NASIONAL
PERTEMUAN KE-2
PENGARUH
Pendahuluan
1
diferensiasi manusia berdasarkan kategori atau karakteristik fisik, yang berupa warna kulit dan
bentuk wajah.
Istilah Ras di dalam kehidupan, dapat diaplikasikan dalam beragam bidang yang
berlainan. Sebagai contoh, di Amerika Serikat misalnya, pilar hukum menggunakan istilah “ras”
dalam menentukan latar belakang tersangka yang tersangkut suatu permasalahan hukum dan
penggambaran kembali objek tertentu yang belum diidentifikasi. Selain itu, pada masyarakat
pada umumnya, Klasifikasi berdasarkan “ras” mengikuti aturan pola stratifikasi sosial, yang
mana bagi ilmuwan di bidang sosial yang mengkaji fenomena kesenjangan sosial, “ras”
dijadikan factor penting. Sebagai elemen sosiologis, kategori “ras” dapat secara terbatas
menggambarkan penjelasan yang subyektif, yang di dalamnya meliputi profil diri dan intitusi
sosial terkait.
Pengertian ras secara umum adalah klasifikasi manusia berdasarkan ciri biologis yang
dimiliki bukan berdasarkan ciri- ciri yang terstruktur secara sosial. Ras juga bisa diartikan
sebagai golongan penduduk pada suatu daerah yang mempunyai beberapa sifat keturunan, yang
berlainan dengan penduduk pada daerah lainnya. Selain itu, Ras diartikan sebagai suatu kategori
dengan pengelompokan sejumlah orang berdasarkan karakteristik fisik tubuh, yang meliputi
warna kulit, bentuk tengkorak kepala, struktur rambut, bentuk mata atau hidung, dan symbol-
symbol fisik lainnya dengan perspektif subjektif.
Klasifikasi ras atau pembagian ras dapat diidentifikasi dengan cara melihat tanda jasmani
atau karakteristik fisik yang melekat. Ciri- ciri fisik tersebut antara lain: Bentuk Badan, Bentuk
Kepala, Bentuk Air Muka dan Tulang Rahang Bawah
2
2. Ras Mongoloid (Kuning) termasuk Cina, Korea, Jepang, dan bangsa Indian yang berkulit
merah di benua Amerika.
3. Ras Negroid (Hitam) termasuk bangsa Negro di Afrika dan Amerika.
4. Ras Australid (Hitam) termasuk penduduk pribumi (aborigin) di benua Australia.
5. Ras Kapid (Cokelat kekuning-kuningan termasuk bangsa Bushemen dan Hotentot di Afrika.
Salah satu konflik ras yang terjadi adalah politik Apartheid yang mana pemisahan secara
rasial dalam sistem politik seperti kasus Afrika Selatan yang terjadi karena ras kulit hitam
diperlakukan sebagai warga nomor dua dan diwujudkan dalam kebijakan-kebijakan yang
diskriminatif, yaitu :
The Group Areas Act , 1950 tentang pemisahan secara fisik area tempat tinggal antara kulit
putih dengan kulit hitam dalam masyarakat seperti keturunan India dan China.
Prohibition of Mixed Marriages Act dan Immorality Amendment Act di tahun yang sama
mengatur tentang larangan hubungan pernikahan campuran antara kelompok kulit hitam dengan
masyarakat kulit putih kelas atas. Warga kulit hitam tidak mendapatkan akses atas pendidikan
yang setara dengan kulit putih dan tidak mempunyai hak dalam pemilu.
ETNISITAS
Etnik secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu ethnos berarti penyembahan
berhala. Dalam bahasa Inggris, ethnic berarti kesukuan atau suku bangsa. Menurut Max Webber
"Kelompok Etnik" ialah kelompok manusia yang memiliki kepercayaan subyektif karena
kesamaan jenis fisik, kebiasaan atau keduanya karena ingatan akan kolonisasi dan migrasi.
3
Etnis atau suku bangsa merupakan suatu kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari
kesatuan yang berlainan berdasarkan identitas unsur kebudayaan yang mengakar kuat, terutama
dengan bahasa yang merupakan salah satu aspek penting dalam budaya. Perspektif lain
memandang etnis merupakan sekumpulan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas
kolektif yang dipertegas dengan pemahaman akan kesatuan bangsa (Koentjaraningrat, 2007).
Dalam hal ini keberadaan etnis ditentukan oleh pentingnya kesadaran kelompok, pemahaman
yang luas akan kesatuan kebudayaan dan juga persamaan asal-usul yang melekat erat. Etnis
merupakan sistem penggolongan manusia yang didasarkan pada sistem kepercayaan yang
diyakini, pengimplementasian nilai- nilai di masyarakat, pemahaman akan beragam kebiasaan,
penguatan adat istiadat yang terkonstruksikan, penegasan norma- norma, penggunaan bahasa,
penjelasan latar belakang sejarah manusia, wilayah geografis serta hubungan kekerabatan yang
tak terpisahkan. Didefinisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahwa istilah etnis
atau etnik memiliki makna sebagai suatu kelompok sosial masyarakat yang berada dalam sebuah
sistem sosial atau kebudayaan yang menjadi pedoman. Kelompok sosial ini memiliki peran dan
kedudukan tertentu berdasar pada faktor genetik, adat maupun tradisi, agama dan kepercayaan,
sistem bahasa dan lain sebagainya.
Etnis adalah serangkaian persamaan asal-usul yang merupakan salah satu faktor yang
dapat mendorong ketertautan dalam suatu ikatan. Jenis- jenis etnis yang tersebar di berbagai
penjuru dunia antara lain sebagai berikut: Suku Bangsa Maya, Suku Bangsa Persia, Suku Bangsa
Amazon, Suku Bangsa Aborigin, Suku Bangsa Han, Suku Gypsy, Suku Bangsa Yunani.
Suatu kelompok etnis atau suku bangsa diklasifikasikan berdasarkan ikatan hubungan
darah. Sehingga seseorang yang tergabung ke dalam kelompok etnis tertentu, mempunyai ikatan
hubungan darah dengan kelompok etnis tersebut, begitu pula sebaliknya seseorang yang bukan
termasuk dalam kelompok etnis jika tidak memiliki hubungan darah meskipun telah
4
mengimplementasikan nilai-nilai kebudayaan dalam kelompok etnis tersebut. Hal ini dapat
diambil contoh dalam kehidupan, ketika orang Batak tidak berubah menjadi orang Jawa
meskipun dirinya dalam keseharian berbaur dan berinteraksi secara terus menerus dengan orang
Jawa. Tidak jarang, Etnis seringkali dikaitkan dengan agama, namun agama bukanlah indikasi
yang merujuk pada identitas etnis tertentu
Berdasarkan teori-teori di telah dijelaskan atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
etnis atau suku bangsa merupakan suatu kesatuan sosial yang dapat membedakan kesatuan
berdasarkan kesamaan asal-usul seseorang sehingga dapat diklasifikasikan dalam status
kelompok mana ia termasuk di dalamnya. Istilah etnis ini juga digunakan untuk mengacu pada
satu kelompok, atau kriteria sosial yang perbedaannya terletak pada karakteristik kebudayaan
yang melekat
IDENTITAS BUDAYA
Identitas budaya menurut Liliweri (2005) merupakan ciri yang ditunjukkan seseorang
karena orang itu merupakan anggota dari sebuah kelompok etnik tertentu. Dimana meliputi
penerimaan terhadap tradisi, sifat bawaan, bahasa, agama, dan keturunan dari suatu kebudayaan.
Sedangkan menurut Koencaraningrat (2009) kebudayaan suatu bangsa dapat disusun seperti
lokasi (lingkungan alam dan demografi), asal mula dan sejarah suku bangsa, bahasa, sistem
teknologi, sistem mata pencarian, organisasi sosial, sistem pengetahuan, kesenian, dan sistem
religi.
Identitas mengacu pada karakter khusus individu atau anggota suatu kelompok atau
kategori sosial tertentu. Identitas berasal dari kata "idem" dalam bahasa Latin yang berarti sama.
Dengan demikian identitas mengandung makna kesamaan atau kesatuan dengan yang lain dalam
suatu wilayah atau hal-hal tertentu (Rummens, 1993:157-159), Selain mengandung makna
kesamaan, identitas juga mengandung makna perbedaan. Identitas dapat juga bermakna suatu
karakter yang membedakan suatu individu atau kelompok dari individu atau kelompok lainnya.
Dengan demikian identitas mengandung dua makna, yaitu hubungan persamaan dan hubungan
perbedaan. Hubungan persamaan dalam identitas muncul ketika suatu individu mempunyai
kesamaan dengan individu lain dalam suatu kelompok. Hubungan perbedaan dalam identitas
muncul ketika suatu individu atau kelompok mempunyai suatu karakter tertentu yang
membedakan individu atau kelompok tersebut dari individu atau kelompok lainnya.
5
Identitas yang dimiliki oleh seorang individui dapat berupa identitas personal (persona/
identity) dan identitas sosial (soc/a/ identity). Identitas personal merupakan hasil dari suatu
identifikasi diri, oleh dirinya sendiri, dengan penilaian dari orang lain. Identitas personal
merupakan suatu karakter tertentu yang dimiliki oleh seorang individu yang membedakan dari
orang lain. Identitas personal dapat berupa ciri-ciri fisik seperti wajah dan tinggi badan, atau ciri
psikologis seperti sifat, tingkah laku, dan gaya bicara. Identitas sosial merupakan hasil dari
identifikasi diri oleh orang lain, dan merupakan suatu identifikasi yang disetujui atau diberikan
seorang pelaku sosial (social actor) kepada seorang individu (Rummens, 1993). Secara lebih
jelas, identitas sosial merupakan suatu pengetahuan dan pengakuan diri individu sebagai anggota
suatu kelompok serta pengakuan kelompok kepada individu tersebut sebagai anggotanya (Giles
dan Johnson, 1987).
Identitas sosial dapat meliputi antara lain religi, etnis (suku bangsa), dan kelas sosial.
Identitas etnis merupakan identifikasi individual dengan unit sosial yang anggotanya mempunyai
asal-usul bersama dan berbagi unsur budaya yang sama dan mereka berpartisipasi dalam
kegiatan-kegiatan yang didasarkan pada unsur budaya dan asal-usul bersama (Yinger, 1976:
200). Identitas etnis akan muncul pada masyarakat yang kompleks, misalnya masyarakat dengan
aparatur negara dan kelas sosial yang berfungsi membagi masyarakat dalam berbagai kategori.
Identitas-identitas yang terdapat dalam identitas sosial tersebut berkaitan erat dengan identitas
budaya, karena merupakan cakupan dari identitas budaya.
6
nasional. Identitas regional dan identitas nasional berkaitan erat dengan sistem politik suatu
wilayah ataunegara.
1. Dampak Positif :
2. Dampak Negatif
Daftar Pustaka:
1. https://nationalgeographic.grid.id/read/132019388/tidak-sama-ini-perbedaan-ras-dan-etnis-yang-
perlu-anda-ketahui?page=all
3. https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/03/ras-adalah.html