Anda di halaman 1dari 2

Be A Man : Kenali Gejala Toxic Masculinity di Lingkungan Masyarakat

Pemateri : Nur Hasyim (Dosen FISIP UIN Walisongo)

a. Cara mengetahui seseorang pria mengidap toxic masculinity adalah dengan mengajaknya
diskusi tentang :
1. Kepemilkan cinta
2. Perempuan bekerja di luar rumah
3. Stay at home dad
4. Laki-laki yang menampakkan kesedihan, kekhawatiran, atau ketakutan
5. Perempuan harus izin ketika pergi keluar rumah
6. Laki-laki adalah pengambil keputusan akhir
7. Kekerasan dalam penyelesaian konflik

b. Definisi toxic masculinity


1. Keyakinan, sikap, praktik, atau norma tradisional yang sempit yang membentuk kehidupan
laki-laki
2. Merujuk pada kekuatan, petualangan, penakluka, dan kekerasan
3. Hal ini dinilai tidak sehat karena berbahaya dan membatasi gerak Wanita
4. Merupakan kebalikan dari feminitas tetapi dianggap memiliki derajat lebih tinggi
5. Sifat-sifatnya : beracun, hegemonik, dan patriarki

c. Ciri-ciri toxic masculinity


1. Meyakini peran gender secara kaku
2. Kepemimpinan itu berdasarkan jenis kelamin bukan kemampuan
3. Adanya kekuatan yang agresif
4. Menekan emosinya
5. Pantang mencari pertolongan
6. Mengontrol dan menguasai orang lain
7. Menggunakan kekerasan sebagai penyelesaian konflik

d. Konsekuensi toxic masculinity


1. Laki-laki : mengurangi relasi pada wanita, anak-anak, dan pria lain
2. Perempuan : semakin banyaknya ketidakadilan pada perempuan, meningkatkan kekerasan
pada perempuan

e. Penyebab toxic masculinity masih berkembang


1. Normalisasi
2. Dipandang sebagai hal yang semestinya
3. Toxic masculinity dipromosikan (banyak ditayangkan di tv)
4. Toxic masculinity dirayakan
5. Toxic masculinity diberi nilai

f. Akar toxic masculinity


1. Tatanan sosial (sistem yang memproduksi toxic masculinity)
2. Institusi sosial (lembaga yang memproduksi toxic masculinity)
3. Keyakinan dan sikap (hasil dari toxic masculinity)
g. Cara menghilangkan toxic masculinity
1. Dari personal
#Laki-laki tidak memandang dirinya lebih tinggi dari perempuan
#Relasi berpacaran didasarkan pada prinsip penghormatan, kesetaraan, dan keadilan
#Tidak mentoleransi perilaku mengontrol, agresif, dan kekerasan
#Peduli kepada kepentingan, concern, dan aspirasi pasangan
#Mencintai berarti membebaskan bukan memiliki
2. Dari struktur sosial
#Menciptakan kebijakan yang gender transformatif
#Mentransformasi norma gender yang toxic dan harmful
#Mempromosikan nilai-nilai gender secara lebih manusiawi

Anda mungkin juga menyukai