BAHASA INDONESIA
K4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatann saintifik, diharapkan peserta didik mampu:
• 1.Memahami informasi dan permasalahan yang didengar atau yang dibaca dengan rasa
penuh tanggung jawab.
• 2.Menemukan informasi dan permasalahan actual dalam teks ceramah dengan penuh
tanggungjawab.
• 3.Terampil menelaah bagian-bagian penting dalam teks ceramah dengan penuh rasa
percayadiri.
4.Terampil menemukan kalimata majemuk bertingkat dalam teks ceramah dengan proaktif.
• 6.Mengidentifikasi kaidah kebahasaan dalam teks ceramah dengan penuh tanggung jawab.
• 7.Terampil menentukan aspek-aspek yang disunting dalam teks ceramah dengan rasa
percaya diri.
D. Materi Pelajaran
1. Pengertian teks ceramah.
Teks ceramah adalah teks yang berisi pemberitahuan, penyampaian suatu informasi baik
pengetahuan maupun informasi umum lainnya untuk disampaikan di depan orang banyak
oleh pakar atau orang yang menguasai bidangnya baik secara langsung maupun melalui
media elektronik dan digital.
Penjelasan tersebut sesuai dengan pernyataan Tim Kemdikbud yang mengungkapkan bahwa
ceramah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampaian suatu informasi,
pengetahuan, dan sebagainya.
Pidato merupakan pembicaraan di depan umum yang lebih cenderung bersifat persuasif,
yakni ingin mengajak pendengar mengubah persepsi, sikap atau tindakannya. Pidato juga
dapat lebih sering digunakan untuk menumbuhkan motivasi dan mendapatkan dukungan dari
pendengarnya. Sementara itu, Khotbah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi
Ceramah bersifat lebih umum, ceramah menyampaikan suatu pengetahuan, informasi, atau
isu tertentu yang umum (mencakup semua bidang) dan disampaikan oleh pakar atau orang-
meliputi: pembuka/pendahuluan, isi, penutup. Berikut adalah struktur teks ceramah yang
1. Pembuka (Tesis)
Berisi pengenalan isu, masalah, pengetahuan hingga pandangan penceramah
mengenai topik yang akan dibahas. Bagian ini sama dengan tesis dalam teks eksposisi.
2. Isi (Rangkaian argumen)
Berupa rangkaian argumen-argumen penceramah yang berkaitan dengan topik yang
dibicarakan pada pembuka atau tesis. Bagian ini biasanya mengemukakan pula
berbagai fakta dan data yang memperkuat argumen-argumen penceramah.
3. Penutup (Penegasan kembali)
Merupakan penegasan kembali mengenai apa yang disampaikan dalam ceramah. Hal
ini bertujuan untuk memastikan ceramah tidak memberikan pemahaman yang keliru
dari yang dimaksudkan, hingga akan diingat oleh pendengarnya. Selain itu, agar
ceramah terkenang dan pendengarnya terpengaruh untuk melakukan sesuatu, bagian
ini juga biasa diisi oleh rekomendasi atau saran mengenai topik yang disampaikan.
1. Ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk memperluas pengetahuan para
pendengar.
2. Disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap pakar dalam bidang
atau disiplin ilmu yang diceramahkan.
3. Terdapat ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau melakukan tindakan
terhadap materi yang dibicarakan.
1. Menentukan Topik
Menentukan topik tentunya menjadi hal pertama yang harus ditentukan. Tentunya, terkadang
topik ceramah juga dapat didapatkan dengan tidak sengaja misalnya saat kita membaca teks
berita dan mendapatkan kabar yang sedang hangat dibicarakan. Namun, topik tersebut harus
tetap ditentukan dan diolah melalui langkah selanjutnya, tidak hanya asal mengambil tren
terbaru saja.
Topik yang diambil dapat meliputi: keterampilan, keahlian, pengalaman pribadi, hobi,
pelajaran, pendapat pribadi, minat khalayak, biografi tokoh terkenal, dsb.
Selanjutnya, tujuan adalah hal yang harus diperhatikan ketika sudah menemukan topik yang
akan dibawakan. Untuk apa kita memberikan ceramah? Apakah untuk berbagi ilmu? Mengajak
pendengar untuk melakukan sesuatu? . Namun, dalam gambaran luasnya, tujuan ceramah
meliputi:
1. Tujuan umum, yang meliputi: ceramah informatif, ceramah persuasif, ceramah rekreatif
(hiburan)
2. Tujuan khusus, yang merupakan rincian dari tujuan umum, tujuan ini meliputi:
kebahasaan Indonesia untuk tujuan umum pelajaran, cara melukis untuk tujuan umum
keahlian atau hobi, biografi Soekarno untuk tujuan umum biografi tokoh.
Kerangka teks ceramah adalah rencana yang memuat pokok-pokok bahasan struktur teks
ceramah. Setiap bagian struktur yaitu: pembuka, isi, dan penutup dibuat kalimat pokok atau
ide pokoknya terlebih dahulu tanpa penjelasan detail.
Setelah kerangka telah selesai dibuat, maka kembangkan setiap kalimat pokok menjadi
paragraf-paragraf yang diberi kalimat penjelas, baik secara deduktif (kalimat pokok di awal
paragraf) maupun induktif (kalimat pokok di akhir paragraf).
Bersamaan dengan itu, penulisan teks ceramah juga harus dibarengi dengan penghayatan
terhadap bahan-bahan yang akan disampaikan. Caranya adalah sebagai berikut:
Setelah menyelesaikan ceramah, tahap selanjutnya adalah untuk menyunting teks tersebut.
Penyuntingan bertujuan untuk menyempurnakan atau untuk mengurangi kekeliruan-
kekeliruan yang mungkin terjadi dalam suatu teks. Oleh karena itu, seorang penyunting
setidaknya harus:
Teks ceramah juga memiliki karakteristik dan ciri khas kebahasaan tersendiri yang cenderung
beda dengan teks lain. Berikut adalah beberapa kaidah kebahasaan dari teks ceramah.
1. Banyak memakai kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak
sebagai sapaan. Kata ganti pertama contohnya
adalah: saya, aku, kami (mengatasnamakan kelompok). Sementara kata kedua jamak
adalah: anak-anak, hadirin, bapak-bapak, ibu-ibu, kalian, saudara-saudara.
2. Banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang
dibahas. Misalnya jika topik yang di bahas adalah kebahasaan atau sastra, istilah-istilah
yang muncul meliputi: prosa, puisi, etika berbahasa, sarkasme, majas, kesantunan
berbahasa.
3. Menggunakan kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi.
Contohnya adalah: dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab, karena.
4. Banyak memakai kata kerja mental, misalnya: memprihatinkan, memperkirakan,
mengagumkan, diharapkan, berasumsi, menyimpulkan, berpendapat.
5. Menggunakan kata-kata persuasif, seperti: diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu,
harus.
Selain itu teks ceramah juga banyak menggunakan kalimat majemuk bertingkat. Macam
kalimat majemuk: Kalimat Majemuk Bertingkat, Setara, Rapatan,dan Campuran.
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua kalimat/klausa atau lebih di dalam satu
kalimat. Setiap kalimat majemuk setidaknya memiliki dua set klausa yang terdiri dari subjek
dan predikat saja (S + P ) + (S + P) atau dilengkapi oleh objek, pelengkap, maupun keterangan
menjadi kalimat.
Mudahnya, di dalam kalimat majemuk selalu terdapat minimal dua klausa (kalimat belum
sempurna, hanya terdiri dari subjek dan predikat) yang digabungkan menjadi satu.
Mengapa ada kalimat seperti ini? Biasanya kalimat jenis ini digunakan untuk induk kalimat
yang membutuhkan kalimat anak untuk penjelasannya seperti pada contoh kalimat majemuk
di bawah ini:
Terdapat beberapa jenis kalimat majemuk. Contoh di atas termasuk ke dalam kata majemuk
bertingkat jenis sebab akibat. Berikut adalah beberapa jenis kalimat majemuk yang terdapat di
bahasa Indonesia.
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu klausa dan hubungan
antar klausa tidak sederajat, artinya kedua klausa tidak dapat berdiri sendiri. Kalimat jenis ini
biasanya digunakan dalam teks ceramah. Contohnya adalah:
Klausa2: Rumahnya jauh
Jika dipisahkan, maka masing-masing klausa tidak dapat memberikan makna yang ingin
disampaikan oleh kalimat. Sinta sering terlambat ke sekolah, karena apa? Rumahnya jauh? Lalu
apa akibatnya? Keduanya harus digabungkan agar memberikan makna yang jelas.
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau kalimat yang sifatnya
sederajat. Sehingga, kedua klausa bersifat koordinatif dan dapat berdiri sendiri tanpa kata
hubung (konjungsi). Contohnya adalah:
Konjungsi: sementara
Beberapa jenis kalimat majemuk setara berdasarkan konjungsinya adalah sebagai berikut:
Kalimat majemuk rapatan adalah dua kalimat yang digabungkan menjadi satu kalimat namun
memiliki salah satu unsur yang diulang, sehingga unsur berulang tersebut dirapatkan atau
disatukan. Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut ini:
Kegiatan Belajar 1
Petunjuk Soal
Lembar Jawaban
2.
Kegiatan Belajar 2
Petunjuk Soal
Lembar jawaban
2. Telah terjadi
kecelakaan mobil
di Jalan Raya
Lintas ahmad
yani , siang tadi
pukul 13:00,
korban jiwa
sebanyak 4
orang, yang
merupakan satu
keluarga dan
meninggal di
tempat.
3. Pertandingan
sepakbola Liga
Indonesia antara
Club Persija
dengan Persib
dalam ceramah.
Kegiatan Belajar 1
Petunjuk Soal :
2.Tandailah bagian-bagian penting dari teks tersebut (lihat contoh pada buku
paket halaman 83-85)!
Sabar
Allah SWT selalu menghendaki umat-Nya untuk berlaku sabar dan lapang
dada dalam melakukan segala hal. Sabar sendiri merupakan kata
serapan bahasa Arab yang bermakna menahan diri. Perilaku sabar akan
mudah diterapkan jika Anda memahami makna dan hikmah yang
diperoleh atas amalan sabar. Oleh sebab itu, mulailah sedari dini untuk
membiasakan diri menerapkan sabar dalam kehidupan sehari-hari.
Lembar Jawaban
Kegiatan Belajar 2.
Petunjuk Soal:
Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT karena sudah diberikan nikmat
untuk dapat berkumpul dalam ruangan ini. Tidak lupa saya lantunkan sholawat
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, karena sudah mengangkat kita
semua dari zaman kegelapan hingga ke zaman sekarang.
Izinkan saya untuk dapat membagikan sedikit ilmu mengenai pergaulan bebas.
Pergaulan bebas kini sudah menjadi hal yang sangat meresahkan di
masyarakat. Dengan adanya kejadian tersebut, diwajibkan para orang tua
mengawasi anak – anak secara ketat lagi. Biasanya kebanyakan orang tua
hanya mengawasi anak saat berada di rumah saja.
Namun perlu diketahui bahwa semakin dewasa anak, maka harus lebih
ditingkatkan lagi pengawasannya. Khususnya bila anak Anda sudah mulai
menyukai lawan jenis. Hal ini demi kebaikan anak – anak dan Anda sebagai
orang tua. Pastinya Anda tidak mau dan jangan sampai anak – anak yang
sudah dititipkan Allah SWT malah terlibat pergaulan bebas.
Oleh sebab itu, dalam pertemuan kali ini bertujuan agar kita semua dan
keluarga dijauhkan dari dunia pergaulan bebas yang akan merugikan diri
sendiri. Perlu adanya bimbingan dan juga pengawasan orang tua kepada anak
– anak secara ketat setiap harinya. Demikian ceramah hari ini, kurang lebihnya
saya mohon maaf. Wasalamualaikum. Warahmatullahi wabaraka
Lembar Jawaban
Petunjuk Soal :
Lembar Jawaban
a. Pendahuluan ( Tesis )
Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT karena sudah diberikan nikmat
untuk dapat berkumpul dalam ruangan ini. Tidak lupa saya lantunkan sholawat
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, karena sudah mengangkat kita
semua dari zaman kegelapan hingga ke zaman sekarang.
Izinkan saya untuk dapat membagikan sedikit ilmu mengenai pergaulan bebas. Pergaulan bebas kini sudah menjadi
hal yang sangat meresahkan di masyarakat. Dengan adanya kejadian tersebut, diwajibkan para orang tua mengawasi
anak – anak secara ketat lagi. Biasanya kebanyakan orang tua hanya mengawasi anak saat berada di rumah saja.
Namun perlu diketahui bahwa semakin dewasa anak, maka harus lebih ditingkatkan lagi pengawasannya. Khususnya
bila anak Anda sudah mulai menyukai lawan jenis. Hal ini demi kebaikan anak – anak dan Anda sebagai orang tua.
Pastinya Anda tidak mau dan jangan sampai anak – anak yang sudah dititipkan Allah SWT malah terlibat pergaulan
bebas.
Oleh sebab itu, dalam pertemuan kali ini bertujuan agar kita semua dan
keluarga dijauhkan dari dunia pergaulan bebas yang akan merugikan diri
sendiri. Perlu adanya bimbingan dan juga pengawasan orang tua kepada anak
– anak secara ketat setiap harinya. Demikian ceramah hari ini, kurang lebihnya
saya mohon maaf. Wasalamualaikum. Warahmatullahi wabaraka
Petunjuk Soal :
Hari Ibu
Assalamualaikum WR WB
Bertepatan dengan Hari Ibu hari ini, saya ingin menjelaskan sedikit
tentang Ibu. Dalam Al Qur’an juga dijelaskan, bahwa seorang ibu
sangat mulia dan kita tidak boleh menyakitinya. Kita juga tidak bisa
mengatakan Ah padanya, apalagi meneriakinya. Karena keridhoan
Allah terletak pada kesenangan seorang ibu. Maka hormati ibumu,
dan selalu perlakukan dia dengan baik kapan saja.
Cinta setiap orang tua, terutama ibu, memang tak terbatas dan tanpa
ikatan sedikit pun. Bahkan dinyatakan bahwa surga berada di telapak
kaki ibu, jadi kita sebagai anak-anak harus berbuat baik sampai akhir
hidup kita. Demikian ceramah singkat saya tentang ibu, semoga apa
yang saya katakan dapat bermanfaat bagi Anda semua.
Lembar Jawaban
e. Kata-kata teknis
g. Kata-kata persuasif
Kelas :