Diketahui:
PT Dutasari (PKP) merupakan distributor Komputer, pencatatan persediaan dengan
menggunakan metode perpetual (pencatatan saldo secara terus menerus). Khusus untuk PPN
harga belum termasuk PPN, kecuali transaksi disebutkan termasuk PPN.
Transaksi yang dilakukan selama bulan April 2016 adalah sebagai berikut:
2 April Membeli 10 unit komputer (BKP) secara kredit dari PT Sentra (PKP) seharga Rp
75 juta, dan dipungut PPN.
5 April Menjual 8 unit komputer secara kredit kepada CV Astrea seharga Rp 80 juta.
Harga pokok persediaan tersebut adalah Rp 60 juta.
8 April Membayar utang dagang kepada PT Sentra atas pembelian tanggal 2 April
9 April Membayar honor konsultan pajak sebesar Rp 40 juta kepada Firma Boe Tax (PKP)
dan dipotong PPh
10 April Menerima pembayaran dari CV Astrea atas penjualan komputer tanggal 5 April
10 April Membayar sewa gedung untuk 3 tahun kepada Anggada Realty (PKP) sebesar
Rp300 juta dan memotong PPh
11 April Menyewa satu unit genset dari CV Ezzy Rent (PKP) untuk satu bulan dengan sewa
sebesar Rp 3.000.000,- serta memotong PPh
17 April Menjual 6 Unit Komputer kepada Pusdiklat Pajak seharga Rp 66 juta, termasuk
PPN. Harga pokok persediaan tersebut adalah Rp 45 juta.
25 April Membayar royalti sebesar $3,000 kepada Dunmay, Ltd, sebuah perusahaan yang
bertempatkedudukan di Australia, atas pemakaian merk dagang. Kurs tengah Bank
Indonesia $1= Rp 11.200, dan kurs Menteri Keuangan $1 = Rp 11.000
28 April Membayar gaji pegawai bulan April, yang terdiri dari Iuran pensiun merupakan
program iuran pasti yang dibayarkan ke dana pensiun yang pendiriannya disahkan
oleh Menteri Keuangan. Dari iuran pensiun sebesar Rp 5.000.000, sebesar
Rp 1.500.000 ditanggung oleh perusahaan, sedangkan sebesar Rp 3.500.000
ditanggung oleh karyawan.
Diminta:
1. Buatlah jurnal dari transaksi di atas, sebelum menjurnal terlebih dahulu hitunglah pajak
yang dipungut atau dipotong pada setiap transaksi.
2. Jika pada bulan Mei Perusahaan melakukan kewajiban setor atas pajak yang dipungut
dan atau dipotong maka buatlah jurnal atas:
a. Penyetoran Utang PPh Pasal 21,
b. Penyetoran Utang PPh Pasal 23,
c. Penyetoran Utang PPh Pasal 26,
d. Penyetoran Utang PPh Pasal 4 ayat (2), dan utang PPN ke kas negara
3. buatlah pula jurnalnya jika pada bulan Mei angsuran PPh Pasal 25 yang disetor sebesar
Rp1.250.000.
5 April menjual 8 unit komputer secara kredit kepada CV Astrea seharga Rp 80 juta.
Harga pokok persediaan tersebut adalah Rp60 juta.
Perhitungan:
HPP : Rp. 60.000.000
DPP : Rp. 80.000.0000
PPN Terutang (Keluaran) : Rp. 80.000.000 x 10% = Rp. 8.000.000
JURNAL:
PT DUTASARI (PEMUNGUT)
Rekening Debit Kredit
Piutang Dagang Rp 88.000.000
Penjualan Rp 80.000.000
PPN-Pajak Keluaran Rp 8.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp 60.000.000
Persediaan Barang Dagangan Rp 60.000.000
CV ASTREA (DIPUNGUT)
Rekening Debit Kredit
Persediaan Barang Dagangan Rp 88.000.000
Utang Dagang Rp 88.000.000
8 April membayar utang dagang kepada PT Sentra atas pembelian tanggal 2 April
Keterangan:
DPP : Rp. 75.000.0000
PPN Terutang (Masukan) : Rp. 75.000.000 x 10% = Rp. 7.500.000
Utang Dagang : Rp. 82.500.000
JURNAL:
PT DUTASARI (Pihak Yang Mempunyai Utang)
Rekening Debit Kredit
Utang Dagang Rp 82.500.000
Kas Rp 82.500.000
9 April membayar honor konsultan pajak sebesar Rp40 juta kepada Firma Boe Tax (PKP)
dan dipotong PPh
Perhitungan:
Honor Konsultan Pajak : Rp. 40.000.000
PPN Terutang : Rp. 40.000.000 x 10% = Rp. 4.000.000
PPh Ps. 23 Terutang : Rp. 40.000.000 x 2% = Rp. 800.000
JURNAL:
PT DUTASARI (PEMOTONG)
Rekening Debit Kredit
Beban Jasa Konsultan Pajak Rp 40.000.000
PPN-Pajak Masukan Rp 4.000.000
Utang PPh Pasal 23 Rp 800.000
Kas Rp 43.200.000
FIRMA BOE TAX (PEMUNGUT)
Rekening Debit Kredit
Kas Rp 43.200.000
PPh Pasal 23 Dibayar Muka Rp 800.000
Pendapatan Jasa Konsultan Pajak Rp 40.000.000
PPN-Pajak Keluaran Rp 4.000.000
10 April menerima pembayaran dari CV Astrea atas penjualan komputer tanggal 5 April
Keterangan:
Piutang Dagang : Rp. 88.000.000 (Sudah Termasuk PPN)
JURNAL:
PT DUTASARI (Pihak Yang Mengutangkan)
Rekening Debit Kredit
Kas Rp 88.000.000
Piutang Dagang Rp 88.000.000
10 April membayar sewa gedung untuk 3 tahun kepada Anggada Realty (PKP) sebesar
Rp300 juta dan memotong pph
Perhitungan:
Pembayar Sewa Gedung : Rp. 300.000.000
PPN Terutang : Rp. 300.000.000 x 10% = Rp. 30.000.000
PPh Final Ps. 4 (2) Terutang : Rp. 300.000.000 x 10% = Rp. 30.000.000
JURNAL:
PT DUTASARI
Rekening Debit Kredit
Beban Sewa Gedung Rp 300.000.000
PPN-Pajak Masukan Rp 30.000.000
PPh Ps. 4 (2) Final Rp 30.000.000
Kas Rp 300.000.000
ANGGADA REALTY
Rekening Debit Kredit
Kas Rp 300.000.000
PPh Ps. 4 (2) Final Rp 30.000.000
Pendapatan Sewa Gedung Rp 300.000.000
PPN-Pajak Keluaran Rp 30.000.000
11 April menyewa satu unit genset dari CV Ezzy Rent (PKP) untuk satu bulan dengan sewa
sebesar Rp3.000.000,- serta memotong pph
Perhitungan:
Pembayar Sewa Genset : Rp. 3.000.000
PPN Terutang : Rp. 3.000.000 x 10% = Rp. 300.000
PPh Final Ps. 23 Terutang : Rp. 3.000.000 x 2% = Rp. 60.000
JURNAL:
PT DUTASARI (PEMOTONG)
Rekening Debit Kredit
Beban Sewa Genset Rp 3.000.000
PPN-Pajak Masukan Rp 300.000
Utang PPh Pasal 23 Rp 60.000
Kas Rp 3.240.000
17 April menjual 6 Unit Komputer kepada Pusdiklat Pajak seharga Rp66 juta, termasuk
PPN. Harga pokok persediaan tersebut adalah Rp 45 juta.
Perhitungan:
HPP : Rp 45.000.000
Penjualan Komputer Ke Pusdiklat Pajak (Bendahara)
: Rp. 66.000.000 (Termasuk PPN)
DPP : 100/110 x Rp. 66.000.000 = Rp. 60.000.000
PPN : Rp. 60.000.000 x 10% = Rp. 6.000.000
JURNAL:
PT DUTASARI
Rekening Debit Kredit
Piutang Dagang Rp 66.000.000
Penjualan Rp 60.000.000
PPN-Pajak Keluaran Rp 6.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp 45.000.000
Persediaan Barang Dagangan Rp 45.000.000
20 April menerima pembayaran dari bendahara Pusdiklat Pajak
Keterangan (Tgl 17 April):
HPP : Rp 45.000.000
DPP : 100/110 x Rp. 66.000.000 = Rp. 60.000.000
PPN : Rp. 60.000.000 x 10% = Rp. 6.000.000
PPh Ps. 22 Terutang : Rp. 60.000.000 x 1,5% = Rp. 900.000
JURNAL:
PT DUTASARI
Rekening Debit Kredit
Kas Rp 59.100.000
PPN-Pajak Keluaran Pemungut Rp 6.000.000
PPh Pasal 22 Dimuka Rp 900.000
Piutang Dagang Rp 66.000.000
25 April membayar royalti sebesar $3,000 kepada Dunmay, Ltd, sebuah perusahaan yang
bertempat kedudukan di Australia, atas pemakaian merk dagang. Kurs tengah Bank
Indonesia $1= Rp11.200, dan kurs Menteri Keuangan $1 = Rp11.000
Perhitungan:
Royalti Menurut Kurs BI : $3.000 x Rp 11.200 = Rp. 33.600.000
Royalti Menurut Kurs Men.Keu : $3.000 x Rp 11.000 = Rp. 33.000.000
PPN (Masukan) : Rp. 33.000.000 x 10% = Rp. 3.300.000
PPh Ps. 26 Terutang : Rp. 33.000.000 x 20% = Rp. 6.600.000
JURNAL:
PT DUTASARI
Rekening Debit Kredit
Beban Royalti Rp 33.600.000
PPN-Pajak Masukan Rp 3.300.000
Utang PPh Pasal 26 Rp 6.600.000
Utang PPN Rp 3.300.000
Kas Rp 27.000.000
28 April membayar gaji pegawai bulan April, yang terdiri dari Iuran pensiun merupakan
program iuran pasti yang dibayarkan ke dana pensiun yang pendiriannya disahkan
oleh Menteri Keuangan. Dari iuran pensiun sebesar Rp5.000.000, sebesar
Rp1.500.000 ditanggung oleh perusahaan, sedangkan sebesar Rp3.500.000
ditanggung oleh karyawan.
Tunjangan Iuran PPh Ps. 21
Gaji Take home pay
Transport Pensiun dipotong
Pegawai
75.000.000 20.000.000 5.000.000 5.200.000 66.550.000
Tetap
Pegawai Tak
11.500.000 - - 275.000 10.040.000
Tetap
Perhitunga
86.500.000 20.000.000 5.000.000 5.475.000 76.590.000
n
JURNAL:
PT DUTASARI
Rekening Debit Kredit
Beban Gaji Rp 86.500.000
Beban Tunjangan Transport Karyawan Rp 20.000.000
Beban Pasca Kerja Iuran Pasti Rp 1.500.000
Utang PPh Pasal 21 Rp 5.475.000
Utang Iuran Pensiun Rp 5.000.000
Kas Rp 97.525.000
Jika pada bulan Mei Perusahaan melakukan kewajiban setor atas pajak yang dipungut dan
atau dipotong maka buatlah jurnal atas: (PENYETORAN PAJAK TGL 10 MEI)
b. penyetoran Utang PPh Pasal 23 (Transaksi Pada Tgl 9 April & 11 April)
d. penyetoran utang PPh Pasal 4 ayat (2), dan utang PPN ke kas negara
penyetoran utang PPh Pasal 4 ayat (2) (Transaksi Pada Tgl 10 April)
Utang PPN ke kas negara (Utang PPN atas Pemanfaatan Barang Tidak
Berwujud dari Luar Daerah Pabean = Royalti, Transaksi Pada Tgl. 25 April)
- 5 April = Rp 8.000.000
- 17 April = Rp 6.000.000
PPN Masukan
- 2 April = Rp 7.500.000
- 9 April = Rp 4.000.000
- 10 April = Rp 30.000.000
- 11 April = Rp 300.000
- 25 April = Rp 3.300.000
= Rp 8.000.000 – Rp 45.100.000
= (Rp 37.100.000)
Keterangan:
JURNAL:
Rekening Debit Kredit
PPh Pasal 25 Dimuka Rp 1.250.000
Kas Rp 1.250.000
SOAL II (KOREKSI FISKAL)
Diketahui:
Laporan Rugi-Laba PT Sukses Makmur untuk periode tahun 2015 sebagai berikut:
PT Sukses Makmur
Laporan Rugi-Laba
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2015
(Dalam Rupiah)
Penjualan: 7.800.000.000
HPP: (4.210.000.000)
Penghasilan Bruto Usaha 3.590.000.000
Biaya Operasional
Beban Pemasaran:
a. Gaji dan Komisi Salesman 475.000.00
0
b. Gaji dan Upah Bagian Penjualan 275.000.00
0
c. Beban Angkut Penjualan 200.000.00
0
d. Beban Promosi 180.000.00
0
e. Beban Cadangan Kerugian Piutang 250.000.00
0
f. Beban Kirim Pos, Telepon, dan Teleks 120.000.00
0
g. Beban Depresiasi Kendaraan 120.000.00
0
Jumlah Beban Pemasaran 1.620.000.000
Beban Administrasi dan Umum:
a. Beban Gaji dan Kesejahteraan Pegawai 450.000.00
0
b. Beban Premi Asuransi 130.000.00
0
c. Beban Konsultan 150.000.00
0
d. Beban Supplies Kantor 170.000.00
0
e. Beban Depresiasi Bangunan Kantor 50.000.00
0
f. Beban Depresiasi Mebel dan Alat Kantor 150.000.00
0
Jumlah Beban Administrasi dan Umum 1.100.000.000
Total Beban Usaha: 2.720.000.000
Laba/Rugi Usaha: 870.000.000
Pendapatan Dari Luar Usaha:
a. Pendapatan Sewa Tanah (Setelah PPh) 125.000.00
0
b. Pendapatan Bunga Bank/Jasa Giro (Setelah PPh) 75.000.00
0
c. Penghasilan Dari Sewa Kendaraan (Setelah PPh) 9.700.00
0
Jumlah Pendapatan Dari Luar Usaha 209.700.000
Beban Dari Luar Usaha:
a. Beban Bunga 50.000.000
b. Rugi Selisih Kurs 15.000.000
c. Denda PPh 10.000.000
Jumlah Beban Dari Luar Usaha (75.000.000)
Pendapatan Dan Beban Luar Usaha 134.700.000
Laba Bersih 1.004.700.000
Keterangan Tambahan:
1. Daftar Aset Tetap:
Penyusuta
2. Penyusutan
Harga nKomersial
No Jenis Aset Perolehan Fiskal Metode
Perolehan Garis
Garis Lurus
Lurus
1. Bangunan Kantor 1.250.000.000 Jan. 2013 25 tahun 20 tahun
2. Mebel dan alat kantor 750.000.000 Jan. 2013 5 tahun 8 tahun
3. Kendaraan 600.000.000 Juni 2014 5 tahun 8 tahun
Dalam Beban Pomosi Terdapat Beban-Beban:
Bantuan untuk Panitia HUT RI Rp. 5.000.000 dan Beban Entertainment (tanpa daftar
nominasi) Rp. 10.000.000.
Diminta:
1. Menghitung Beban Depresiasi Fiskal Untuk Bangunan Kantor, Mebel & Alat Kantor,
Dan Kendaraan
2. Buatlah Rekonsiliasi Fiskal Tahun 2015 Untuk PT Sukses Makmur
3. Hitunglah PPh Terhutang Dengan Tarip Pajak 25%
4. Hitunglah PPh Kurang/Lebih Bayar (PPh Pasal 29 Atau PPh Pasal 28)
Beban Depresiasi Mebel & Alat Kantor Menurut Fiskal = Rp. 93.750.000
Beban Depresiasi Mebel & Alat Kantor Menurut Komersial = Rp. 150.000.000 (-)
Beban Depresiasi Mebel & Alat Kantor Menurut Fiskal = Rp. 93.750.000
Beban Depresiasi Mebel & Alat Kantor Menurut Komersial = Rp. 150.000.000 (-)
Bantuan untuk Panitia HUT RI sebesar Rp. 5.000.000 dan Beban Entertainment tanpa
daftar nominasi) sebesar Rp. 10.000.000 menurut fiskal tidak boleh dibebankan
3. Dalam beban gaji dan kesejahteraan pegawai kantor terdapat beban- beban
sebagai berikut:
- Uang Duka Korban Kecelakaan Mobil Perusahaan Rp 50.000.000,- (Tidak Dikoreksi)
- Beban Makan Kantor Rp 60.000.000,- (Tidak Dikoreksi)
- Pengobatan Ditanggung Perusahaan Rp 20.000.000,- (Koreksi Positif)
- Tunjangan PPh Pasal 21 Rp 20.000.000,- (Tidak Dikoreksi)
- PPh Pasal 25 Dibayar Untuk Tahun 2015 Rp120.000.000,- (Tidak Dikoreksi)
KETERANGAN KOREKSI:
Pengobatan yang ditanggung perusahaan sebesar Rp. 20.000.000 menurut fiskal tidak
boleh dibebankan, sehingga perlu dilakukan koreksi fiskal positif.
Maka, Perhitungannya sebagai berikut:
Beban Gaji & Kesejahteraan Pegawai Kantor = Rp. 450.000.000 – Rp. 20.000.000
= Rp. 430.000.000 (Fiskal)
b. Pendapatan bunga bank / jasa giro (setelah PPh) sebesar Rp. 75.000.000
KETERANGAN KOREKSI:
Pendapatan bunga bank atau bisa disebut pendapatan bunga deposito sebesar
Rp.75.000.000 merupakan penghasilan yang dipotong PPh Final, sehingga perlu
dikoreksi negatif (mengurangi pendapatan).
KETERANGAN KOREKSI:
Beban Bunga yang berkaitan penghasilan bunga bank merupakan penghasilan atas
pemotongan PPh Final, sehingga menurut fiskal tidak perlu dibebankan dan harus
dikoreksi Positif sebesar nilai beban itu sendiri yaitu Rp. 50.000.000.
Rekonsiliasi Fiskal:
PENYELESAIAN III: PERHITUNGAN PPH TERUTANG DENGAN TARIF PAJAK
25%