Materi Ekobis Usbn 2022
Materi Ekobis Usbn 2022
B. MASALAH EKONOMI
1. Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Klasik
Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi msyarakat dapat digolongkan kepada tiga
permasalahan penting, yaitu msalah produksi, masalah distribusi, dan masalah konsumsi.
a. Masalah Produksi
Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang kebutuhan harus tersedia di tengah masyarakat. Karena
masyarakat sangat heterogen maka barang-barang yang tersediapun beragam jenisnya sehingga muncul
permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus diproduksi.
b. Masalah distribusi
Agar barang/ jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan
prasarana distribusi yang baik. contoh, dari kebun hasil panen perlu alat angkut yang ditunjang prasarana
jalan yang baik agar hasil panen cepat sampai ke tangan konsumen dan tiadak tertimbun di produsen.
c. Masalah konsumsi
Hasil produksi yang telah didistribusikan kepada masyarakat idealnya dapat dipakai untuk dikonsumsi oleh
masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tepat pula.
2. Masalah Pokok
Para ahli ekonomi modern sepakat bahwa dengan sumber daya yang tersedia, paling sedikit ada tiga masalah
pokok yang dihadapi setiap perekonomian dan harus dipecahkan oleh masyarakat sebagai subjek ekonomi.
a. Barang dan jasa apa yang akan diproduksi dan berapa banyak? (what and how much?)
Karena sumber daya terbatas, masyarakat harus memutuskan barang apa yang akan di produksi (what).
Sangat tidak mungkin untuk memproduksi semua jenis benda pemuas kebutuhan. Setelah ditentukan apa yang
akan diproduksi, kemudian diputuskan berapa jumlah barang yang harus diproduksi sehingga dapat
ditentukan berapa sumber daya yang dibutuhkan untuk proses produksi.
b. Bagaimana cara memproduksi (How?)
Pertanyaan ini menyangkut teknik produksi yang diterapkan dan kemampuan mengombinasikan faktor-faktor
produksi atau sumber daya yang ada di dalam proses produksi. Dengan keterbatasan sumber daya ekonomi
yang tersedia para produsen harus mampu menciptakan teknik produksi yang efisien. Untuk itu, kemajuan
dalam bidang ilmu dan teknologi produksi perlu ditingkatkan. Teknologi atau metode produksi apa yang
digunakan untuk memproduksi suatu barang: berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin, serta bahan mentah apa
yang akan digunakan.
Bagaimana mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang ada agar berhasil dan berdaya guna
c. Untuk siapa barang atau jasa dihasilkan? (for whom?)
Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa atau lapisan masyarakat mana yang menikmati barang dan
jasa yang diproduksi. Siapa yang memerlukan barang tersebut dan siapa saja yang menikmati hasilnya.
Apakah barang- barang yang diproduksi tersebut akan didistribusikan menurut ukuran pendapatan, kekayaan
atau kelompok tersebut di masyarakat
MATERI 2
KELANGKAAN
HUBUNGAN ANTARA SUMBER DAYA DENGAN KEBUTUHAN MANUSIA
A. KELANGKAAN
Kelangkaan adalah kebutuhan manusia yang tidak terbatas namun sumber daya yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhan itu terbatas. Secara sederhana, kelangkaan dapat diartikan sebagai, terbatasnya sumber daya, sehingga
mengakibatkan kebutuhan manusia tidak tercukupi. Secara luas, kelangkaan ekonomi dapat diartikan sebagai, salah
satu masalah ekonomi paling mendasar untuk menunjukkan kesenjangan antara penawaran dan permintaan
Faktor-Faktor Penyebab Kelangkaan Ekonomi
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang menyebabkan sumber daya menjadi langka atau terbatas:
1. Letak Geografis yang berbeda
Sumber daya alam di muka bumi tersebar secara tidak merata. Ada daerah yang berlimpah akan minyak, dan ada
yang tidak. Ada daerah tanahnya subur, sebaliknya ada juga yang gersang. Perbedaan letak geografis ini menjadi
penyebab kelangkaan sumber daya alam, untuk mendapatkan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan namun tidak
terdapat di daerahnya maka diperlukanlah pengorbanan yang lebih besar untuk mendapatkannya.
2. Pertumbuhan Penduduk yang Cepat
Dimasa sekarang pertumbuhan penduduk lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi barang dan jasa,
hal ini menyebabkan suatu kesenjangan antara kebutuhan dengan produksi barang dan jasa.
3. Kemampuan dalam Produksi
Kemampuan faktor produksi dalam proses produksi barang dan jasa mempunyai beberapa keterbatasan. Contohnya,
tenaga kerja manusia yang tidak dapat diporsir terus menurus untuk bekerja karena mereka juga membutuhkan
waktu untuk istirahat.
4. Perkembangan Teknologi yang Tidak Sama
Setiap negara dalam perkembangan teknologi tidak sama. Di negara maju, perkembangan teknologi berkembang
sangat cepat. Namun di negara berkembang, kemajuan perkembangan kebutuhan akan barang dan jasa berlangsung
lebih cepat daripada berkembangnya teknologi.
CARA MENGATASI KELANGKAAN
Ketika alat pemuas kebutuhan jumlahnya terbatas, sedangkan kebutuhan manusia tidak terbatas, maka harus yang ada
dikorbankan untuk pemakaian yang lebih penting. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan manusia untuk mengatasi
kelangkaan:
1. Menyusun skala prioritas
Penentuan urutan kebutuhan dari yang terpenting sampai dengan yang kurang penting. Dengan menyusun
skala prioritas, dapat memperlihatkan kebutuhan mana yang benar-benar mendesak dan harus dipenuhi.
2. Menerapkan prinsip ekoefisiensi
Menerapkan prinsip ekoefisiensi ketika menggunakan sumber daya alam. Dilansir dari buku Kamus Populer
Kesehatan Lingkungan (2002) karya Hadi Siswanto, prinsip ekoefisiensi bertujuan untuk menggunakan
sumber daya alam seefektif mungkin. Dengan menerapkan ekoefisiensi, tidak ada sumber daya alam yang
terbuang sia-sia sehingga kelangkaan bisa dicegah.
3. Menggunakan energi alternatif
Menggunakan energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan. Sebagai contoh minyak tanah merupakan
sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui. Apabila digunakan terus-menerus akan menyebabkan
kelangkaan.
4. Mengadakan penghematan dalam menggunakan sumber daya alam
5. Memelihara serta melestarikan sumber daya alam dengan baik dan berkelanjutan
6. Menciptakan alat pemuas kebutuhan yang baru atau barang pengganti (barang substitusi)
7. Meningkatkan dalam pengelolaan produksi berbagai macam sumber daya alam di bumi ini, sehingga lebih
bermanfaat bagi kehidupan manusia.
SKALA PRIORITAS KEBUTUHAN
Skala prioritas adalah ukuran kebutuhan yang tersusun dalam daftar berdasarkan tingkat kebutuhan seseorang,
dimulai dari kebutuhan yang paling penting sampai kebutuhan yang bersifat bisa ditunda pemenuhannya.
Manfaat menyusun skala prioritas kebutuhan
1. Setiap kebutuhan yang bersifat urgent dan penting dapat terpenuhi dengan maksimal,jika dapat mengelola
keuangan secara bijak
2. Dapat membiasakan diri untuk hidup teratur, hemat, dan melakukan pengeluaran sesuai kebutuhan hingga
membantu merencanakan masa depan dengan lebih baik.
Cara membuat skala prioritas kebutuhan:
1. Tulislah semua kebutuhan yang ada, hilangkan yang benar-benar tidak begitu penting.
2. Susunlah urutan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya.
3. Buatlah catatan kebutuhan pendanaan yang ada.
4. Penuhi semua kebutuhan sesuai dengan daftar yang telah ditentukan.
B. JENIS-JENIS KEBUTUHAN
1. Kebutuhan Menurut Intensitas Kegunaan (penting atau tidaknya)
Kebutuhan menurut intensitas dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia yang ingin hidup layak. Contoh
Kebutuhan Primer antara lain: makanan, minuman, pakaian, dan rumah.
b. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang timbul setelah kebutuhan primer terpenuhi.Kebutuhan ini berbeda
antara satu orang dengan orang lainnya.Misalnya mobil bagi orang berpenghasilan tinggi adalah kebutuhan
sekunder, namun bagi orang yang berpenghasilan rendah adalah barang mewah.
c. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang tingkat pemenuhannya setelah kebutuhan primer dan sekunder
terpenuhi.
2. Kebutuhan Menurut Waktunya
Kebuthuan menurut waktunya dapat digolongkan sebagai berikut,
a. Kebutuhan Sekarang
Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga dan tidak dapat ditunda. Contoh
kebutuhan sekarang antara lain, obat bagi orang sakit dan makanan bagi orang kelaparan.
b. Kebutuhan Masa Akan Datang
Kebutuhan masa akan daatang adalah kebutuhan yang pemenuhannya dilakukan di kemudian hari dan dapat
ditunda karena tidak mendesak. Contoh kebutuhan masa akan datang adalah menabung.
3. Kebutuhan Menurut Sifatnya
Kebutuhan menurut sifatnya daoat diglongkan sebagai berikut.
a. Kebutuhan Jasmani / Material
Kebutuhan jasmani adalah kebuthan yang berhubungan dengan jasmani atau fisik, yaitu menjaga penampilan
atau kesehatan.Misalnya, berolehraga dan mengkonsumsi makanan sehat.
b. Kebutuhan Rohani / Nonmaterial
Kebutuhan rohani ada;ah kebutuhan yang berhubungan dengan keseshatan jiwa. Contoh kebutuhan rohani
antara lain beribadah menurut agama, bersosialisasi, dan berekreasi.
2) Barang abstrak/immaterial
Adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang tidak dapat diraba dan dilihat tetapi dapat dirasakan, atau
lebih dikenal dengan jasa. Misalnya nama baik (goodwill), hak cipta, dan merk dagang.
4. Jenis Barang Berdasarkan Cara Penggunaan atau Hubungannya dengan Barang lain
Menurut cara penggunaannya atau hubungannya dengan barang lain, barang dapat dibedakan menjadi barang
substitusi dan barang komplementer.
1) Barang substitusi
Barang subtitusi adalah barang yang dapat saling mengantikan, artinya bila tidak ada barang yang satu,
maka dapat digantikan dengan barang yang lainnya. Misalnya baju dengan kaos, teh dengan kopi, mobil
dengan sepeda motor, dan kompor dengan tungku.
2) Barang komplementer
Barang komplementer adalah barang yang dapat saling melengkapi, artinya cara penggunaannya
digabungkan dengan barang yang lain. Misalnya baju dengan celana, kopi dengan gula, mobil dengan
bensin, dan kompor dengan minyak tanah.
5. Jenis Barang Berdasarkan Proses Pembuatan (produksi)
Macam barang menurut proses produksi terdiri atas barang dasar atau barang mentah, barang setengah jadi,
dan barang jadi.
1) Bahan Mentah
Bahan mentah adalah bahan yang belum pernah mengalami proses pengolahan. Bahan mentah disebut
juga bahan baku. Contohnya:
a. dari hasil tambang; minyak bumi, tembaga, timah, perak, batu bara dan sebagainya.
b. dari hasil hutan; kayu, damar, rotan, dan sebagainya.
c. dari perkebunan; teh, tembakau, kopi, dan sebagainya. d) dari hasil pertanian; padi, palawija, sayuran,
dan sebagainya
2) Bahan Setengah Jadi
Bahan setengah jadi adalah bahan yang sudah diolah tetapi belum menjadi produk akhir. Agar menjadi
bahan siap pakai perlu pengolahan lebih lanjut. Contohnya, benang; bila diolah lebih lanjut akan menjadi
kain. Kain bila diolah lebih lanjut akan menjadi baju yang siap pakai.
3) Barang Jadi
Barang jadi adalah barang sarana pemuas kebutuhan manusia yang sudah mengalami proses produksi
secara tuntas atau sempurna dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Contohnya pakaian, kursi,
meja, dan kue.
6. Jenis Barang Berdasarkan Kualitasnya
Berbicara mengenai kualitas maka kita akan menyinggung tentang mutu dari suatu produk tersebut.
Berdasarkan kualitasnya alat pemuas kebutuhan manusia dibagi menjadi 2 yakni :
1) Barang superior Sesuai dengan namanya yakni superior maka benda ini pastinya memiliki kualitas
yang tinggi. Kualitas ini ditunjukkan dengan harga dan keawetan benda tersebut. Contohnya beras
mentari, pakaian bermerk mahal, lukisan mewah, mobil dengan merk besar dan lain sebagainya.
2) Barang inferior
Kebalikan dari benda superior adalah barang inferior yakni barang dengan kualitas rendah. Biasanya
barang ini mudah didapatkan tentunya dengan harga yang murah. Contohnya barang-barang bekas
(second), di toko-toko pinggir jalan dan lain sebagainya.
JASA
Menurut Kotler (2000:428), jasa ialah setiap tindakan atau unjuk kerja yg ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak
lain yg secara prinsip tidak berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apa pun. Produksinya bisa terikat
dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk. Sementara itu, menurut Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati
(2005:28), Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian
fisik, dikonsumsi, dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud
(intangible) bagi pembeli pertamanya.
Menurut Adrian Payne, adapun karakteristik dan ciri-ciri jasa adalah sebagai berikut:
1. Tidak Memiliki Wujud (Intangibility)
Ciri-ciri jasa yang paling utama adalah tidak memiliki wujud (intangible). Dengan kata lain, produk
berbentuk jasa sifatnya abstark karena tidak dapat dilihat, dirasakan, atau disentuh seperti halnya pada suatu
barang fisik.
2. Berubah-Ubah (Variability)
Jasa merupakan suatu unjuk kerja dan bersifat heterogenitas. Selain itu, jasa sangat mudah berubah-ubah,
tergantung pada siapa, kapan, dan di mana suatu jasa dikerjakan. Itulah sebabnya mengapa tidak ada hasil
jasa yang persis sama meskipun dilakukan oleh satu orang.
3. Tidak Dapat Dipisahkan (Inseparability)
Pada umumnya produk berbentuk jasa dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan
partisipasi konsumen pada prosesnya. Dengan kata lain, konsumen harus ada pada tempat jasa yang diminta
serta melihat atau ikut ambil bagian dari aktivitas jasa tersebut.
4. Mudah Lenyap (Perishability)
Produk jasa tidak dapat disimpan, dijual kembali, atau dikembalikan kepada produsen jasa dimana seseorang
membelinya. Dengan begitu, maka jasa merupakan suatu produk yang mudah lenyap atau tidak bisa bertahan
lama.
Jenis-Jenis Jasa
Secara garis besar jenis-jenis jasa dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
1. Jasa Perawatan Pribadi, beberapa yang termasuk dalam jenis jasa ini diantaranya; pijat, perawatan
kecantikan, salon, binatu pakaian, dan lain-lain.
2. Jasa Perumahan, beberapa yang termasuk dalam jenis jasa ini diantaranya; kamar hotel, apartment, rumah
tinggal, kost, dan lainnya.
3. Jasa Komunikasi, beberapa yang termasuk dalam jenis jasa ini diantaranya; telepon, telegram, komputer,
internet.
4. Jasa Usaha Rumah Tangga, beberapa yang termasuk dalam jenis jasa ini diantaranya; jasa tukang kebun, air
minum, perbaikan rumah, dan lain-lain.
5. Jasa Transportasi, beberapa yang termasuk dalam jenis jasa ini diantaranya; taxi, jasa pengiriman barang,
jasa angkut barang, penyewaan mobil.
6. Jasa Rekreasi dan Hiburan, beberapa yang termasuk dalam jenis jasa ini antara lain; kebun binatang, taman
bunga, tempat wisata, tempat hiburan, dan lain-lain.
7. Jasa Bisnis dan Profesi lainnya, beberapa yang termasuk dalam jenis jasa ini diantaranya; jasa hukum, jasa
akuntan, jasa pemasaran, dan lainnya.
8. Jasa Asuransi, Bank dan Finansial, beberapa yang termasuk dalam jenis jasa ini diantaranya; perpajakan,
asuransi, perbankan, kredit.
Jenis-Jenis Jasa Menurut Paul D. Converse:
1. Personalized services
Personalized services adalah jasa yg sangat mengutamakan pelayanan orang & perlengkapannya, seperti
jasa tukang cukur, jasa salon kecantikan, jasa laundry, jasa foto. Sementara itu, yg sangat perlu diperhatikan
dalam pemasaran jasa antara lain lokasi yg baik, menyediakan fasilitas & suasana yg menarik, serta nama
baik yg bersangkutan. Dalam marketing, personal services diusahakan supaya timbul semacam patronage
motive, yaitu keinginan untuk menjadi langganan tetap. Contohnya, patronage ini bisa timbul di dalam
usaha jasa laundry karena kebersihan, layanan yg ramah tamah serta baik, & sebagainya. Dengan kata lain,
services jasa atau pelayanan jasa lebih diutamakan sehingga mendapatkan banyak pelanggan.
2. Financial services
Yang digolongkan dalam financial services, antara lain:
Banking services (Bank).
Insurance services (Asuransi).
Investment securities (Lembaga penanaman modal).
Public utility and Transportation services.
Perusahaan public utility mempunyai monopoli secara alamiah, misalnya perusahaan jasa listrik, jasa
air minum. Para pemakainya terdiri dari Domestic consumer (konsumen lokal), Commercial and office
(perkantoran & perdagangan), Municipalities (kota praja, pemda). Sementara itu, dalam transportation
services, meliputi jasa angkutan kereta api, jasa kendaraan umum, jasa pesawat udara, & sebagainya.
Pelayanan di sini ditujukan untuk angkutan penumpang & angkutan barang.
3. Entertainment
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah usaha-usaha dibidang jasa olahraga, jasa bioskop, jasa gedung-
gedung pertunjukan, & usaha-usaha jasa hiburan lainnya. Metode marketing yg dipakai adalah sistem
penyaluran langsung di mana karcis dijual di loket-loket.
4. Hotel services
Hotel merupakan salah satu sarana dalam bidang jasa kepariwisataan. Dalam hal ini, hotel perlu
mengadakan kegiatan bersama dengan tempat-tempat jasa rekreasi, jasa hiburan, jasa travel biro, &
sebagainya.
MATERI 3 :
PELAKU EKONOMI, PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM
KEGIATAN EKONOMI
A. PELAKU EKONOMI
1. PELAKU EKONOMI
a. Rumah Tangga Keluarga/ Konsumen
Rumah tangga keluarga/ konsumen adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu, anak, dan
anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga termasuk kelompok pelaku ekonomi yang cakupan
wilayahnya paling kecil. Rumah tangga keluarga adalah pemilik berbagai faktor produksi. Faktor-
faktor produksi yang terdapat pada rumah tangga keluarga antara lain tenaga kerja, tenaga usahawan,
barang-barang modal, kekayaan alam, dan harta tetap (seperti alam dan bangunan). Faktor-faktor
produksi yang disediakan oleh rumah tangga keluarga akan ditawarkan kepada sektor perusahaan.
b. Rumah Tangga Perusahaan/Produsen
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan
tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan
ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan
distribusi.
c. Rumah Tangga Negara/Pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi. Rumah
tangga pemerintah juga sebagai pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan
distribusi.
d. Masyarakat luar negeri
Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar negeri. Masyarakat luar negeri
juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi perekonomian, karena berhubungan dengan transaksi
luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya berupa transaksi perdagangan, namun juga berhubungan
dengan penanaman modal asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman.
2. PERAN PELAKU EKONOMI
a. Peran rumah tangga produsen sebagai pelaku ekonomi:
Sebagai produsen: menghasilkan barang dan jasa
Pengguna factor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan skill/kewirausahaan) menggunakan
factor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Memberikan balas jasa kepada rumah tangga konsumen berupa sewa, upah, bunga dan laba
Menerima pembayaran penjulan barang dan jasa
b. Peran rumah tangga konsumen sebagai pelaku ekonomi:
Rumah tangga berperan sebagai pemasok factor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan
skill/kewirausahaan) kepada perusahaan untuk kegiatan produksi.
Rumah tangga berperan sebagai pemakai (konsumen) barang dan jasa yang dihasilkan
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Menerima balas jasa dari rumah tangga produsen berupa sewa, upah, bunga dan laba
Melakukan pembayaran pembelian barang dan jasa
c. Peran pemerintah sebagai pelaku ekonomi:
Memberikan subsidi kepada rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen dan masyarakat
luar negeri
Menerima pembayaran pajak
Sebagai rumah tangga produsen yang menghasilkan barang dan jasa public
Sebagai rumah tangga konsumem menggunakan barang dan jasa
d. Peran masyarakat luar negeri sebagai pelaku ekonomi:
Masyarakat luar negeri sebagai konsumen
Masyarakat luar negeri sebagai produsen
Masyarakat luar negeri sebagai investor
Sumber tenaga ahli
Anak panah yang menuju ke kotak pemerintah berarti penerimaan pemerintah. Pemerintah
memperoleh penerimaan berupa pajak dari rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen. Pajak
berupa pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, serta pajak bumi dan bangunan. Pemerintah dalam
pasar menggunakan faktor produksi, menggunakan factor produksi (alam, tenaga kerja, modal, dan
kewirausahaan ) untuk kegiatan ekonomi pemerintahan. Sedangkan dalam pasar barang dan jasa,
pemerintah menggunakan barang dan jasa untuk kegiatan ekonomi pemerintahan. Anak panah yang
menuju ke rumah tangga, pasar faktor produksi, perusahaan, serta pasar barang dan jasa berarti
pengeluaran pemerintah. Pemerintah memberikan subsidi kepada rumah tangga konsumen dan rumah
tangga produsen. Pemerintah dalam pasar factor produksi memberikan balas kepada rumah tangga
konsumen upah, sewa, bunga, dan keuntungan atas penyerahan faktor produksi. Sedangkan dalam
pasar barang dan jasa, pemerintah menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Diagram interaksi pelaku ekonomi empat sector dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Dari gambar di ata, sudah tidak ada lagi negara yang tertutup sama sekali untuk melakukan hubungan
perdagangan dengan negara lain yaitu ekspor dan impor. Pembayaran dari kegiatan tersebut dilakukan
menggunakan uang atau valuta asing (devisa). Rumah tangga konsumen (RTK) melakukan kegiatan
impor dengan menerima barang dan jasa dari masyarakat luar negri. Rumah tangga konsumen (RTK)
membayar devisa kepada masyarakat luar negeri atas impor barang dan jasa. Rumah tangga produsen
(RTP) melakukan kegiatan ekspor dengan mengirim barang dan jasa ke masyarakat luar negeri.
Rumah tangga produsen (RTP) menerima devisa dari masyarakat luar negeri atas ekspor barang dan
jasa.
B. PERILAKU KONSUMEN
Analisis perilaku konsumen harus mengungkapkan hal ini:
1. Apa yang dipikirkan konsumen dan bagaimana perasaan mereka tentang berbagai alternatif (merek,
produk, dll.);
2. Apa yang memengaruhi konsumen untuk memilih di antara berbagai opsi;
3. Perilaku konsumen saat meneliti dan berbelanja;
4. Bagaimana lingkungan konsumen (teman, keluarga, media, dll.) Memengaruhi perilaku mereka.
Manfaat mempelajari perilaku konsumen:
1. Pemasar dapat memahami apa yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dengan memahami
bagaimana konsumen memutuskan suatu produk, mereka dapat mengisi celah di pasar dan
mengidentifikasi produk yang dibutuhkan dan produk yang sudah usang.
2. Membantu pemasar memutuskan bagaimana mempresentasikan produk yang ditawarkan kepada
konsumen sesuai dengan karakteristik konsumen. Dengan memahami perilaku pembelian konsumen
adalah rahasia utama untuk menjangkau dan melibatkan konsumen, dan mengubah konsumen melakukan
pembelian produk.
a. Faktor Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh:
1. Faktor individu
Faktor ini mengacu pada sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang seperti bakat, minat, dan emosional.
Selain itu juga ada faktor lain seperti umur, kelompok usia, dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut tidak
hanya memengaruhi apa yang dikonsumsi. Tetapi juga mempengaruhi berapa dan model-model yang
dikonsumsi.
2. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi berhubungan dengan harga barang, pendapatan yang dimiliki oleh konsumen, dan adanya
subtitusi. Baca juga: Pola Perilaku Produsen dalam Kegiatan Ekonomi Selain itu juga ada aspek lain
seperti lingkungan fisik (panas, dingin, kering, basah), besarnya keluarga, tersedia tidaknya kredit murah
untuk konsumsi (koperasi, bank), dan kekayaan yang sudah dimiliki.
3. Faktor sosial
Faktor ini dipengaruhi oleh keluarga, teman, media sosial, kelas sosial, pendapatan, dan tingkat
Pendidikan. Contoh dari faktor ini adalah gaya hidup orang kaya cenderung suka ditiru oleh golongan
masyarakat lainnya
4. Faktor kebudayaan
Pertimbangan berdasarkan agama dan adat kebiasaan dapat memengaruhi keputusan seseorang untuk
melakukan konsumsi. Contohnya pembelian untuk keperluan-keperluan peringatan hari ke-7, ke-40, ke-
100, dan ke-1000 bagi orang yang sudah meninggal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi :
a. Pendapatan, makin tinggi pendapatan suatu rumah tangga, maka tingkat konsumsinya semakin tinggi.
Sebaliknya jika pendapatannya kecil maka konsumsinya juga kecil.
b. Harga barang dan jasa, banyak sedikitnya barang yang akan dikonsumsi tergantung harga barang
c. Sikap, sikap seseorang mempengaruhi tingkat konsumsi. Jika pola hidupnya boros mka ia cenderung
konsumtif.
d. Adat istiadat, Adat istiadat mempengaruhi orang melakukan konsumsi.
e. Mode barang, Mode barang yang lagi ngetrend mempengaruhi orang untuk melakukan konsumsi.
f. Barang subtitusi, Barang subtitusi mempengaruhi konsumsi. Jika harga barang jenis A mahal maka kita
mencari barang subtitusi dari barang A yang lebih murah.
Nilai Pakai dan Nilai Tukar
1. Nilai pakai adalah nilai suatu barang karena kemampuannya memenuhi kebutuhan
1. Nilai pakai subyektif adalah nilai yang diberikan seseorang terhadap suatu barang karena barang tersebut
untuk memenuhi kabutuhan. (misal: pakaian, perhiasan)
2. Nilai pakai obyektif adalah nilai yang diberikan masyarakat terhadap suatu barang karena kemampuannya
memenuhi kebutuhan. (misal: buku pelajaran memiliki arti yang berguna bagi pelajar)
2. Nilai tukar adalah nilai suatu barang karena kemampuannya dipertukarkan dengan barang lain
a. Nilai tukar subyektif adalah nilai yang diberikan seseorang terhadap suatu barang karena kemampuannya
ditukar dengan barang lain
Ani adalah seorang pedagang, maka ia akan menilai barang tersebut berdasarkan biaya yang akan
dikeluarkan.
Nilai tukar obyektif
adalah nilai yang diberikan masyarakat terhadap suatu barang karena kemampuannya dipertukarkan dengan
barang lain.
Misalnya si Ani sebagai konsumen mengatakan harga kemeja Rp.198.000, maka yang dimaksud adalah nilai
tukar objektifnya.
Berikut ini akan diuraikan beberapa teori nilai obyektif secara singkat :
1) Teori Nilai Biaya (Adam Smith)
Menurut teori ini, tinggi rendahnya nilai barang ditentukan berdasarkan banyaknya biaya yang telah
dikorbankan untuk memproduksi barang yang bersangkutan. Biaya yang dimaksud di sini meliputi
pengorbanan semua faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan). Semakin tinggi biaya
yang perlu dikorbankan untuk memproduksi barang, semakin tinggi pula nilai tukar barang yang
bersangkutan.
2) Teori Nilai Tenaga Kerja (David Ricardo)
Menurut teori ini, tenaga kerja (sumber daya manusia) dianggap sebagai faktor produksi yang paling penting.
Secara teori, biaya-biaya produksi dapat dihitung berdasarkan tenaga kerja atau jam kerja yang telah
dikorbankan. Misalnya, untuk membuat meja, mula-mula dihitung penggunaan tenaga/jam kerja untuk
menebang pohon. Selanjutnya, diperhitungkan tenaga untuk membelah, memotong, mengangkut, dan
seterusnya. Demikian pula penggunaan kapak, gergaji, serut, dan lain-lain ikut diperhitungkan; berapa
tenaga/jam kerja yang telah dikeluarkan. Semakin banyak tenaga/jam kerja yang telah dikeluarkan untuk
menghasilkan barang, semakin tinggi pula nilai tukar barang yang bersangkutan.
3) Teori Nilai Reproduksi
Sebagai penyempurnaan teori Adam Smith, biaya yang telah dikeluarkan pada waktu yang lampau dapat
berbeda dengan yang harus dikeluarkan sekarang, sekiranya memproduksi kembali (reproduksi) barang yang
sama. Hal itu disebabkan oleh perubahan nilai uang, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, atau
perubahan karena faktor lainnya. Oleh karena itu, biaya reproduksi merupakan ukuran yang lebih tepat untuk
menentukan nilai tukar barang yang bersangkutan.
4) Teori Nilai Pasar (Humme dan John Locke)
Menurut teori ini, tinggi rendahnya nilai barang akan ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang terjadi
di pasar. Jika permintaan barang naik, penawaran tetap, harga akan naik. Keadaan semacam itu memberi
gambaran bahwa barang yang bersangkutan banyak peminatnya sehingga mempunyai nilai tukar yang tinggi.
Sebaliknya, dapat terjadi jika permintaan barang tersebut turun, penawaran tetap, harga akan turun.
b. Jenis perilaku konsumen
1) Perilaku Konsumsi Rasional
Perilaku konsumsi rasional adalah perilaku konsumen yang didasari atas pertimbangan rasional (nalar)
dalam mengkonsumsi suatu produk. Suatu pembelian dikatakan rasional bila:
a) Produk tersebut mampu memberikan kegunaan optimal (optimum utility) bagi konsumen.
b) Produk tersebut benar-benar dibutuhkan konsumen.
c) Mutu produk yang dibeli terjamin kualitasnya.
d) Harga terjangkau, dan sesuai dengan kemampuan konsumen untuk membelinya.
2) Perilaku Konsumsi Tidak Rasional (Irrasional)
Perilaku Konsumsi Tidak Rasional (Irrasional) adalah sebuah tindakan dalam berbelanja dapat dikatakan
tidak rasional bila seseorang konsumen memutuskan membeli barang tanpa pertimbangan yang baik.
Berikut adalah contoh perilaku konsumsi irrasional.
a) Membeli barang hanya karena tertarik dengan iklan yang menggiurkan.
b) Tertarik membeli barang hanya karena mereknya yang terkenal.
c) Membeli barang hanya karena obral atau untuk memperoleh bonus hadiah.
d) Konsumsi hanya untuk pamer atau gengsi, bukan karena kebutuhan akan barang tersebut.
c. Teori Perilaku Konsumen
Teori perilaku konsumen adalah teori yang mempelajari cara konsumen memaksimumkan kepuasan dari suatu
barang yang dikonumsinya. Di dalam mempelajari teori perilaku konsumen dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
pendekatan yaitu pendekatan nilai guna kardinal (cardinal utility) dan pendekatan nilai guna ordinal (ordinal
utility).
1. Pendekatan nilai guna kardinal (cardinal utility) yang sering disebut teori nilai subyektif (subjective value
theory).
Pendekatan kardinal adalah pendekatan memiliki asumsi bahwa sebuah produk yang memiliki kegunaan
lebih bagi konsumen maka itulah yang paling diminati. Beberapa asumsi,antara lain :
Daya guna atau nilai guna yang bisa diukur dengan satuan uang atau utilitas
Nilai guna tersebut memiliki tingkatan yang sesuai dengan subjek yang menilainya
Daya atau nilai guna dari uang tetap atau konstan.
Konsumen bersifat rasional, dimana mereka akan memnuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan batas
kemampuan pendapatannya.
Konsumen akan mengalami penurunan utilitas ketika terus menerus melakukan konsumsi terhadap
produk tersebut (diminishing marginal utility).
Konsumen memiliki jumlah pendapatan yang tetap.
Total utility bisa bersifat melengkapi (additive) atau berdiri sendiri (independent).
Produk yang dikonsumsi normal dan periodenya konsumsinya berdekatan.
Dalam pendekatan kardinal terdapat satu landasan hukum yaitu hukum Gossen.
Hukum Gossen I
menyatakan bahwasannya kepuasan konsumen akan menurun ketika kebutuhan mereka dipenuhi
terus-menerus.
Hukum Gossen II
menyatakan bahwasannya seorang konsumen akan terus menerus memenuhi kebutuhannya sampai
mencapai intensitas yang sama. Maksud dari intensitas yang sama adalah rasio antara marginal utility
dan harga dari produk yang satu dengan rasio marginal utility dan harga produk yang lainnya.
2. Pendekatan nilai guna ordinal (ordinal utility) yang sering disebut dengan analisis kurva
indifference/kurva kepuasan sama (indifference curve analysis).
Pendekatan konsumen ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang
tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya
guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.. Beberapa asumsi yang dapat digunakan
untuk menunjukan bahwa tingka konsumennya,yaitu :
Mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).
Tingkat kepuasan konsumen diukur dengan kurva indiferens (kurva yang menunjukkan tingkat
kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).
Maksimisasi kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran (budget line)
Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang
dimilikinya
Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah X, Y tetap, disebabkan oleh turunnya harga barang X
KEPUASAN MAKSIMUM
Kepuasan maksimum dicapai ketika kepuasan yang diperoleh konsumen bersesuaian dengan pendapatan yang
dimilikinya. Dalam sebuah grafik, kepuasan maksimum dicapai saat indifference curve bersinggungan dengan
Budget line seperti yang digambarkan di bawah ini :
Kepuasan maksimum diperoleh pada titik E, di mana seluruh pendapatan yang dianggarkan untuk membeli
kedua barang tersebut habis terpakai dan dicapai sebuah kepuasan dalam mengonsumsi kedua barang tersebut.
kepuasan maksimum tidak terjadi pada titik P atau Q karena pada kedua titik tersebut tidak seluruhnya
pendapatan habis digunakan (tidak efisien). Kepuasan maksimum tidak juga dicapai pada titik S karena
pendapatan konsumen tidak mencukupi untuk mencapai kepuasan pada titik itu.Dengan demikian, kepuasan
maksimum dicari dengan menggunakan rumus :
C. PERILAKU PRODUSEN
Perilaku produsen ialah tingkah laku/perilaku produsen dalam menghasilkan produk yang mencapai
efesiensi dalam kegiatan produksinya. Produsen berusaha untuk menghasilakan produksi sebaik mungkin
dengan mengatur penggunaan faktor produksi yang paling efisien.
Faktor Produksi
Faktor Produksi Asli
a) Alam. Terdiri dari alam, air, udara, sinar matahari, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan barang tambang.
b) Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau
diolah menjadi barang hasil produksi. Tenaga kerja dibagi menjadi.
(1) Tenaga kerja menurut sifat kerjanya dibagi atas: (1) Tenaga kerja rohani, yaitu tenaga kerja yang
menekankan kemampuan berpikir manusia. Contohnya adalah guru, dokter, akuntan, dan sebagainya.
(2) Tenaga kerja jasmani, yaitu tenaga kerja yang menekankan kemampuan fisik dalam proses
produksi. Misalnya tukang kayu, buruh bangunan, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.
(2) Tenaga kerja menurut kualitas kerja terbagi atas: (1) Tenaga kerja tidak terdidik dan terlatih, (2)
Tenaga kerja terdidik dan terlatih, dan (3) Terlatih
Faktor Produksi Turunan
a) Modal
Meski terdapat bahan baku dan manusia untuk mengolahnnya, bila tidak ada modal, produksi tidak akan
berjalan baik. Modal dapat meliputi uang, mesin produksi, peralatan, dan sebagainya.
b) Keahlian
Yang dimaksud keahlian disini adalah kemampuan pengusaha sebagai produsen untuk mengolah faktor-
faktor produksi diatas, hingga dapat melakukan tindakan produksi yang efektif dan efisien.
Lapangan Usaha Produksi
Seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh rumah tangga produksi dapat dikelompokkan berdasarkan
bidangnya sebagai berikut:
1. Bidang Jasa, yaitu yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat
2. Bidang Agraris, yaitu produksi yang berhubungan dengan pengolahan lagan seperti pertanian, perkebunan
dan pengusahaan tambak.
3. Bidang Ekstraktif, yaitu produksi yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya alam seperti barang
tambang, pengelolaan hasil hutan, pengelolaan hasil laut.
4. Bidang Niaga/Perdagangan, yaitu yang berhubungan dengan pemindahan pemilikan barang, dari produsen
kepada konsumen atau dari penjual kepada pembeli.
5. Bidang Industri, yaitu berhubungan dengan pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan baku
menjadi barang jadi.
Tahapan Proses Produksi
Pada hakekatnya the law of demishing return menyatakan bahwa hubungan antara tingkat produksi dan jumlah
input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi tiga tahap yaitu :
1. Tahap Pertama
Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan yang semakin cepat. Tahap ini
dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva total product dimana AP(produksi rata-rata)
maksimum, dan pada titik ini AP=MP (marginal product).
2. Tahap Kedua
Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan semakin lama semakin kecil.
Tahap II ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP=0, atau TP maksimum.
3. Tahap Ketiga
Pada tahap pertama ini terjadi produksi total yang mengalami pertambahan semakin lama semakin
menurun. Tahap III ini meliputi daerah dimana MP negatif.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah model matematis yang menunjukkan hubungan antara jumlah input-an produksi yang
dipakai dengan jumlah output barang atau jasa yang dihasilkan dari proses produksi.
Secara matematis fungsi produksi adalah:
Q = f(C, L, R, T)
A. PERMINTAAN
Permintaan adalah jumlah barang/jasa yang diinginkan dan mampu dibeli oleh konsumen pada berbagai
tingkat harga dalma jangka waktu tertentu dengan menganggap factor yang mempengaruhinya
konstan/tetap (ceteris paribus)
Hukum Permintaan
Hukum permintaan menyatakan bahwa harga sebuah barang meningkat, kuantitas (jumlah) uang diminta
akan turun, sebaliknya jumlah (kuantitas) barang yang diminta naik. Jika harga sebuah barang mengalami
penurunan. Dalam hal ini kuantitas yang diminta berhubungan negative dengan harga barang. Hukum yang
berlaku dalam ilmu ekonomi tidaklah berlaku mutlak tetapi bersifat ceteris paribus.
Factor penyebab tidak berlakunya hukum permintaan
a. Permintaan barang-barang bernilai prestise
b. Harapan harga suatu barang akan berubah
c. Hubungan kuantitas harga
d. Barang inferior
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemintaan
Hal-hal yang mempengaruhi permintaan individu terhadap barang danj asa antara lain sebagai berikut :
1. Tingkat pendapatan konsumen
2. Harga barang dan jasa
3. Selera konsumen.
4. Perkiraan harga mendatang.
5. Harga barang lain yang berkaitan substitusi dan komplementer).
6. Pertambahan jumlah penduduk
Fungsi Permintaan
Bentuk umum fungsi permintaan adalah sebagai berikut dimana :
Contoh :
Jika harga barang Rp60,00 per unit, maka jumlah permintaan 20 unit. Dan jika harga barang Rp40,00 per unit,
maka jumlah permintaan 30 unit. Tentukan persamaan fungsi permintaan!
Penyelesaian
Diketahui:
P1 = 60 Q1 = 20
P2 = 40 Q2 = 30
Masukkin ke rumus, jadinya kaya di bawah
Jadi fungsi permintaa P = -2Q + 100
KURVA PERMINTAAN
Kurva permintaan adalah penggambaran dari pernyataan tersebut yang dituangkan ke dalam gambar
untuk memudahkan pemahamannya. Kurva ini mempunyai gradient / kemiringan / slope negatif,
artinya slope pada kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan
antara harga dengan permintaan adalah berbanding terbalik.
Untuk menggambarkan kurva permintaan coba kamu lihat tabel di bawah ini.
Buat kurva dengan bentuk seperti ini berdasarkan dari tabel di atas.
Kurva permintaan dapat mengalami perubahan dan pergerakan.Perubahan ini terjadi karena dua
sebab utama, yaitu perubahan harga barang yang bersangkutan dan yang satu lagi karena faktor ceteris
paribus (faktor selain harga barang itu sendiri) biasanya pendapatan pembeli atau selera pasar.
Jika hal-hal ceteris berubah paribus, contoh pendapatan, maka akan terjadi pergeseran kurva permintaan
(shifting). Bila pendapatan meningkat, kurva permintaan bergeser sejajar ke kanan. Jika pendapatan menurun,
kurva permintaan bergeser sejajar ke kiri. Contoh ini dapat diilustrasikan dalam kurva berikut ini.
Pengaruh masing-masing faktor yang memengaruhi permintaan terhadap pergerakan (movement) dan
pergeseran (shifting) kurva permintaan dapat dirangkum dalam tabel berikut.
B. PENAWARAN
Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual pada berbagai tingkat harga dan
dalam waktu tertentu.
Jenis-Jenis Penawaran
1. Penawran individu adlaha penawaran yangdilakuakn oleh satu orang penjual dan atau produsen
2. Penawaran pasar adalah penjumlahan dari penawaran individu.
Hukum Penawaran
Hukum penawaran menyatakan semakin tinggi harga suatu barang semakin banyak jumlah barang yang
dibutuhkan, semakin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan. Hukum
penawaran juga bersifat ceteris paribus. Hal ini menunjukkan hubungan yang positif antara harga barang
atua jasa dengan kuantitas yang ditawarkan.
Perhatikan tabel berikut ini
NO Harga ( P ) Jumlah ( Q )
1 2000 180
2 1800 160
3 1600 140
4 1400 120
5 1200 100
Dari tabel di samping menyatakan bahwa pada tingkat harga yang tinggi jumlah barang atau jasa yang
ditawarkan banyak, kemudian harga turun secara perlahan mengakibatkan jumlah penawaran akan semakin
menurun pula. Begitu juga kurva penawaran yang berbentuk garis dari kiri bawah ke kanan atas atau berslope
positif. Yang menunjukkan bahwa apabila terjadi penurunan harga, maka akan disertai dengan penurunan
jumlah penawaran terhadap barang dan jasa.
Fungsi Penawaran
Secara umum fungsi penawaran ditulis sebagai berikut
Jika permintaan berbanding terbalik antara harga dengan permintaan, maka penawaran berbanding lurus antara
harga dengan panawaran suatu barang atau jasa.
Pembahasan Soal Penawaran
Pada saat harga Rp60,00 per unit, jumlah penawarannya 20 unit. Dan jika harga Rp80,00 per unit, jumlah
penawarannya 30 unit. Tentukan fungsi penawaran!
Penyelesaian
Diketahui:
P1 = 60 Q1 = 20
P2 = 80 Q2 = 30
Jawab:
Jadi, fungsi penawarannya adalah P = 2Q + 20
KURVA PENAWARAN
Kurva ini adalah kebalikan dari kurva permintaan. Jika harga suatu barang naik, maka barang yang di
tawarkan juga akan naik. Begitulah bunyi hukum pada kurva penawaran. Kurva ini
memiliki gradient / kemiringan / slope positif, artinya slope pada kurva ini berjalan naik dari pojok bawah kiri
ke pojok kanan atas. Untuk menggambarkan kurva penawaran, lihat tabel di bawah ini.
Setelah ada tabel harga dan jumlah penawarannya, maka kita bisa membuat kurva seperti data di tabel.
Kurva penawaran juga bisa bergeser atau mengalami pergerakan. Jika yang berupah harga dan jumlah, maka
kurva mengalami pergerakan. Jika yang berubah adalah faktor ceteris paribus, sebagai contoh teknologi, maka
akan terjadi pergeseran kurva permintaan (shifting). Bila teknologi meningkat (ditemukan teknologi baru yang
semakin canggih yang memungkinkan produksi lebih banyak dan efisien), kurva penawaran bergeser sejajar ke
kanan. Jika teknologi menurun, kurva penawaran bergeser sejajar ke kiri. Contoh ini dapat diilustrasikan dalam
kurva berikut ini.
Pengaruh masing-masing faktor yang memengaruhi penawaran terhadap pergerakan (movement) dan pergeseran
(shifting) kurva penawaran dapat dirangkum dalam tabel berikut.
C. KESEIMBANGAN HARGA
Keseimbangan harga atah keseimbangan pasar adalah terbentuknya suatu harga keseimbangan, harga
keseimbangan itu adalah harga dimana konsumen atau produsen sama-sama tidak ingin menambah atau
mengurangi barang/jasa yang dijual atau dikonsumsi. Kondisi keseimbangan pasar ini jika dinyatakan
secara matematis dan grafis akan menjadi seperti berikut ini.
Maka yang disebut dengan kurva keseimbangan pasar adalah seperti berikut ini:
Pada kondisi keseimbangan pasar (market equilibrium), kuantitas permintaan (QD) akan sama dengan kuantitas
penawaran (QS) atau terbentuk kuantitas keseimbangan (QE). Harga yang diminta (PD) pun akan sama dengan
harga yang ditawarkan (PS) sehingga terbentuk harga keseimbangan (PE). Secara grafik harga keseimbangan
ini terjadi pada titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran (titik E/titik equilibrium).
Dalam skedul/tabel permintaan dan penawaran bahwa harga keseimbangan adalah Rp16.000,00 dan kuantitas
keseimbangan adalah 160 mangkok.
Dengan demikian, bentuk kurva keseimbangan pasar bakso adalah seperti berikut ini:
Contoh:
Fungsi permintaan suatu barang di pasar ditunjukan bahwa Qd = 40 – P, dan fungsi penawaran Qs = 4P – 50.
Tentukan berapa jumlah harga keseimbaganna?
Jawab :
Keseimbangan harga akan terwujud apabila sayratnya terpenuhi, dan syarat keseimbagan adalah Qd = Qs
aau Pd = Ps
Qd = Qs
40 – P = 4P – 50
-P -4P = -50 -40
-5P = -90
P = -90/-5 = 18
Dari sini kita sudah mendapatkan Price P (harga) keseimbagan sebesar = 18. Untuk mencari Q atau
jumlah keseimbagan kita harus memasukan harga keseimbangan (18) kesalah satu fungsi diatas.
P bisa kita masukkan ke fungsi permintaan maupun fungsi penawaran.
P = 18 => Q = 40 – P
Q = 40 -18
Q =22
Maka diketahui Q atau jumlah keseimbangan sebesar = 22.
D. ELASTISITAS
Pengertian Elastisitas
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas yaitu perbandingan perubahan proporsional sebuah variabel dengan perubahan
variabel lainnya. Dengan istilah lain, elastisitas yaitu mengukur seberapa besar kepekaan ataupun reaksi konsumen
terhadap perubahan harga.
Cara mengukur derajat kepekaan, ukuran yang dipakai yaitu rasio atau perbandingan persentase perubahan kuantitas
barang, baik yang diminta maupun barang yang ditawarkan dilihat dari persentase perubahan faktor-faktor yang
menyebabkan kuantitas barang itu berubah.
Penyebab perubahan kuantitas barang baik yang diminta atau ditawarkan bisa dibedakan menjadi (tiga) yaitu:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain
3. Income atau pendapatan.
ELASTISITAS PERMINTAAN
Definisi Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan (Ed) diartikan sebagai derajat kepekaanperubahan kuantitas barang yang diminta yang
disebabkan karenaperubahan harga barang itu sendiri. Pengertian lain, Elastisitas permintaansering diartikan sebagai
perbandingan persentase perubahan kuantitasbarang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang itu
sendiri.Besar kecilnya elastisitas permintaan diukur dengan tingkat KoefisienElastisitas.
Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan (Ed) yaitu derajat kepekaan yang disebabkan pada perubahan harga barang sampai terjadi
perubahan kuantitas barang yang diminta. Pengukuran elastisitas permintaan yaitu dengan tingkat Koefisien
Elastisitas.
Elastisitas permintaan juga umumnya sebagai perbandingan persentase perubahan kuantitas barang yang diminta
dengan persentase perubahan harga pada barang tersebut
penjelasannya :
Elastis
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E > 1, artinya perubahan
harga diikuti dengan jumlah permintaan pada jumlah yang lebih besar
In Elastis
Permintan in elastis akan terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh oleh perubahan pada permintaan.
E <> artinya perubahan harga diikuti perubahan pada jumlah yang diminta oleh jumlah yang relatif lebih kecil
Unitary
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan adalah sebanding dengan perubahan harga. E = 1, artinya
perubahan harga diikuti pada perubahan jumlah permintaan yang sama
In Elastis Sempurna
Permintaan in elastis sempurna terjadi andai perubahan harga terjadi tidak ada pengaruhnya pada jumlah permintaan.
E = 0, artinya bahwa perubahan tidak ada pengaruhnya pada jumlah permintaan.
Elastis Sempurna
Permintaan elastis sempurna terjadi andai perubahan permintaan tidak berpengaruh terhadap perubahan harga.
Kurvanya sejajar dengan sumbu Q atau X. E = ~ , artinya perubahan harga tidak diakibatkan pada naik-turunnya
jumlah permintaan.
Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah
barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang.
Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang
disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ini.
1. Pada saat harga Rp4.000,00 jumlah barang yang diminta 30 unit, kemudian harga turun menjadi Rp3.600,00 jumlah
barang yang diminta 60 unit. Besar nilai koefisien elastisitasnya adalah ….
Diketahui:
P1 = 4.000 P2 = 3.600
Q1 = 30 Q2 = 60
Ditanya: Elastisitas permintaan…?
Jawab
ED = (Q2 – Q1) x (P1)
(P2 – P1) (Q1)
ED = (60 – 30 ) x (4.000)
(3.600 – 4.000) (30)
ED = ( 30 ) x (4.000)
( – 400) (30)
ED = (120.000 )
(- 12.000)
ED = - 10
Elastisitas permintaan – 10. Termasuk elastisitas permintaan elastis karena nilai elastisitas permintaan 10 lebih besar
dari 1
ELASTISITAS PENAWARAN
Elastisitas penawaran (Es) diartikan sebagai derajat kepekaanperubahan kuantitas barang yang ditawarkan yang
disebabkan karenaperubahan harga barang itu sendiri. Pengertian lain, Elastisitas penawaransering diartikan sebagai
perbandingan persentase perubahan kuantitasbarang yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang
itusendiri. Besar kecilnya elastisitas penawaran diukur dengan tingkat KoefisienElastisitas Penawaran.
Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang
yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang.
Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara
perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas
penawaran dapat dihitung dapat dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
TC = Biaya Total (Total Cost)
TFC = Biaya Tetap (Fixed Cost)
TVC = Biaya Variabel (Variable Cost)
b. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost / TFC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi. Biaya
tetap merupakan biaya setiap unit waktu untuk pembelian input tetap.
Misalnya: gaji pegawai, biaya pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin, sewa tanah dan lain-lain. Biaya
tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus menghitung biaya total.
Rumus biaya tetap total
TFC = TC - TVC
Keterangan:
TC = Biaya Total (Total Cost)
TFC = Biaya Tetap (Fixed Cost)
TVC = Biaya Variabel (Variable Cost)
c. Biaya Variabel Total (Total Variable Cost / VC)
Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung
pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Semakin banyak barang yang diproduksi biaya
variabelnya semakin besar, begitu juga sebaliknya. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
VC = TC – FC
Biaya variabel (VC) adalah biaya yang besarnya berubah searah dengan berubahnya jumlah produksi.
Itulah sebabnya kurva VC ini mengarah ke kanan atas.
TVC = TC - TFC
Keterangan:
TC = Biaya Total (Total Cost)
TFC = Biaya Tetap (Fixed Cost)
TVC = Biaya Variabel (Variable Cost)
d. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost / AFC)
Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan.
Rumus:
Keterangan:
FC = Biaya Tetap Total
Q = Kuantitas
e. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost / AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable satuan unit produksi. Rumusnya:
Keterangan:
VC = Biaya Variabel Total
Q = Kuantitas
f. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost / AC)
Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya jumlah barang
tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan rumus di bawah ini:
Keterangan:
AFC = Biaya tetap rata-rata
AVC = Biaya Variabel rata-rata
TC = Biaya total
Q = jumlah produk Ku/ntitas
g. Biaya marginal
Biaya marginal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit. Biaya
marginal juga merupakan turunan pertama dari fungsi TC. Biaya marginal selalu memotong kurva AC dan
AVC dari paling bawah sehingga saat MC = AC adalah keadaan dimana biaya paling terendah/efisien dan
dapat dirumuskan:
Keterangan:
MC : Biaya marginal
: Selisih biaya total
: Selisih jumlah produk
Biaya Produksi Jangka Panjang
Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah
biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal. Perubahan biaya total adalah sama dengan
perubahan biaya variabel dan sama dengan biaya marjinal. Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang :
1. dapat memperluas kapasitas produksinya,
2. harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan meminimumkan biaya produksi dalam
analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat digambarkan kurva biaya rata-rata (AC). Sehinggas analisis
mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usaha meminimumkan biaya dapat
dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda.
Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu tingkat produksi yang akan dicapai serta
sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.
Jenis biaya produksi jangka Panjang:
1. Biaya Rata-rata Jangka Panjang (Long-run Average Cost/ LAC)
Biaya total rata-rata jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output.
LAC = LTC : Q
Keterangan :
LAC = Biaya rata-rata jangka panjang
Q = Jumlah output
2. Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC)
Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit.
Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. Biaya marginal jangka panjang dapat
dihitung dengan rumus:
LMC = ∆LTC / ∆Q
Keterangan:
LMC = Biaya marginal jangka panjang
∆LTC= Perubahan biaya total jangka panjang
∆Q = Perubahan output.
3. Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC)
Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya
bersifat variabel. Biaya total jagka panjang dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
LTC = LVC
Keterangan:
LTC = Biaya total jangka panjang
LVC = Biaya Variabel jangka panjang
Dalam jangka panjang titik terendah dari suatu AC tidak menggambarkan biaya yang paling minimum untuk
memproduksikan suatu tingkat produksi. Terdapat kapasitas produksi lain (AC lain) yang dapat meminimumkan
biaya. Sebagai buktinya perhatikanlah AC1 dan AC2. Titik A1 adalah titik ttterendah dari AC1. Dengan demikian
dalam jangka pendek, produksi sebesar QA dapat di produksikan dengan biaya yang lebih rendah dari titik
manapun pada AC1. Tetapi dalam jangka panjang biaya itu belum merupakan biaya yang paling minimum,
karena apabila kapasitas produksi yang berikut digunakan (AC2), produksi sebesar QA akan mengeluarkan biaya
sebesar seperti yang ditunjukkan oleh titik A pada AC2. Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa kurva LRAC,
walaupun tidakmenghubungkan setiap titik terendah dari AC, menggambarkan biaya minimum perusahaan dalam
jangka panjang.
Persamaan Bentuk Kurva Rata – Rata Jangka Pendek dan Jangka Panjang Keduanya membentuk huruf U tetapi
alasannya berbeda
1. SAC dikarenakan pengaruh hukum hasil lebih yang semakin berkurang.
2. LRAC Pengaruh skala ekonomis dan skala non ekonomis
Skala Ekonomis
1. Spesialisasi faktor produksi
2. Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain
3. Memungkinkan barang samping ( By- Products) diproduksikan
4. Perusahaan yang besar mendorong pengembangan kegiatan usaha diluar perusahaan, misalnya pemerintah
terpancing membangun infrastruktur
Skala tidak ekonomis berarti pertambahan produksi menyebabkan biaya rata – rata menjadi semakin tinggi karena
terjadi penurunan efisiensi, penyebabnya :
1. Organisasi perusahaan yang sangat besar sehingga menimbulkan kerumitan / kompleks
2. Pengambilan keputusan lamban , kaku dan lama
3. Kenaikan produksi yang sedikit saja telah menimbulkan skala ekonomi yang sangat menguntungkan tetapi
pada tingkat produksi yang rendah skala tidak ekonomis cepat terwujud. Biasanya terjadi pada industri
dengan banyak perusahaan tetapi skala usahanya kecil – kecil.
Pada awalnya skala ekonomis sangat menguntungkan tetapi tidak berlangsung lama akan tetapi diikuti oleh
LRAC yang datar (skala tidak ekonomis belum berlaku). Setelah tingkat produksinya sangat tinggi barulah skala
tidak ekonomis berlaku. Biasanya dalam industri itu terdiri beberapa perusahaan besar dan perusahaan kecil
A. MENENTUKAN KEUNTUNGAN
Keuntungan diperoleh dengan mengetahui penerimaan dan biaya produksi
1. Penerimaan
Penerimaan Total (Total Revenue) (TR)
a. Total penerimaan didapatkan dari jumlah barang yang terjual pada tingkat harga tertentu dan dapat
dirumuskan:
Keterangan:
TR : Total penerimaan
P : Harga produk
Q : Jumlah produk
b. Penerimaan Rata-rata (Average Revenue) (AR)
Penerimaan rata-rata adalah total penerimaan dibagi dengan jumlah barang yang dijual. Penerimaan rata-
rata juga merupakan harga perunit barang yang dijual atau dapat ditulis secara matematis berikut ini:
Keterangan:
AR : Penerimaan rata-rata
TR : Total penerimaan
P : Harga produk
Q : Jumlah produk
c. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue) (MR)
Penerimaan marginal adalah tambahan penerimaan akibat dari bertambahnya satu unit barang yang terjual.
Penerimaan marginal juga merupakan turunan pertama dari fungsi TR dan dapat dirumuskan:
Keterangan:
MR : Penerimaan marginal
: Selisih Total penerimaan
: Selisih Jumlah produk
2. Keuntungan/Kerugian
a. Laba/Rugi
Merupakan keuntungan yang didapat dari penerimaan total dikurangi biaya total sehingga dapat dirumuskan:
c. Penerimaan Maksimum
Adalah penerimaan saat mencapai titik paling tertinggi dicapai saat penerimaan marginalnya sama dengan
nol.
d. Laba Maksimum
Adalah keuntungan tertinggi yang dicapai oleh perusahaan. Syarat dari keuntungan maksimum adalah
menyamakan antara biaya marginal dengan penerimaan marginal.
Referensi:
1) http://lista.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/58144/
P+6%267+Perilaku+Produsen+Teori+Produksi+dan+Biaya+Produksi.pdf
2) Modul_Ekonomi_Bisnis_SMK_2017_MODUL_EKON.pdf
3) https://bintangwahyu.com/ekonomi-sma-ips-biaya-produksi/
MATERI 6
BENTUK-BENTUK BADAN USAHA
Bagian dari dept, Berstatus Badan Hukum yg diatur Bdn Hk. Perdata berbentuk
dirjen/direktorat/ pemda UU PT.
Hub. Hk. Publik Di bidang jasa vital Hub. Usaha secara perdata
Dipimpin oleh seorang Dipimpin oleh Dewan Direksi (max. Dipimpin oleh Direksi
kepala 5 org)
Tidak punya kekayaan Punya nama & kekayaan sendiri Punya kekayaan yang
sendiri terpisah
Modal seluruhnya milik Modal seluruhnya milik negara Bisa sebagian bisa
negara seluruhnya
Pegawai berstatus PNS Pegawainya diatur secara tersendiri, Pegawai berstatus pegawai
bukan PNS, bukan swasta swasta
Pengawasan secara hirarki Pengawasan oleh Dewan Pengawas Pengawasan oleh komisaris
& fungsional & Satuan Pengawasan Intern & SPI
b) Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya secara efektif dan efisien.
c) Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang kebijaksanaan di bidang ekonomi.
d) Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat menyerap tenaga kerja.
2 ) Kegiatan konsumsi
Peran BUMN dalam kegiatan konsumsi yaitu :
a) membutuhkan barang dan jasa untuk menjalankan tugasnya.
b) membeli barang-barang untuk administrasi pemerintahan,
c) menggaji pegawai-pegawai pemerintah, dan sebagainya.
3 ) Kegiatan distribusi
Pemerintah menyalurkan sembilan bahan pokok kepada masyarakat-masyarakat miskin melalui BULOG.
b . Pemerintah sebagai Pengatur Kegiatan Ekonomi
Dalam rangka melaksanakan peranannya tersebut pemerintah menempuh kebijaksanaan-kebijaksanaan berikut ini.
1 ) Kebijaksanaan dalam dunia usaha
Usaha untuk mendorong dan memajukan dunia usaha, pemerintah melakukan kebijaksanaan-kebijaksanaan
berikut ini.
a) Pemerintah mengeluarkan UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
b) Pemerintah mengeluarkan UU No. 7 Tahun 1992 mengatur tentang Usaha Perbankan.
c) Pemerintah mengubah beberapa bentuk perusahaan negara agar tidak menderita kerugian, seperti Perum Pos
dan Giro diubah menjadi PT Pos Indonesia, Perjan Pegadaian diubah menjadi Perum Pegadaian.
2 ) Kebijaksanaan di bidang perdagangan
Pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan berupa kebijaksanaan ekspor dan kebijaksanaan impor. Pemerintah
menetapkan kebijakan ekspor dengan tujuan untuk memperluas pasar di luar negeri dan meningkatkan daya saing
terhadap barang-barang luar negeri. Adapun kebijakan impor dimaksudkan untuk menyediakan barang-barang
yang tidak bisa diproduksi dalam negeri, pengendalian impor, dan meningkatkan daya saing.
3 ) Kebijaksanaan dalam mendorong kegiatan masyarakat
Kebijaksanaan pemerintah dalam mendorong kegiatan masyarakat mencakup hal-hal berikut ini:
a) Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana umum.
b) Kebijaksanaan menyalurkan kredit kepada pengusaha kecil dan petani.
c) Kebijaksanaan untuk memperlancar distribusi hasil produksi.
3) Agent of service
Bank menawarkan berbagai jasa keuangan, seperti jasa penyimpanan dana, pemberian pinjaman, dan lainnya
JENIS-JENIS BANK UMUM
JENIS BANK DARI SEGI KEPEMILIKAN
Akta pendirian dan penguasaan merupakan dasar dari kepemilikan bank. Bank dapat dikategorikan menjadi empat
jenis berdasarkan dari kepemilikannya:
1) Bank pemerintah, merupakan bank yang sahamnya dimiliki sebagian atau sepenuhnya oleh pemerintah contoh
Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia dan Bank Tabungan Negara.
2) Bank swasta, merupakan bank yang sahamnya dimiliki sebagian besar oleh pihak swasta contohnya Bank
Central Asia (BCA), Bank Danamon, Bank Mega, Bank Bukopin, Bank Danamon, Bank Maybank, Bank
MNC, Panin Bank, Bank OCBC NISP, Bank UOB, Bank Permata, Bank Sinarmas.
3) Bank asing, merupakan cabang bank dari luar negeri yang sahamnya dimiliki oleh pihak asing, contohnya
seperti HSBC, Bank of China, Bank of America, Bangkok Bank, JPMorgan Chase, Citibank dan Standard
Chartered.
4) Bank pembangunan daerah, merupakan bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah
daerah provinsi contohnya Bank Sumut, Bank Jambi, Bank Jatim dan Bank daerah lainnya.
5) Bank campuran, merupakan bank yang didirikan oleh satu atau lebih bank umum berkedudukan di Indonesia
dengan satu atau lebih bank berkedudukan di luar negeri contoh Bank ANZ, Bank Commonwealth dan Bank
DBS.
JENIS BANK DARI SEGI PRINSIP
Secara umum bank berdasarkan prinsip transaksinya terbagi dua antara bank konvensional dan bank Syariah.
1) Bank Konvensional, merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional, dimana bank
menerapkan harga sesuai tingkat suku bunga untuk produk simpanan atau kredit dan menerapkan biaya untuk
jasa bank lainnya. Contoh:
Bank BRI Bank BCA HSBC
Bank BNI Bank Mayapada Bank of China
Bank Mandiri Bank Danamon Bank of America
Bank BTN Bank Permata Bangkok Bank
Berbagai macam produk bank umum:
a. Tabungan ( Saving)
Simpanan pada bank yang penarikannya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan bank, dengan
menggunakan slip penarikan atau ATM. Kepada pemegang rekening akan diberikan bunga.
b. Kredit, yaitu menyalurkan dana ke masyarakat
a) Kredit Investasi, merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi atau
penanaman modal.
b) Kedit Modal Kerja, merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha.
c) Kredit Perdagangan, merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka
memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya.
d) Kredit Produktif, merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal keda atau perdagangan.
e) Kredit Konsumtif, merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi mi¬sainya keperluan
konsumsi, baik pangan, sandang maupun pa¬pan.
f) Kredit Profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profe¬sional seperti dosen,
dokter atau pengacara.
c. Jasa-jasa perbankan:
a) Giro ( Demand Deposit)
Simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro
(BG). Kepada pemegang rekening akan diberikan jasa giro (bunga). Jasa giro bagi bank merupakan
dana murah karena bunganya relative rendah dibandingkan dengan bunga simpanan lainnya
b) Deposito ( Deposit )
Simpanan pada Bank yang memiliki jangka waktu tertentu, pencairannya dilakukan pada saat jatuh
tempo simpanan. Kepada pemegang rekening akan diberikan bunga. Jenis-jenis deposito, yaitu:
Deposito Berjangka (time deposit)
Merupakan deposito yang diterbitkan atas nama deposan (nasabah) baik individu maupun institusi
untuk jangka waktu tertentu (1,3,6 ,12 bulan)
Sertifikat Deposito (Certificate of Deposit)
Merupakan deposito yang diterbitkan atas unjuk (tanpa nama) dalam bentuk sertifikat yang dapat
diperjual belikan kepada pihak lain.
Deposit On Call
Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan maksimal 1 bulan, diterbitkan atas
nama deposan dalam jumlah minimal yang ditentukan oleh Bank. Pembayaran bunga dilakukan
pada saat pencairan deposito. Sebelum deposito dicairkan, deposan membuat pemeritahuan
kepada bank minimal 3 hari sebelum jatuh tempo.
c) Loan Deposits
Loan deposits adalah pinjaman yang dititipkan lagi di bank dan dapat diambil sewaktu-waktu.
d) Bank Card
Bank Card merupakan kartu yang dikeluarkan bank bagi nasabahnya sebagai alat pembayaran. Ada
beberapa kartu yang diterbitkan oleh bank, seperti kartu kredit, kartu debit, dan kartu uang elektronik
(e-money card)
e) Kiriman Uang
Kiriman uang adalah suatu jasa dalam pengiriman uang antarbank atas permintaan
seseorang atau perusahaan yang ditujukan kepada penerima (perorangan/perusahaan) di
tempat lain. Alat atau sarana yang digunakan bermacam-macam, yaitu faksimile, telepon, dan
EFT. EFT (Electronic Funds Transfer) adalah sistem kiriman uang dengan alat elektronik
dari salah satu kantor cabang bank yang telah on-line/otomatis ke kantor cabang bank lainnya
yang juga telah otomatis.
f) Safe Deposit Box (SDB)
SDB adalah suatu jasa yang disediakan dalam bentuk tempat penitipan (box), yaitu
tempat-tempat khusus yang digunakan untuk me- nyimpan barang-barang yang
sangat berharga, misalnya perhiasan berupa emas dan berlian, ijazah, surat-surat ber- harga
(surat tanah/rumah), dan lain-lain. Meskipun barang-barang tersebut dapat disimpan dalam
brankas di rumah, namun dengan menyimpan di SDB, masyarakat bisa mengurangi
risiko akibat pencurian, kebakaran, atau bencana alam
2) Bank Syariah, merupakan bank menerapkan aturan perjanjian sesuai dengan hukum Islam antara bank dan
pihak lainnya. Baik itu produk simpanan, pembiayaan usaha ataupun kegiatan lainnya.
Berikut ini adalah beberapa produk bank syariah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas
berdasarkan kebutuhan.
a. Bagi Hasil
Produk bagi hasil merupakan salah satu istilah pemberian pinjaman dana kepada debitur. Akad yang
digunakan sesuai dengan ketentuan syariah yaitu bagi hasil. Sehingga tidak menggunakan konsep bunga
seperti dalam bank konvensional.
a) Mudharabah
Mudharabah adalah kerja sama dengan memberikan pinjaman modal kepada mudharib (debitur)
dengan perjanjian yang disepakati antara kedua belah pihak demi mendapatkan laba usaha. Seperti
produk kredit dalam bank konvensional.
b) Musyarakah
Musyarakah adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih dengan pembagian laba dan kerugian
berdasarkan persentase dana yang digunakan untuk modal usaha. Seperti produk pembiayaan untuk
usaha dalam bank konvensional.
c) Muzara’ah
Muzara’ah adalah kerja sama dalam mengelola lahan atau tanah kepada orang lain dengan
pembagian imbalan bagi pemilik lahan dan pengelola lahan sesuai dengan kesepakatan. Seperti
produk pinjaman modal usaha dalam bank konvensional.
d) Musaqah
Musaqah adalah kerja sama dalam mengelola kebun atau tanaman dengan pembagian sesuai dengan
akad antara pemilik kebun dan pengelola kebun. Seperti produk pembiayaan modal usaha dalam
bank konvensional.
b. Simpanan
Produk simpanan atau tabungan dalam bank syariah memungkinkan untuk mengenakan biaya titipan
kepada nasabah.
a) Wadi’ah
Wadi’ah adalah titipan dimana nasabah dapat menitipkan barang atau uang dengan ketentuan
terdapat biaya jasa titipan dari bank syariah sebagai pengelola titipan. Seperti produk
tabungan/simpanan dalam bank konvensional.
b) Mudharabah
Mudharabah adalah simpanan dana yang dapat digunakan oleh bank (pengelola modal) untuk modal
usaha dengan imbalan bagi hasil yang telah disepakati antara nasabah dengan bank. Seperti produk
simpanan di bank konvensional yang dapat digunakan bank untuk memberikan modal usaha kepada
debitur.
c. Jual Beli
Produk bank konvensional yang paling banyak diminati adalah produk kredit. Produk kredit yang
umumnya ditawarkan adalah pembelian kendaran, rumah atau barang lainnya sesuai dengan kebutuhan
nasabah.
a) Bai Murabahah
Bai Murabahah adalah pembelian barang dengan penambahan keuntungan yang diketahui oleh
pembeli. Penjual juga wajib memberi tahu modal pembelian barang tersebut sehingga ada
transparansi harga serta keuntungan yang didapatkan oleh penjual. Contohnya produk pembiayaan
kendaraan atau rumah dalam produk bank konvensional.
b) Bai Salam
Bai Salam adalah adalah akan jual beli dalam bentuk pemesanan barang sesuai dengan kriteria yang
diinginkan pembeli serta disanggupi oleh pembuat atau penjual. Metode pembayaran akad ini di
muka dengan penyerahan barang di kemudian hari..
c) Bai Istishna
Bai istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan pembeli dan disepakati oleh pembuat atau penjual. Metode pembayaran dalam akad
ini bisa dilakukan dengan metode cicilan. Contoh produk ini di bank konvensional seperti pembelian
kendaraan atau rumah dengan metode kredit atau cicilan
d) Ijarah
Ijarah adalah sewa menyewa. Proses transaksi seperti ini biasanya digunakan dalam pembiayaan
kendaraan. Debitur akan dikenai biaya sewa barang sekaligus menjadi cicilan pembelian barang pada
saat periode sewa berakhir.
d. Jasa
Produk jasa yang ditawarkan bank cukup banyak. Seperti penggunaan ATM, Internet Banking dan
sebagainya yang memudahkan transaksi perbankan. Dalam konteks produk bank syariah, layanan tersebut
dapat dikenakan biaya yang dibebankan kepada nasabah.
a) Wakalah
Wakalah adalah nasabah memberikan kekuasaan kepada bank untuk melakukan pengelolaan
keuangan seperti transfer, pembukuan dan sebagainya. Atas usaha yang dilakukan oleh bank tersebut
akan mendapatkan komisi dari nasabah.
b) Hawalah
Al-Hawalah adalah mengalihkan utang kepada orang lain dengan maksud menolong. Pengalihan
utang ini tetap harus berdasarkan kerelaan dari kreditur maupun debitur.
c) Rahn
Rahn adalah menahan aset debitur dengan imbalan pinjaman dana atau modal dari kreditur. Istilah
sederhananya adalah menggadaikan barang untuk mendapatkan pinjaman. Debitur akan dikenai
biaya pemeliharaan yang dapat dicicil sesuai dengan akad di awal.
d) Qardh
Qardh adalah penyaluran dana dengan maksud menolong. Nasabah wajib mengembalikan pokok
pinjaman sesuai dengan akad. Nasabah boleh melebihkan jumlah pembayaran dari pokok sebenarnya
tetapi tidak boleh atas dasar paksaan apalagi dicantumkan dalam perjanjian.
Sementara untuk contoh pasar modal yang ada di dunia ialah sebagai berikut:
NASDAQ
Hongkong Stock Exchange
Euronext
New York Stock Exchange (NYSE)
London Stock Exchange
Japan Stock Exchange Group
Toronto Stock Exchange (TSX)
Shanghai Stock Exchange
2. Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing
Pasar uang (money market) di indonesia masih relatif baru jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Namun
dalam perkembangan dunia sekarang ini maka pasar uang di indonesia juga ikut berkembang walaupun tidak
semarak perkembangan pasar modal (capital market). Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa antara pasar
uang dan pasar modal terdapat perbedaan yang cukup jelas seperti dari jangka waktunya intrumen yang
diperjualbelikan, tempat penjualannya serta tujuan daripada para penjual dan pembeli dari kedua pasar tersbut.
3. Pegadaian
Secara umum pengertian usaha gadai kegiatan menjamin barang-barang berharga kepada pihak tertentu, guna
memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara
nasabah dengan lembaga gadai. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa usaha gadai memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
Terdapat barang-barang berharga yang digadaikan
Nilai jumlah pijaman tergantung nilai barang yang digadaikan
Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali
4. Sewa Guna Usaha (Leasing)
Perusahaan sewa guna usaha di indonesia lebih dikenal dengan nama laesing. Kegiatan utama perusahaan sewa guna
adalah bergerak di bidang pembiayaan untuk keperluan barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabah.
Pembiayaan disini maksudnya jika seorang nasabah membutuhkan barang-barang modal pihak leassing dapat
membiayai keinginan nasaba sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati kedua belah pihak. Keterbatasan leasing
adalah tidak boleh melakukan kegiatan yang dilakkan oleh bank seperti memberi simpanan dan kredit dalam bentuk
uang. Pengertian sewa guna usaha secara umum adalah perjanjian antara lessor (perusahaan leasing) dengan lessee
(nasabah) dimana pihak lessor menyediakan barang dengan hak penggunaan oleh lessee dengan imbalan pembayaran
sewa untuk jangka waktu tertentu.
PT. BCA Finance
PT. BFI Finance
PT. Summit Oto Finance
PT. Indomobil Finance Indonesia
PT. Astra Credit Companies (ACC)
PT. Adira Dinamika Multi Finance, Tbk
PT. Federal International Finance (FIF)
5. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi merupakan salah satu bentuk badan hukum yang sudah lama dikenal di indonesia. Pelopor pengembangan
perkooperasian di indonesia adalah Bung Hatta, dan sampai saat ini beliau sangat dikenal sebagai bapak Koperasi
Indonesia. Koperasi merupakam suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan atau kepentingan
bersama. Jadi keoperasi merupakan bentukan dari sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Secara umum
sumber dana kooperasiaan adalah iuran wajib, iuran pokok, dan iuran sukarela.
6. Perusahaan Asuransi
Di indonesia pengertian Asuaransi menurut undang-undang Nomor 1Tahun 1992 Tentang Usaha Asuransi adalah
sebagai berikut : Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan pihak
penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian
kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang ddiharapkan, atau tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak
pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.
BPJS Kesehatan
Asuransi Prudential
Asuransi BNI Life
Asuransi Jasindo
Asuransi Sinarmas
Asuransi Jiwasraya
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
7. Anjak Piutang (Factoring)
Perusahaan anjak piutang yang memang kegiatan utamanya adalah bergerak dibidang penagihan piutang. Perusahaan
anjak piutang dapat mengambil alih pengelolaan piutang baik dengan cara dikelolah atau dengan cara dibeli serta
dapat pula melakukan pengelolaan administrasi piutang suatu perusahaan. Pengertian perusahaan anjak piutang atau
yangh lebih dikenal dengan nama factoring adalah perusahaan yang kegiatannya adalah melakukan penagihan dan
pembelian, atau pengambilalihan atau pengelolaan hutang piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau
pembayaran tertentu milik perusahaan.
Aditama Finance
SG Finance
PT IFS Capital Indonesia
PT. Tifa Finance
8. Modal Ventura
Tujuan didirikannya perusahaan modal ventura yaitu melakukan penanaman modal dalam suatu usaha yang
mengandung resiko tinggi. Meskipun resiko yang dihadapi tinggi, pihak modal ventura mengharapkan suatu
keuntungan yang tinggi pula dari penyertaan modalnya berupa capital gain atau deviden. Perusahaan yang
pembiayaan dari modal ventura disebut Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) atau investee company.
PT Multi Investama Ventura
PT Astra Mitra Ventura
PT Freefort FinanceIndonesia
PT Bahana Artha Ventura
PT Bahana Bina Ventura
9. Dana Pensiun
Menurut Undang-Undang nomor 11 Tahun 1992 Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelolah dan
menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dengan demikian jelas bahwa yang mengelolah dana
pensiun adalah perusahaan yang memiliki adan hukum seperti bank umum atau asuransi jiwa. Pengertian pensiun
adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun
atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
PT. Taspen
PT. Asabri
BPJS Ketenagakerjaan
DPPK (Dana Pensiun Pemberi Kerja)
DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan)
10. Kartu Plastik (Kartu Kredit)
Kartu plastik atau yang lebih dikenal dengan nama kartu kredit atau uang plastik yang mampu menggantikan fungsi
uang sebagai alat pembayaran. Kartu plastik merupakan kartu yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga non bank.
Kartu plastik ini diberikan kepada nasabah untuk dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran diberbagai tempat
yang memakai ATM (automated teller Machine) seperti dipusat perbelanjaaan, hiburan dan perkantoran. Penggunaan
kartu plastik di indonesia masih relatif baru yaitu sekitar tahun delapan puluhan. Keluarnya keputusan Menteri
Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 Tanggal 20 Desembertelah mengubah peta penyebaran kartu plastik semakin
luas. Berdasarkan surat keputusan tersebut bisnis kartu plastik digolongkan sebagai kelompok usaha jasa
pembiayaan.
https://www.gurupendidikan.co.id/lembaga-keuangan/
https://www.aturduit.com/articles/panduan-perbankan/perkenalan-tentang-bank/
https://dosenakuntansi.com/pengertian-bank-umum
https://www.cermati.com/artikel/mengenal-bpr-dan-perbedaannya-dengan-bank-umum
https://www.simulasikredit.com/fungsi-dan-tugas-bank-perkreditan-rakyat-bpr-di-indonesia/
https://lifepal.co.id/blog/produk-bank-syariah/