(WHO, 2018).
KEBIJAKAN
Tujuan umum:
Sebagai payung hukum dan arahan bagi perawatan paliatif di
Indonesia.
Tujuan khusus:
• Terlaksananya perawatan paliatif yang bermutu sesuai standar
yang berlaku di seluruh Indonesia.
• Tersusunnya pedoman-pedoman pelaksanaan/juklak
perawatan paliatif.
• Tersedianya tenaga medis dan non medis yang terlatih.
• Tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan.
SASARAN KEBIJAKAN
• Seluruh pasien (dewasa dan anak) dan
anggota keluarga, lingkungan yang
memerlukan perawatan paliatif di mana pun
pasien berada di seluruh Indonesia.
• Pelaksana perawatan paliatif : dokter,
perawat, tenaga kesehatan lainnya dan
tenaga terkait lainnya.
• Institusi-institusi terkait, misalnya:
Dinas kesehatan propinsi dan dinas
kesehatan kabupaten/kota
Rumah Sakit pemerintah dan swasta
Puskesmas
Rumah perawatan/hospis
Fasilitas kesehatan pemerintah dan
swasta lain.
LINGKUP KEGIATAN PERAWATAN
PALIATIF
1. Persetujuan tindakan
medis/informed consent
untuk pasien paliatif.
2. Resusitasi/Tidak
resusitasi pada pasien
paliatif
3. Perawatan pasien
paliatif di ICU
4. Masalah medikolegal
lainnya pada perawatan
pasien paliatif
SUMBER DAYA MANUSIA
• Pelaksana perawatan paliatif: tenaga
kesehatan, pekerja sosial, rohaniawan,
keluarga, relawan.
• Kriteria pelaksana perawatan paliatif:
telah mengikuti pendidikan/pelatihan
perawatan paliatif dan telah mendapat
sertifikat.
• Pelatihan
Pelatih: Pakar perawatan paliatif dari
RS Pendidikan dan Fakultas
Kedokteran.
Pendidikan: Pendidikan formal
spesialis paliatif (ilmu kedokteran
paliatif, ilmu keperawatan paliatif).
TEMPAT DAN ORGANISASI
Tempat
• Rumah sakit
• Puskesmas
• Rumah singgah/panti (hospis)
• Rumah pasien
Organisasi
• Kelompok Perawatan Paliatif dibentuk di
tingkat puskesmas
• Unit Perawatan Paliatif dibentuk di rumah sakit
kelas D, kelas C dan kelas B non pendidikan.
• Instalasi Perawatan Paliatif dibentuk di Rumah
sakit kelas B Pendidikan dan kelas A.
• Tata kerja organisasi perawatan paliatif bersifat
koordinatif dan melibatkan semua unsur terkait.
JENIS PENYAKIT
KANKER
• paru-paru, trakea, bronkus
• telinga, hidung dan tenggorokan
• payudara wanita PENYAKIT NON-GANAS PROGRESIF,
• limfatik YANG DAPAT MEMILIKI PERIODE
• saluran pencernaan PALIATIF
• genitourinari • penyakit pada sistem sirkulasi misalnya
• leukemia penyakit kardiovaskular,
• haemopoietik serebrovaskular
• penyakit pada sistem pernapasan
• penyakit pada sistem saraf dan organ
indera misalnya penyakit motor
PENYAKIT TERMINAL ANAK-ANAK neurone, multiple sclerosis, demensia
DAN PENYAKIT KETURUNAN • AIDS / HIV
• gangguan degeneratif herediter:
distrofi otot
• fibrosis kistik
PRINSIP MANAJEMEN NYERI
• Jika rasa sakit tidak dapat dikendalikan tanpa efek samping obat yang tidak nyaman,
dokter harus mempertimbangkan penggunaan dosis rendah dari beberapa obat,
seperti yang dilakukan umumnya untuk nyeri neuropatik, daripada dosis yang lebih
besar dari satu atau dua obat.
• Untuk nyeri tulang metastatik, efek anti inflamasi NSAID dapat sangat membantu.
• Terapi radiasi (termasuk perawatan fraksi tunggal) dan bifosfonat juga dapat
meredakan nyeri tulang.
• Ketamine intravena atau oral dosis rendah telah digunakan dengan sukses untuk
neuropati dan sindrom nyeri lainnya yang refrakter terhadap opioid.
PERAWATAN PADA PASIEN AKHIR HIDUP
• Perawatan paliatif pada akhir
kehidupan berfokus untuk
meredakan gejala yang
mengganggu dan meningkatkan
kualitas hidup.
• Pada pasien di akhir kehidupan,
perawatan paliatif dapat menjadi
satu-satunya fokus perawatan.
PERAWATAN PADA PASIEN AKHIR HIDUP
1. Peramalan pada akhir kehidupan
• Pada informasi ini mempengaruhi keputusan treatment pasien dan dapat
mengubah cara mereka menghabiskan waktu yang tersisa, tetapi tidak
berdampak negatif pada kelangsungan hidup pasien.
2. Komunikasi dan Perawatan ke Pasien
• Merawat pasien sepanjang mungkin adalah prinsip utama dari perawatan akhir
kehidupan. Dokter berjanji kepada pasien individu untuk melayani sebagai
pasangan yang peduli.
3. Perawatan dari keluarga
• Komunikasi excellent
• Memajukan perencanaan perawatan dan pengambilan keputusan yang jelas,
termasuk komunikasi yang peka secara budaya
• Dukungan untuk perawatan di rumah
• Empati untuk emosi dan hubungan keluarga
• Perhatian pada kesedihan dan kehilangan
4. Layanan perawatan paliatif
• Cancer pain management
• Discharge and home care planning
• Advance care planning
• End-of life care
TANTANGAN
Tantangan Psikologis
5 tahap psikologis atau pola emosi pasien Tantangan Sosial
pada masa akhir hidupnya : • Pada akhir masa hidup, pasien
• Penolakan dan isolasi harus dikeluarkan dari
• Marah kewajiban pribadi, professional,
• Pengharapan dan bisnis, mungkin termasuk
• Depresi menyelesaikan pekerjaan penting
• Penerimaan atau project pribadi,
mendistribusikan kepemilikan,
menulis surat wasiat, membuat
Tantangan Spiritual pengaturan pemakaman dan
Spiritualitas adalah upaya untuk penguburan.
memahami atau menerima makna hidup • Prospek kematian sering
yang mendasarinya, hubungan seseorang membuat pasien
dengan dirinya sendiri dan orang lain, mempertimbangkan kualitas
tempat seseorang di alam semesta, hubungan interpersonal mereka
warisan seseorang, dan kemungkinan dan memulai proses
"kekuatan yang lebih tinggi" di alam perpisahan.
semesta.
• Setelah kematian pasien yang dirawat di
rumah sakit, para tenaga klinis
melakukan sejumlah tugas.
TERIMA KASIH