Anda di halaman 1dari 21

MATERI PJJ EKONOMI

SMA KELAS XII


SEMESTER 1

SIKLUS AKUNTANSI
PERUSAHAAN JASA

DISUSUN OLEH:
Runi Dwianti, S. Pd., M. Ak.
SMA NEGERI 2 UNGARAN
Th. Pelajaran 2021/2022

EKONOMI SMA/MA KELAS XII


KOMPETENSI INTI, DASAR, INDIKATOR PENCAPAIAN, DAN PETA KONSEP

Kompetensi Inti:

KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar:

3.3 Menganalisis penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa.

4.3 Menyajikan laporan keuangan dalam perusahaan jasa

Indikator Pencapaian Kompetensi:

3.3.1 Menjelaskan karakteristik perusahaan jasa


3.3.2 Menjelaskan transaksi keuangan dan bukti transaksi
3.3.3 Menjelaskan aturan debit kredit dan aturan saldo normal
3.3.4 Menganalisis penggolongan akun
3.3.5 Menganalisis tahapan pencatatan akuntansi pada perusahaan jasa (bukti transaksi
keuangan, jurnal umum, dan buku besar)
3.3.6 Menjelaskan tahapan pengikhtisaran akuntansi pada perusahaan jasa (neraca salso, jurnal
penyesuaian dan kertas kerja)

EKONOMI SMA/MA KELAS XII


3.3.7 Menjelaskan tahapan pelaporan akuntansi pada perusahaan jasa (laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan/
neraca, dan laporan arus kas).
4.3.1 Terampil dalam menyusun jurnal umum, buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian,
kertas kerja, dan laporan keuangan perusahaan jasa.

PETA KONSEP

Karakteristik Perusahaan Jasa

Transaksi Keuangan dan Bukti Transaksi

Aturan Debit Kredit dan Aturan Saldo


Normal
PENYUSUNAN membahas
SIKLUS Penggolongan Akun
AKUNTANSI
PADA
PERUSAHAAN Tahapan Pencatatan Akuntansi pada
Perusahaan Jasa
JASA

Tahapan Pengikhtisaran Akuntansi pada


Perusahaan Jasa

Tahapan Pelaporan Akuntansi pada


Perusahaan Jasa

EKONOMI SMA/MA KELAS XII


A. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN JASA

1. PENGERTIAN PERUSAHAAN JASA


Berdasarkan kegiatan yang dilakukan, perusahaan dapat dibedakan menjadi perusahaan
jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan manufaktur. Namun, dalam materi kali ini kita akan
membahas perusahaan jasa terlebih dahulu.
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan berbagai
pelayanan atau memproduksi produk yang tidak berwujud dengan tujuan mencari laba/
keuntungan. Dalam perusahaan jasa tidak ada persediaan jasa, tidak seperti perusahaan
dagang yang mempunyai persediaan barang dagangan. Contoh Perusahaan jasa dapat
bergerak dalam berbagai bidang usaha jasa, antara lain:
a. Transportasi: perusahaan bus kota, taksi dan angkutan kota/ desa.
b. Reparasi dan pemeliharaan: bengkel, cuci mobil dan cleaning service.
c. Komunikasi: telepon, radio dan TV, serta penerbitan surat kabar dan majalah.
d. Tempat tinggal: mess, hotel dan penginapan.
e. Keahlian perseorangan: salon kecantikan, tukang jahit dan foto studio.
f. Hiburan: bioskop dan tempat rekreasi.
g. Profesi: akuntan, pengacara, rumah bersalin dan notaris.

2. CIRI-CIRI PERUSAHAAN JASA


Ciri-ciri perusahaan jasa yang membedakan dengan perusahaan jenis lain adalah
sebagai berikut :
a. Perusahaan jasa menawarkan produk yang tidak terwujud. Jasa adalah sesuatu yang
tidak bisa kita lihat secara fisik, namun dapat kita rasakan manfaat dan kegunaannya.
b. Standar harga untuk suatu layanan yang ditawarkan perusahaan jasa sulit diukur. Harga
suatu jasa/ layanan bergantung pada tingkat kepuasan konsumen yang menikmati jasa
tersebut. Contoh harga perawatan kecantikan di salon.

3. SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA


Siklus akuntansi adalah suatu rangkaian kegiatan perusahaan untuk menghasilkan
informasi keuangan suatu perusahaan yaitu dari bukti keuangan, jurnal umum, posting ke
buku besar, buku besar (buku besar pembantu pada perusahaan dagang), neraca saldo, kertas

EKONOMI SMA/MA KELAS XII


kerja, jurnal penyesuaian, laporan keuangan, jurnal penutup, neraca, jurnal pembalik, dan
kembali lagi ke awal periode dan berulang-ulang terus.
Siklus akuntansi perusahaan jasa pada umumnya memiliki urutan sebagai berikut:

a. Tahap pencatatan, meliputi bukti-bukti transaksi keuangan, penjurnalan, dan


pemindahbukuan (posting) dari jurnal umum ke buku besar.
b. Tahap pengikhtisaran, meliputi pembuatan neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan kertas
kerja.
c. Tahap pembuatan laporan keuangan, meliputi pembuatan neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

B. TRANSAKSI KEUANGAN DAN BUKTI TRANSAKSI

Di dalam akuntansi, bukti transaksi merupakan dokumen sumber dan syarat mutlak dalam
melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal. Kegunaan utama dari bukti transaksi adalah
sebagai bukti tertulis dan juga merupakan pertanggungjawaban atas pelaksanaan suatu
transaksi. Jika suatu pencatatan tidak didukung dengan bukti tertulis yang sah dan kuat, maka
kebenaran atas transaksi tersebut diragukan.
Bukti transaksi harus disimpan sebagai arsip untuk mempermudah pencarian kembali jika
suatu waktu dibutuhkan. Adapun cara menyimpan arsip dokumen transaks dapat dilakukan:
1. Menurut urutan nomor bukti, atau
2. Menurut urutan tanggal terjadinya transaksi (kronologis)
Bukti transaksi pada umunya dihasilkan dari transaksi dengan pihak di luar perusahaan
(transaksi eksternal). Namun, ada juga bukti transaksi yang diperoleh dari pihak internal.

EKONOMI SMA/MA KELAS XII


1. BUKTI TRANSAKSI EKSTERNAL
a. Faktur
Dokumen dasar sebagai bukti pencatatan transaksi bagi perusahaan penjual dan
perusahaan pembeli. Faktur merupakan bukti transaksi kredit dan biasanya dibuat
beberapa rangkap. Lembar pertama, bukti bagi penjual (faktur penjualan). Lembar kedua,
bukti bagi pembeli (faktur pembelian), dan lembar ketiga untuk arsip.

Gambar 1.1 Faktur

b. Nota Kredit dan Nota Debit


Dalam transkasi jual beli, tidak semua barang yang dibeli perusahaan sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan, sehingga adakalanya barang tersebut dikembalikan/ di retur.
Pengembalian barang mengurangi nilai transksi kredit antara penjual dan pembeli. Pada
pihak penjual, piutang akan berkurang sebesar jumlah barang yang dikembalikan.
Pengurangan piutang dicatat pada nota kredit. Sementara itu, utang pada pihak pembeli
akan berkurang sebesar jumlah barang yang dikembalikan. Pengurangan utang dicatat di
nota debit.

EKONOMI SMA/MA KELAS XII


Gambar 2.1 Nota Debit

Gambar 3.1 Nota Kredit

c. Kuitansi
Surat bukti penerimaan uang yang ditandatangani oleh penerima uang dan diberikan
kepada yang membayar uang tersebut. Bagian kanan dari lembar kuitansi diberikan
kepada pihak yang membayar dan bagian luar (sus) untuk arsip penerimaan uang.

EKONOMI SMA/MA KELAS XII


Gambar 4.1 Kuitansi

d. Nota Kontan
Bukti pembelian atau penjualan barang secara tunai. Nota ini biasanya dibuat rangkap
dua.

Gambar 5.1 Kuitansi

e. Cek
Surat perintah yang ditujukan kepada bank, untuk membayar sejumlah uang yang ditulis
pada cek kepada orang yang namanya tertera pada cek tersebut. Cek diterbitkan oleh
suatu bank, dan diberikan kepada nasabahnya yang mempunyai simpanan dalam jumlah
tertentu di bank tersebut.

EKONOMI SMA/MA KELAS XII


Gambar 6.1 Cek

f. Bilyet Giro
Surat perintah pemindahbukuan dari nasabah suatu bank kepada bank yang bersangkutan
untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang
namanya tertulis dalam bilyet giro pada bank yang sama atau bank yang lainnya.

Gambar 7.1 Bilyet Giro

g. Bon
Bukti pengambilan, baik uang maupun barang dengan kewajiban mengembalikan.

Gambar 8.1 Bon


EKONOMI SMA/MA KELAS XII
2. BUKTI TRANSAKSI INTERNAL
Transkasi yang terjadi antar pihak di dalam lingkungan suatu perusahaan. Bukti transksi
internal antara lain:
a. Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara cash
atau secara tunai. Coba perhatikan contoh bukti kas masuk berikut ini:

Gambar 9.1 Bukti Kas masuk

b. Bukti Kas Keluar


Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai,
seperti pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji, pembayaran utang atau
pengeluaranpengeluaran yang lainnya. Untuk lebih memahami, coba perhatikan contoh
di bawah ini.

Gambar 10.1 Bukti Kas Keluar

c. Memo
Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang
ada di lingkungan perusahaan. Coba perhatikan contoh di bawah ini:

EKONOMI SMA/MA KELAS XII


Gambar 11.1 Memo

C. ATURAN DEBIT-KREDIT DAN ATURAN SALDO NORMAL


1. ATURAN DEBIT DAN KREDIT
Materi Persamaan Dasar Akuntansi merupakan materi yang sebelumnya kita bahas,
dimana aset di satu pihak berpasangan dengan kewajiban dan ekuitas di pihak lain.
Persamaan Dasar Akuntansi, keberadaannya yang terbatas hanya bersifat dasar, maka
pelajaran berikutnya transaksi pada akun menunjukkan keadaan yang lebih jelas/ pasti. Akun
merupakan suatu media yang dibuat sedemikian rupa sebagai tempat mencatat transaksi
keuangan dengan cara tertentu.
Akun memiliki beberapa bentuk, diantaranya yaitu akun berbentuk T (T account). T
account merupakan bentuk akun yang paling sederhana. Berikut merupakan akun yang
berbentuk T:

Sisi Kiri (Debit) Sisi Kanan (Kredit)

Pada akun inilah transaksi dicatatkan. Pada akun ada dua sisi yaitu sisi debit dan sisi
kredit. Sisi kredit terletak pada sebelah kiri dan sisi kredit berada disebelah kanan. Mendebit
artinya mencatat akun disebelah kiri dan mengkredit artinya mencatat akun disebelah kanan.
Untuk lebih memahami pendebitan dan pengkreditan, ikutilah contoh sederhana berikut
ini:
1 Januari 2019, Budiono membuka suatu perusahaan dengan mana Percetakan Serba Cepat.
Untuk itu, Budiono memindahkan uang pribadinya sebesar Rp 500.000.000,- ke rekening

EKONOMI SMA/MA KELAS XII


perusahaan. Dari segi pengisian akun, transaksi ini mengakibatkan harta berupa kas
bertambah Rp 500.000.000,- dan ekuitas pemilik bertambah Rp 500.000.000,-. Maka akun
yang dicatat adalah akun kas dicatat di debit Rp 500.000.000,- dan akun ekuitas pemillik
bertambah Rp 500.000.000,- dicatat disebelah kredit.

Kas Ekuitas Pemilik


1/1 Rp 500.000.000,- 1/1 Rp 500.000.000,-

2 Januari 2019, dibeli per kas peralatan percetakan Rp 200.000.000,-. pencatatannya sebagai
berikut:

Kas Peralatan

1/1 Rp 500.000.000,- 2/1 Rp 200.000.000,- 2/1 Rp 200.000.000,-

5 Januari 2019, dibayar gaji para pegawai Rp 20.000.000,- per kas, pencatatannya sebagai
berikut:

Kas Beban Gaji

1/1 Rp 500.000.000,- 2/1 Rp 200.000.000,- 5/1 Rp 20.000.000,-

5/1 Rp 20.000.000,-

10 Januari 2019, diterima per kas pendapatan percetakan senilai Rp 60.000.000,-


pencatatannya sebagai berikut :
Kas Pendapatan

1/1 Rp 500.000.000,- 2/1 Rp 200.000.000,- 10/1 Rp 60.000.000,-

10/1 Rp 60.000.000,- 5/1 Rp 20.000.000,-

EKONOMI SMA/MA KELAS XII


15 Januari 2013, dibeli dengan cara pembayaran kredit peralatan percetakan seharga Rp
100.000.000,- dari Toko Mujur, maka pencatatannya sebagai berikut:

Peralatan Salon Utang Usaha

2/1 Rp 200.000.000,- 15/1Rp 100.000.000,-

15/1Rp 100.000.000,-

22 Januari 2019, dibayar dengan tunai utang pada Toko Mujur sejumlah Rp 90.000.000,-
maka pencatatannya sebagai berikut:
Kas Utang Usaha

1/1 Rp 500.000.000,- 2/1 Rp 200.000.000,- 22/1 Rp 90.000.000,-

10/1Rp 60.000.000,- 5/1 Rp 20.000.000,-

22/1 Rp 90.000.000,-

EKONOMI SMA/MA KELAS XII


Kumpulan akun dalam entitas usaha disebut buku besar (ledger). Daftar akun dalam buku besar
disebut bagan akun (chart of account). Akun neraca terdiri dari asset, kewajiban dan ekuitas
pemilik. Akun laporan laba rugi dicatat dengan urutan pendapatan dan beban.
“untuk Pengertian Aset, Kewajiban, Ekuitas/ Modal, Pendapatan dan Beban dapat
dibaca kembali pada PPT Materi Kedua (Persamaan Dasar Akuntansi)”

Jika ditarik kesimpulan dari contoh transaksi dan dihubungkan dengan pengklasifikasian
atas aset, kewajiban, ekuitas/ modal, pendapatan dan beban, maka kenaikan dan penurunan
yaitu sebagai berikut:
Aset
Debit untuk mencatat kenaikan Kredit untuk mencatat penurunan

Kewajiban
Debit untuk mencatat penurunan Kredit untuk mencatat kenaikan

Ekuitas pemilik
Debit untuk mencatat penurunan Kredit untuk mencatat kenaikan

Pendapatan
Debit untuk mencatat penurunan Kredit untuk mencatat kenaikan

Beban
Debit untuk mencatat kenaikan Kredit untuk mencatat penurunan

2. SALDO NORMAL AKUN


Jumlah kenaikan yang dicatat dalam akun biasanya lebih besar jumlahnya daripada
penurunan karena itu saldo normal dari semu akaun biasanya bernilai positif. Contoh hasil
debit dalam akun aset untuk kenaikan biasanya akan lebih besar dari hasil kredit (penurunan).
Jadi, akun aset mempunyai saldo normal debit, Kaidah debit-kredit dan saldo normal dari
berbagai jenis akun sebagai berikut:

EKONOMI SMA/MA KELAS XII


JENIS Kenaikan/ Penurunan/ SALDO
AKUN Bertambah Berkurang NORMAL
Aset D K D

Kewajiban K D K

Ekuitas K D K

Pendapatan K D K

Modal D K D

D. PENGGOLONGAN AKUN

Akun merupakan suatu media yang digunakan untuk mencatat transaksi melalui jurnal
atau tanpa jurnal, untuk perubahan dari aset, kewajiban, modal, pendapatan dan beban.
Untuk tujuan penyederhanaan, kesinambungan, dan sistem yang berlaku, maka akun
sesuai dengan isi laporan posisi keuangan atau neraca dapat dibedakan atas kelompok aset,
kewajiban dan modal. Untuk laporan laba/ rugi komrehensif ada kelompok pendapatan dan
beban.
Akun-akun yang telah dikelompokkan sesuai dengan jenis dan karakteristiknya perlu
diberi kode untuk mempermudah proses pencatatan dan identifikasi. Pemberian kode pada
akun dapat berupa kode numerik, kode desimal, dan kode mnemonik, serta kode kombinaasi
huruf dan angka.
a. Kode Numerik
Kode ini mengacu pada pemberian kode akun dengan menggunakan nomor-nomor yang
dimulai dengan angka 0 sampai 9. Pemberian kode numerik dapat dibedakan sebagai
berikut:

EKONOMI SMA/MA KELAS XII


EKONOMI SMA/MA KELAS XII
EKONOMI SMA/MA KELAS XII
EKONOMI SMA/MA KELAS XII
EKONOMI SMA/MA KELAS XII
CONTOH LEBIH JELAS:
a. ASET (ASET LANCAR, ASET TETAP, DAN ASET TIDAK BERWUJUD)
1 0 1 KAS

Jenis Akun ( KAS)

Golongan Akun ( 0 = Aset Lancar)

Kelompok Akun ( 1 = Aset)

1 1 1 PERALATAN

Jenis Akun ( PERALATAN)

Golongan Akun ( 1 = Aset Tetap)

Kelompok Akun ( 1 = Aset)

1 2 1 GOOD WILL

Jenis Akun ( GOOD WILL)

Golongan Akun ( 2 = Aset Tidak Berwujud)

Kelompok Akun ( 1 = Aset)

EKONOMI SMA/MA KELAS XII


b. KEWAJIBAN (KEWAJIBAN JANGKA PENDEK DAN KEWAJIBAN JANGKA
PANJANG)
2 0 1 UTANG USAHA

Jenis Akun ( UTANG USAHA)

Golongan Akun ( 0 = Kewajiban Jangka Pendek)

Kelompok Akun ( 2 = Kewajiban)

2 1 1 UTANG BANK

Jenis Akun ( UTANG BANK)

Golongan Akun ( 1 = Kewajiban Jangka Panjang)

Kelompok Akun ( 2 = Kewajiban)

Note:
1. Ketika memberikan penomoran pada akun, yang paling penting diketahui dan
digaris bawahi yaitu Kelompok Akun dan Golongan Akun. Untuk Jenis Akun
bersifat fleksibel, artinya tidak harus sesuai dengan contoh yang ada (halaman 18).
2. Intinya, kalian harus paham betul mengenai pengelompokkan Aset, Kewajiban,
Modal, Pendapatan dan Beban.
3. Untuk Penulisan Kelompok Akun Ekuitas, Pendapatan dan Beban caranya sama
ya (Misal: 301, 401, 501).

EKONOMI SMA/MA KELAS XII

Anda mungkin juga menyukai