Anda di halaman 1dari 39

Kasus Pengadaan Komputer

Dalam melaksanakan Audit Investigatif harus selalu ingat Bagan di atas


Dalam bagan di atas dijelaskan tahap pertama dari audit investigatif adalah Tahap Pra
Perencanaan

PRA PERENCANAAN

Seperti dijelaskan pada bagan diatas, Tahap Audit Investigatif yang pertama adalah tahap Pra
Perencanaan meliputi:
- Tahap Sumber Informasi
- Tahap Telaah atau penelaahan
- Tahap Keputusan Penanganan

Audit Investigatif | 1
Pada tahap ini auditor akan memilah atau meneliti permintaan audit investigatif tersebut,
dilakukan oleh sumber informasi yang jelas atau tidak, kompeten atau tidak. Terhadap kasus
pertama ini diperoleh sumber informasi sebagai berikut:
Pada tanggal 15 November 2005 Kepala Badan Audit
Negara Bagian Kelantan menerima surat pengaduan dari
LSM MERAH PUTIH, mereka menceritakan bahwa
Kegiatan Pengadaan Komputer pada salah satu instansi,
terindikasi terdapat perbuatan melawan hukum dalam
proses pengadaannya. Dalam Surat Pengaduan tersebut
diinformasikan kepada Kepala Badan Audit Negara
Bagian Kelantan melaui surat nomor 123/15/11/19 pada
tanggal 15 November 2019.

Dari informasi sumber lain diketahui bahwa memang benar dalam kegiatan Program
Pembinaan Tenaga Pendidik pada Dinas Pendidikan Negara Bagian Kelantan pada Tahun
Anggaran 2003 terdapat Pengadaan Komputer
Sebagai pimpinan, Kepala Badan Audit Negara Bagian Kelantan meminta Stafnya untuk
melakukan proses sesuai ketentuan sebelum dilakukan Audit Investigatif atas kegiatan
Pengadaan Komputer dalam Program Pembinaan Tenaga Pendidik tersebut. Informasi tambahan
juga menginformasikan bahwa Pengadaan Komputer tersebut dimenangkan dan dilaksanakan
oleh kepada PT. Wisnu Komputer.
Berikut Surat Pengaduan LSM Merah Putih:
LSM MERAH PUTIH
KANTOR PUSAT KELANTAN MALAYA
Badan Hukum Nomor : 221/BH/PAD/WKWK.2/IX/2011
Jl. Selalu Senang, Pondok Senang, Kelantan 12450 Telp.
(001)8889900, Email: AuditS3@gmail.com

No: 123/15/11/2005 Kelantan, 15 November 2005 Hal : Permintaan


Audit Investigatif atas dugaan kasus korupsi

Audit Investigatif | 2
Kepada Yth:
Kepala Badan Audit Negara Bagian Kelantan
Di Kelantan Malaya

Dengan Hormat,
Bersama ini kami melaporkan kepada Bapak untuk menindak lanjuti kasus Program
Pembinaan Tenaga Pendidik pada Dinas Pendidikan Negara Bagian Kelantan tahun
anggaran2003, ternyata banyak kejanggalan2 dan penuh rekayasa. Di dalam program tersebut
terdapat kegiatan yang diduga dilakukan secara tidak benar yaitu tidak ada pembelian komputer,
rekayasa pemenang tender, pemalsuan berkas tender, Pembuatan Berita Acara Serah Terima yang tidak
Benar, pemalsuan Nota-Nota, Kwitansi dan Tanda Tangan, serta terdapat indikasi PPK menerima
suap dari rekanan.

Hormat kami
Ketua LSM Merah Putih
ttd

Kurniawan

Sesuai dengan Standar Operasional yang ada, langkah selanjutnya setelah Kepala Badan Audit
menerima pengaduan dan surat sudah diadministrasikan sebagai surat masuk, maka langkah
selanjutnya dilakukan penelaahan oleh Staf Penelaah yang biasanya juga merupakan seorang
auditor.

Tahap Telaah (penelaahaan)

BADAN AUDIT NEGARA BAGIAN KELANTAN


DIREKTORAT INVESTIGATIF

RESUME HASIL TELAAHAN INFORMASI AWAL


NO.13/Penmas/2005

Audit Investigatif | 3
No & Tgl.Agenda 10/Msk/011/2005 Penelaah:
No & Tgl Surat 123/15/11/19 Tgl 15 November Oleh : Rieswandha
Pengaduan 2005
Ref. Agenda Pengaduan - Tanggal : 17/11/2005 lainnya yang terkait
Asal surat : Tanda tangan
1. Nama Pengirim Kurniawan
2. Alamat pengirim LSM Merah Putih
Jl. Selalu Senang, Pondok Senang

Audit Investigatif | 4
ANALISIS MATERI PENGADUAN
No Unsur Keterangan
1. Who : Indikasi Kepala Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Direksi PT Bona
Komputer telah melakukan penyimpangan
2. What : Kegiatan Pengadaan Peralatan Komputer pada Program Pembinaan Tenaga
Pendidik di Dinas Pendidikan Negara Bagian Kelantan tahun anggaran 2003

3. Where : Dinas Pendidikan Negara Bagian Kelantan Malaya


4. When : Tahun 2003
5. Why : Belum diketahui
6. How : Terdapat Pengadaan fiktif melalui perbuatan sebagai berikut,
- Rekayasa tender
- Pembuatan Berita Acara yang tidak benar;
- Pemalsuan Nota-Nota, Kwitansi dan Tanda Tangan,
- serta terdapat indikasi PPK menerima suap dari rekanan
7. How Much : Belum diketahui

1. Simpulan dan pendapat penelaah:


Berdasarkan hasil penelaahan dan kajian atas pemenuhan atas unsur-unsur tindak pidana korupsi
(5W+2H, minimal 3W+1H), terlihat bahwa kasus di atas sudah memenuhi unsur untuk diusulkan terbitnya
surat tugas audit investigatif.
2. Keputusan Kepala Badan
......................................................................................
......................................................................................

Tahap Keputusan Penanganan

Sesuai dengan kertas kerja penelaahan di atas, kita sudah memiliki hasil telaahan yang memenuhi
unsur 5W + 2H, atau minimal 3W + 1H di atas, sehingga langkah selanjutnya mengusulkan kepada
pimpinan / Kepala Badan dapat diterbitkan surat tugas audit investigatif.

Audit Investigatif | 5
BADAN AUDIT NEGARA BAGIAN KELANTAN
DIREKTORAT INVESTIGATIF

RESUME HASIL TELAAHAN INFORMASI AWAL


NO.13/Penmas/2005

No & Tgl.Agenda 10/Msk/011/2005 Penelaah:


No & Tgl Surat 123/15/11/19 Tgl 15 November Oleh : Rieswandha
Pengaduan 2005
Ref. Agenda Pengaduan - Tanggal : 17/11/2005 lainnya yang terkait
Asal surat : Tanda tangan
1. Nama Pengirim Kurniawan
2. Alamat pengirim LSM Merah Putih
Jl. Selalu Senang, Pondok Senang

ANALISIS MATERI PENGADUAN


No Unsur Keterangan
1. Who : Indikasi Kepala Dinas Pendidikan bekerjasama dengan Direksi PT
Bona Komputer telah melakukan penyimpangan
2. What : Kegiatan Pengadaan Peralatan Komputer pada Program Pembinaan
Tenaga Pendidik di Dinas Pendidikan Negara Bagian Kelantan tahun
anggaran 2003

3. Where : Dinas Pendidikan Negara Bagian Kelantan Malaya


4. When : Tahun 2003
5. Why : Belum diketahui
6. How : Pengadaan Komputer fiktif melalui:
- Rekayasa tender
- Pembuatan Berita Acara Penerimaan Barang yang tidak benar
- Pemalsuan Nota-Nota, Kwitansi dan Tanda Tangan,
- serta terdapat indikasi PPK menerima suap dari rekanan
7. How Much : Belum diketahui
2

Audit Investigatif | 6
1. Simpulan dan pendapat penelaah:
Berdasarkan hasil penelaahan dan kajian atas pemenuhan atas unsur-unsur tindak pidana korupsi
(5W+2H, minimal 3W+1H), terlihat bahwa kasus di atas sudah memenuhi unsur untuk diusulkan
terbitnya surat tugas audit investigatif.
. Keputusan Kepala Badan
1) Setuju untuk diterbitkan Surat Tugas
2) Proses sesuai ketentuan

Persetujuan Pimpinan untuk penerbitan Surat Tugas dapat berupa form Dispossisi seperti dibawah
ini:
BADAN AUDIT KELANTAN MALAYA
Jln. Macan Raya No.1
Kota Kelantan
01234.9999876 Fax. 3421 email batm.gmail.com

LEMBAR DISPOSISI
No. Agenda 234 Sifat Rahasia
Tanggal 17/8/2005 Sangat V
Diterima Rahasia

Diteruskan Kabid PK Klassf Kilat


Kepada
Sangat
segera
Instruksi
Dibicarakan dengan saya Pendapat dan saran
V Diproses sesuai ketentuan Jelaskan masalahnya
Ditelaah/teliti/kaji Jadwalkan
Untuk Perhatian Arsipkan
Catatan Kepala Biro Audit Paraf & Tgl Ttd
Terbitkan Surat Tugas sesuai ketentuan …18/11/2005

Catatan Kepala Bidang Pidana khusus Paraf & Tgl


Pak Indra proses Surat Tugas sesuai ketentuan, tks Ttd …19/11/2005

Audit Investigatif | 7
PERENCANAAN

Setelah dilakukan Pra Perencanaan dan diputuskan oleh Pimpinan, bahwa kasus tersebut
dapat dilakukan Audit Investigatif, maka kita lanjut ke tahap berikutnya yaitu tahap
Perencanaan.
Sesuai dengan bagan di atas tahap Perencanaan meliputi 4 tahap yaitu:
1. Membuat Hipotesa
2. Menyusun audit Program
3. Membuat perencanaan sumber daya
4. Menyusun surat tugas

Tahap Membuat Hipotesa

Dalam Permasalahan Pengadaan Komputer ini, hipotesa yang diajukan oleh calon tim audit
adalah: - Rekayasa tender
- Pembuatan Berita Acara Penerimaan Barang yang tidak benar
- Pemalsuan Nota-Nota, Kwitansi dan Tanda Tangan,
- serta terdapat indikasi PPK menerima suap dari rekanan
Untuk Permasalahan Pengadaan Komputer, laporan tim audit nantinya akan mengarah
kepada jawaban apakah 3 (tiga) hipotesa di atas benar-benar terjadi atau tidak.

Tahap Menyusun Audit Program

Badan Audit N0. KKA :


Kelantan No. PKA :

Nama Auditi
Tahun yang diaudit
PROGRAM KERJA AUDIT
Audit Investigatif

A. Pendahuluan

Audit Investigatif | 8
B. Tujuan

A. Langkah Kerja
Audit

No Uraian Rencana Realisasi


Personal Waktu Personal Waktu

Prosedur:
1. Mempelajari peraturan terait
1.a. Mempelajari peraturan Seluruh tim 1 hari
pemerintah terkait pengadaan
komputer
1.b. Mempelajari peraturan lainnya 1 ketua 1 hari
baik intern maupun ekstern tim
organisasi yang harus 2 anggota
dilaksanakan oleh pengelola tim
pengadaan barang/jasa
1.c. Mengidentifikasi pasal-pasal 1 ketua tim 1 hari
dalam peraturan yang strategis
dan penting
2.
Mengumpulkan bukti-bukti terkait
2.a. Meminta dokumen yang 2 anggota tim 5 hari
berkaitan dengan kegiatan
atau proyek, minimal
meliputi: - alokasi anggaran -
pengangkatan petugas
pelaksana
- dokumen proses
pengadaan, mulai dari
perencanaan hingga proses
tender
- dokumen kontrak
- dokumen pengawasan
- berita acara serah terima
barang
- seluruh dokumen terkait
pembayaran
2.b. Melakukan wawancara Seluruh tim 10 hari
dengan pihak-pihak yang kerja
terkait (stakeholder)

Audit Investigatif | 9
2.c. Melakukan pemeriksaan fisik Seluruh tim 3 hari
terhadap barang yang kerja
diterima, sekaligus mencari
sumber-

sumber informasi lain yang


dapat mendeteksi bila ada
penyimpangan
Mengklasifikasikan
Mengklasifikasikan bukti audit Seluruh tim 2 hari
3. kerja
sesuai dengan kategori:
- siapa melakukan apa
- perbuatan melawan hukum (bila
ada)
- informasi terkait pihak yang
diuntungkan
- informasi terkait nilai kerugian
keuangan yang terjadi
Menganalisa Seluruh tim 2 hari
kerja
4.
nalisa bukti-bukti yang ada
dikaitkan dengan hubungan
kasualitas atau hubungan sebab
akibat untuk menyimpulkan ada
atau tidaknya perbuatan melawan
hukum yang mengakibatkan
kerugian keuangan
Melakukan evaluasi Seluruh tim 2 hari
5. kerja
Evaluasi seluruh bukti audit yang
sudah diidentifikasikan pada butir
4, untuk kemudian
evaluasi apakah sudah didukung
oleh peraturan-peraturan yang
dilanggar atau bukti audit lainnya
sehingga bukti yang diperoleh sudah
cukup kuat untuk ditarik satu
kesimpulan
6. Membuat Simpulan apakah Seluruh tim 1 hari
masingmasing hipotesa tersebut kerja
terbukti benar atau tidak

Audit Investigatif | 10
Dari seluruh bukti yang telah
dikumpulkan, dianalisa, dan
dievaluasi, langkah selanjutnya
adalah menarik satu kesimpulan
yang kuat untuk dimasukkan dalam
laporan dan diberi saran tindak
lanjut berikutnya
7. Menyusun dan merapihkan Kertas Seluruh tim 1 hari
Kerja kerja
Terhadap bukti-bukti audit yang

Audit Investigatif | 11
telah diklasifikasikan, disusun kertas
kerja dalam tempat yang baik yang
berisikan bukti audit sesuai
klasifikasi masing-masing, minimal
memnuhi kriteria sebagai berikut:
- Jelas, tertulis nama pembuat/
penyusun KKA, diberi nomor,
tanggal, dan ditanda tangani
- Jelas, tertulis nama pereviu
KKA, diberi nomor, tanggal, dan
ditanda tangani
- Setiap klasifikasi bukti audit,
diberi simpulan/catatan
- Kertas kerja audit tersebut diberi
cover dan daftar isi
Kelantan, 18.11. 2005 Kelantan, 18.11. 2005
Direviu oleh Disusun oleh

Pengendali Teknis Ketua Tim

(………………….) (………………….)

Kelantan, 19.11. 2005


Disetujui oleh

Kepala Badan

(………………….)

Tahap Perencanaan Sumber Daya Daya


Penyusunan Tim audit sangat tergantung dengan situasi dan kondisi dari instansi atau unit kerja
lembaga audit tersebut. Beberapa jumlah auditor yang akan dimasukan dalam tim audit, berapa
komposisi auditor yang senior dan berapa yang yunior. hal yang perlu dipertimbangkan dalam
penyusunan tim audit dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Ketersediaan Tenaga auditor
- Berapa banyak tenaga auditor yang sedang tidak bertugas.

Audit Investigatif | 12
- Berapa banyak tenaga auditor yang sebentar lagi menyelesaikan tugas auditnya.
- Berapa banyak tenaga auditor yang berpengalaman audit Investigatif
- Berapa banyak tenaga auditor yang mampu merangkap tugas
- Berapa banyak auditor yang pernah mendapat pelatihan audit investigative.

2. Tingkat kesulitan kasus


- Rentang waktu pelaksanaan audit dengan waktu kejadian kasus yang diaudit.
- Tingkat kelengkapan dokumen-dokumen yang akan diaudit.
- Tingkat keberadaan para pihak/stackholder terkait kasus.
- Tingkat sebaran lokasi yang harus didatangi tim audit.

3. Ketersediaan anggaran
- Jumlah perkiraan biaya transport dan biaya akomodasi yang harus dikeluarkan -
Jumlah anggaran yang tersedia.

Tahap Penugasan

Sesudah menentukan jumlah orang atau auditor dan personal auditor yang akan bertugas, maka
untuk memenuhi unsur legalitas, langkah selanjutnya adalah menerbitkan Surat Tugas. Berikut
contoh surat tugas audit Investigatif.

SURAT TUGAS
Nomor : ST-100/BAK/5.2/2005

Kepala Badan Audit Kelantan dengan ini menugaskan kepada:

No. Nama Jabatan Nomor Induk Pegawai

1. Rizka Ketua Tim 91002321

2 Tina Anggota Tim 91004322

3. Tedew Anggota Tim 91004621

4. Yosep Anggota Tim 91005344


Untuk melakukan Audit Investigatif atas Pengadaan Komputer Dinas Pendidikan Negara

Audit Investigatif | 13
Bagian Kelantan pada Tahun Anggaran 2003.

Penugasan ini dilaksanakan selama 20 (dua puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 02
Desember 2005 sampai dengan 27 Desember 2005.

Demikian untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab.

01 Desember 2005
Kepala Badan Audit

Budi Sasmitadi .
NIP. 91002321

PENGUMPULAN BUKTI

Setelah dilakukan Perencanaan dan diputuskan oleh Pimpinan, bahwa kasus tersebut dapat
dilakukan Audit Investigatif, maka kita lanjut ke tahap berikutnya yaitu tahap Pengumpulan
Bukti.
Syarat-syarat bukti audit yang handal ada empat syarat yaitu disebut REKOCUMA
masingmasing sebagai berikut :

1. Relevan : Merupakan bukti yang secara logis mempunyai hubungan dengan permasalahan,
relevansi bukti dapat dilihat dari setiap informasi, sekecil apapun harus relevan dengan
permasalahannya.
2. Kompeten : Kompeten atau tidaknya suatu bukti dipengaruhi oleh sumber bukti, cara
mendapatkan bukti, dan kelengkapan persyaratan yuridis bukti tersebut. persyaratan
yuridis merupakan bukti yang otentik atau ditandai dengan adanya tandatangan, distempel,
ada tanggal, ada tanda persetujuan, dan lain-lain lebih kompeten dari bukti yang tidak
memenuhi syarat hukum.
3. Cukup : Bukti yang cukup berkaitan dengan jumlah dan nilai keseluruhan bukti berarti
dapat mewakili atau menggambarkan keseluruhan kondisi yang dipermasalahkan.

Audit Investigatif | 14
4. Material : Bukti material adalah bukti yang mempunyai nilai yang cukup berarti dan
penting bagi pencapaian tujuan organisasi. materialitas dapat dilihat antara lain : besarnya
nilai uang, pengaruh terhadap kegiatan, hal yang menyangkut tujuan audit, pentingnya
menurut peraturan perundangan, keinginan pengguna laporan, kegiatan yang pada saat
audit dilakukan sedang jadi perhatian umum.

Hubungan bukti audit, materialitas, dan resiko.


Audit pada dasarnya adalah pengujian yang sistematis dan ojektif, oleh karena itu, audit
mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti. agar bukti-bukti tersebut mendukung objektivitas
audit, maka pengumpulan dan pengevaluasiannya harus memperhitungkan materialitas dan resiko
permasalahan yang diujinya. jika permasalahan ditetapkan material, maka bukti-bukti harus
dikumpulkan, dan jika tidak material maka bukti-bukti tidak perlu dikumpulkan.
Dalam Perencanaan meliputi 2 tahap yaitu:
1. Bukti terkait bisnis proses (mengenali titik kritis proses pengadaan)
2. Bukti (mengumpulkan Bukti)

Dalam tahap ini, auditor akan melakukan pengumpulan bukti atas bukti-bukti yang diperlukan.
Dalam tahap ini kematangan dan kepiawaian seorang auditor Investigatif diuji, kadangkala dalam
membuktikan Hipotesa terjadinya fraud/ penyimpangan, seorang auditor yang sangat
berpengalaman hanya menggunakan insting untuk menemukan fraud / penyimpangan tersebut
tanpa melalui tahapan audit secara teoritis. Dalam tahap ini Auditor akan menggunakan segala
kemampuanya dalam menjalankan teknik-teknik auditnya guna mengidentifikasi secara
meyakinkan adanya fraud dan pelaku fraud tersebut.

Dalam tahap ini, seluruh tim dibawah pimpinan ketua tim harus dengan secara cepat dapat
memahami peraturan terkait kegiatan yang akan diaudit dan melakukan pengumpulan bukti,
analisa bukti atas bukti-bukti secara kompeten, cukup, dan relevan, sesuai dengan audit program
yang telah disusun.

Jenis bukti audit.

Audit Investigatif | 15
Seorang auditor bila ingin melakukan audit atas Pengadaan Barang dan Jasa tentunya harus
melakukan beberapa hal penting sebagai berikut:

1. Mempelajari dan memahami Proses atas kegiatan pengadaan. Dokumen apa saja yang terdapat
pada awal proses hingga akhir proses pengadaan. Hal ini pada umumnya meliputi banyak
dokumen yang terdapat dalam beberapa tahapan proses sebagai berikut:
1). Proses pengusulan kebutuhan Barang dan Jasa
2). Proses pengalokasian anggaran
3). Proses Persiapan pemilihan penyedia
4). Proses Pemilihan Penyedia
5). Proses Pelaksanaan Pekerjaan
6), Proses Serah Terima Hasil Pekerjaan atau barang dan jasa
7). Proses Pembayaran
2. Mempelajari dan memahami ketentuan apa saja yang berlaku dan harus ditaati oleh Pengelola
dan Penyedia Barang dan Jasa. Hal ini untuk menentukan apakah ada fakta atau kejadian
dalam pelaksanaan pengadaan yang tidak sesuai atau melanggar ketentuan yang berlaku
tersebut.
3. Kegiatan yang diadakan adalah Pengadaan Komputer, maka Peraturan yang harus dipahami
oleh tim audit adalah peraturan yang dikeluarkan pemerintah baik pusat dan daerah serta
peraturan lain yang harus ditaati pengelola pengadaan dalam pelaksanaan kegiatannya, antara
lain peraturan tersebut sebagai berikut:
- Peraturan Presiden tentang Pengadaan barang dan Jasa
- Peraturan Kepala Daerah terkait, atau ketentuan lain yang berlaku.
Peraturan tersebut nantinya akan dijadikan acuan atau rujukan apakah pelaksanaan pengadaan
yang dilakukan sudah sesua dengan ketentuan tersebut. bila tidak maka sudah terjadi
penyimpangan.

Jenis bukti audit.


Seorang auditor juga perlu memahami Jenis Bukti audit, untuk membuat bukti yang dikumpulkan
sudah cukup lengkap diambil kesimpilan. Bukti audit tersebut dapat dibedakan dalam beberapa
jenis atau golongan sebagai berikut :
1. Bukti pengujian fisik adalah bukti yang diperoleh melalui pengamatan langsung dengan mata
kepala auditor sendiri menyangkut harta berwujud. pengamatan langsung oleh auditor

Audit Investigatif | 16
dilakukan dengan cara inventaris fisik (dikenal dengan sebutan opname) dan inspeksi ke
lapangan (on the spot) yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Fisik dengan
dilengkapi foto, surat pernyataan, denah lokasi atau peta lokasi dan lain-lain.
Hasil pemeriksan fisik.
Dalam kasus ini auditor bersama pegawai penerima barang dan pejabat terkait lainnya
melakukan pemeriksaan lapangan, untuk memeriksa apakah komputer yang diadakan sudah
datang atau diterima dengan jumlah dan mutu yang sama dengan kontrak.
Hasil Pemeriksaan fisik menunjukan bahwa ternyata barang tersebut tidak pernah diterima.
Sedangkan Berita Acara Penerimaan semuanya dilakukan karena tekanan pimpinan dan bukan
menggambarkan fakta sebenarnya.
2. Bukti dokumen merupakan bukti yang terbuat dari kertas yang mengandung huruf, angka
dan informasi, simbol-simbol, dan lain-lain. dalam menilai atau mengevaluasi dokumen
auditor sebaiknya memperhatikan pengendalian intern sumber dokumen tersebut dan
terpenuhinya persyaratan yuridis. apabila dilihat dari sumbernya bukti dokumen bisa berasal
dari: bukti intern yang aslinya diserahkan kepada pihak ke tiga, bukti ekstern yang aslinya ada
di auditi, bukti yang didapat auditor langsung dari pihak ketiga, bukti audit yang masih
disimpan auditi. namun bukti dokumen akan lebih handal antara lain : bukti dibuat atau
diperoleh oleh pihak luar atau pihak ketiga.
Hasil audit:
Hasil audit atas beberapa dokumen dan wawancara kepada pemegang inventaris kantor dan
saksi lainnya menunjukan fakta fakta sebagai berikut:
- Tidak ditemukan fisik Komputer yang diadakan
- Tidak ada keterangan/catatan bahwa ada komputer baru pada Buku Inventaris Kantor.
- Keterangan Bagian Penerima Barang yang menjelaskan bahwa mereka menandatangani
Berita Acara Penerimaan Komputer hanya dipaksa pimpinan dan tidak pernah menerima
dan melihat komputer yang diadakan.
3. Bukti analisis merupakan bukti audit yang diperoleh auditor dengan melakukan analisis atau
mengolah lebih lanjut data auditi dan data lain yang berkaitan dengan auditi. hasil dari bukti
analisis adalah indikasi atau petunjuk, bukti analisis tidak dapat berdiri sendiri sebagai dasar
pengambilan keputusan namun bukti analisis hanya sebagai petunjuk mengenai

Audit Investigatif | 17
kecenderungan suatu kejadian, sehingga untuk membuktikan terjadi atau tidaknya harus
dialami dengan perolehan jenis dan bukti yang lain.

Hasil Audit:
Dari bukti analisis diketahui bahwa terdapat perkalian harga barang yang tidak benar yaitu
menaikan jumlah harga satuan barang dengan jumlah komputer yang dibeli.
4. Bukti keterangan merupakan bukti yang diperoleh auditor dari pihak lain berdasarkan
pertanyaan atau informasi tertentu yang diminta oleh auditor. bukti keterangan merupakan
bukti pendukung bukti-bukti lain yang telah didapatkan oleh auditor. biasanya bukti fisik,
bukti dokumen, bukti analisis atau bukti lisan terlebih dahulu baru kemudian dilengkapi
dengan bukti kesaksian.
Hasil audit:
Tim audit melakukan wawancara kepada beberapa pegawai atau petugas yang
menandatangani BA Penerimaan Komputer dan beberapa pihak terkait dengan hasil sebagai
berikut.
- Keterangan semua petugas Bagian Penerima Barang yang menjelaskan bahwa mereka
menandatangani Berita Acara Penerimaan Komputer hanya dipaksa pimpinan dan tidak
pernah menerima dan melihat komputer yang diadakan.
- Bagian Gudang juga menjelaskan tidak pernah ada komputer yang disimpan dalam gudang
terkait pengadaan komputer di atas.
- Penyedia Barang atau rekanan pemenang juga menjelaskan bahwa mereka tidak
melakukan pembelian komputer dan hanya bekerjasama dengan Pejabat Pembuat
Komitmen dan pegawai terkait penerimaan barang, untuk membuat Berita Acara
Penerimaan Komputer bahkan melakukan pemalsuan tanda tangan bagi pegawai penerima
barang yang menolak menandatangani BA Penerimaan Barang.

Teknik Pengumpulan Bukti

Seperti sudah dijelaskan Metode Pengumpulan Bukti Audit dapat dilakukan dalam 3 cara yaitu
Membangun circumstantial case, menggunakan circumstantial evidence terakhir Seal the case.

Audit Investigatif | 18
1. Membangun circumstantial case
Sesudah memahami ketentuan terkait yang berlaku dan teknik Audit yang ada, maka langkah
pertama dalam pengumpulan Bukti adalah membangun circumstantial case melalui interviu
saksi yang kooperatif dan dokumen yang tersedia.
Dalam melakukan pengumpulan Bukti perlu dipahami bahwa dokumen terkait dengan satu
pengadaan biasanya cukup banyak dan banyak sekali, nyaris tidak ada yang sedikit.
Pengumpulan bukti ibarat mencari jarum di dalam lumbung padi, bagi auditor atau penyidik
yang baru dalam penanganan kasus korupsi atau mencari penyimpangan dalam satu proses
pengadaan tentu akan mengalami kesulitan bila tidak diberi arahan - arahan oleh pimpinan atau
seniornya yang sudah memiliki jam terbang audit atau pemeriksaan atau penyidikan yang
tinggi. Oleh sebab itu transfer knowledge dari senior ke yunior merupakan hal yang sangat
penting, selain transfer knowledge melalui pelatihan atau pendidikan.
Tahapan pengumpulan bukti kegiatan pengadaan dapat dilakukan sesuai dengan urutan sebagai
berikut:
• Urutkan dokumen dari tahap awal hingga akhir (dari perencanaan kebutuhan hingga
pembayaran)
• Bila ada dokumen yang hilang atau tidak ditemukan, maka dapat menggunakan teknik audit
yang lain yaitu mencari informasi melalui wawancara untuk meyakinkan apakah dokumen
tersebut pernah dibuat atau tidak.
• Kumpulkan semua bukti tersebut hingga kita dapat menyusun satu cerita kegiatan
pengadaan dari awal sampai akhir (kronologis kejadian) berdasarkan dokumen dan
keterangan tertulis para stackholders. Pembuatan kronologis harus mempertimbangkan
beberapa hal sebagai berikut:
1). Dokumen-dokumen yang penting dan mewakili tahapan pengadaan diharapkan
dikumpulkan selengkap mungkin, minimal ada yang mewakili tahapan tersebut, dari
tahap identifikasi kebutuhan barang dan jasa hingga tahap pembayaran.
2). Bila dokumen hilang /tidak ditemukan/ penggambaran kejadian dapat diganti dengan
keterangan tertulis para pihak yang terkait.
Berdasarkan 7 tahapan proses pengadaan di atas dan teknik audit yang biasa digunakan, maka hasil
pengumpulan bukti untuk membangun circumstantial case dapat disajikan dalam tabel di bawah
ini:

Audit Investigatif | 19
No Hasil Pengumpulan Bukti Teknik audit
1 Proses pengusulan kebutuhan Barang dan Jasa
Foto Copy Kajian Identifikasi Kebutuhan No. 0026/092- Wawancara,
01.3.01/07/2002 tanggal 10 November 2002 Vouching & Trasir
2 Proses pengalokasian anggaran
Foto Copy DIPA-SKPD No. 0028/092-01.3.01/07/2003 Wawancara,
tanggal 20 Desember 2002 Vouching & Trasir
3 Proses Persiapan pemilihan penyedia
Foto Copy SK Penunjukan Bendahara Pengeluaran TA 2003 Wawancara,
oleh Penjabat KPA Dinas Pendidikan Negara Bagian Kelantan Vouching & Trasir
No. 800/71.a/III.02.01/2003 tanggal 26 Januari 2003
4 Proses Pemilihan Penyedia
Foto Copy SK Panitia Pengadaan No. 0011/SK Peng/2003 Wawancara,
tanggal 20 Maret 2003 Vouching & Trasir
5 Proses Pelaksanaan Pekerjaan
Foto Copy Kontrak Kerja/Kont.3./2003 tanggal 20 Agustus Wawancara,
2003 Vouching & Trasir
6 Proses Serah Terima Hasil Pekerjaan atau barang dan jasa
Foto Copy Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Wawancara,
No.555/III.02.03/Q/2003 tanggal 27 September 2003 Vouching & Trasir
7 Proses Pembayaran Wawancara,
Vouching & Trasir
Foto Copy Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). oktober 2003 Wawancara,
Vouching & Trasir
Foto Copy Berita Acara Pembayaran No.660/III.02.01/2003 Wawancara,
tanggal 28 Oktober 2003 Vouching & Trasir

2. Menggunakan circumstantial evidence


Langkah selanjutnya sesudah bukti kegiatan dari awal hingga akhir dikumpulkan menjadi satu
kronologis yang sistematis dan berurutan sesuai waktu kejadian ( sequential), maka bukti bukti
yang diperoleh tersebut kita Evaluasi dan Uji kebenarannya untuk mengidentifikasi bila ada
penyimpangan atau perbuatan melanggar hukum (PMH).
a. Gunakan pemahaman terhadap peraturan2 yang terkait, untuk mencari kira-kira prosedur
atau ketentuan apa yang tidak dilaksanakan.

Audit Investigatif | 20
b. Gunakan pemahaman terhadap peraturan2 yang terkait yang sudah dipelajari dan dipahami,
untuk mencari kira-kira prosedur atau ketentuan apa yang tidak Sepenuhnya
dilaksanakan.

c. Analisa apakah bila ada hal yang tercantum pada angka 3 dan 4 di atas, diperkirakan dapat
merugikan keuangan negara, keuangan daerah atau perusahaan.
d. Evaluasi apakah hasil analisa pada angka 5 sudah memenuhi unsur-unsur :
1). Barang siapa/siapa.
2). Melakukan perbuatan melawan hukum.
3). Menguntungkan diri sendiri/orang lain/perusahaan.
4). Merugikan keuangan Negara/daerah/perusahaan.
Dan keempat unsur tersebut mempunyai hubungan sebab akibat (kausalitas).
e. Bila ditemukan empat unsur pada angka 5 di atas, maka buatkan simpulan bahwa
penyimpangan atau perbuatan melawan hukum sudah terjadi dan mengakibatkan kerugian
keuangan.

Dari bukti audit yang diperoleh berupa dokumen dan informasi seperti dijelaskan di atas, maka
hasil analisa dan evaluasi terhadap dokumen tersebut sebagai berikut:

No Hasil Pengumpulan Bukti Teknik audit


1 Proses pengusulan kebutuhan Barang dan Jasa
Foto Copy Kajian Identifikasi Kebutuhan No. 0026/092- Wawancara,
01.3.01/07/2002 tanggal 10 November 2002 Vouching & Trasir
2 Proses pengalokasian anggaran
Foto Copy DIPA-SKPD No. 0028/092-01.3.01/07/2003 Wawancara,
tanggal 20 Desember 2002 Vouching & Trasir
3 Proses Persiapan pemilihan penyedia
Foto Copy SK Penunjukan Bendahara Pengeluaran TA 2003 Wawancara,
oleh Penjabat KPA Dinas Pendidikan Negara Bagian Kelantan Vouching & Trasir
No. 800/71.a/III.02.01/2003 tanggal 26 Januari 2003
4 Proses Pemilihan Penyedia
Foto Copy SK Panitia Pengadaan No. 0011/SK Peng/2003 Wawancara,
tanggal 20 Maret 2003 Vouching & Trasir
5 Proses Pelaksanaan Pekerjaan

Audit Investigatif | 21
Foto Copy Kontrak Kerja/Kont.3./2003 tanggal 20 Agustus Wawancara,
2003 Vouching & Trasir
6 Proses Serah Terima barang dan jasa
Foto Copy Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Wawancara,
No.555/III.02.03/Q/2003 tanggal 27 September 2003 Vouching & Trasir
Dari wawancara dengan Ketua Panitia Penerima Barang/ PPB Wawancara kepada
(Sdr. Mr. X) diperoleh Fakta (dapat menjadi bukti audit), Mr. X Mr. Y dan
sebagai berikut: Mr. Y
- Mr. X menyatakan tidak pernah menandatangani Berita (ketua, sekretaris dan
Acara Penerimaan Barang anggota PPB)
- Tanda tangan yang ada dalam BA Penerimaan tidak sama
dengan tanda tangan Mr. X
- Mereka tidak Pernah melihat dan menerima Barang yang
disebutkan dalam Berita Acara.”
- (keterangan di atas diperkuat oleh Sdr.Y dan Sdr. Z
sebagai sekretaris dan anggota PPB).

7 Proses Pembayaran
Foto Copy Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). oktober 2003 Wawancara,
Vouching & Trasir
Foto Copy Berita Acara Pembayaran No.660/III.02.01/2003 Wawancara,
tanggal 28 Oktober 2003 Vouching & Trasir

3. Seal the case


Sesudah diperoleh seluruh bukti yang dibutuhkan baik yang berupa dokumen maupun yang
berupa keterangan tertulis, maka perlu dilakukan wawancara dan konfirmasi kepada
pihakpihak yang diduga telah melakukan penyimpangan atau perbuatan melawan hukum.
Hal ini dibutuhkan dalam beberapa hal sebagai berikut:
1) Menguji kelengkapan dokumen
Dengan dilakukannya wawancara kepada para pihak yang diduga melakukan
penyimpangan, tentunya mereka akan berusaha sekuat tenaga menceritakan apakah
dokumen yang kita peroleh sudah lengkap atau tidak. Sebagai pihak yang diduga
melakukan kesalahan maka mereka akan mengeluarkan seluruh dokumen atau
pengetahuan dan pendapat yang mungkin dapat merubah simpulan auditor.
2) Menguji kebenaran simpulan auditor
Wawancara kepada para pihak yang diduga melakukan penyimpangan, membuka luas
cara pandang auditor dari sisi atau sudut pandang pihak pihak yang diduga melakukan

Audit Investigatif | 22
penyimpangan. Dengan cara pandang yang menyeluruh, maka akan memperkuat
simpulan yang akan dibuat oleh tim auditor.

Sesudah semua bukti diperoleh dan memenuhi unsur relevan, kompeten cukup dan material
maka tim auditor dapat mengunci (seal) dengan simpulan apakah kegiatan pengadaan
Komputer ini sudah memiliki bukti yang memadai menjadi satu kasus fraud. (seal the case)

Evaluasi Bukti
Sesudah seluruh bukti dikumpulkan maka langkah selanjutnya adalah mengevaluasi
kecukupan bukti audit yang sudah dikumpulkan.
No Penyimpangan Bukti Terkait Peraturan Terkait
1. “Tidak ada Berita Acara Serah PP nomor 16 tahun 2018 tentang
barang yang Terima Barang pengadaan barang/ jasa pemerintah
diterima Peraturan Kepala Daerah terkait, atau
(Fiktif)
ketentuan lain yang berlaku.
„‟ Mengharuskan pembayaran dilakukan
sesudah barang diterima

2. Terdapat Berita Acara • Berarti kejadian sebenarnya sesuai

pemalsuan Pemeriksaan (BAP) dengan PP nomor 16 tahun 2018


kepada beberapa tentang pengadaan barang/ jasa
Nota-Nota,
orang yang terkait pemerintah
Kwitansi
• Peraturan Kepala Daerah terkait, atau
dan Tanda ketentuan lain yang berlaku.
Tangan.
3. PPK menerima Tidak ditemukan
suap dari bukti suap
rekanan

Revisi Hipotesis

Dari hasil audit di atas diketahui bahwa dari 3 hipotesa awal yang terbukti benar ada dua Hipotesa
sedangkan satu hipotesa tidak dapat diyakini kebenarannya Hipotesa awal:

Audit Investigatif | 23
- Tidak ada pembelian komputer (pengadaan fiktif)
- Terdapat pemalsuan Nota-Nota, Kwitansi dan Tanda Tangan.
- PPK menerima suap dari rekanan Revisi Hipotesa:
- Tidak ada pembelian komputer (pengadaan fiktif)
- Terdapat pemalsuan Nota-Nota, Kwitansi dan Tanda Tangan.

Unsur Delik
Sesuai dengan penjelasan di atas. Tahap 1 adalah tahap auditor untuk identifikasi masalah. Dalam
menentukan identifikasi masalah pasti karena adanya penyimpangan yang terjadi. Pada penjelasan
di atas telah terjadi penyimpangan yaitu pada pengadaan komputer kepada PT Asia Komputer.
……..Tolong tambahkan sedikit cerita tentang Delik……..

PELAPORAN

Langkah berikutnya sesudah semua bukti audit disimpulkan, maka segera dibuat draft laporan
audit, Laporan yang disusun dalam kasus ini dapat dibuat sesuai contoh di bawah ini (hanya
salah satu contoh, jika format laporannya berbeda juga tidak dilarang) :

Format Laporan Hasil Audit Investigatif

Bab I : Simpulan dan Saran


1. Simpulan
2. Saran

Bab II : Umum, berisi:


1. Dasar Audit
2. Tujuan Audit
3. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit
4. Data Umum

Bab III : Uraian Hasil Audit Investigatif, yang memuat:


1. Dasar Hukum Auditee
2. Temuan Hasil Audit

Audit Investigatif | 24
2.1. Sistem Pengendalian Intern
2.2. Materi Temuan
2.2.1. Jenis penyimpangan
2.2.2. Modus operandi penyimpangan
2.2.3. Dampak penyimpangan
2.2.4. Sebab Penyimpangan
2.2.5. Unsur kerja sama
2.2.6. Pihak yang diduga terlibat
2.3. Tindak lanjut
3. Rekomendasi
4. Lampiran

BAB I
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Audit Investigatif | 25
A. Simpulan
Audit Investigatif atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Kegiatan Pengadaan Komputer
pada pada Dinas Pendidikan Negara Bagian Kelantan tahun anggaran 2003, Surat Pengaduan
dari LSM Merah Putih No: 123/15/11/19, tanggal 15 November 2005.
Berdasarkan hasil audit Investigatif disimpulkan bahwa pelaksanaan Pekerjaan Pengadaan
Komputer tersebut menyimpang dari ketentuan. Adapun penyimpangan yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
1. Rekayasa tender / pemenang mengarah kepada rekanan tertentu
2. Pembuatan Berita Acara Penerimaan Barang yang tidak benar
3. Pemalsuan Nota-Nota, Kwitansi dan Tanda Tangan,
Dampak dari penyimpangan tersebut menimbulkan kerugian Keuangan Negara sebesar
RM.3.960,00 (tiga juta Sembilan ratus enam puluh ringgit Malaysia.
Berdasarkan hasil pembahasan dengan Penyidik Kejaksaan Kota Kelantan tanggal 15 Januari
2006, disepakati untuk diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Rekomendasi
Kami merekomendasikan kepada Kepala Kejaksaan Negara Bagian Kelantan untuk memproses
penyimpangan Pengadaan Komputer pada pada Dinas Pendidikan Negara Bagian Kelantan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kepala Biro,

Budi Sasmitadi
NIP 23456

BAB II INFORMASI UMUM

A. Dasar Penugasan
1. Surat Pengaduan dari LSM Merah Putih No: 123/15/11/19, tanggal 15 November 2005 perihal
Permintaan Audit Investigatif atas dugaan kasus korupsi .

Audit Investigatif | 26
2. Surat Tugas Kepala Badan Audit Kelantan Nomor : ST-100/BAK/5.2/2005 tanggal 1
Desember 2005, hal Audit Investigatif atas dugaan kasus korupsi Pengadaan Komputer
pada Dinas Pendidikan Negara Bagian Kelantan tahun anggaran 2003.

B. Sasaran dan Ruang Lingkup Audit Investigatif


1. Tujuan Audit
Tujuan penugasan adalah untuk membuktikan adanya penyimpangan yang merugikan
keuangan atas Program Pengadaan Komputer pada Dinas Pendidikan Negara Bagian
Kelantan tahun anggaran 2003.
2. Ruang Lingkup Penugasan
Ruang lingkup penugasan audit investigatif mencakup Program Pengadaan Komputer pada
Dinas Pendidikan Negara Bagian Kelantan tahun anggaran 2003.
3. Batasan Tanggungjawab Penugasan
a) Tanggungjawab auditor dalam melaksanakan penugasan terbatas kepada simpulan
pendapat atas hasil audit investigatif.
b) Bukti-bukti yang diperoleh melalui penyidik telah cukup, relevan dan kompeten
sebagai dasar yang memadai untuk audit investigatif.
4. Audit dilakukan berdasarkan Peraturan Kepala SYH Nomor 005/Kelantan/2006 tentang
Pedoman Penugasan Bidang Investigatif

C. Prosedur Audit Investigatif


Prosedur dan teknik audit yang dilaksanakan mencakup reviu dokumen, prosedur analitis,
konfirmasi dan klarifikasi, observasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik serta rekonstruksi
fakta berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh pada saat dilaksanakan audit investigatif. Audit
investigatif kami laksanakan selama 20 (dua puluh) hari kerja mulai tanggal 2 Desember 2012
sampai dengan 27 Desember 2012.

D. Hambatan Audit Investigatif


Tidak terdapat hambatan dalam pelaksanaan audit Investigatif.

Audit Investigatif | 27
E. Informasi Awal
1. Informasi mengenai organisasi obyek penugasan
1) Data Umum
- Nama Obyek Penugasan : Dinas Pendidikan
Jl. Ampera Raya 50 B
- Alamat Kantor : Negara Bagian Kelantan

- Telepon/Fax : (02244) 53157761


- Nama Atasan Pimpinan MA
Objek : Penugasan
- Nama Kegiatan yang diaudit : Kegiatan Pengadaan Komputer

- Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) : SB

- Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan : DAK


(PPTK)

2) Data Keuangan
- Bendahara Pengeluaran
a. Nama : FSB
b. NR : 123456
c. Alamat : Jln Ampera Raya 50 B
Negara Bagian Kelantan
d. Jabatan : Pelaksana pada Dinas
Pendidikan Negara Bagian
Kelantan
e. Nomor dan Tanggal : Keputusan Menteri Pendidikan
Surat Keputusan Malaya Nomor
KEP.101/MKL/PR.11/201
tanggal 25 Januari 2011

- Sumber Dana : APBN


- Tahun Anggaran : 2011
- Nilai Anggaran : RM.10.000,00
- Nomor DIPA : 1234/045-06.3.02/05/2011
- Tanggal DIPA : 9 Desember 2002

Audit Investigatif | 28
- Realisasi Anggaran : RM.9.600,00
- Nomor Rekening : Malay Bank Cabang Negara
Bagian Kelantan Nomor
Rekening 1234-567-800
1. Informasi awal
Berdasarkan Surat Pengaduan dari LSM Merah Putih No: 123/15/11/19, tanggal 15
November 2005 perihal Permintaan Audit Investigatif atas dugaan kasus korupsi atas
Dugaan Tindak Pidana Korupsi Kegiatan Pengadaan Komputer pada Dinas Pendidikan
Negara Bagian Kelantan Tahun Anggaran 2003, yang menginformasikan terdapat indikasi
penyimpangan sebagai berikut:
a. Rekayasa tender / pemenang mengarah kepada rekanan tertentu
b. Pembuatan Berita Acara Penerimaan Barang yang tidak benar
c. Pemalsuan Nota-Nota, Kwitansi dan Tanda Tangan,
d. Pokja Pemilihan Penyedia menerima suap dari rekanan

BAB III URAIAN HASIL AUDIT INVESTIGATIF

A. Dasar Hukum Objek Penugasan Audit Investigatif


1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Perbendaharaan Negara
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 tahun 2001 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.

Audit Investigatif | 29
3. Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2002 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan
perubahannya.
4. Peraturan Menteri Perdagangan Per.20/Dag/2001 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan
Dana Alokasi Khusus Bidang Perdagangan Tahun 2000.
5. Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Pekerjaan Pengadaan Komputer Nomor 902.1/267/PBPT-
DAK/TB/IX/2003 tanggal 20 September 2003

B. Materi Temuan
Berdasarkan hasil audit investigatif diketahui terdapat penyimpangan dalam proses
Pengadaaan Pengadaan Komputer pada Dinas Pendidikan Negara Bagian Kelantan Tahun
Anggaran 2003 sebagai berikut :
1. Jenis Penyimpangan
1) Rekayasa tender / pemenang mengarah kepada rekanan tertentu
2) Pembuatan Berita Acara Penerimaan Barang yang tidak benar
3) Pemalsuan Nota-Nota, Kwitansi dan Tanda Tangan,

2. Pengungkapan Fakta dan Proses Kejadian

1) Pada tanggal 20 Desember 2002 Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Negara Bagian
Kelantan mengesahkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA-
SKPD) Dinas Pendidikan Negara Bagian Kelantan tahun anggaran 2003 dengan Nomor
0017/081-01.3.01/06/2003. Program Pengadaan Komputer mendapat anggaran sebesar
RM.10,000. untuk 100 PC Komputer lengkap

2) Tanggal 28 Januari 2003, Kode 1 menandatangani Surat Keputusan Nomor


902.1/133/Nak-Kan/TB/I/2003 tentang Penunjukan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
Unit Kerja Dinas Perdagangan Negara Bagian Kelantan Tahun Anggaran 2003.
Dalam lampiran surat keputusan tersebut panitia pengadaan adalah sebagai berikut:
No. Nama / NIP Jabatan
1. Mr. C Ketua
2. Mr. D Sekretaris/Anggota
3. Mr. E Anggota
4. Mr. F Anggota

Audit Investigatif | 30
5. Mr. G Anggota
3) Tanggal 28 Januari 2003, Kode 1 menandatangani Surat Keputusan Nomor
902.1/133/Nak-Kan/TB/I/2003, tentang Penunjukan Panitia Penerima/Pemeriksa Hasil
Pekerjaan Barang/Jasa Dinas Perdagangan Negara Bagian Kelantan. Dalam lampiran
surat keputusan tersebut Panitia Penerima/Pemeriksa Hasil Pekerjaan Barang/Jasa
adalah sebagai berikut:
No Nama / NIP Jabatan
1. Mr. H Ketua

2. Mr. I Sekretaris/anggota

3. Mr. J Anggota

4) Tanggal 25 Pebruari 2003, Kode 1 menandatangani Surat Keputusan Nomor


524/35/1.1/Nak-Kan/TB/2003 tentang Penunjukan Nama dan Penetapan Besarnya
Honorarium Personal Kegiatan APBD Dinas Perdagangan Negara Bagian Kelantan.
Dalam Lampiran Surat Keputusan tersebut tertulis antara lain sebagai berikut:
No. Nama Keg. Nama Jabatan
1. Komputer (DAK) Mr. A PPTK
Mr. B Sekretaris
5) Tanggal 9 Juli 2003, Ketua Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Perdagangan
Negara Bagian Kelantan menandatangani surat Nomor
521/001/II.01/IX/SEKT/TB/2003 tentang Pengumuman Tender Umum dengan
Pascakualifikasi.
a. Dalam pengumuman antara lain tertulis:
Paket Pekerjaan Pengadaan Komputer dengan nilai total HPS sebesar RM.
10.000,- dengan sumber pendanaan Dana Alokasi Khusus (DAK).
b. Persyaratan peserta.
c. Pelaksanaan Pengadaan.
d. Jadwal Pelaksanaan Pengadaan.
Total nilai HPS sebesar RM. 9.800,00.
6) Tanggal 22 Juli 2003, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Perdagangan Negara
Bagian Kelantan menandatangani Berita Acara Pembukaan Surat Penawaran Nomor
521/003/PKT-7/PAN-PEL/NAK-KAN/VIII/TB/2005 dan Lampirannya. a. Jaminan
penawaran.

Audit Investigatif | 31
b. Daftar kuantitas dan harga.
c. Dokumen penawaran teknis.
d. Formulir rekapitulasi perhitungan TKD.
e. Dokumen Isian Kualifikasi.
Dalam Lampiran Berita Acara tersebut disebutkan sebagai berikut:
(1) Perusahaan yang terdaftar ikut tender sebanyak empat perusahaan yaitu:
a. PT. AA.
b. PT. BB.
c. PT. CC.
d. PT. DD.
(2) Perusahaan yang mengajukan penawaran sebanyak tiga perusahaan, yaitu:
a. PT. AA dengan nilai penawaran sebesar RM.9.700,00.
b. PT. BB dengan nilai penawaran sebesar RM.9.600,00.
c. PT. CC dengan nilai penawaran sebesar RM.9.500,00.
(3) Perusahaan yang memenuhi kelengkapan persyaratan sebanyak tiga perusahaan,
yaitu:
a. PT. AA.
b. PT. BB.
c. PT. CC..
7) Tanggal 28 Juli 2003, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Perdagangan Negara
Bagian Kelantan menerbitkan Berita Acara Hasil Tender Pekerjaan Pengadaan
Komputer Nomor 521/004/PKT.07/PAN-PEL/NAK-KAN/IX/TB/2003. Dalam Berita
Acara Hasil Tender tersebut tertulis antara lain sebagai berikut: a.
Nama peserta dan nilai penawaran.

b. Metode evaluasi yang digunakan adalah metode evaluasi sistem gugur.


c. Unsur-unsur yang dievaluasi:
1. Aritmatik.
Dari hasil koreksi aritmatika dan perbandingan harga satuan yang dilakukan
oleh panitia pengadaan terhadap tiga perusahaan disimpulkan sebagai berikut:
 PT. AA harga penawaran setelah koreksi aritmatika tetap RM.9.800,00.

Audit Investigatif | 32
 PT. BB harga penawaran setelah koreksi aritmatika tetap RM.9.700,00 
PT. CC. harga penawaran setelah koreksi aritmatika tetap RM.9.600,00.
2. Administrasi, Teknis dan Harga.
Dari hasil evaluasi administrasi, teknis dan harga yang dilakukan oleh panitia
pengadaan terhadap tiga perusahaan tersebut disimpulkan bahwa evaluasi
administrasi dan teknis ketiga perusahaan tersebut tidak gugur dan harga satuan
ketiga perusahaan tidak ada yang timpang. Adapun urutan penawaran harga
sebagai berikut:
1) PT. CC harga penawaran terkoreksi RM.9.600,00 2)
PT. BB harga penawaran terkoreksi RM.9.700,00.
3) PT. AA harga penawaran terkoreksi RM.9.800,00.
3. Kualifikasi Perusahaan.
Dari hasil evaluasi kualifikasi yang dilakukan oleh panitia pengadaan terhadap
tiga perusahaan disimpulkan sebagai berikut:
 PT. CC. tidak gugur.
 PT. BB gugur karena sub bidang tidak sesuai.
 PT. AA gugur karena sub bidang tidak sesuai.

Menurut keterangan Pemilik/Direktur PT. BB dalam Berita Acara Klarifikasi tanggal


20 Desember 2005 antara lain memberikan keterangan sebagai berikut:
1. Perusahaan saya PT. BB dipinjam oleh anak buah saya Sdr. Totok Hartopo untuk
ikut dalam penawaran tender Paket Pekerjaan Pengadaan Komputer pada Dinas
Perdagangan Negara Bagian Kelantan TA. 2003.
2. Seluruh tanda tangan yang ada pada dokumen penawaran adalah tanda tangan
Sdr. Totok. yang meniru tanda tangan saya.
Menurut keterangan PT. AA dalam Berita Acara Klarifikasi tanggal 20 Desember 2005
antara lain memberikan keterangan sebagai berikut:
1. Perusahaan saya PT. AA benar mengikuti Tender Paket Pekerjaan
Pengadaan Komputer pada Dinas Perdagangan Negara Bagian Kelantan
TA. 2003.

Audit Investigatif | 33
2. Saya mengetahui ada tender dari Direktur PT CC yang merupakan
Keponakan saya, bahkan seluruh berkas penawaran Tender saya,
seluruhnya dibuatkan oleh staf dari PT. CC.

8) Tanggal 30 Juli 2003, Ketua Panitia Pengadaan Barang dan Jasa menandatangani surat
Nomor 521/005/PKT.07/PAN-PEL/NAK-KAN/IX/TB/2003 yang ditujukan kepada
PT. CC perihal klarifikasi dokumen penawaran. Dalam surat tersebut disebutkan bahwa
klarifikasi dokumen penawaran dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Kamis, 31 Juli 2003
Waktu : 09.00 Wib s.d. 15.00 Wib
Tempat : Hotel Rekayasa
Jl. Jaya Raya 2 Jalur Kec. Jumawa
9) Tanggal 2 Agustus 2003, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Perdagangan
Negara Bagian Kelantan menandatangani hasil klarifikasi dan verifikasi dokumen PT.
CC dan disimpulkan bahwa dokumen perusahaan tersebut dinyatakan lengkap.
10) Tanggal 4 Agustus 2003, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Perdagangan
Negara Bagian Kelantan menandatangani surat Nomor 06/PAN-PEL/NAK-
/VIII/TB/2003 tentang Penetapan Pemenang Pengadaan Barang dan Jasa Pengadaan
Komputer. Dalam surat tersebut ditetapkan PT. CC dengan nilai penawaran sebesar
RM.9.600,00 sebagai pemenang.
11) Tanggal 6 Agustus 2003, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Perdagangan
Negara Bagian Kelantan menandatangani surat Nomor 09/PAN-PEL/NAK-
/VIII/TB/2003 tentang Pengumuman Pemenang Tender Pengadan Komputer. Dalam
pengumuman tersebut PT. CC dengan harga penawaran RM.9.600,00 ditetapkan
sebagai pemenang.
12) Tanggal 7 Agustus 2003, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Perdagangan
Negara Bagian Kelantan menerbitkan Berita Acara Hasil Tender (BAHP) Nomor
10/PAN-PEL/NAK- /VIII/TB/2003.

13) Tanggal 8 Agustus 2003, Ketua Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas
Perdagangan Negara Bagian Kelantan menandatangani surat Nomor
12/PANPEL/NAK- /VIII/TB/2003yang ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) Pengadaan Komputer perihal penunjukan penyedia pekerjaan/jasa.

Audit Investigatif | 34
14) Tanggal 11 Agustus 2003, Kode 1 menandatangani surat Nomor 09/PA/KPA
/VIII/TB/2003 yang ditujukan kepada PT. CC. perihal Penunjukan Penyedia Barang
untuk Pelaksanaan pekerjaan Pengadaan Komputer.
15) Tanggal 12 Agustus 2003 Kode 3 menandatangani Surat Pernyataan. Isi surat
pernyataan tersebut antara lain sebagai berikut:
(1) Siap melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
kontrak.
(2) Apabila hasil pelaksanaan tidak sesuai dengan desain, spesifikasi teknis, RAB dan
ketentuan yang tertuang dalam kontrak, maka saya siap untuk tidak mengikuti
pengadaan Barang/Jasa di Negara Bagian Kelantan selama 2 (dua) tahun
berturut-turut.
(3) Apabila dikemudian hari setelah dilakukan serah terima pekerjaan, ditemukan
kekurangan baik terhadap volume maupun kualitas pekerjaan oleh Tim Pemeriksa
dari Inspektorat Negara Bagian Kelantan, Inspektorat Provinsi, atau pihak-pihak
lain yang kompeten, maka saya wajib memenuhi kekurangankekurangan tersebut.
(4) Apabila saya tidak memenuhi kewajiban sebagaimana poin 3 tersebut di atas, maka
saya siap diproses secara hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
16) Tanggal 13 Agustus 2003, Kode 1 disebut PIHAK KESATU dan Kode 3 disebut
PIHAK KEDUA menandatangani Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Pekerjaan
Pengadaan Komputer Nomor 902.1/267/DAK/TB/VIII/2003, dengan syarat-syarat
kontrak sebagai berikut:
(1) Standar Ketentuan dan Syarat Umum, antara lain disebutkan:
Point 10 yang berbunyi “PIHAK KEDUA dilarang untuk mengalihkan dan/atau
mensubkontrakkan sebagian atau seluruh pekerjaan. Pengalihan pekerjaan hanya
diperbolehkan dalam hal penggantian nama PIHAK KEDUA, baik sebagai akibat
peleburan (merger) atau akibat lainnya”.
(2) Syarat-syarat Khusus Kontrak (SSKK) antara lain disebutkan:
• Tanggal berlaku kontrak : Kontrak mulai berlaku sejak tanggal 15 Agustus s/d
15 September 2003

Audit Investigatif | 35
• Umur Komputer : Pekerjaan pengadaan ini memiliki umur kelayakan 3 (tiga)
tahun sejak tanggal penandatanganan Berita acara Penyerahan Akhir.
• Pembayaran uang muka : Pekerjaan pengadaan ini dapat diberikan uang muka
30% (tiga puluh persen) dari nilai kontrak yaitu: 30% x RM.9.600,00,- =
RM.2.880,00
17) Tanggal 15 Agustus 2003, Kode 1 disebut PIHAK KESATU dan Kode 3 disebut
PIHAK KEDUA menandatangani Surat perintah Mulai Kerja Nomor
902.1/267.a/PBAPT-DAK/TB/IX/2003.
18) Tanggal 16 Agustus 2003, Kode 3 menandatangani surat Nomor
049/PT.ALDY/IX/2003 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Perdagangan Negara
Bagian Kelantan perihal permohonan pembayaran uang muka kerja. Dalam surat
tersebut PT. CC. mengajukan pembayaran uang muka kerja sebesar 30% dari nilai
kontrak.
19) Tanggal 17 Agustus 2003, Kode 1 selaku Pihak Kesatu dan Kode 3 selaku pihak kedua
menandatangani Berita Acara Pembayaran Uang Muka Kerja Nomor
902.1/271.7/PBAPT-DAK/TB/IX/2005 atas Pekerjaan Pengadaan Komputer. Dalam
Berita Acara tersebut disebutkan antara lain yaitu Besarnya pembayaran Uang Muka
yang dapat dibayarkan adalah sebesar 30% x RM.9.600,00,- = RM.2.880,00.
20) Tanggal 10 September 2003, Panitia Pemeriksa Barang/Jasa Dinas Perdagangan
Negara Bagian Kelantan dan Kode 3 dengan diketahui Kode 1 menandatangani Berita
Acara Pemeriksaan Barang/Jasa Nomor 600.1/290.1/PBJ/PBAPT-DAK/ X/2003.
Dengan informasi sebagai berikut:
a. Pekerjaan/barang yang diperiksa sesuai dengan yang telah diserahkan pihak
perusahaan/rekanan yaitu berupa: Komputer sebanyak 100 Unit @ 2 ruang.
b. Pekerjaan tersebut di atas telah dilaksanakan/diselesaikan dengan BAIK sesuai
dengan spesifikasi dan ketentuan yang ditetapkan dalam kontrak serta telah
mencapai 100% (seratus persen).
Menurut keterangan Ketua Panitia Pemeriksa Barang/Jasa dalam Berita Acara
Klarifikasi tanggal 15 Desember 2005, diperoleh keterangan sebagai berikut:
a. Kami melakukan pemeriksaan fisik Komputer sebanyak 50 unit di Gedung B dan
sebanyak 50 unit di Gedung G Kantor Dinas Perdagangan.

Audit Investigatif | 36
b. Yang saya jadikan pedoman/pegangan dalam melakukan pemeriksaan Komputer
hanya fotocopy berupa Kontrak dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
c. Kami dalam melakukan pemeriksaan fisik Komputer hanya berdasarkan
administrasi pengantaran barang dan tidak melihat langsung fisik barang.
d. Kami mendapat perintah untuk melakukan pemeriksaan fisik Komputer
berdasarkan dokumen pengiriman sesuai arahan PPK, dengan alasan untuk lebih
mempercepat proses pemeriksaan.
21) Tanggal 12 September 2003, Bendahara Pengeluaran Dinas Perdagangan Negara
Bagian Kelantan menandatangani surat Permintaan Pembayaran Langsung Barang dan
Jasa (SPP LS-Barang dan Jasa/Belanja Modal) Nomor 524/08/SPP/LS/NakKan/TB-
2003 yang ditujukan kepada Menteri Negara Bagian Kelantan cq. Kepala Dinas
Perdagangan. Dalam surat tersebut disebutkan jumlah pembayaran yang diminta
RM.6.720,00.
22) Tanggal 15 September 2003, Kode 1 menandatangani Surat Perintah Membayar (SPM)
Nomor 524/08/SPM-LS/SKPD/Nak-Kan/2005 senilai RM.6.720,00 termasuk pajak.
23) Tanggal 17 September 2003, Bendahara Umum Daerah Negara Bagian Kelantan
menandatangani Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Nomor 09.
/SP2D/IX/Bid.belanja-DP2KAD/2005 senilai RM.6.720,00 termasuk pajak.
24) Pemeriksaan Auditor bersama penyidik, ketua, dan sekretaris Panitia Pemeriksaan
Barang dan Ahli Komputer dari Perguruan Tinggi Kelantan Sdr. AB, tanggal 15
Desember 2005 diperoleh hasil sebagai berikut:
- Bahwa tidak ada komputer baru yang diserahkan dan diterima pada Kantor
Dinas Perdagangan
- Komputer yang diserahkan ternyata komputer daur ulang yang dibeli dari Toko
Asia Komputer sebanyak 100 buah.
25) Hasil permintaan keterangan kepada Penanggungjawab Toko Asia Komputer diketahui
penyedia barang PT CC membeli 1.00 Komputer tersebut sebesar RM.4.500,00

Dari uraian fakta di atas dapat disimpulkan Pelaksanaan Program Pengadaan Komputer
pada Dinas Pendidikan Negara Bagian Kelantan Tahun Anggaran 2003, sebagai berikut:
a. Rekanan pemenang kontrak dan 2 perusahaan peserta Tender memiliki Konflik
Kepentingan,

Audit Investigatif | 37
b. Komputer yang diserahkan ternyata bukan komputer baru, tetapi komputer bekas.
c. Komputer yang diserahkan dan diterima Dinas Perdagangan hanya sebanyak 80
Komputer.
Dari simpulan di atas diketahui bahwa hal tersebut bertentangan dengan peraturan
perundang undangan yang berlaku yaitu:
a. Undang-undang Nomor 5 tahun 1999 tentang Pengadaan Barang, pasal 18 ayat 3 yang
menyatakan bahwa seluruh peserta Tender harus bebas dari Praktek yang tidak sehat
dan konflik kepentingan.
b. Undang-undang Nomor 1 tahun 2000 tentang Perbendaharaan Negara pasal 18 ayat 3
yang menyatakan bahwa, Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan
dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas beban
APBN/APBD bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari
penggunaan surat bukti.
c. Peraturan Sultan Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN pasal 12
ayat 2 yang menyatakan bahwa, belanja atas beban anggaran belanja negara dilakukan
berdasarkan atas hak dan bukti-bukti yang sah untuk memperoleh pembayaran.

3. Penyebab dan Dampak yang Ditimbulkan

1) Penyebab Penyimpangan
1. Pejabat Pembuat Komitmen, Panitia Tender dan panitia pemeriksa barang serta
rekanan tidak melaksanakan proses pengadaan komputer sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

2. Pemeriksaan barang hanya melalui pemeriksaan administrasi, tanpa melihat fisik dan
mutu barang.

2) Dampak yang Ditimbulkan Penyimpangan


Dampak dari penyimpangan di atas menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar
RM.3.960,00,- (tiga ribu Sembilan ratus enam puluh ringgit Malaysia), dengan rincian
penghitungan kerugian keuangan negara sebagai berikut:
No. Uraian RM.
1 Pengeluaran Negara 9.600,00
2 pajak 960,00

Audit Investigatif | 38
3 Pembayaran Netto 8.460,00
4 Harga Sebenarnya/ Harga took Asia
Komputer 4.500,00
5 Kerugian Keuangan negara 3.960,00

4. Pihak-pihak yang terkait


Pihak yang diduga terkait atas penyimpangan tersebut adalah dua orang PNS kode 1 dan
kode 2 serta seorang swasta kode 3. Daftar rincian pihak-pihak terkait disajikan secara
terpisah.

5. Bukti yang Diperoleh


Bukti-bukti yang diperoleh dan digunakan untuk menyimpulkan hasil audit disajikan
pada lampiran 2.

C. Tindak Lanjut Hasil Audit


Sampai dengan audit Investigatif berakhir belum diperoleh informasi secara tertulis tentang
tindak lanjut yang dilakukan atas penyimpangan tersebut.

D. Pembahasan Dengan Instansi Penyidik


Terhadap temuan hasil audit Investigatif telah disampaikan kepada Kepala Kejaksaan Negara
Bagian Kelantan pada tanggal 15 Januari 2006 dan disepakati untuk ditindaklanjuti sesuai
ketentuan yang berlaku.

E. Pembahasan Dengan Pimpinan Objek Penugasan


Terhadap temuan hasil audit Investigatif telah disampaikan kepada Kepala Dinas Perdagangan
Negara Bagian Kelantan pada tanggal 25 Januari 2006. Risalah penyampaian hasil audit
Investigatif disajikan pada Lampiran .

Kelantan, 12 Pebruari 2006


Kepala Badan,

Audit Investigatif | 39

Anda mungkin juga menyukai