit


Utang PPN Rp 3.300.000
Kas Rp 3.300.000

PPN Lebih Bayar


PPN Keluaran

- 5 April = Rp 8.000.000

- 17 April = Rp 6.000.000

- 20 April = (Rp 6.000.000) – Pemungut

TOTAL PPN KELUARAN = Rp 8.000.000

PPN Masukan

- 2 April = Rp 7.500.000

- 9 April = Rp 4.000.000

- 10 April = Rp 30.000.000

- 11 April = Rp 300.000

- 25 April = Rp 3.300.000

TOTAL PPN MASUKAN = Rp 45.100.000

PPN LEBIH BAYAR = PPN Keluaran – PPN Masukan

= Rp 8.000.000 – Rp 45.100.000

= (Rp 37.100.000)

PENYELESAIAN III: JURNAL ANGSURAN PPH PASAL 25 BULAN MEI

Keterangan:

Angsuran PPh Pasal 25 bulan Mei yang disetor sebesar Rp 1.250.000

JURNAL:
Rekening Debit Kredit
PPh Pasal 25 Dimuka Rp 1.250.000
Kas Rp 1.250.000
SOAL II (KOREKSI FISKAL)
Diketahui:

Laporan Rugi-Laba PT Sukses Makmur untuk periode tahun 2015 sebagai berikut:

PT Sukses Makmur
Laporan Rugi-Laba
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2015
(Dalam Rupiah)
Penjualan: 7.800.000.000
HPP: (4.210.000.000)
Penghasilan Bruto Usaha 3.590.000.000
Biaya Operasional
Beban Pemasaran:
a. Gaji dan Komisi Salesman 475.000.00
0
b. Gaji dan Upah Bagian Penjualan 275.000.00
0
c. Beban Angkut Penjualan 200.000.00
0
d. Beban Promosi 180.000.00
0
e. Beban Cadangan Kerugian Piutang 250.000.00
0
f. Beban Kirim Pos, Telepon, dan Teleks 120.000.00
0
g. Beban Depresiasi Kendaraan 120.000.00
0
Jumlah Beban Pemasaran 1.620.000.000
Beban Administrasi dan Umum:
a. Beban Gaji dan Kesejahteraan Pegawai 450.000.00
0
b. Beban Premi Asuransi 130.000.00
0
c. Beban Konsultan 150.000.00
0
d. Beban Supplies Kantor 170.000.00
0
e. Beban Depresiasi Bangunan Kantor 50.000.00
0
f. Beban Depresiasi Mebel dan Alat Kantor 150.000.00
0
Jumlah Beban Administrasi dan Umum 1.100.000.000
Total Beban Usaha: 2.720.000.000
Laba/Rugi Usaha: 870.000.000
Pendapatan Dari Luar Usaha:
a. Pendapatan Sewa Tanah (Setelah PPh) 125.000.00
0
b. Pendapatan Bunga Bank/Jasa Giro (Setelah PPh) 75.000.00
0
c. Penghasilan Dari Sewa Kendaraan (Setelah PPh) 9.700.00
0
Jumlah Pendapatan Dari Luar Usaha 209.700.000
Beban Dari Luar Usaha:
a. Beban Bunga 50.000.000
b. Rugi Selisih Kurs 15.000.000
c. Denda PPh 10.000.000
Jumlah Beban Dari Luar Usaha (75.000.000)
Pendapatan Dan Beban Luar Usaha 134.700.000
Laba Bersih 1.004.700.000

Keterangan Tambahan:
1. Daftar Aset Tetap:

Penyusuta
2. Penyusutan
Harga nKomersial
No Jenis Aset Perolehan Fiskal Metode
Perolehan Garis
Garis Lurus
Lurus
1. Bangunan Kantor 1.250.000.000 Jan. 2013 25 tahun 20 tahun
2. Mebel dan alat kantor 750.000.000 Jan. 2013 5 tahun 8 tahun
3. Kendaraan 600.000.000 Juni 2014 5 tahun 8 tahun
Dalam Beban Pomosi Terdapat Beban-Beban:
Bantuan untuk Panitia HUT RI Rp. 5.000.000 dan Beban Entertainment (tanpa daftar
nominasi) Rp. 10.000.000.

3. Dalam Beban Gaji Dan Kesejahteraan Pegawai Kantor Terdapat Beban-Beban


Sebagai Berikut:
- Uang Duka Korban Kecelakaan Mobil Perusahaan Rp. 50.000.000,-
- Beban Makan Kantor Rp. 60.000.000,-
- Pengobatan Ditanggung Perusahaan Rp. 20.000.000,-
- Tunjangan PPh Pasal 21 Rp. 20.000.000,-
- PPh Pasal 25 Dibayar Untuk Tahun 2015 Rp. 120.000.000,-

4. PPh Dibayar Dimuka:


- PPh Pasal 22 Rp 21.000.000,-
- PPh Pasal 23 Rp 38.000.000,-

Diminta:

1. Menghitung Beban Depresiasi Fiskal Untuk Bangunan Kantor, Mebel & Alat Kantor,
Dan Kendaraan
2. Buatlah Rekonsiliasi Fiskal Tahun 2015 Untuk PT Sukses Makmur
3. Hitunglah PPh Terhutang Dengan Tarip Pajak 25%
4. Hitunglah PPh Kurang/Lebih Bayar (PPh Pasal 29 Atau PPh Pasal 28)

PENYELESAIAN I: PERHITUNGAN BEBAN DEPRESIASI FISKAL UNTUK


BANGUNAN KANTOR, MEBEL DAN KENDARAAN

BEBAN DEPRESIASI FISKAL BANGUNAN KANTOR


Koreksi Fiskal Tahun 2015:

Beban Depresiasi Bangunan Kantor Menurut Fiskal = Rp. 62.500.000

Beban Depresiasi Bangunan Kantor Menurut Komersial = Rp. 50.000.000 (-)

Koreksi Fiskal Negatif = Rp. 12.500.000

BEBAN DEPRESIASI FISKAL MEBEL DAN ALAT KANTOR


Koreksi Fiskal Tahun 2015:

Beban Depresiasi Mebel & Alat Kantor Menurut Fiskal = Rp. 93.750.000

Beban Depresiasi Mebel & Alat Kantor Menurut Komersial = Rp. 150.000.000 (-)

Koreksi Fiskal Positif = (Rp. 56.250.000)

BEBAN DEPRESIASI FISKAL KENDARAAN


Koreksi Fiskal Tahun 2015:

Beban Depresiasi Kendaraan Menurut Fiskal = Rp. 75.000.000

Beban Depresiasi Kendaraan Menurut Komersial = Rp. 120.000.000 (-)

Koreksi Fiskal Positif = (Rp. 45.000.000)

PENYELESAIAN II: PEMBUATAN REKONSILIASI FISKAL TAHUN 201 5 UNTUK


PT SUKSES MAKMUR
Keterangan Tambahan Untuk Koreksi:
1. Daftar aset tetap:
Penyusuta
KETERANGAN KOREKSI: Penyusutan
Fiskal
No Jenis aset Harg Perolehan Perolehan Komersial
metode
Koreksi Fiskal Tahun 2015: Garis Lurus
garis lurus
1. Bangunan Kantor 1.250.000.000 Jan. 2013 25 tahun 20 tahun
Beban Depresiasi Bangunan
2. Mebel dan alat kantor Kantor Menurut
750.000.000Fiskal Jan. 2013 = Rp. 62.500.000
5 tahun 8 tahun
3. Kendaraan 600.000.000 Juni 2014 5 tahun 8 tahun
Beban Depresiasi Bangunan Kantor Menurut Komersial = Rp. 50.000.000 (-)

Koreksi Fiskal Negatif = Rp. 12.500.000

Koreksi Fiskal Tahun 2015:

Beban Depresiasi Mebel & Alat Kantor Menurut Fiskal = Rp. 93.750.000

Beban Depresiasi Mebel & Alat Kantor Menurut Komersial = Rp. 150.000.000 (-)

Koreksi Fiskal Positif = (Rp. 56.250.000)

Koreksi Fiskal Tahun 2015:

Beban Depresiasi Kendaraan Menurut Fiskal = Rp. 75.000.000

Beban Depresiasi Kendaraan Menurut Komersial = Rp. 120.000.000 (-)

Koreksi Fiskal Positif = (Rp. 45.000.000)

2. Dalam beban pomosi terdapat beban- beban:


Bantuan untuk Panitia HUT RI Rp. 5.000.000 dan beban entertainment (tanpa daftar
nominasi) Rp. 10.000.000.
KETERANGAN KOREKSI:

Bantuan untuk Panitia HUT RI sebesar Rp. 5.000.000 dan Beban Entertainment tanpa

daftar nominasi) sebesar Rp. 10.000.000 menurut fiskal tidak boleh dibebankan

sehingga perlu dikoreksi Positif senilai Rp. 15.000.0000.


Maka, Perhitungannya sebagai berikut:

Beban Promosi = Rp. 180.000.000 – Rp. 15.000.000 = Rp. 165.000.000 (Fiskal)

3. Dalam beban gaji dan kesejahteraan pegawai kantor terdapat beban- beban
sebagai berikut:
- Uang Duka Korban Kecelakaan Mobil Perusahaan Rp 50.000.000,- (Tidak Dikoreksi)
- Beban Makan Kantor Rp 60.000.000,- (Tidak Dikoreksi)
- Pengobatan Ditanggung Perusahaan Rp 20.000.000,- (Koreksi Positif)
- Tunjangan PPh Pasal 21 Rp 20.000.000,- (Tidak Dikoreksi)
- PPh Pasal 25 Dibayar Untuk Tahun 2015 Rp120.000.000,- (Tidak Dikoreksi)
KETERANGAN KOREKSI:

Pengobatan yang ditanggung perusahaan sebesar Rp. 20.000.000 menurut fiskal tidak
boleh dibebankan, sehingga perlu dilakukan koreksi fiskal positif.
Maka, Perhitungannya sebagai berikut:
Beban Gaji & Kesejahteraan Pegawai Kantor = Rp. 450.000.000 – Rp. 20.000.000
= Rp. 430.000.000 (Fiskal)

4. Pendapatan dari luar usaha:


a. Pendapatan sewa tanah (setelah PPh) sebesar Rp. 125.000.000
KETERANGAN KOREKSI:
Pendapatan sewa tanah sebesar Rp. 125.000.000 merupakan penghasilan yang
dipotong PPh Final, sehingga perlu dikoreksi negatif (mengurangi pendapatan).

b. Pendapatan bunga bank / jasa giro (setelah PPh) sebesar Rp. 75.000.000
KETERANGAN KOREKSI:
Pendapatan bunga bank atau bisa disebut pendapatan bunga deposito sebesar
Rp.75.000.000 merupakan penghasilan yang dipotong PPh Final, sehingga perlu
dikoreksi negatif (mengurangi pendapatan).

5. Beban dari luar usaha:


a. Beban bunga sebesar Rp. 50.000.000

KETERANGAN KOREKSI:
Beban Bunga yang berkaitan penghasilan bunga bank merupakan penghasilan atas
pemotongan PPh Final, sehingga menurut fiskal tidak perlu dibebankan dan harus
dikoreksi Positif sebesar nilai beban itu sendiri yaitu Rp. 50.000.000.

b. Denda PPh sebesar Rp. 10.000.000


KETERANGAN KOREKSI:
Denda PPh sebesar Rp. 10.000.000 menurut fiskal tidak boleh dibebankan karena
merupakan salah satu jenis dari sanksi administrasi perpajakan, sehingga hal ini perlu
dilakukan koreksi fiskal positif sebesar nilai denda itu sendiri yaitu Rp. 10.000.000

Rekonsiliasi Fiskal:
PENYELESAIAN III: PERHITUNGAN PPH TERUTANG DENGAN TARIF PAJAK
25%

PENYELESAIAN IV: PERHITUNGAN PPH KURANG/LEBIH BAYAR (PPh Pasal 29


Atau PPh Pasal 28)

Anda mungkin juga menyukai