Anda di halaman 1dari 36

Sejarah Nasionalisme Indonesia

Politik Lokal dan Kerajaan-kerajaan di


Nusantara
PENGERTIAN:
 Secara etimologis, kata nasionalisme
berasal dari kata nationalism dan nation
dalam bahasa Inggris, yang dalam studi
semantik kata nation tersebut berasal
dari kata Latin natio yang berakar pada
kata nascor yang bermakna ’saya lahir’,
atau dari kata natus sum, yang berarti
‘saya dilahirkan’.
 Dalam perkembangannya kata nation
merujuk pada bangsa atau kelompok
manusia yang menjadi penduduk resmi
suatu negara.
Hans Kohn, memberikan terminologi
yang sampai saat ini masih tetap
digunakan secara relevan yakni:
“nationalism is a state of mind in
which the supreme loyalty of
individual is felt to be due the nation
state”. Bahwa nasionalisme
merupakan suatu faham yang
memandang bahwa kesetiaan
tertinggi individu harus diserahkan
kepada negara kebangsaan.
 Sedangkan dalam konsepsi politik,
terminologi nasionalisme sebagai
ideologi yang mencakup prinsip
kebebasan, kesatuan, kesamarataan,
serta kepribadian selaku orientasi nilai
kehidupan kolektif suatu kelompok
dalam usahanya merealisasikan tujuan
politik yakni pembentukan dan
pelestarian negara nasional.
 Dengan demikian pembahasan masalah nasionalisme
pada awal pergerakan nasional dapat difokuskan pada
masalah kesadaran identitas, pembentukan solidaritas
melalui proses integrasi dan mobilisasi lewat organisasi
 Hubungan antara nasionalisme dan nation state, sangat
erat tidak dipisahkan satu sama lain.
 Nasionalisme merupakan semangat, kesadaran, dan
kesetiaan bahwa suatu bangsa itu adalah suatu
keluarga dan atas dasar rasa sebagai suatu keluarga
bangsa, dan oleh karena itu dibentuklah negara.
 Dalam konsepsi ini berarti negara merupakan
nasionalisme yang melembaga.
 Oleh karena itu pada dasarnya nasionalisme merupakan
dasar universal bagi setiap negara.
 Bangsa lebih menunjuk pada penduduk suatu negeri
yang dipersatukan di bawah suatu pemerintahan tunggal
yang disebut negara.
 Sedang negara lebih menunjuk kepada suatu badan
politik dari rakyat atau atau bangsa yang menempati
wilayah tertentu yang terorganisir secara politis di bawah
suatu pemerintah yang berdaulat, dan atau tidak tunduk
kepada kekuasaan dari luar
Fase Pertumbuhan Nasionalisme
di Indonesia
• Pertama gerakan kebangkitan nasionalisme
Indonesia dalam dinamika sejarah diawali
oleh Boedi Oetomo di tahun 1908, dengan
dimotori oleh para mahasiswa kedokteran
Stovia, sekolahan anak para priyayi Jawa,
di sekolah yang disediakan Belanda di
Jakarta.
• Kedua kebangkitan nasionalisme tahun 1928, yakni 20
tahun pasca kebangkitan nasional, di mana kesadaran untuk
menyatukan negara, bangsa dan bahasa ke dalam satu
negara, bangsa dan bahasa Indonesia, telah disadari oleh
para pemuda yang sudah mulai terkotak-kotak dengan
organisasi kedaerahan seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong
Sumatera dan lain sebagainya, kemudian diwujudkan secara
nyata dengan menyelenggarakan Sumpah Pemoeda di tahun
1928.
• Ketiga masa revolusi fisik kemerdekaan. Peranan
nyata para pemuda pada masa revolusi fisik
kemerdekaan, nampak ketika mereka menyandra
Soekarno-Hatta ke Rengas-Dengklok agar segera
memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Mereka
sangat bersemangat untuk mewujudkan nation
state yang berdaulat dalam kerangka kemerdekaan.
• Keempat, perkembangan nasionalisme
tahun 1966 yang menandai tatanan baru
dalam kepemerintahan Indonesia. Selama
20 tahun pasca kemerdekaan, terjadi huru-
hara pemberontakan Gestapu dan eksesnya.
Tampaknya tanpa peran besar mahasiswa
dan organisasi pemuda serta organisasi
sosial kemasyarakatan di tahun 1966,
Soeharto dan para tentara sulit bisa
memperoleh kekuasaan dari penguasa orde-
lama Soekarno.Tetapi sayang, penguasa
Orde Baru mencampakan para pemuda dan
mahasiswa yang telah menjadi motor utama
pendorong terbentuknya NKRI tersebut
dideskriditkan, dan bahkan sejak akhir
tahun 1970-an para mahasiswa dibatasi
geraknya dalam berpolitik dan dikungkung
ke dalam ruang-ruang kuliah di kampus.
• Kelima perkembangan nasionalisme masa
reformasi. Nasionalisme tidak selesai sebatas
masa pemerintahan soeharto, melainkan
terus bergulir ketika reformasi menjadi
sumber inspirasi perjuangan bangsa
meskipun melalui perjalanan sejarah yang
cukup panjang.
Kerajaan-Kerajaan Maritim Masa
Hindu-Buddha di Nusantara
Masuknya Agama dan Kebudayaan
Ⓐ Hindu Buddha di Nusantara

Pengertian dan budaya maritim



 Kata maritim berasal dari bahasa Latin, yaitu
Lautan di sekitar dan
maritimus/mare yang artinya ‘laut’. di antara pulau-pulau
 Dalam Oxford Advanced Learner’s for Dictionaries, kata Indonesia tidak
maritim diartikan sebagai ‘connecting to sea or ships; pernah menjadi
(formal) near the sea’, artinya ‘yang menghubungkan laut penghalang, bahkan
atau dekat dengan laut’. menjadi faktor
 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, maritim memiliki pemersatu.
arti ‘berkenaan dengan laut; berhubungan dengan
pelayaran dan perdagangan di laut’.
Masuknya Agama dan Kebudayaan
Ⓐ Hindu Buddha di Nusantara

Pengertian dan budaya maritim



Salah satu bukti adanya
hubungan perdagangan antara
kepulauan Indonesia dan
berbagai daerah di daratan
Asia Tenggara dapat dilihat dari
adanya peninggalan nekara Nekara tipe Heger I (kiri) yang banyak terdapat di
perunggu di sejumlah kawasan Indonesia memiliki ciri-ciri budaya Dong Son (Vietnam),
sedangkan nekara pejeng (kanan) diyakini merupakan
di Nusantara. produk asli Indonesia.

Sumber: commons.wikimedia.org
Masuknya Agama dan Kebudayaan
Ⓐ Hindu Buddha di Nusantara

Pengertian dan budaya maritim


Sumber: wikimedia.org
Dua relief perahu yang ada
di Candi Borobudur.
Masuknya Agama dan Kebudayaan
Ⓐ Hindu Buddha di Nusantara

Terbentuknya perdagangan “internasional” zaman kuno



 Kepulauan Nusantara terletak dalam jalur perdagangan antara dua
pusat perdagangan “internasional” zaman kuno, yaitu India dan
Tiongkok.
 Selat Malaka menjadi gerbang utama yang menghubungkan
pedagang-pedagang Tiongkok dan India yang berlayar melalui
bandar-bandar penting di sekitar wilayah tersebut.
 Komoditas penting yang diperdagangkan ketika itu adalah
rempah-rempah, seperti kayu manis, cengkih, dan pala.
Masuknya Agama dan Kebudayaan
Ⓐ Hindu Buddha di Nusantara

Terbentuknya perdagangan “internasional” zaman kuno



Agama Buddha masuk ke Nusantara Arca Buddha bergaya
pada abad V M dan dilakukan oleh Amarawati di Museum
seorang pangeran dari Kashmir yang Sultan Mahmud
bernama Gunadharma. Badaruddin II, dekat
Benteng Kuto Besak,
Pada abad IX M, mulai berdatangan para
Palembang, Sumatra
pendeta Buddha dari dua wilayah yang
Selatan.
berbeda, yaitu dari Gaudidaripa
(Benggala) dan Gurjaradesa (Gujarat).
Sumber: Gunawan Kartapranata/wikimedia.org
Masuknya Agama dan Kebudayaan
Ⓐ Hindu Buddha di Nusantara

Penyebaran awal
Buddhisme
(500–600-an M)

Sumber: wikimedia.org
Masuknya Agama dan Kebudayaan
Ⓐ Hindu Buddha di Nusantara

Candi Bima di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah,


Sumber: wikimedia.org
memiliki kemiripan dengan gaya bangunan candi di
Brihadeeswarar, India.
Masuknya Agama dan Kebudayaan
Ⓐ Hindu Buddha di Nusantara

Teori-teori masuknya agama dan kebudayaan


➂ Hindu-Buddha di indonesia

 Menurut C. C. Berg dalam hipotesisnya bahwa peran besar


C. C. Berg, J. L. Moens, golongan kaum kesatria dapat terlihat dari karya kesusastraan
dan R. C. Majundar yang banyak menyebutkan kedatangan pangeran-pangeran dari
meyakini kaum kesatria India.
berperan besar dalam  J. L. Moens meyakini peran besar kaum kesatria setelah
munculnya kerajaan mengkaji sejarah politik yang terjadi di India dan
Hindu di Nusantara. munculnya dinasti-dinasti di Jawa.
 Adapun menurut Majundar, para prajurit India mendirikan
koloni-koloni di Asia Tenggara, termasuk Nusantara.
Masuknya Agama dan Kebudayaan
Ⓐ Hindu Buddha di Nusantara

Teori-teori masuknya agama dan kebudayaan


➂ Hindu-Buddha di indonesia

Sumber: Arunava de Sarkar/wikimedia.org


Hipotesis lain yang berbeda
dikemukakan oleh Van Leur dan Bosch.

Orang-orang dari Nusantara sendiri


yang berkesempatan belajar di pusat
agama India, seperti di Nalanda.
Mereka juga memiliki peranan penting
dalam penyebaran unsur-unsur
Reruntuhan Nalanda, pusat agama di Bihar, India, yang
kebudayaan India ini ke Nusantara. diperkirakan pertama kali dibangun pada abad V M.
Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Ⓑ Masa Hindu-Buddha

➀ Kerajaan Sriwijaya

 Sriwijaya adalah nama kerajaan bercorak Buddha yang berdiri pada abad VII.
 Dalam bahasa Sanskerta, sri berarti ‘bercahaya’ atau ‘gemilang’, dan wijaya berarti
‘kemenangan’ atau ‘kejayaan’, maka nama Sriwijaya bermakna “kemenangan yang
gilang-gemilang”.
 lokasi wanua (kota) Sriwijaya yang dipilih oleh Dapunta Hyang berada di tempat yang
strategis, yaitu daerah sekitar pertemuan Sungai Musi dengan Kramasan dan Ogan.

 Masyarakat Sriwijaya memang dikenal sebagai masyarakat yang dekat dengan kehidupan
sungai dan laut.
Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Ⓑ Masa Hindu-Buddha

Kerajaan Sriwijaya

Ibu kota Sriwijaya terletak di tepi air, rakyatnya terpencar di luar kota
atau tinggal di atas rakit-rakit yang beratapkan daun alang-alang. Jika
raja Sriwijaya keluar, ia menggunakan perahu dengan dilindungi
payung sutra dan iringan tentaranya yang membawa tombak emas.
Tentaranya sangat pandai dan tangkas dalam peperangan, baik di air
maupun di darat.
Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Ⓑ Masa Hindu-Buddha
Perkiraan letak
pusat Kerajaan
Perkiraan letak pusat Sriwijaya dan
Kerajaan Sriwijaya dan wilayah
kekuasaannya.
wilayah kekuasaannya.

Sumber: Dokumen penerbit


Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Ⓑ Masa Hindu-Buddha

Kerajaan Sriwijaya

 Letak geografis pelabuhannya sangat cocok sebagai
tempat persinggahan dari kapal-kapal dagang terutama
Ada beberapa faktor yang yang datang dari Tiongkok dan India.
menurut sejarawan Kroom
membuat Sriwijaya dapat  Pelabuhan ini menjadi pusat perdagangan barter yang
berkembang dengan dilakukan oleh para pedagang dari India dan Tiongkok.
cepat, yaitu sebagai
berikut.  Menjadi pusat perdagangan dari barang-barang lokal
yang akan dikirim ke Tiongkok dan India didukung oleh
adanya pemerintahan yang kuat.
Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Ⓑ Masa Hindu-Buddha

Kerajaan Sriwijaya

I-tsing dalam kitabnya yang ditulis tahun
688-695 dengan judul Ta T’ang si-yu-kufa-kao
Orang-orang Melayu sheng chuan menyebutkan di Sriwijaya terdapat
adalah pelaut unggul seribu orang biksu Buddha.
bahkan petunjuk
perjalanannya Para biksu menempuh pendidikan di Sriwijaya
digunakan oleh orang- terlebih dahulu selama tiga bulan, lalu pergi ke
orang Portugis untuk India. Tidak jarang para biksu menggunakan
memetakan jalur laut. perahu-perahu Sriwijaya untuk menempuh
perjalanan ke India.
Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Ⓑ Masa Hindu-Buddha

Kerajaan Sriwijaya

Beberapa penyebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya:
 Serangan Kerajaan Medang Kamulan, Jawa Timur, di bawah Raja Dharmawangsa
pada 990 M.
 Negara-negara yang pernah ditaklukkan satu per satu melepaskan diri dari
kekuasaan Sriwijaya, yang mengakibatkan kemunduran ekonomi dan perdagangan.
 Terdesak oleh Kerajaan Thailand yang mengembangkan kekuasaannya sampai
Semenanjung Malaya.
 Serangan Majapahit pada 1477 M dan berhasil menaklukkan Sriwijaya. Sejak itu,
berakhirlah kekuasaan Sriwijaya.
Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Ⓑ Masa Hindu-Buddha

Kerajaan Mataram Kuno



 Wilayah kerajaan Mataram Kuno diperkirakan berada
di daerah meliputi Magelang, Muntilan, Sleman, dan Terdapat empat raja Mataram
Yogyakarta. yang memerintah lebih dari 20
 Eksistensi kerajaan Mataram Kuno berlangsung selama tahun, yaitu Raja Sanjaya (24
196 tahun (731–928 M). tahun), Rakai Panangkaran (38
 Pada abad X, kerajaan ini dipindahkan oleh Mpu tahun), Rakai Warak (24
tahun), dan Rakai Kayuwangi
Sindok ke Jawa Timur.
(30 tahun).
 Diyakini bahwa pemindahan Kerajaan Mataram ke
Jawa Timur tersebut karena wilayah kerajaan hancur
terkena bencana alam.
Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Ⓑ Masa Hindu-Buddha

Peta Kerajaan
Mataram Kuno
periode Jawa
Tengah dan Jawa
Timur beserta
wilayah
kekuasaannya.

Sumber: wikimedia.org
Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Ⓑ Masa Hindu-Buddha

Kerajaan Singasari

 Letak kerajaan Singasari menurut keterangan kakawin Nagarakretagama
adalah di sebelah timur Gunung Kawi dengan Ibu Kota Kutaraja.
 Kerajaan Singasari memiliki rentang waktu masa pemerintahan sekitar 70
tahun.
 Berdirinya kerajaan ini diawali dengan sejumlah tragedi dan konflik internal.
 Kerajaan ini berkembang menjadi kerajaan yang bersifat ekspansif ketika
diperintah oleh raja terakhir Singasari yang bernama Kertanagara (1268–
1292 M).
Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Ⓑ Masa Hindu-Buddha

Perkiraan wilayah
kekuasaan Kerajaan
Singasari.

Sumber: wikimedia.org
Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Ⓑ Masa Hindu-Buddha

Kerajaan Majapahit

 Kerajaan Majapahit (1293–1500) berpusat di
sekitar daerah Trowulan sekarang, 10 km Pendharmaan
sebelah barat daya Kota Mojokerto, Jawa Timur. Raden Wijaya di
Candi Simping,
 Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Malang, Jawa
Wijaya. Timur.

Sumber: wikimedia.org
 Tanggal pasti berdirinya Kerajaan Majapahit
adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai
raja (memerintah 1293–1309M), yaitu 10
November 1293.
Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Ⓑ Masa Hindu-Buddha

Majapahit merupakan negara agraris, tetapi ada beberapa faktor internal


dan eksternal yang mendorong Majapahit menjadi negara maritim:

a. Faktor internal b. Faktor eksternal


 Majapahit melanjutkan politik  Meningkatnya jaringan internasional.
dwipantara, kemudian  Meningkatnya perdagangan di laut yang
diperbarui dengan Sumpah didukung oleh adanya pelabuhan perdagangan
Palapa Gajah Mada. dari kerajaan-kerajaan di sekitar Asia Tenggara.
 Memiliki pejabat tinggi yang  Semakin ramai dikunjungi oleh kapal-kapal
mempunyai kemampuan dan dagang dari luar Nusantara yang berlabuh di
dapat mendukung aktivitas bandar milik Majapahit.
kemaritiman.
Kerajaan-kerajaan Maritim Nusantara
Ⓑ Masa Hindu-Buddha

Lokasi Kerajaan
Majapahit dan
wilayah
kekuasaannya

Sumber: wikimedia.org
Warisan Kerajaan-kerajaan Maritim Hindu-Buddha
Ⓒ dalam Kehidupan Masa Kini

 Candi dan bangunan peribadatan menjad aset bagi kegiatan pariwisata


di Indonesia.
 Wilayah Majapahit juga dijadikan acuan untuk menyebut batas politik
negara Republik Indonesia.
 Bendera kebangsaan Indonesia, berasal dari warna panji-panji Kerajaan
Majapahit seperti yang tertulis dalam kitab Nagarakretagama.
 Semboyan nasional tentang persatuan dan kesatuan bangsa “ Bhinneka
Tunggal Ika” dikutip dari kitab kakawin Sutasoma karangan Mpu
Tantular.
SEKI
AN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai