Tugas Analisis Video “Nation and Character Building Menuju Indonesia
Emas”
Nama : Rofi Subagja
NIM : 2003316
Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran Sosiologi
Prodi : Pendidikan Sosiologi 4B
1. Apa pokok-pokok pikiran yang dikandung video tersebut?
Jawab :
Setiap penyelenggara pemerintahan negara perlu berusaha mengemban misi
mewujudkan bangsa yang cerdas, maksudnya yaitu melakukan (1) transpormasi budaya tradisional menuju budaya modern, (2) transpormasi budaya feodal menuju budaya demokratis, dan (3) transpormasi budaya birokratis menuju budaya profesional. Makna kecerdasan adalah masyarakat dan bangsa dengan kehidupan yang semakin maju dan modern. Sejumlah negara yang kini telah menjadi negara maju terutama yang memiliki filosofi kenegaraan yang tertuang dalam konstitusinya dan yang mantap kehidupan politknya adalah negara yang sejak kemerdekaannya menempatkan pendidikan sebagai pondasi pembangunan negaranya. Keberhasilan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan nasional sangat ditentukan oleh titik keseimbangan yang optimal antara dua pilihan kepentingan yang saling tarik menarik yaitu memperkokoh kehidupan negara dan memperkuat daya saing bangsa. Artinya yaitu pembangunan pendidikan nasional harus tetap berorientasi pada fungsi pembudayaan karena diperlukan untuk memperkokoh nilai-nilai kebangsaan agar dapat memperkokoh kedaulatan NKRI. Pembangunan pendidikan harus diarahkan pada penguatan keunggulan dan daya saing bangsa dalam daya saing global. Character Education Partnership menunjukkan bahwa motivasi siswa sekolah cenderung meningkat dalam meraih prestasi akademik pada pada sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan karakter. Kelas-kelas yang secara aktif terlibat dalam pendidikan karakter menunjukkan terjadinya penurunan drastis dalam perilaku negatif siswa.
2. Jika demikian apa esensi belajar dan pembelajaran itu sebenarnya jika dikaitkan dengan cita-cita menuju Indonesia Emas 2045?
Jawab :
Pada hakikatnya bahwa belajar itu adalah yang berkenaan dengan
perubahan tingkah laku yang sengaja dilakukan oleh individu sebagai responden terhadap lingkungan. Perubahan itu antara lain yang berkaitan dengan perubahan pada aspek kepribadian yang berfungsi secara terus-menerus, sehingga apa yang diperoleh dari kegiatan belajar itu dapat berpengaruh pada proses belajar selanjutnya. Sedangkan, pembelajaran merupakan komunikasi dua arah antara pendidik dengan peserta didik. Komunikasi itu berupa stimulus yang diharapkan menciptakan respon yang positif dari peserta didik. Disamping memberi stimulus, guru juga memberi arahan/bimbingan serta motivasi kepada peseta didik agar tercapai hasil belajar yang optimal sesuai tujuan pendidikan. Proses pembelajaran setidaknya melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam konteks belajar mengajar yang tersusun secara sistematis dan meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif, psikomotor, dan afektif.
Untuk mewujudkan cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 diperlukan
adanya model pembelajaran yang berbasis pada aktivitas peserta didik (student centris), seperti model pembelajaran yang berbasis pemecahan masalah (problem based learning), berbasis pada situasi dan kontek permasalahan yang real yang dihadapi dalam kehidupan (contextual teaching learning), cooperative, inter- active learning, scientific approaches, melalui kegiatan mengamati, menanya, melakukan, menganalisa, menyimpulkan dan menciptakan. Dengan cara demikian, setiap peserta didik diberikan pengalaman dalam memahami, menghayati dan melakukan sebuah pekerjaan.