Anda di halaman 1dari 1

HYMNE CINTA UNTUK SANG BIDADARI

Wahai sang Bidadari di puncak menara Sayapmu mengepak bebas hingga eng-
keanggunan, adakah kau mendengar kau terbang dialtarnya, lalu mempersem-
sayup suaraku diterbangkan angin sepoi bahkanku dihadapnya. Engkau membe-
memanggil dirimu ? adakah kau mende- baskan dari kedirianku sebagaimana
ngar lantunan harpa piluku ? adakah kau engkau mengikatku padamu. Engkau
mendengar untaian syair resahku ? ada- mengikhlaskanmu sebagaimana engkau
kah kau mendengar hymne cintaku ? memberatkanmu.
Wahai sang Bidadari yang terbang di-
awan khayalku, adakah kau rasakan Wahai sang Bidadari, hanya engkaulah
rintihan kepedihanku terurai menjadi yang membuka gembok keangkuhanku.
bait-bait kacau ? adakah kau rasakan ge- Yang tersembunyi dilorong gelap
taran nuraniku ? panjang nan dingin.

Bertabur gemerlap bintang - gemintang Dihatiku hanya namamu yang terpatri.


dilangit jiwa. Tergambar pelangi indah Tidak terjamah ruang dan waktu. Hingga
warnai ceria anganku. tiba waktunya nanti kutinggalkan segala
kefanaan menuju keabadian, seperti
Manis senyummu laksana permata yang abadinya cintaku padamu.
pancarkan cahaya kesegala arah. Terangi
hati yang kelam berkabut ego. Harum
nafasmu laksana melati mewangi isi
kehampaan.

Wahai Bidadariku, engkau tak terganti


oleh silau dan fananya yang lain. Karena
perasaanku kepadamu adalah tulus dan
abadi, hingga ruang dan waktupun tiada
mampu mengikatnya. Engkau tahu itu,
namun simpul kasih kita terlepas oleh –
ikrar suci yang ternafi.

Jika langit merasakan kegundahanku,


niscaya tiang-tiangnya akan patah. Jika
bumi mendengar kepedihanku, niscaya
pasak-pasaknya akan bergoncang. Jika
matahari melihat kepiluanku, niscaya
sinarnya kan pudar tertutupi kekelaman-
Ku. Jika bulan memandang keperihanku,
niscaya airmatanya kan menetes basahi
alam.

Andai engkau dapat terganti, tentu aku


tidak lantunkan pedihnya hymne ini. An-
dai engkau dapat terwakili, tentu harpa
piluku tidakkan mendendangkan nada-
nada sendu.

Anda mungkin juga menyukai