Anda di halaman 1dari 15

Proses Pembentukan Bangsa dan Negara

[Kesatuan] Republik Indonesia


NEGARA
Negara adalah persekutuan keluarga dan desa guna memperoleh
hidup yang sebaik-baiknya. (Aristoteles)
Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan pemerintahan dalam
satu masyarakat dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hukum.
(Harold J. Laski)
Negara adalah sebagai suatu organisasi yang timbul karena kehendak
dari suatu golongan/bangsanya sendiri. (Kranenburg)

Satuan komunitas terbesar yang menempati wilayah tertentu


ditandai dengan kesatuan budaya untuk menjalankan kehidupan
bersama dengan dikelola oleh pemerintah yang diikat oleh sistem
hukum.
UNSUR-UNSUR NEGARA
Montevideo Convention on Rights and Duties of States - 1933

Pasal 1

A permanent population | penduduk tetap


A defined territory | wilayah tertentu
A government | pemerintah
A capacity to enter into relations with other states | kesanggupan
berhubungan dengan negara lain
PROSES PEMBENTUKAN NEGARA
PENGAKUAN
KEDAULATAN

NEGARA
PBB
LAIN

UK

W
UD

IL
D

AY
N
PE

AH
HAK BERDAULAT KEDAULATAN
H
KO
NS TA
IN
ER
TI
TU
M
PE
SI
PROSES PEMBENTUKAN NKRI

BANGSA NEGARA
Kehendak Menegara => Perjuangan
INDONESIA INDONESIA

PENYUSUNAN PENGAKUAN PEMBA-


KEDAULATAN
UNSUR2 NEG. KEDAULATAN NGUNAN

KOLONIAL KEMERDEKAAN PERUBAHAN KONSTITUSI


PRA-KEMERDEKAAN: Pendudukan Jepang (1)
8 Desember 1941 Jepang menyerang Asia Tenggara & Pearl Harbor.
8 Maret 1942 Pemerintahan HB berakhir, diganti Kemaharajaan Jepang.
Diterapkan sistem pemerintahan militer Jepang I (Gunsei) mencakup
Sumatra, Jawa-Madura.
Diterapkan sistem pemerintahan militer Jepang II (Minseifu) mencakup
Sulawesi, Kalimantan, dan Seram
Pembagian wilayah sesuai sistem Jepang.
Melemahnya Jepang krn Perang Pasifik, Bangsa Indonesia dilibatkan dlm
pemerintahan.
Para pemimpin lebih kooperatif dg Jepang dr pd dg Belanda.
PRA-KEMERDEKAAN: Pendudukan Jepang (2)
Kerjasama Jepang-Indonesia: Gerakan Tiga A, Putera, Peta, Jawa Hokokai.
MIAI dibubarkan dan dibentuk Masyumi.
Jepang melemah  7 September 1944 Jepang memberi janji Kemerdekaan
bagi Indonesia.
Dibentuk BPUPK 1 Maret 1945, diresmikan 18 Maret 1945, untuk
mempelajari & menyelidiki hal-hal penting ttg. pembentukan negara.
 Ketua: Dr. K.R.T. Radjiman Wedyadiningrat
 Waka: Itibangase Yosio & R.P. Soeroso
 60 Anggota: berbagai aliran pemikiran penting & berbagai golongan.
PRA-KEMERDEKAAN: Pendudukan Jepang (3)
Sidang 1 BPUPK tentang Dasar Negara & Kebangsaan Indonesia.
 DN Individu: Moh. Yamin, Supomo, Sukarno
 DN Kolektif: Piagam Jakarta / Jakarta Charter
 DN Otentik: Pancasila hasil rumusan PPKI.
Sidang 2 BPUPK tentang Wilayah Negara & RUUD
 Wilayah:
 Opsi 1: HB dulu + Malaka, Borneo Utara, Papua, Timor, dan kepulauan di sekelilingnya.
 Opsi 2: HB dulu + Malaka, tanpa Papua.
 Bentuk pemerintahan Negara Indonesia adalah Republik
 Bentuk Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan
PRA-KEMERDEKAAN: Pendudukan Jepang (4)
6 Agustus 1945: AS  bom atom jatuh di Hiroshima.
7 Agustus 1945: BPUPK bubar & PPKI dibentuk. Ketua:
Sukarno, Waka: Moh. Hatta. Penasehat: Ahmad Subarjo.
 21 Anggota PPKI = 12 Jawa, 3 Sumatra, 2 Sulawesi, 1 Kalimantan, 1 Sunda Kecil
(Nusatenggara), 1 Maluku, 1 Cina.
 [+6 tanpa ijin Jepang] Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara, Mr. Kasman
Singodimedjo, Sajuti Melik, Iwa Kusumasumantri, dan Ahmad Subarjo.

14 Agustus 1945: AS  bom atom jatuh di Nagasaki.


Golongan muda & tua sepakat untuk segera melakukan
Proklamasi.
 Golongan muda: Kemerdekaan adalah hak dan soal rayat Indonesia
sendiri, tidak dapat digantungkan pada orang dan negara lain.
 Golongan tua: masalah Kemerdekaan perlu dibahas dalam rapat PPKI
KEMERDEKAAN
 Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
 PPKI mengesahkan Pembukaan & Batang Tubuh UUD 1945
 Wilayah NKRI: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Borneo
(Kalimantan), Sulawesi, Maluku, Sunda Kecil (Nusa Tenggara),
Sumatra, dan dua daerah istimewa Yogyakarta dan Surakarta
USAHA MEMPEROLEH PENGAKUAN KEDAULATAN
 Belanda tidak mengakui kemerdekaan dan kedaulatan NKRI &
kembali ingin menguasainya.
 Diplomasi: P. Linggarjati, P. Renvile, P. Roem-Royen.
 KMB 1949  Pembentukan RIS: Kedaulatan RI diakui.
KEMBALI KE NKRI: Pembersihan dr segala bentuk
pengaruh pihak luar dlm urusan Dalam Negeri Indonesia.
Federasi tidak sesuai dengan Indonesia: Sebagian
besar wilayah ingin integrasi kembali.
19 Mei 1950: Penandatanganan Piagam Persetujuan
oleh Pem. RIS dan Pem. RI tentang membentuk
NKRI.
17 Agustus 1950: RIS kembali menjadi NKRI dengan
UUDS 1950. Pemerintahan Demokrasi Liberal.
Demokrasi Liberal tidak sesuai dengan NKRI:
 Politik tidak stabil, krisis semakin parah, pemberontakan
dimana-mana, problem internal militer, dll.
Dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
Pemerintahan Demokrasi Terpimpin
KEMBALI KE NKRI: Demokrasi Terpimpin
Perombakan lembaga-lembaga negara:
 MPR  MPRS, dg syarat: Setuju kembali pd UUD ‘45, Setia
pd perjuangan RI, setuju dg Manifesto Politik.
 DPR  DPR-GR dg perubahan komposisinya.
 Dll.
Ideologi Nasakom: Nasionalis, Agama, & Komunis.
Kritik, keluhan, dan peringatan disampaikan
sejumlah kalangan; diabaikan.
Terjadi pemberontakan G-30S/PKI 1965, pemerintah
kuwalahan.
Dikeluarkan Supersemar.
Kesimpulan
 Proses Pembentukan N[K]RI merupakan perjuangan
Bangsa Indonesia atas dasar kesamaan sejarah, utk
menegara di atas tanah air sendiri, dg membentuk
organisasi pemerintah, dan menjalankan politik luar
negeri utk mendapat pengakuan kedaulatan.
SEKI
AN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai