Anda di halaman 1dari 2

Restoring Family Ling

(Memulihkan Keutuhan Keluarga)

Perbesar

Pengungsi gempa Lombok (Liputan6.com/Sunariyah)

Tidak ada yang menginginkan bencana alam terjadi. Bencana alam datang tanpa diundang
dan sulit sekali untuk diprediksi. Tidak hanya menimbulkan kerusakan infrastruktur, tapi juga
gangguan terhadap kondisi psikologis para korban itu sendir.

Aspek psikologis juga penting untuk diperhatikan dalam menghadapi dampak bencana.
Sebab, bencana tidak hanya menyebabkan luka secara fisik, tetapi juga secara emosional.

Menurut sebuah penelitian, korban terdampak bencana berpotensi mengalami kecemasan,


Depresi, dan trauma. Oleh karena itu, melakukan pertolongan pertama pada psikologis
(Psychological First Aid) korban merupakan sebuah usaha yang perlu diperhatikan untuk
menghadapi dampak buruk bencana alam.

Apa itu Psychological First Aid?

Psychological first aid (PFA) adalah tindakan suportif dan manusiawi, berupa dukungan
sosial, emosional, atau praktis yang diberikan terhadap seseorang yang mengalami peristiwa
krisis. Peristiwa kritis yang dialami menyebabkan seseorang mengalami penderitaan dan
membutuhkan pertolongan karenanya. Peristiwa krisis yang terjadi seperti, kecelakaan,
bencana alam, atau peristiwa traumatis lainnya. Sebagai tambahan, PFA dilakukan dengan
tetap memperhatikan budaya dan kemampuan dalam diri korban.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam psychological first aid adalah

1. Memperhatikan kebutuhan dan apa yang sedang dipikirkan korban.

2. Menjadi pendengar yang baik, namun tidak memaksa korban untuk bercerita. Terlebih lagi
memintanya untuk mengingat kembali dan menganalisa peristiwa traumatis yang sudah
terjadi secara detil.

3. Menenangkan, menghibur serta membuat korban merasa aman dan nyaman.

4. Membantu korban untuk terhubung dengan informasi, layanan dan dukungan sosial di luar.

5. Tidak semua orang yang mengalami peristiwa kritis membutuhkan psychological first aid.

6. Tidak terbatas pada profesi tertentu untuk memberikan psychological first aid

7. Bukan berarti memberi konseling, penyembuhan, pelabelan atau diagnosa terhadap


peristiwa yang terjadi 

Anda mungkin juga menyukai