Anda di halaman 1dari 15

Tindakan Terapi Farmakologi

pada Kasus Keperawatan Paliatif


Suhardopno
• Terapi paliatif (definisi WHO) merupakan
suatu pendekatan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup
(quality of life) pasien dan keluarga mereka
dalam menghadapi masalah yang terkait
dengan penyakit yang mengancam jiwa
dengan melakukan pencegahan dan
meringankan penderitaan pasien.
• Pendekatan paliatif biasanya dilakukan oleh
suatu tim yang fokus terhadap empat aspek
yaitu fisik, psikologis, sosial dan spiritual.
Terapi ini biasanya diberikan pada pasien-
pasien yang menderita penyakit berat dan
progresif seperti pada pasien kanker. Sebagai
contoh pada pasien kanker, target
pengobatan paliatif dapat berupa
Sebagai contoh pada pasien kanker, target pengobatan
paliatif dapat berupa:
• Meredakan nyeri yang hebat
• Mengurangi kesulitan bernapas
• Mengurangi kelemahan dan kelelahan serta meningkatkan
nafsu makan
• Mengurangi efek mual dan muntah
• Mengurangi ketidaknyamanan kibat kanker seperti kanker
yang mem-block organ/saraf/usus/saluran kemih yang
kemudian menyebabkan sesak/begah/kesulitan BAB dan BAK.
• Menangani masalah depresi, kecemasa dan kesedihan
• Melibatkan keluarga dalam pengobatan dan dukungan
emosional
• Manajemen seksualitas bersama pasangannya
• Pendekatan spiritual
• Pengelolaan pengasuh
Untuk mencapai target-target tersebut, upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan angka harapan hidup pada
pasien-pasien kanker diantaranya adalah:

• Kemoterapi paliatif : dilakukan untuk


mengurangi ukuran kanker atau mengurangi
gejala yang ditimbulkan kanker tersebut
bukan untuk menyembuhkan dari kanker.
Dalam beberapa kasus dapat memperpanjang
usia hidup pasie-pasien kanker. Dalam
prosedur ini pasien harus dapat memahami
tujuan pengobatannya, dengan diberikan
edukasi/harapan yang realistik.
• Terapi Sinar paliatif : tidak jauh berbeda
dengan kemoterapi paliatif, pengobatan ini
juga untuk mengurangi gejala yang
ditimbulkan oleh kanker. misalkan pada
kanker yang sudah anak sebar ke tulang
sehingga menyebabkan nyeri dan kerapuhan,
maka terapi sinar dapat menjadi pilihan utk
mengurangi nyeri dan progresifitas dari
penyebarannya.
• Terapi imun : pengobatan yang menstimulasi
sel-sel imunitas agar dapat bekerja lebih baik
dalam mengenali dan membunuh sel-sel
kanker
• Terapi target : obat-obatan penghancur
molekul sel kanker yang spesifik agar
selkanker tidak terus berkembang.
• Pengobatan paliatif tidak dapat dilakukan
sendiri, harus dilakukan secara multi-
profesional dan interdisiplin merencanakan
pengobatan yang baik untuk meningkatkan
kualitas hidup sebaik mungkin semaksimal
yang bisa dilakukan tenaga kesehatan.
Siapa saja yang biasanya tergabung dalam
sebuah tim pengobatan paliatif?
• Dokter spesialis yang menangani penyakit pasien
• Dokter paliatif atau dokter spesialis health care
• Perawat
• Farmasi
• Gizi
• Psikiater / mental health profesionals
• Pekerja sosial atau keluarga sebagai caregiver dan
• Konsultan agama (ustadz, pendeta, dll)
• Kapan pengobatan paliatif dilakukan?
Pengobatan paliatif dilakukan sejak pertama
pasien didiagnosis kanker dan sejak kapan pun
setelahnya. Karena dalam penelitian yang
dipublikasi di the Lancet Oncology tahun 2018
menyampaikan bahwa pengobatan paliatif
yang integratif memiliki banyak keuntungan
dibanding single consultation.
• Selanjutnya akan dijelaskan mengenai obat-obatan
yang biasanya digunakan untuk pereda nyeri kanker.
Dalam penelitian terbaru oleh Claudia B et al tahun
2015.
• Obat nyeri jenis opioid menjadi pilihan utama dalam
meredakan nyeri yang sedang hingga berat pada
pasien kanker atau pada pasien dengan kesulitan
bernapas. dalam penelitian tersebut disampaikan
bahwa efek samping gangguan napas pada pemberian
opioid tidak terbukti.
• Selanjutnya obat anti konstipasi direkomendasikan
diberikan pada pengobatan nyeri karena efek
sampingnya yang berupa kosntipasi.
• Obat-obatan benzodiazepine juga dapat dikombinasi
untuk mengatasi nyeri dan ansietas pada pasien.
• Selanjutnya terapi depresi diperlukan jika
keadaannya menunjukkan gejala sedang atau
berat. Yang terpenting juga menerapkan
kominikasi yang baik kepada pasien serta
melibatkan seluruh komponen paliatif agar
pasien dapat menyiapkan diri jika kematian
menghampirinya.
Beberapa hal penting perlu kita ketahui bahwa :
• Perawatan paliatif bersifat multi-profesional dan
interdisipliner dan berpusat pada kualitas hidup pasien
dan kerabat serta keluarga mereka.
• Bagi tenaga kesehatan, bukti tentang penggunaan
opioid untuk pengobatan sesak napas pada pasien
kanker dan untuk pereda nyeri tidak menghasilkan
efek gangguan napas.
• Pasien harus diskrining gejala depresi secara rutin,
karena depresi pada akhir kehidupan sering kurang
terdiagnosis padahal dapat diatasi dengan baik.
• Dukungan sosial, pasangan, keluarga dan spiritual
sangat dibutuhkan pada pasien yang sedang melawan
kanker.
• That,s All

Anda mungkin juga menyukai