SIKLUS AKUNTANSI
PERUSAHAAN JASA
DISUSUN OLEH:
Runi Dwianti, S. Pd., M. Ak.
SMA NEGERI 2 UNGARAN
Th. Pelajaran 2021/2022
Kompetensi Inti:
KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar:
PETA KONSEP
Di dalam akuntansi, bukti transaksi merupakan dokumen sumber dan syarat mutlak dalam
melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal. Kegunaan utama dari bukti transaksi adalah
sebagai bukti tertulis dan juga merupakan pertanggungjawaban atas pelaksanaan suatu
transaksi. Jika suatu pencatatan tidak didukung dengan bukti tertulis yang sah dan kuat, maka
kebenaran atas transaksi tersebut diragukan.
Bukti transaksi harus disimpan sebagai arsip untuk mempermudah pencarian kembali jika
suatu waktu dibutuhkan. Adapun cara menyimpan arsip dokumen transaks dapat dilakukan:
1. Menurut urutan nomor bukti, atau
2. Menurut urutan tanggal terjadinya transaksi (kronologis)
Bukti transaksi pada umunya dihasilkan dari transaksi dengan pihak di luar perusahaan
(transaksi eksternal). Namun, ada juga bukti transaksi yang diperoleh dari pihak internal.
c. Kuitansi
Surat bukti penerimaan uang yang ditandatangani oleh penerima uang dan diberikan
kepada yang membayar uang tersebut. Bagian kanan dari lembar kuitansi diberikan
kepada pihak yang membayar dan bagian luar (sus) untuk arsip penerimaan uang.
d. Nota Kontan
Bukti pembelian atau penjualan barang secara tunai. Nota ini biasanya dibuat rangkap
dua.
e. Cek
Surat perintah yang ditujukan kepada bank, untuk membayar sejumlah uang yang ditulis
pada cek kepada orang yang namanya tertera pada cek tersebut. Cek diterbitkan oleh
suatu bank, dan diberikan kepada nasabahnya yang mempunyai simpanan dalam jumlah
tertentu di bank tersebut.
f. Bilyet Giro
Surat perintah pemindahbukuan dari nasabah suatu bank kepada bank yang bersangkutan
untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang
namanya tertulis dalam bilyet giro pada bank yang sama atau bank yang lainnya.
g. Bon
Bukti pengambilan, baik uang maupun barang dengan kewajiban mengembalikan.
c. Memo
Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang
ada di lingkungan perusahaan. Coba perhatikan contoh di bawah ini:
Pada akun inilah transaksi dicatatkan. Pada akun ada dua sisi yaitu sisi debit dan sisi
kredit. Sisi kredit terletak pada sebelah kiri dan sisi kredit berada disebelah kanan. Mendebit
artinya mencatat akun disebelah kiri dan mengkredit artinya mencatat akun disebelah kanan.
Untuk lebih memahami pendebitan dan pengkreditan, ikutilah contoh sederhana berikut
ini:
1 Januari 2019, Budiono membuka suatu perusahaan dengan mana Percetakan Serba Cepat.
Untuk itu, Budiono memindahkan uang pribadinya sebesar Rp 500.000.000,- ke rekening
2 Januari 2019, dibeli per kas peralatan percetakan Rp 200.000.000,-. pencatatannya sebagai
berikut:
Kas Peralatan
5 Januari 2019, dibayar gaji para pegawai Rp 20.000.000,- per kas, pencatatannya sebagai
berikut:
5/1 Rp 20.000.000,-
15/1Rp 100.000.000,-
22 Januari 2019, dibayar dengan tunai utang pada Toko Mujur sejumlah Rp 90.000.000,-
maka pencatatannya sebagai berikut:
Kas Utang Usaha
22/1 Rp 90.000.000,-
Jika ditarik kesimpulan dari contoh transaksi dan dihubungkan dengan pengklasifikasian
atas aset, kewajiban, ekuitas/ modal, pendapatan dan beban, maka kenaikan dan penurunan
yaitu sebagai berikut:
Aset
Debit untuk mencatat kenaikan Kredit untuk mencatat penurunan
Kewajiban
Debit untuk mencatat penurunan Kredit untuk mencatat kenaikan
Ekuitas pemilik
Debit untuk mencatat penurunan Kredit untuk mencatat kenaikan
Pendapatan
Debit untuk mencatat penurunan Kredit untuk mencatat kenaikan
Beban
Debit untuk mencatat kenaikan Kredit untuk mencatat penurunan
Kewajiban K D K
Ekuitas K D K
Pendapatan K D K
Modal D K D
D. PENGGOLONGAN AKUN
Akun merupakan suatu media yang digunakan untuk mencatat transaksi melalui jurnal
atau tanpa jurnal, untuk perubahan dari aset, kewajiban, modal, pendapatan dan beban.
Untuk tujuan penyederhanaan, kesinambungan, dan sistem yang berlaku, maka akun
sesuai dengan isi laporan posisi keuangan atau neraca dapat dibedakan atas kelompok aset,
kewajiban dan modal. Untuk laporan laba/ rugi komrehensif ada kelompok pendapatan dan
beban.
Akun-akun yang telah dikelompokkan sesuai dengan jenis dan karakteristiknya perlu
diberi kode untuk mempermudah proses pencatatan dan identifikasi. Pemberian kode pada
akun dapat berupa kode numerik, kode desimal, dan kode mnemonik, serta kode kombinaasi
huruf dan angka.
a. Kode Numerik
Kode ini mengacu pada pemberian kode akun dengan menggunakan nomor-nomor yang
dimulai dengan angka 0 sampai 9. Pemberian kode numerik dapat dibedakan sebagai
berikut:
1 1 1 PERALATAN
1 2 1 GOOD WILL
2 1 1 UTANG BANK
Note:
1. Ketika memberikan penomoran pada akun, yang paling penting diketahui dan
digaris bawahi yaitu Kelompok Akun dan Golongan Akun. Untuk Jenis Akun
bersifat fleksibel, artinya tidak harus sesuai dengan contoh yang ada (halaman 18).
2. Intinya, kalian harus paham betul mengenai pengelompokkan Aset, Kewajiban,
Modal, Pendapatan dan Beban.
3. Untuk Penulisan Kelompok Akun Ekuitas, Pendapatan dan Beban caranya sama
ya (Misal: 301, 401, 501).