Anda di halaman 1dari 17

KEM ENTE RI AN PENDI DIKAN DAN R EBUDAYA AN

DI DE K TORAT JENDEPAL PENDI DIKA N ANAK USIA DI NI,


PE N0 IO IKAN DASA R DAN PEN 0 IDIKA N I 1E NE NGAH
Dl PEKTOQAT S E KOLAH MENE NGAH ATAS 20 2 0
Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5

JUDUL MODUL
SIKLUS AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN
DAGANG EKONOMI KELAS XII

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN ii


Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5

GLOSARIUM
Aktiva : sumber daya yang dikuasai perusahaan sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu

Buku Besar : tempat mencatat perubahan aktiva atau harta kewajiban


atau utang, modal, pendapatan dan beban sebagai akibat
adanya transaksi keuangan

Cek : surat perintah bayar kepada bank dari pihak yang memiliki
simpan di bank yang ditunjuk

Faktur : bukti pembelian dan penjualan barang dagang yang biasanya


dilakukan secara kredit

Jurnal : pencatatan tentang pendebitan dan pengkreditan secara


kronologis dari transaksi keuangan beserta penjelasan yang
diperlukan

Jurnal Khusus : jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang sama
dan sering berulang pada perusahaan dagang

Jurnal Penyesuaian : penyesuaian tentang catatan-catatan atau fakta yang


sebenarnya pada akhir periode akuntansi

Karakteristik : ciri khusus yang ada pada perusahaan dagang

Kertas Kerja : kertas berkolom yang dirancang oleh para akuntan untuk
memudahkan penyusunan laporan keuangan

Kewajiban : hak dari pihak ekternal yang mempunyai tagihan kepada


perusahaan

Laporan Arus Kas : laporan yang menunjukan arus masuk dan keluar kas dan
setara dengan kas

Laporan Keuangan : hasil akhir dari proses kegiatan akuntansi atau merupakan
ringkasan dari suatu transaksi keuangan

Laporan Laba Rugi : laporan yang menunjukan kinerja perusahaan yakni tentang
besar pendapatan (penghasilan) dan beban pada akhir
periode tertentu

Laporan Perubahan : laporan yeng menunjukan sebab-sebab adanya perubahan


Modal modal dari modal awal sampai modal akhir periode

Neraca : laporan yang menunjukan posisi keuangan perusahaan pada


saat tertentu, posisi keuangan yang dimaksud terdiri atas
harta, hutang, dan modal

Neraca Saldo : daftar saldo akun-akun buku besar yang ada pada akhir
periode tertentu

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN iii
Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5

Neraca Saldo Setelah : daftar akun-akun yang sudah mencerminkan keadaan yang
Penyesuaian sebenarnya

Pembelian : transaksi yang terkait pembelian barang dagang baik secara


tunai maupun kredit

Penjualan : transaksi yang terkait dengan penjualan barang dagang

Perusahaan Dagang : perusahaan yang kegiatannya membeli dan menjual kembali


barang tanpa merubah bentuk

Perusahaan Jasa : perusahaan yang bergerak dibidang jasa

Posting : pemindahbukuan dari jurnal ke buku besar

Rekapitulasi : perhitungan secara jumlah dari kolom suatu akun yang ada
pada jurnal khusus dan digunakan pada saat akan di catat
dibuku besar

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN vi


Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5

PETA KONSEP

TRANSAKSI PADA
PERUSAHAAN DAGANG

PENGERTIAN DAN
AKUN-AKUN PADA
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG
PERUSAHAAN DAGANG

ANALISIS TRANSAKSI PADA


PERUSAHAAN DAGANG

JURNAL KHUSUS
SIKLUS AKUNATNSI

TAHAP PENCATATAN PADA


PERUSAHAAN DAGANG
PERUSAHAAN

BUKU BESAR DAN BUKU


BESAR PEMBANTU

NERACA SALDO DAN


JURNAL PENYESUAIAN
TAHAP PENGIKHTISARAN
PADA PERUSAHAAN DAGANG

KERTAS KERJA

LAPOARAN LABA RUGI

TAHAP PELAPORAN PADA LAPORAN PERUBAHAN


PERUSAHAAN DAGANG MODAL

NERACA DAN LAPORAN


ARUS KAS

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN vi


Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Pengertian Dan Karakteristik Perusahaan Dagang

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan Anda dapat membedakan
karakteristik akuntansi perusahaan dagang dengan akuntansi perusahaan jasa,
mengidentifikasi transaksi yang terdapat pada perusahaan dagang, menjelaskan
akun-akun pada perusahaan dagang dan menganalisis transaksi pada perusahaan
dagang, serta mengerjakan seluruh tugas dan latihan dengan penuh percaya diri dan
jujur.

B. Uraian Materi
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bisnis utamanya membeli barang dari
pemasok dan menjual lagi ke konsumen tanpa mengubah wujud barang tersebut.
Sebagai contoh yang biasa kita temui adalah toko kelontong dan supermarket. Kedua
jenis bisnis ini membeli barang kebutuhan sehari-hari dari pemasok dan menjual
kembali kepada konsumen.

Gambar. 1 Contoh Toko Obat Herbal

Berdasarkan penjelasan di atas kegiatan perusahaan dagang yaitu membeli dan


menjual kembali barang dagang tanpa merubah bentuknya.
Jika dibandingkan dengan perusahaan jasa tentunya ada beberapa perbedaan antara
perusahaan dagang dan perusahaan jasa. Berikut tabel yang menggambarkan
perbedaan perusahaan jasa dan dagang

Tabel. Perbedaan Perusahaan Jasa dan Dagang


Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang
Barang tidak ber wujud Barangnya konkrit
Tidak memiliki persediaan barang Memiliki persediaan barang dagang
Tidak dapat disimpan Dapat disimpan
Tidak dapat dibagi dalam bagian Dapat dipisahkan menjadi bagian bagian
bagian kecil kecil

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 8


Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5

1. Transaksi-transaksi Pada Perusahaan Dagang

Gambar 2: Transaksi di suatu swalayan


Sumber: https://regional.kontan.co.id/news/banten
Secara umum transaksi yang terdapat di perusahaan jasa sebagian besar ada di
perusahaan dagang, akan tetapi ada beberapa transaksi yang hanya terdapat di
perusahaan dagang.
Oo... ya tentu anda masih ingat pengertian transaksi kan, kalau lupa kami
sampaikan kembali pengertiannya. Jadi transaksi adalah kejadian ekonomi yang
bersifat finansial contoh kejadian penjualan barang dagang, pembelian
kendaraan, pembayaran listrik. Pada perusahaan dagang terdapat beberapa
transaksi yang khusus seperti pembelian dan penjualan. Penjualan dan
pembelian disertai dengan syarat pembayaran dan penyerahan barang. Untuk
lebih jelasnya kita akan membahas transaksi-transaksi pada perusahaan dagang.
a. Pembelian Barang Dagang (Purchases)
Pembelian adalah aktivitas memperoleh barang dagangan untuk dijual
kembali. Pembelian dapat dilakukan baik secara tunai maupun secara kredit.
Pembelian tunai yaitu pembelian barang yang langsung diikuti oleh
pembayaran tunai, sedangkan pembelian kredit adalah pembelian barang
yang pembayarannya ditangguhkan. Akun pembelian barang dagangan
berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi pembelian barang, baik tunai
maupun kredit. Dalam melaksanakan pembelian barang yang akan dijual
perusahaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Syarat Pembayaran
Terkadang perusahaan memberikan diskon penjualan kepada konsumen.
Perusahaan akan memberikan diskon apabila persyaratan yang
diharapkan terpenuhi. Pemberian syarat oleh pihak penjual kepada
konsumen tersebut dalam perusahaan dagang disebut syarat
pembayaran. Syarat pembayaran ini dimaksudkan untuk mempercepat
penerimaan pembayaran. Selain itu juga bertujuan untuk merangsang
konsumen untuk membeli barang dagang karena pemberian potongan
harga atau diskon sehingga jumlah penjualan dapat meningkat. Ada
beberapa istilah dalam syarat pembayaran yang digunakan. Baik kita akan
membahas syarat pembayaran sebagai berikut:
a) n/30, ketentuan pembayaran tersebut dapat berarti bahwa
pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 30 hari setelah
pembelian barang dan tanpa diskon penjualan.
b) 3/10, n/30, syarat pembayaran ini dapat berarti bahwa penjualan
akan dikenakan diskon 3% jika pembayaran dilakukan dalam waktu
tidak lebih dari 10 hari setelah pembelian. Penjualan tidak akan
ditagih jika terjadi setelah 10 hari dari pembelian barang dan

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 9


Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5

pembayaran barang berlangsung selambat-lambatnya 30 hari setelah


pembelian barang.
c) 3/7, 1/14, n/30, yang berarti bahwa persyaratan pembayaran
tersebut adalah 3% diskon jika pembayaran diselesaikan 7 hari
setelah pembelian, dan dikenakan diskon 1% jika pembayaran
dilakukan setelah lebih dari 7 hari tetapi tidak lebih dari 14 hari
setelah pembelian barang dagangan. Pembayaran juga akan
dilakukan selambat-lambatnya 30 hari setelah pembelian.
d) EOM (End of Month) persyaratan pembayaran ini berarti pembayaran
dilakukan pada akhir bulan atau pada akhir periode pada bulan
berjalan.
2) Syarat Penyerahan
Syarat penyerahan barang merupakan kesepakan antara pembeli dan
penjual mengenai tempat serah terima barang yang diperjualbelikan.
Secara umum, syarat penyerahan barang menjelaskan tentang satu pihak
(antara pihak pembeli atau pihak penjual) yang akan bertanggung jawab
dalam menanggung beban angkut pembelian suatu barang dagang dan
risiko terhadap barang dagang yang akan diangkut dalam perjalanan dari
gudang pihak penjual ke gudang pihak pembeli yang tentunya telah
disepakati bersama oleh kedua belah pihak. Syarat penyerahan barang
secara umum yaitu:
a) FOB (Free on Board) Shipping Point adalah merupakan syarat
penyerahan barang dimana biaya angkut barang atau yang biasa
disebut ongkos kirim serta tanggung jawab atas segala risiko
terhadap barang dagang dalam perjalanan dari gudang penjual
menuju ke gudang pembeli merupakan tanggung jawab pembeli.
Barang yang sudah beralih kepada pembeli meskipun barang
tersebut masih dalam perjalanan ke gudang pembeli, sudah tidak ada
kaitannya lagi dengan penjual baik dari segi biaya maupun risiko
akan barang yang dipesan. Saat barang dagang yang dipesan oleh
pembeli sudah keluar dari gudang penjual maka baik dari pihak
penjual maupun pembeli dapat langsung melakukan pencatatan atau
penjurnalan persediaan barang dagang dalam proses transaksi jual
beli antara kedua belah pihak meskipun barang yang dikirim belum
sampai ke gudang pembeli sekalipun.

b) FOB (Free on Board) Destination adalah merupakan syarat


penyerahan barang dimana biaya angkut barang atau disebut juga
ongkos kirim dan tanggung jawab atas segala risiko terhadap barang
dagang dalam perjalanan dari gudang penjual menuju ke gudang
pembeli merupakan tanggung jawab penjual. Barang dagang
dikatakan menjadi hak milik pembeli apabila barang tersebut sudah
sampai dan diterima di gudang pihak pembeli.
Proses pencatatan atau penjurnalan persediaan barang terhadap
pembelian barang dapat dicatat ketika barang dagang tersebut sudah
sampai kepada pihak pembeli. Dalam syarat penyerahan barang FOB
Destination, besarnya biaya angkut pembelian barang tidak dapat
diketahui oleh pihak pembeli. Hal ini dikarenakan biaya angkut
barang sudah termasuk dalam harga barang yang dibeli oleh pihak
pembeli sehingga dalam pembukuan pada pihak pembeli tidak
dicantumkan biaya angkut barang melainkan hanya ada pencatatan
harga beli barang dagang tersebut.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 1


Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5

c) Cost Insurance and Freight, artinya pihak penjual harus menanggung


beban pengiriman barang dan premi asuransi kerugian barang yang
dijual. Syarat CIF biasanya dilakukan pada transaksi ekspor dan
impor. Akun pembelian barang dagangan termasuk ke dalam beban
sehingga pada awal dan akhir periode tidak akan terdapat saldo,
setiap transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat pada sisi
debit akun pembelian, pada akhir periode, akun pembelian akun
ditutup dan saldonya akan dipindahkan ke akun ikhtisar laba/rugi
atau harga pokok penjualan.

Gabar 3. Aktivitas bongkar muat barang di suatu pelabuhan

b. Potongan Pembelian (Purchases Discount)


Potongan pembelian berfungsi sebagai tempat mencatat potongan harga
yang diterima dari penjual. Biasanya sehubungan dengan penerapan
pembayaran. Misalnya, pembayaran utang yang dilakukan dalam periode
potongan.
c. Retur Pembelian dan Pengurangan harga (Purchases Return and Allowances)
Suatu saat Anda mendapati barang yang Anda beli dalam kondisi rusak,
maka apa yang akan Anda lakukan? Mungkin Anda mengembalikan barang
tersebut atau Anda akan menerimanya saja. Dalam perusahaan, transaksi
seperti ini dicatat sebagai akun pengembalian barang atau sering disebut
sebagai retur pembelian. Akun retur pembelian dan pengurangan harga ini
berfungsi untuk mencatat transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli
kepada pihak penjual atau pengurangan harga yang disepakati penjual.
Misalnya, barang yang dibeli sebagian rusak.
d. Beban Angkut Pembelian Barang yang Dibeli (Freight In)
Beban angkut yang menjadi tanggungan pembeli akan dicatat pada akun
beban angkut pembelian di sisi debit dan akun kas di sisi kredit. Akan tetapi,
beban angkut yang menjadi tanggung jawab pembeli yang dibayar langsung
kepada penjual, akan dimasukkan pada faktur pembelian.
e. Penjualan Barang Dagangan (Sales)
Transaksi penjualan merupakan transaksi utama untuk memperoleh
penghasilan dan merupakan komponen utama pembentukan laba. Untuk
penjualan secara kredit, setiap penjualan barang dagangan selalu dicatat
pada akun penjualan di sisi kredit dengan akun piutang dagang di sisi debit.
Namun, untuk penjualan secara tunai, setiap penjualan barang dagangan
berarti menambah kas untuk penjualan secara tunai sehingga kas dicatat
pada akun kas di sisi debit dengan akun penjualan di sisi kredit.
f. Penerimaan Kembali Barang Dagangan yang Dijual/Retur Penjualan dan
Pengurangan Harga (Sales Returns and Allowances)
Akun retur penjualan dan pengurangan harga (sales return and allowances)
ini berfungsi sebagai tempat mencatat transaksi penerimaan kembali barang
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 1
Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5

yang telah dijual atau pengurangan harga yang diberikan kepada pihak
pembeli. Misalnya, barang yang dijual sebagian ada yang rusak atau tidak
sesuai dengan pesanan. Transaksi retur penjualan akan dicatat dalam akun
retur penjualan (sales return), yang termasuk akun kontra dari akun
penjualan.
g. Potongan Penjualan (Sales Discount)
Akun potongan penjualan ini termasuk akun kontra dari akun penjualan.
Potongan penjualan oleh penjual akan dicatat pada akun potongan penjualan
di sisi debit dan akun piutang dagang di sisi kredit. Akun ini, biasa terjadi
dalam hal pembeli melakukan pembayaran utangnya dalam periode
potongan yang telah ditetapkan
h. Beban Angkut Penjualan (Transportation Out/Freight Out)
Beban angkut penjualan terjadi karena penjual menanggung biaya
pengiriman barang sampai ke tempat pembeli. Biaya ini dilaporkan dalam
biaya operasional.
i. Persediaan Barang Dagangan
Persediaan barang dagangan adalah barang dagangan yang masih ada dan
belum terjual. Banyaknya barang yang tersedia di gudang tidak boleh kurang
dari jumlah yang dibutuhkan.

2. Akun-akun pada Perusahaan Dagang


Seperti telah dikemukakan di atas, pembelian, penjualan, dan persediaan barang
dagangan merupakan akun-akun baru dalam perusahaan dagang. Namun, sama
halnya perusahaan lain, perusahaan dagang pun terlibat pada berbagai aktivitas
transaksi yang memerlukan pencatatan dalam akun-akun tersendiri. Akun-akun
yang ada di perusahaan dagang adalah sebagai berikut:
a. Pembelian
b. Retur pembelian
c. Potongan pembelian dan pengurangan harga
d. Penjualan
e. Retur penjualan
f. Potongan penjualan dan pengurangan harga
g. Beban angkut pembelian
h. Beban angkut penjualan
i. Persediaan barang dagang

3. Analisis Transaksi Pada Perusahaan Dagang


a. Pembelian Barang Dagangan
1) Secara Tunai
Contoh: Tanggal 3 Februari 2019 dibeli secara tunai barang dagangan
seharga Rp20.500.000,00

Berdasarkan transaksi di atas maka analisisnya adalah:


Pembelian akan bertambah dicatat disebelah debet dan Kas berkurang
akan dicatat disebelah kredit. Jurnalnya sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2019 3 Pembelian Rp20.500.000,00
Feb Kas Rp20.500.000,00

2) Secara Kredit
Contoh: Tanggal 10 Februari 2019 dibeli secara kredit barang dagangan
seharga Rp30.500.000,00 dari Toko Makmur Jakarta.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 1


Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5

Berdasarkan transaksi di atas analisisnya adalah:


Pembelian akan bertambah dicatat disebelah debet dan Utang dagang
bertambah dicatat disebelah kredit. Jurnalnya sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2019 10 Pembelian Rp30.500.000,00
Feb Utang Dagang Rp30.500.000,00
b. Potongan Pembelian
Contoh: Tanggal 20 Februari 2019 dibeli secara kredit 20.000 unit barang
dagangan dengan harga Rp6.000,00 per unit dengan syarat 2/10,
n/30 dan No Faktur 508.
Tanggal 27 Februari 2019 dilunasi pembayaran utang faktur No. 508

Berdasarkan transaksi di atas analisisnya adalah:


Transaksi tanggal 27 Februari 2019 mengakibatkan Utang dagang berkurang
dicatat disebelah debet, Potongan Pembelian bertambah dicatat disebelah
kredit sebesar Rp2.400.000,00 sedangkan Kas berkurang dicatat sebelah
kredit sebesar Rp117.600.000,00

Rician perhitunganya sebagai berikut:


Jumlah utang yang harus dibayar 20.000 × Rp6.000,00 =
Rp120.000.000,00
Potongan pembelian 2% × 120.000.000,00 = Rp2.400.000,00
Kas yang harus dibayarkan =
Rp117.600.000,00 Jurnalnya sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


2019 27 Utang Dagang Rp120.000.000,00
Feb Potongan Pembelian Rp2.400.000,00
Kas Rp117.600.000,00

c. Retur Pembelian dan Pengurangan harga


Contoh: Tanggal 19 Februari 2019 dibeli barang dagangan seharga
Rp20.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 No Faktur 1801.
Tanggal 21 Februari 2019 dikembalikan barang dagangan yang
dibeli tanggal 19 Februari 2019 seharga Rp5.000.000,00 karena
rusak.

Berdasarkan transaksi di atas analisisnya adalah:


Transaksi tanggal 19 Februari 2019 mengakibatkan Pembelian bertambah di
debet Rp20.000.000,00 dan Utang Dagang bertambah di kredit
Rp20.000.000,00
Transaksi tanggal 21 Februari 2019 mengakibatkan Retur Pembelian
bertambah di kredit sebesar Rp5.000.000,00 dan Utang dagang berkurang di
debet menjadi Rp 5.000.000,00. Jurnalnya sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


2019 21 Utang Dagang Rp5.000.000,00
Feb Retur Pembelian dan Rp5.000.000,00
Pengurangan Harga

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 1


Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5

d. Beban Angkut Pembelian Barang Dagang


Contoh: Tanggal 17 Februari 2019 dibayar beban pengangkutan barang yang
dibeli dari CV. Angkasa sebesar Rp100.000,00.

Berdasarkan transaksi di atas analisisnya adalah:


Beban Angkut Pembelian bertambah di debet dan Kas berkurang di kredit.
Jurnalnya sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit


2019 17 Beban Angkut Pembelian Rp100.000,00
Feb Kas Rp100.000,00
e. Penjualan
1. Secara Tunai
Contoh: Tanggal 15 Februari 2019 dijual secara tunai barang dagang
seharga Rp4.000.000,00.

Berdasarkan transaksi di atas maka analisisnya adalah:


Kas akan bertambah dicatat disebelah debet dan Penjualan bertambah
akan dicatat disebelah kredit. Jurnalnya sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2019 15 Kas Rp4.000.000,00
Feb Penjualan Rp4.000.000,00

2. Secara Kredit
Contoh: Tanggal 18 Februari 2019 dijual secara kredit barang dagang
seharga Rp7.000.000,00 kepada Toko Budi Makmur

Berdasarkan transaksi di atas maka analisisnya adalah:


Piutang dagang akan bertambah dicatat disebelah debet dan Penjualan
akan bertambah dicatat disebelah kredit. Jurnalnya sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2019 18 Piutang Dagang Rp7.000.000,00
Feb Penjualan Rp7.000.000,00
f. Retur Penjualan dan Pengurangan Harga
Contoh: Tanggal 17 Februari 2019 menerima pengembalian sebagian barang
yang telah terjual secara kredit dari UD Makmur dengan harga
Rp600.000,00

Berdasarkan transaksi di atas maka analisisnya adalah:


Retur Penjualan dan Pengurangan Harga akan bertambah dicatat disebelah
debet dan Piutang Dagang akan berkurang dicatat disebelah kredit. Jurnalnya
sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
17 Retur Penjualan dan Rp600.000,00
2019
Pengurangan Harga
Feb Piutang Dagang Rp600.000,00

g. Potongan Penjualan
Contoh: Tanggal 2 Februari 2019 dijual barang dagangan seharga
Rp7.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 kepada Toko Sekawan
dengan faktur No. 305.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 1


Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5

Tanggal 7 Februari 2019 Diterima pelunasan atas penjualan barang


dagangan tanggal 2 Februari 2019.

Berdasarkan transaksi di atas maka analisisnya adalah:


Transaksi tanggal 2 Februari 2019 mengakibatkan Piutang Dagang bertambah
di debet Rp7.000.000,00 dan Penjualan bertambah di kredit Rp7.000.000,00
Transaksi tanggal 7 Februari 2019 mengakibatkan Potongan Penjualan dan
Pengurangan Harga bertambah di debet Rp140.000,00; Kas bertambah di
debet Rp6.860.000,00 sedangkan Piutang Dagang berkurang di kredit
Rp7.000.000,00.
Jurnalnya sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2019 7 Kas Rp6.860.000,00
Feb Potongan Penjualan Rp140.000,00
Piutang Dagang Rp7.000.000,00

h. Beban angkut Penjualan


Contoh: Tanggal 13 Februari 2019 diterima faktur dari CV. Tiki atas
pengangkutan penjualan barang dagangan yang dilakukan secara
kredit sebesar Rp300.000,00.
Tanggal 20 Februari 2019 dibayar beban angkut sebesar
Rp200.000,00 secara tunai
Berdasarkan transaksi di atas maka analisisnya adalah:
Transaksi tanggal 13 Februari 2019 mengakibatkan Beban Angkut Penjualan
bertambah di debet Rp300.000,00 dan Utang Dagang bertambah di kredit
Rp300.000,00
Transaksi tanggal 20 Februari 2019 mengakibatkan Beban Angkut Penjualan
bertambah di debet Rp200.000,00 dan Kas berkurang di kredit Rp200.000,00
Jurnalnya sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
2019 13 Beban Angkut Penjualan Rp300.000,00
Feb Hutang Dagang Rp300.000,00
20 Beban Angkut Penjualan Rp200.000,00
Kas Rp200.000,00

i. Persediaan Barang Dagangan


Pada perusahaan dagang, persediaan barang dagangan memiliki ciri
barangnya dapat disimpan, ini berarti terdapat perlakuan khusus dalam
pencatatan barang dagang yang masuk dan keluar. Selain itu pencatatan juga
dilakukan untuk mengetahui persediaan barang dagang jangan sampai
kosong.

Gambar 4. Gudang Persediaan Barang


Sumber: https://arthanugraha.com

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 1


Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5

1) Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagangan


Metode pencatatan persediaan barang dagang terdiri atas Metode fisik
(physical inventory system) dan Metode Perpetual (perpetual inventory
system). Pengertian kedua metode sebagai berikut:
a) Metode fisik, melakukan pencatatan mutasi atau perpindahan barang
yang keluar maupun masuk tidak akan dicatat. Pencatatan barang
dilakukan oleh perusahaan barang dagang melalui akun penjualan
untuk transaksi penjualan barang dan akun pembelian untuk
transaksi pembelian barang. Cobalah kamu perhatikan pencatatan
transaksi ke dalam jurnal umum menurut metode fisik berikut ini.

No Transaksi Jurnal Umum


1. Pembelian barang Pembelian Rpxxx
dagangan secara Kas Rpxxx
tunai
2. Pembelian barang Pembelian Rpxxx
dagangan secara Utang dagang Rpxxx
kredit
3. Pengiriman kembali Kas Rpxxx
barang dagangan Retur pembelian dan PH Rpxxx
yang telah dibeli
(retur pembelian)
secara tunai
4. Pengiriman kembali Utang dagang Rpxxx
barang dagangan Retur pembelian dan PH Rpxxx
yang telah dibeli
(retur pembelian)
secara kredit
5. Penjualan barang Kas Rp. Xxx
dagangan secara Penjualan Rp. Xxx
tunai
6. Penjualan barang Piutang dagang Rpxxx
dagangan secara Penjualan Rpxxx
kredit
7. Penerimaan kembali Retur penjualan dan PH Rpxxx
barang yang telah Kas Rpxxx
dijual (retur
penjualan) secara
tunai
8. Penerimaan kembali Retur penjualan dan PH Rpxxx
barang yang telah Piutang dagang Rpxxx
dijual (retur
penjualan) secara
kredit
9. Pembayaran biaya Beban angkut pembelian Rpxxx
angkut barang yang Kas Rpxxx
dibeli
10. Pembayaran beban Beban angkut penjualan Rpxxx
angkut barang yang Kas Rpxxx
dijual
11. Pembayaran utang Utang dagang Rpxxx
dagang tanpa adanya Kas Rpxxx
potongan
12. Pembayaran utang Utang dagang Rpxxx
dagang dengan Kas Rpxxx
adanya potongan Potongan pembelian Rpxxx
13. Penerimaan Kas Rpxxx
pelunasan piutang Piutang dagang Rpxxx
tanpa potongan

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 1


Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5

14. Penerimaan Kas Rpxxx


pelunasan piutang Potongan penjualan Rpxxx
dengan potongan Piutang dagang Rpxxx

b) Metode perpetual, pencatatan barang dagang dilakukan secara terus


menerus, detail atau terperinci pada setiap transaksi yang terjadi
dalam perusahaan barang dagang.
Dalam metode ini, transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat
dengan mendebit akun persediaan barang dagangan sebesar
harga beli (harga perolehan), sedangkan jika terjadi penjualan
akan dicatat dengan mengkredit akun persediaan barang dagangan
sebesar harga pokoknya. Pencatatan transaksi ke dalam jurnal
umum menurut metode perpetual adalah sebagai berikut.
No Transaksi Jurnal Umum

1. Pembelian barang Persediaan barang dagangan Rpxxx


dagangan secara Kas Rpxxx
tunai
2. Pembelian barang Persediaan barang dagangan Rpxxx
dagangan secara Utang dagang Rpxxx
kredit
3. Pengiriman kembali Kas Rpxxx
barang dagangan Persediaan barang dagangan Rpxxx
yang telah dibeli
(retur pembelian)
secara tunai
4. Pengiriman kembali Utang dagang Rpxxx
barang dagangan Persediaan barang dagangan Rpxxx
yang telah dibeli
(retur pembelian)
secara kredit
5. Penjualan barang Kas Rpxxx
dagangan secara Penjualan Rpxxx
tunai Harga pokok penjualan Rpxxx
Persediaan barang dagangan Rpxxx
6. Penjualan barang Piutang dagang Rpxxx
dagangan secara Penjualan Rpxxx
kredit Harga pokok penjualan Rpxxx
Persediaan barang dagangan Rpxxx
7. Penerimaan kembali Retur penjualan dan PH Rpxxx
barang yang telah Kas Rpxxx
dijual (retur Persediaan barang dagangan Rpxxx
penjualan) secara Harga pokok penjualan Rpxxx
tunai
8. Penerimaan kembali Retur penjualan dan PH Rpxxx
barang yang telah Piutang dagang Rpxxx
dijual (retur Persediaan barang dagangan Rpxxx
penjualan) secara Harga pokok penjualan Rpxxx
kredit
9. Pembayaran biaya Persediaan barang dagangan Rpxxx
angkut barang yang Kas Rpxxx
dibeli
10. Pembayaran beban Beban angkut penjualan Rpxxx
angkut barang yang Kas Rpxxx
dijual
11. Pembayaran hutang Utang dagang Rpxxx
dagang tanpa adanya Kas Rpxxx
potongan
12. Pembayaran utang Utang dagang Rpxxx
dagang dengan Kas Rpxxx
adanya potongan Persediaan barang dagangan Rpxxx

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 1


Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5

13. Penerimaan Kas Rpxxx


pelunasan piutang Piutang dagang Rpxxx
tanpa potongan
14. Penerimaan Kas Rpxxx
pelunasan piutang Potongan penjualan Rpxxx
dengan potongan Piutang dagang Rpxxx

2) Perhitungan Harga Perolehan Persediaan


Secara umum perhitungan harga perolehan persediaan barang dagang
dapat dihitung berdasarkan metode FIFO, LIFO, dan average.
Penjelasannya sebagai berikut:
a) Metode FIFO (First In – First Out)
Penerapan metode ini terutama diterapkan pada barang-barang yang
tidak tahan lama atau produk-produk yang modelnya cepat berubah.
Oleh karena penerapan metode ini maka saldo akhir menunjukkan
barang yang dibeli terakhir sebab barang yang dibeli lebih awal akan
dikeluarkan lebih awal juga. Penggunaan metode ini dalam
menghitung nilai persediaan barang akan menghasilkan laba yang
besar namun penghitungan labanya kurang akurat. Contoh
penerapan metode ini yaitu pada produk-produk makanan olahan di
supermarket.
b) Metode LIFO (Last In – First Out)
Ini merupakan metode yang lebih rumit sehingga biaya pembukuan
untuk menjadi lebih mahal. Metode ini menerapkan penjualan
terhadap barang yang paling akhir masuk yang akan dijual terlebih
dahulu. Laba dan rugi yang dihasilkan dari penerapan metode ini
cenderung menghasilkan laba dan rugi yang lebih rendah. Contoh
bidang penerapan metode ini dalam perusahaan dagang yaitu dalam
bidang pakaian, teknologi, elektronik dan toko buku.
c) Metode Rata-rata (Average Cost)
Ini merupakan metode tengah-tengah antara metode FIFO dan
metode LIFO. Metode Rata-rata (average) dibagi menjadi dua metode
yaitu metode rata-rata sederhana (simple average method) dan
metode rata-rata tertimbang (weighted average method). Dalam
metode rata-rata sederhana (simple average method), nilai
persediaan barang ditentukan melalui hasil perkalian dari harga rata-
rata barang dagang per unit dengan sisa barang dagang. Sedangkan
dalam metode rata-rata tertimbang (weighted average method), nilai
persediaan barang dagang ditentukan berdasarkan perhitungan pada
perkalikan dari jumlah barang dagang yang tersedia dengan harga
barang dagang rata-rata persatuan.

Demikian pembahasan mengenai pengertian dan karakteristik perusahaan


dagang Semoga Anda dapat memahami mengenai seluk beluk akuntansi
perusahaan dagang.

C. Rangkuman
1. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bisnis utamanya membeli barang
dari pemasok dan menjual lagi ke konsumen tanpa mengubah wujud barang
tersebut.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 1


Modul Ekonomi Kelas XII KD 3.5 dan 4.5

2. Karakteristik perusahaan dagang adalah barangnya konkrit, memiliki


persediaan barang dagang, dapat disimpan, dan dapat dipisahkan menjadi
bagian-bagian kecil.
3. Transaksi khususnya penjualan dan pembelian biasanya disertai dengan syarat
pembayaran dan penyerahan barang dagang.
4. Akun-akun khusus di perusahaan dagang meliputi Penjualan, Potongan
Penjualan, Retur Penjualan dan Pengurangan Harga, Pembelian, Retur
Pembelian, Potongan Pembelian dan Pengurangan harga, Persediaan Barang
Dagangan, Beban Angkut pembelian dan Beban Angkut penjualan.
5. Analisis transaksi untuk transaksi khusus di perusahaan dagang menggunakan
aturan debet dan kredit.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 1

Anda mungkin juga menyukai