Anda di halaman 1dari 14

Materi yang dibahas

1. Pengertian Manajemen
2. Definisi Manajemen Koperasi
3. Fungsi Manajemen Di Koperasi
4. Implementasi Fungsi Manajemen Di Koperasi
5. Fungsi Dan Peran Koperasi
6. Dukungan Dibidang Koperasi
7. Artikel Terkait

1
1.Pengertian Manajemen

Secara umum manajemen didefenisikan sebagai suatu proses yang terdiri dari rangkaian
kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan,
yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

2. Definisi Manajemen Koperasi

Manajemen koperasi pada hakekatnya adalah penerapan ilmu manajemen di koperasi


dimana orang-orang yang diberi wewenang dan tanggungjawab melaksanakan proses
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya yang dimiliki oleh koperasi
untuk mencapai tujuan koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan berdasarkan nilai dan
prinsip-prinsip koperasi.

Manajemen koperasi diselenggarakan oleh orang-orang yang bertanggung jawab untuk


mengelola koperasi, nilai-nilai dan kekayaannya. Mereka ini mengerahkan segala kemampuan
kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk mengembangkan koperasi berdasarkan hasil
latihan professional perkoperasian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen koperasi
adalah kegiatan professional yang dilakukan koperasi untuk membantu seluruh keanggotaan
koperasi di dalam mencapai tujuannya.

3. Fungsi Manajemen di Koperasi

Penerapan Manajemen dalam kegiatan koperasi, dapat dilihat dari setiap tahap
perencanaan kegiatan koperasi tersebut. Dalam kegiatan manajemen, tidak terlepas dari 4 fungsi
utama manajemen yaitu fungsi planning, organizing, actuating, dan controlling.

Berikut adalah penerapannya dalam koperasi


1) Fungsi Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah menetapkan suatu cara untuk bertindak sebelum tindakan itu
sendiri dilaksanakan. Dengan kata lain bahwa dalam perencanaan hendaknya orang harus

2
berfikir dahulu tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana cara melakukannya serta
tanggung jawab terhadap kegiatan tersebut.

Perencanaan menyangkut masa depan. Bagaimana dengan kemampuan, masalah,


dan potensi yang dimiliki koperasi saat ini diarahkan untuk mencapai target-target koperasi
kearah yang lebih baik. Karenanya sebelum menyusun perencanaan pengurus dan manejer
koperasi harus melakukan identifikasi dan evaluasi terlebih dahulu apa target atau sasaran
apa saja yang sudah tercapai, kebutuhan pelayanan apa yang diinginkan oleh anggota dan
belum dipenuhi oleh koperasi, bagaimana kemampuan permodalan koperasi, termasuk juga
situasi persaingan usaha di lingkungan koperasi juga harus diperhitungkan.

Manfaat Perencanaan:

Sebagai perwujudan koordinasi diberbagai bagian untuk mencapai tujuan organisasi.


Dapat menghindarkan keadaan yang tidak terduga.
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dengan penggunaan metoda kerja yang
sesuai.
Memperlancar pendelegasian wewenang karena adanya kebijakan, prosedur serta
jadwal yang telah ditetapkan.
Sebagai pedoman pengawasan agar pelaksanaan selalu berpedoman pada
tujuan.

2) Fungsi Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian (organizing) yaitu pembagian tugas dan wewenang dalam


koperasi diantara para pelaku yang bertanggung jawab atas pelaksanaan rencana-rencana
koperasi itu, yang tujuannya mengelompokkan kegiatan, sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya yang dimiki koperasi agar pelaksanaan dari suatu rencana dapat dicapai secara
efektif dan ekonomis.

Fungsi ini memfokuskan pada cara agar target-target yang dicanangkan dapat dilaksanakan,
yaitu dengan menggunakan “wadah”/perangkat organisasi, yang intinya adalah :
Membentuk suatu sistem kerja terpadu yang terdiri atas berbagai lapisan atau
kelompok dan jenis tugas/pekerjaan yang diperlukan,

3
Memperhatikan rentang kendali (span of control),
Terjaminnya sinkronisasi dari tiap bagian atau kelompok lapisan kerja guna mencapai
sasaran yang ditetapkan.

Khusus bagi koperasi perlu pemikiran status dan batas-batas kewenangan dan hak
para anggota koperasi, yaitu adanya “lembaga-lembaga” rapat anggota, pengurus, dan
pengawas. Ketiga “lembaga” tersebut merupakan “tripartite” dalam organisasi koperasi,
dimana satu dengan yang lain pelaksanaannya terpisah, namun ketiga-tiganya perlu dibina
sebagai satu keutuhan.

3) Fungsi Pelaksanaan (Actuating)

Meskipun telah tersedia wadah yang berupa organisasi dengan uraian-uraian


tugas dan hirarkinya, belum akan berjalan aktif tanpa dicetuskan/mengenai pelaksanaan dari
tugas-tugas dalam organisasi tersebut. Untuk menggerakkan organisasi agar bisa berjalan
dengan baik diperlukan pedoman-pedoman, instruksi-instruksi, ketetapan-ketetapan. Hal-
hal tersebut harus dijabarkan dalam organisasi, yang mengatur ketetapan-ketetapan,
instruksi-instruksi, pedoman-pedoman menjadi kewajiban lapisan-lapisan hierarki dari atas
sampai ketingkat pelaksana di lapangan/bawah.

Rapat anggota sebagai lapisan teratas akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan


koperasi yang harus dilaksanakan pengurus dan pada gilirannya pengurus selaku pelaksana
tertinggi akan mengeluarakan pedoman-pedoman, instruksi-instruksi kepada lapisan-lapisan
kebawahnya, dan seterusnya. Demikian pula rapat anggota menerbitkan kewenangan bagi
pengawas untuk mengadakan pantauan (monitoring) seberapa jauh kebijakan-kebijakan
dilaksanakan pengurus.

4) Fungsi Pengawasan (Controlling)

Untuk meyakinkan para pemilik perusahaan, dalam hal ini para anggota koperasi,
maka rapat anggota perlu membentuk suatu badan diluar pengurus yang bertugas memantau
atau meneliti tentang pelaksanaan kebijakan yang ditugaskan kepada pengurus. Badan
tersebut adalah pengawas. Prinsip controling ini harus dijabarkan dalam organisasi koperasi.

4
Selain controling tersebut dilakukan oleh pengawas, pengurus wajib mencipkatan
suatu sistem pengendali atau biasa disebut “build in control”.

4. Implementasi Fungsi Manajemen Koperasi

Implementasi fungsi manajemen di koperasi dikelompokkan berdasarkan tugas dan


tanggung jawab pengurus, pengawas dan penasehat.
1) Perangkat Organisasi

Perangkat organisasi ada 3 yaitu :

(1) Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di koperasi dan minimal


dilakukan/diselenggarakan 1 tahun sekali (3 bulan setelah tutup buku). Rapat anggota
menetapkan:
a) Anggaran dasar koperasi
b) Kebijakan umum bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi
c) Pemilihan, pengangkatan, serta pemberhentian pengurus dan pengawas
d) Rencana kerja anggaran pendapatan dan belanja
e) Pengesahan/penolakan laporan keuangan
f) Pengesahan/penolakan laporan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan
tugasnya
g) Pembagian SHU
h) Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi

(2) Pengurus
Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya tiga orang yang terdiri dari unsur ketua, unsur
sekretaris, dan unsur bendahara.Pengurus berfungsi sebagai Perencana, Personifikasi Badan
Hukum Koperasi, Kesatuan Pimpinan, Penyedia sumberdaya dan pengendali koperasi.
Pengurus berwenang dalam :

5
a) Mewakili koperasi didalam dan diluar pengadilan,
b) Memutuskan penerimaan, penolakan dan pemberhentian anggota sementara, sesuai dengan
AD (anggaran dasar)
c) Mengangkat dan memberhentikan Pengelola dan karyawan Koperasi,
d) Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan anggota sesuai dengan tanggungjawabnya.

Pengurus bertanggungjawab kepada Rapat Anggota mengenai pelaksanaan tugas


kepengurusannya setiap tahun buku yang disakikan dalam Laporan Pertanggungjawaban
tahunan.

(3) Pengawas
Jumlah Pengawas sekurang-kurangnya tiga orang atau sesuai dengan AD Koperasi.
Unsur Pengawas terdiri dari ketua merangkap anggota, sekretaris merangkap anggota dan
anggota. Tugas, fungsi, wewenang dan tanggungjawab pengawas :
a) Bertugas melakukan Pengawasan dan Pemeriksaan sekurang-kurangnya tiga bulan sekali atas
tata kehidupan Koperasi yang meliputi Organisasi, Manajemen, Usaha, Keuangan, Pembukuan
dan kebijaksanaan Pengurus.
b) Pengawas berfungsi sebagai Pengawas dan Pemeriksa.
c) Berwenang melakukan pemeriksaan tentang catatan dan atau harta kekayaan
koperasi.
d) Bertanggungjawab kepada Rapat Anggota.

2) Dasar-dasar Kegiatan Pengurus dan Pengawas


(1) Dalam melaksanakan kegiatan, berpedoman pada:
a) Undang –Undang No. 25 tahun 1992,
b) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
c) Keputusan Rapat Anggota,
d) Keputusan Rapat Pengurus dan Rapat Gabungan.
(2) Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara kolektif berdasarkan azas kekeluargaam dan
masing-masing melaksanakan tugas dengan disiplin, inisiatif, kreatif sesuai dengan pembagian
tugas yang ditetapkan.
(3) Pengurus dan Pengawas bekerja secara terbuka.
(4) Pengurus adalah menyusun kebijaksanaan untuk dilaksanakan oleh Pengelola (manajer)

6
sesuai dengan perjanjian kerja yang telah ditentukan.
(5) Pengawas melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan kebijaksanaan Pengurus sesuai
dengan Keputusan Rapat Anggota & Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas disajikan
tertulis.
(6) Pertanggungjawaban Pengurus maupun Pengawas secara perorangan yang telah diterima,
baik dalam Rapat Pengurus maupun Rapat Pengawas menjadi tanggungjawab Pengurus atau
pengawas.

3) Badan Penasehat
Tugas dan fungsi Badan Penasehat :
(1) Bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat baik diminta maupun tidak
diminta untuk kepentingan dan kemajuan Koperasi
(2) Berfungsi sebagai penasehat
(3) Dapat menghadiri Rapat Anggota, Rapat Gabungan dan Rapat Pengurus.

5. Fungsi dan Peran Koperasi


a) Fungsi dan peranan Koperasi tercantum dalam UU No.25 Tahun 1992, sebagai berikut :
Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
b) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
c) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk memperkokoh perekonomian rakyat sebagai
dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko
gurunya.
d) Fungsi koperasi dan peran koperasi untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama yang didasarkan asas kekeluargaan
dan demokrasi ekonomi.

Dalam rangka pembangunan ekonomi bangsa Indonesia, koperasi mempunyai


kedudukan dan fungsi (peran dan tugas) yang penting yang secara bersama dengan badan usaha

7
milik negara atau swasta melakukan berbagaai usaha demi tercapainya kesejahtraan bagi selruah
rakyat indonesia.

Koperasi berperan serta secara aktif dalam menciptakan atau membuka lapangan kerja baru.
Dalam kegiatan usaha koperasi mempunyai peranan sebagai berikut:
1. Membantu anggota untuk peningkatan pendapatan/penghasilan
Sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi merupakan keuntungan para anggota. Makin
besar jasa seorang anggota terhadap koperasi makin besar pula penghasilan yang diperoleh
anggota itu.
2. Menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan
Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota dan juga masyarakat
pada umumnya. Dalam mencapai tujuan tersebut, koperasi berusaha melakukan kegiatan
sesuai dengan jenis koperasi, seperti di bidang kerajinan, pertanian, dan pertokoan.
Dibukanya lapangan usaha koperasi berarti memberi kesempatan kepada tenaga kerja dan
menyerap sumber daya manusia pada umumnya.
3. Meningkatkan taraf hidup masyarakat
Kegiatan meningkatkan penghasilan para anggota koperasi berarti meningkatkan taraf
hidup masyarakat. Dengan memperoleh penghasilan yang tinggi kemungkinan akan
lebih mudah memenuhi kebutuhan hidup yang beraneka ragam.
4. Turut mencerdaskan bangsa
Usaha koperasi bukan hanya kegiatan bidang material, tetapi juga mengadakan kegiatan
pendidikan terhadap para anggota. Pendidikan tersebut antara lain diberikan dalam
bentuk pelatihan keterampilan dan manajemen. Dengan demikian, koperasi turut
berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
5. Mempersatukan dan mengembangkan daya usaha dari orang, baik perseorangan maupun
warga masyarakat.

Koperasi merupakan kekuatan yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan bersama.
Misalnya, koperasi pertanian dalam melakukan kegiatan usahanya dapat mempersatukan usaha
para petani guna memenuhi kebutuhannya, seperti usaha pengadaan pupuk, bibit, alat pertanian,
dan menjual bersama produksi pertanian.
6. Menyelenggarakan kehidupan ekonomi secara demokrasi

8
Pada setiap kegiatan, koperasi bertindak bukan atas kehendak pengurus, melainkan
berdasarkan keinginan para anggota, yaitu terlebih dahulu harus dimusyawarahkan. Hal
ini merupakan pencerminan dari pelaksanaan demokrasi ekonomi.

Koperasi sangat berperan dalam pembangunan nasional diberbagai bidang, terutama


bidang ekonomi dan bidang sosial.
a. Bidang Ekonomi
a) Membantu meningkatkan penghasilan dan kemakmuran anggota khususnya dan
masyarakat umumnya.
b) Membantu meningkatkan kemampuan usaha, baik perorangan maupun masyarakat.

c) Membantu pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan.


d) Membantu usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat.
e) Menyelanggarakan kehidupan ekonomi secara demokratis.
f) Koperasi dapat menjadi pencipta pasar baru dan sumber inovasi.
h) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.

b. Bidang Sosial
Koperasi juga berperan dalam pembangunan nasional dibidang sosial karena pada
dasarnya koperasi adalah organisasi atau perkumpulan yang bersifat sukarela.
a) Membantu terciptanyanya suatu tatanan sosial yang bersifat demokratis serta
melindungi hak dan kewajiban semua orang.
b) Mendidik para anggotanya untuk memiliki semangat kerja sama dalam
membangun tatanan sosial masyarakat yang lebih baik.
c) Mendorong terwujudnya suatu kehidupan masyarakat yang tentram dan damai.
d) Mendorong terwujudnya aturan manusiawi yang dibangun tidak di atas hubungan – hubungan
kebedaan tetapi di atas rasa kekeluargaan.

c. Bidang Pendidikan
Peran koperasi didalam bidang pendidikan memberikan ilmu-ilmu atau nilai-nilai
yang seharusnya diajarkan sejak dini kepada anak-anak usia sekolah. Oleh sebab itu
ilmu koperasi menjadi salah satu pelajaran yang diajarkan kepada siswa-siswi di sekolah.

9
Pembelajaran ilmu koperasi sejak di sekolah membantu para siswa maupun generasi muda untuk
bekerjasama dengan orang lain dalam organisasi yang nantinya akan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Pembelajaran ilmu koperasi yang diterapkan dalam pendidikan juga
merupakan bagian kecil dari praktik kehidupan bermasyarakat di negara demokrasi ini.

Peran koperasi dalam memajukan perekonomian masyarakat dari dulu hingga saat
ini memberikan hasil yang baik, karena masyarakat dapat meminjam atau berdagang
pada koperasi tersebut. Bukan hanya itu saja peranan yang dilakukan koperasi juga
dapat membantu Negara untuk menggembangkan usaha kecil yang ada dalam masyarakat.

Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu


menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional,
mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, dan memperbaiki
pemerataan pendapatan masyarakat.
Jika Koperasi mampu mengimplementasikan jati dirinya, koperasi akan mandiri dan
mampu bersaing dengan kekuatan ekonomi, mampu memproduksi produk yang sesuai dengan
kebutuhan pasar. Jika sekarang masih banyak koperasi yang tumbuh belum mampu mencapai
tujuan bersama anggotanya, mereka harus diberdayakan melalui pendidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk meningkatkan kemampuan memahami jati diri dan
menerapkannya. Disinilah peranan pihak ketiga termasuk pemerintah untuk dapat
membangun mereka mencapai tujuannya baik sebagai mediator, fasilitator maupun sebagai
kordinator.

6. Dukungan Dibidang Koperasi

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang
demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Tujuan utama badan usaha yang dimiliki
bersama tersebut yaitu memajukan kepentingan ekonomis para anggota kelompok.                   

Berkembangnya koperasi yang ada di Indonesia sekarang ini, tidak lepas dari bantuan
atau dukungan pemerintah. Peranan pemerintah dalam gerakan koperasi antara lain, memberi
bimbingan berupa penyuluhan, pendidikan ataupun melakukan penelitian bagi perkembangan

10
koperasi serta bantuan konsultasi terhadap permasalahan koperasi, melakukan pengawasan
termasuk memberi perlindungan terhadap koperasi berupa penetapan bidang kegiatan ekonomi
yang telah berhasil diusahakan oleh koperasi untuk tidak diusahakan oleh badan usaha lainnya,
memberikan fasilitas berupa kemudahan permodalan, serta pengembangan jaringan usaha dan
kerja sama. Peran pemerintah ini sangat penting untuk perkembangan koperasi agar menjadi
lebih baik lagi.

Koperasi Indonesia menganut asa kekeluargaan, seperti tercantum dalam pasal 2 UU No.
23 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, yang menyatakan bahwa koperasi berlandaskan pacasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 berdasarkan atas asas kekeluargaan. Pelaksanaan peran
pemerintah yang sesuai dengan undang undang 25 tahun 1992, bahwa pembangunan Koperasi
merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah dan seluruh rakyat. Hal tersebut menjadi dasar
pokok dalam perkembangan koperasi. Sehingga terjadi kesinambungan timbal balik antaran
pemerintah dengan koperasi, koperasi dengan pemerintah.

11
7. Artikel Terkait

Judul artikel : Koperasi Sebagai Pahlawan Ekonomi Di Tengah Pandemi

Tanggal terbit : 15 Februari 2021

Peran koperasi sebagai wadah pelaku usaha dan juga sumber permodalan dihadapkan pada
tantangan yang berat. Tetapi, pandemi Covid-19 juga menjadi momentum bagi Koperasi dapat
menjadi "pahlawan ekonomi" di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi. Inilah yang
dirasakan oleh Primer Koperasi Kartika C-06 yang terletak di Kodim 0171 Purwodadi. Koperasi
ini merupakan Primer Koperasi yang beranggotakan Seluruh jajaran Kodim 0171, jajaran
Koramil seluruh Kabupaten Grobogan dan juga jajaran Minvetcad IV/23.

Di masa pandemi ini, terdapat berbagai tantangan yang dihadapi koperasi tersebut. Salah satunya
adalah menurunnya penghasilan dari penjualan dan permintaan pasar dari unit usaha toko seperti
alat tulis kantor, perlengkapan sekolah, dan perlengkapan paskibra.

Di sisi lain, permintaan kelengkapan kesehatan seperti masker, face Shield, handsanitizer,
handsoap, sarung tangan medis, alat pelindung diri (APD) mengalami peningkatan selama
pandemi.

Sedangkan unit usaha lain seperti simpan pinjam dan unit usaha cukur masih tetap terjaga
kestabilannya di tengah pandemi ini. Tentu saja, prinsip kehati-hatian dan profesionalitas tetap
senantiasa dilakukan oleh koperasi ini dalam menjalankan kegiatan usahanya, khususnya ketika
memberikan fasilitas kredit kepada anggota dan selalu menerapkan protokol kesehatan secara
ketat.

Dari permintaan yang meningkat selama pandemi dan juga unit usaha lain yang masih tetap
terjaga kestabilannya menjadikan koperasi ini terus tetap eksis di tengah pandemi .

12
Judul artikel : Koperasi di Masa Pandemi Covid-19 dan di Era New Normal

Tanggal terbit : 22 Mei 2021

Koperasi adalah salah satu bidang usaha yang terdampak pandemi Covid-19, sedangkan ada
sektor lainnya yaitu UMKM yang paling terdampak yakni makanan dan minuman. Saat awal
masa pandemi banyak koperasi yang melaporkan kesulitan operasional. Hal ini dikarenakan para
anggotanya tidak sanggup membayar cicilan dan banyak juga yang menarik simpanan di
koperasi simpan pinjam. Dalam jangka waktu dua bulan dari masa pandemi 2020 Kementerian
Koperasi dan UKM telah menerima aduan dari sebanyak 163.713 UMKM dan 1785 koperasi
yang melaporkan bahwa mereka secara langsung terkena dampak dari Covid-19, informasi ini
dikutip dari sebuah artikel tentang Kementerian Koperasi dan UKM.

Permodalan, penjualan menurun dan produksi terhambat adalah permasalahan utama yang
dihadapi koperasi serta menjadi keluhan yang diterima oleh Kementerian Koperasi dan UKM.
Arahan pemerintah pada saat itu adalah melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Bersekala Besar)
sehingga banyak pegawai yang dirumahkan atau bahkan langsung diberhentikan untuk bekerja.
Oleh karena itu, banyak koperasi yang mengalami krisis pendapatan atau laba sehingga tidak
mudah bagi mereka untuk melanjutkan usaha dengan lancar.

Masuk pada masa new normal koperasi akhirnya dihadapkan pada kenyataan bahwa teknologi
dan internet sangat penting dan berpengaruh dalam menunjang kegiatan koperasi. Karena
pandemi terus berlanjut semua bidang mulai mengandalkan teknologi dalam proses
pelaksanaannya contohnya pada bidang pendidikan, pemasaran, bisnis dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM pada
pertengahan masa pandemi dan new normal yaitu pada bulan Juli 2020 dapat disimpulkan bahwa
koperasi bisa bertahan apabila koperasi bisa menyesuaikan diri dengan baik dalam menghadapi
transformasi ekonomi digital. "Pada awal tahun 2021 Pemerintah melalui Kementerian Koperasi
dan UKM memiliki dana sebesar kurang lebih Rp 123 triliun yang akan disalurkan kepada
koperasi dan UMKM yang terdampak Covid-19 melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN)," kata Teten Masduki. Dengan adanya program tersebut diharapkan bisa membantu
perkembangan baik koperasi ataupun UMKM pada masa new normal saat ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/ikalaksmi123/60a701e3d541df5ba344f882/koperasi-di-masa-
pandemi-covid-19-dan-di-era-new-normal

https://dinkop-umkm.jatengprov.go.id/berita/view/686

https://id.scribd.com/embeds/402202882/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwff

https://cucoindo.org/2020/04/20/bentuk-dan-jenis-koperasi/

14

Anda mungkin juga menyukai