Anda di halaman 1dari 12

Manajemen Krisis Public Relation

Disusun Oleh Kelompok 4


Islahwati Isra (NIM:190208004)
Miftahul Haera (NIM: 190208006)
Muslimin (NIM: 190208015)
Armansyah (NIM: 190208013)
Anis Fuadi (NIM: 190208017)

Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam


Fakultas ushuluddin dan Komunikasi Islam
Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai
01.
Pengertian
Manajemen Krisis
Manajemen krisis adalah pendekatan profesional untuk menangani
krisis yang muncul dalam organisasi dan orang-orang terkenal. Manajemen
krisis adalah salah satu bidang khusus dari seni hubungan masyarakat.
Untuk itu, para konsultan hubungan masyarakat dilatih agar memiliki
pengetahuan mengenai seni manajemen krisis. Kata krisis berasal dari
bahasa Yunani "krisis" yang berarti "decision" (keputusan). Barangkali
tidak hanya organisasi, semua orang termasuk kita pernah berada di posisi
di mana kita harus membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah yang
kita hadapi.
Menurut White dan Mazur, sebuah krisis
memiliki karakteristik sebagai berikut:
 Ancaman besar terhadap kehidupan, keamanan, atau
keberadaan organisasi.
 Tekanan waktu, artinya pengambil keputusan harus
bekerja cepat, untuk menyelesaikan situasi.
 Stress dirasakan oleh orang-orang yang bertanggung
jawab untuk mengola situasi (sebagai akibat dari
keputusan yang dibuat).

Sementara itu Sen dan Egelhoff menyatakan Karakteristik


bahwa krisis dapat disebabkan oleh kesalahan manusia,
kesalahan teknologi, alasan sosial (misalnya perang, Krisis
terorisme), bencana alam, atau manajemen
Lerbinger membuat kategorisasi berupa 8 Dalam hal ini, Fearn Banks menyebut lima
tipe krisis yang diatributkan kepada dua buah tahapan krisis yaitu:
penyebab, yaitu kegagalan manajemen  Deteksi (detection), ciri-cirinya adalah
(management failure) atau paksaan lingkungan organisasi sedang memperhatikan tanda-tanda
(environmental forces). Kedelapan tipe krisis peringatan.
tersebut adalah sebagai berikut.  Persiapan/pencegahan (preparation), ciri-
• Natural (alamiah): cirinya adalah organisasi memperhatikan
• Technological (berhubungan dengan tanda-tanda peringatan dan berencana secara
teknologi) proaktif untuk menghindari krisis.
• Confrontation (konfrontasi)  Penahanan (containment), mengambil langkah
• Malevolence (Ketidaksukaan atau kedengkian) untuk membatasi dampak dan waktu
• Skewed management values (nilai-nilai (lamanya) krisis.
manajemen yang curang)  Pemulihan(recover), ciri-cirinya upaya
• Deception (penipuan) dilakukan agar kondisi dan efektivitas
• Management misconduct (kesalahan organisasi kembali normal.
manajemen)  Pembelajaran (learning), ciri-cinya adalah
• Business and economic (bisnis dan ekonomi) organisasi merefleksikan dan mengevaluasi
pengalamannya agar tidak mengalami hal
yang sama di masa yang akan datang.
02
Manajemen Masalah
Manajemen masalah adalah bagian dari proses sehari-hari praktik public
relations. Teori situasional publik yang didefinisikan oleh Grunig menguraikan tiga
karakteristik yang memengaruhi bagaimana publik bereaksi terhadap masalah:
pengenalan masalah, pengenalan kendala dan tingkat keterlibatan.
Dalam mengenali sebuah masalah, orang akan secara aktif mencari informasi
mengenai masalah yang menyangkut mereka dan atau mencatat (atau memproses)
informasi yang mereka dapat tanpa disengaja.
Pengenalan kendala menggambarkan sejauh mana orang percaya. bahwa ada
hambatan yang membatasi kemampuan mereka untuk menjalankan rencana mereka.
Tingkat keterlibatan berarti sejauh mana seseorang merasa terhubung dengan situasi
tertentu, dan akan menentukan apakah mereka cenderung bertindak atau tidak.
Berikut ini adalah tahapan dalam rencana komunikasi krisis.
1. Mengidentifikasi langkah-langkah untuk mengumpulkan
informas tentang situasi.
2. Menunjuk tim krisis yang akan bertanggung jawab untuk
Perencanaan menangani krisis itu sendiri.
3. Menunjuk juru bicara, yang mana biasanya orang tersebut
Krisis berperan sebagai titik kontak antara tim krisis dan media.
4. Mengidentifikasi audiens utama seperti pelanggan, karyawan,
vendor, dan media.
Persiapan Menghadapi Krisis

Setidaknya ada dua hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan agar siap menghadapi
krisis. Pertama, harus ada komite krisis yang terdiri dari orang-orang seperti Chief Executive
Officer (CEO), manajer personalia, manajer kerja, petugas keamanan dan manajer hubungan
masyarakat, atau siapapun yang dipandang tepat dalam membantu menangani krisis.
Jika ada beberapa lokasi, masing-masing lokasi harus memiliki perwakilan di komite tersebut
sehingga organisasi dapat melakukan tindakan lokal, nasional, atau bahkan mungkin secara
internasional.
Kedua, orang-orang itu harus berhubungan secara rutin melalui rapat (baik offline
maupun online) sehingga prosedur yang direncanakan dapat ditinjau dan diperbarui, termasuk
sarana komunikasi yang cepat jika terjadi bencana.
Salah satu tujuan dalam prosedur yang direncanakan ini adalah untuk memastikan bahwa
semua anggota komite krisis memiliki akses terhadap informasi yang sama, dapat menyepakati
bersama apa yang akan dikatakan kepada media, dan secara konsisten memberikan Informasi
yang sama.
Saran Dalam Manajemen Krisis
Berikut ini adalah beberapa saran yang perlu dilakukan dalam menghadapi krisis yaitu:
1. Mengumpulkan semua fakta dan pilah-pilah dari satu pusat informasi.
2. Berbicara dengan satu suara secara konsisten melalui orang yang ditunjuk dan terlatih.
3. Pilih juru bicara yang kredibel, latih mereka dan pastikan mereka mendapat informasi
yang cukup.
4. Dapat diakses oleh media sehingga mereka tidak perlu pergi ke sumber lain untuk
mendapatkan berita.
5. Laporkan kabar buruk Anda sendiri. Jika media harus menggali dari Anda, mereka
mungkin memutuskan bahwa Anda bersalah karena menciptakan krisis.
6. Ceritakan cerita Anda dengan cepat, terbuka, dan jujur untuk menghilangkan
kecurigaan dan rumor.
7. Jika Anda tidak bisa membahas sesuatu, jelaskan mengapa
8. Berikan bukti pernyataan yang cukup.
9. Catat kejadian saat krisis berkembang, termasuk foto dan rekaman video. Jadi nanti
Anda bisa menyajikan cerita dari sisi Anda
10. Update rencana komunikasi krisis Anda secara berkala.
Larangan Dalam Manajemen Krisis
Sementara itu larangan yang perlu dihindari dalam menghadapi
krisis antara lain sebagai berikut.
1. Mengatakan "tidak ada komentar" (no comment), karena akan mengarah
pada spekulasi.
2. Mendebat subjek.
3. Berusaha menyalahkan; Oleh karena itu lebih baik hadapi dan selesaikan
masalah segera.
4. Bereaksi berlebihan dan membesar-besarkan situasinya.
5. Menyimpang dari kebijakan perusahaan atau prosedur krisis yang
disepakati.
6. Membuat pernyataan "off-the-record".
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai