JOEGI SEPTIAWAN
JOEGI SEPTIAWAN
06205817
Pembimbing Akademik
Mengetahui
ISI Padangpanjang
HALAMAN PERSETUJUAN
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
membentuk perilaku dalam diri setiap individu. Lingkungan sosial yang baik
1
2
Naskah film fiksi Budy yang ditulis oleh Muhammad Andi Surya
selalu mengejek dia seorang anak yatim, hingga sering dibully oleh teman-
teman. Hingga suatu hari dihutan dia tidak sengaja membunuh salah satu
temannya tersebut. Berita pun tersebar luas dengan tidak diketahui siapa
pembunuhnya.
Film secara umum di bagi atas dua unsur pembentukan yakni unsur
naratif dan unsur sinematik. Dua unsur tersebut saling berinteraksi dan
dikatakan bahwa unsur naratif adalah bahan yang akan di olah sedangkan
unsur Sinematik adalah cara untuk mengolahnya (Pratista, 2008: 23). Film
memiliki 3 jenis secara umum, diantaranya yaitu film fiksi. Film fiksi adalah
3
film yang menceritakan cerita tidak nyata di luar kejadiannya taserta memiliki
konsep pengadeganan yang telah dirancang sejak awal (Pratista, 2008: 31).
dilalui, yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Proses final dalam
produksi film terletak pada proses pasca produksi, yaitu editing. Proses
sebagai seorang editor, dimana seorang editor adalah orang yang bertugas
pada pasca produksi atau proses penyelesaian film. Editor adalah orang yang
gambar untuk menjadi cerita yang utuh sesuai skenario dan memberikan efek
yaitu pemotong gambar yang menyesuaikan irama atau alur cerita pada scene
untuk tugas akhir, karena penulis ingin meciptakan ketegangan pada aksi
ragu, atau diragukan. Dalam karya dramatis atau ketegangan adalah antisipasi
hasil dari plot atau solusi untuk ketidakpastian, teka-teki, atau misteri,
pada skenario film fiksi Budy, karena penulis ingin memperlihatkan suasana
yang tertuju pada keteganan dalam tindakan tokoh utama. Untuk itulah
ketegangan suasana
B. Rumusan Penciptaan
penciptaan karya film fiksi ini adalah bagaimana cara penggunaan teknik
ketegangan suasana
5
1. Tujuan Penciptaan
a. Tujuan Umum
Tujuan umum dari karya yang akan penulis garap adalah untuk
dan durasi shot yang membentuk pola agar penulis dapat memperlihatkan
b. Tujuan Khusus
secara keseluruhan
2. Manfaat Penciptaan
a. Manfaat Teoritis
rhythm
6
remaja yang mendapat tekanan atas lingkungan sosial yang tidak baik
b. Manfaat Praktis
D. Tinjauan Karya
Gambar 1.1
Poster film Fabricated City
(Sumber:http://id.pinterest.com)
Film ini berkisah tentang pemain video gam, Kwon Yoo (Ji Chang-
wook) yang memiliki reputasi tinggi di dalam kancah games dunia. Dia
sekolah menengah atas, di mana peristiwa tersebut terjadi saat dia sedang
besar dan organisasi yang menjebak dia dalam pembunuhan itu. Di tengah
Gambar 1.2
Potongan shot memperlihatkan warna film
(Sumber: Capture Fabricated City, 2017)
pada film ini sama dengan yang penulis inginkan. Dimana warna mampu
yang akan penulis garap. Warna kuning kebiruan ini yang kemudian
8
Gambar 1.3
Poster film Django Unchained
(Sumber:http://id.pinterest.com)
diproduseri oleh Reginald Hudlin, Stacy Sher dan Pilar Savone. Naskah
film ini ditulis oleh Quentin Tarantino. Film ini dibintangi oleh Jamie
Foxx dan Kerry Washington setelah film Ray. Film ini ditayangkan secara
Gambar 1.4
Potongan shotcutting rhythm dengan ritme dipercepat
(Sumber: Capture Django Unchained, 2012)
mengambil sudut pandang dari aksi tindakan tokoh Dr. King Schultz
(Christoph Waltz), Ketika Ace curiga, Dr. King, seorang pemburu bersenjata
yang unggul, membunuh Ace dengan hasil imbang yang cepat, lalu
kakinya. Penulis mengambil film ini sebagai tinjauan karya dalam metode
editing cutting rhythm karena dalam tindakan tokoh utama akan sama dengan
3. Pyscho (1960)
Gambar 1.5
Poster film Psyco
(Sumber:http://id.pinterest.com)
Pyscho adalah film horor buatan tahun 1960 yang disutradarai oleh
berdasarkan novel dengan judul sama karya Robert Block yang terinspirasi
Perkins)
11
Gambar 1.6
Potongan shot pada film Pyscho dimana adegan mengikuti irama
dalam melakukan aksi pembunuhan
(Sumber: Capture Pyscho, 1960)
Film ini sebagai acuan dan referensi penulis, karena dalam aksi
backsound dari film tersebut, maka kesamaan pada film yang digarap ada
waktu cerita dari tindakan tokoh. Dengan potongan shot seperti ini akan
E. Landasan Teori
sebuah film, yang dikatakan oleh Joseph V. Marselli pada buku The Five C’s
Of Cinematograph :
Hanya editing yang baik saja yang akan menghidupkan suasana film.
Potongan shotakan menjadi potongan yang abstrak sebelum
digabungkan oleh editor berdasarkan naskah(Joseph V. Marselli,
A.S.C, 2010:281).
Dalam mencapai penuturan akhir dalam cerita yang sebelumnya juga
dibentuk dan diciptakan oleh penulisan skenario dan sutradara, namun pada
12
saat produksi metode perekaman yang dilakukan dengan scene acak atau
menjadi cerita yang utuh dan menarik, dibutuhkan proses editing sebagai
proses rough cut dan fine-cut. Rough cut adalah proses penyusunan potongan
shot berdasarkan naskah atau potongan kasar. Fine cut merupakan proses
lanjutan rough cut, pemberian efek dan penyesuaian lainnya dilakukan disini
Rhythm pada editing memiiki tiga aspek, yaitu pacing, timing dan
F. MetodePenciptaan
dengan konsep produksi kerja sutradara, D.O.P, artistik, sound dan lainnya.
Dimana seorang editing bekerja di pasca produsi sebagai bentuk akhir dari
1. Persiapan
yang berkaitan dengan film fiksi yang akan di buat baik dalam 20 metode
2. Perancangan
yang akan di produksi, seperti membaca naskah Budy, juga mencari referensi
dari menonton film-film yang sama dengan skenario yang akan di buat dan
juga membaca buku yang berkaitan dengan metode yang di pakai sehingga
digarap
3. Perwujudan
metode editing cutting rhythm. Cutting rhythm yang penggarap gunakan ada
dibeberapa scene. Pada scene 22, penulis menerapkan cutting rhythm cepat
untuk aksi pembunuhan yang dilakukan oleh tokoh utama, dimana tokoh
pasca produksi. Adapun tahapan editing dalam proses pasca produksi yaitu:
diedit.
o Logging
15
o Pemilihan Shot
3. Assembly
4. Rough Cut
dalam film, editing ini masih kasar sehingga masih memungkin kan
yang kitaperlukan.
sesuai dengan apa yang kita harapkan dan bila tidak ada masalah,
proses editing dimana editan yang sudah tersusun rapi akan lebih
7. On – Line Editing
4. Penyajian karya
Penyajian karya adalah tahapan final dimana karya atau film Budy
dalam proses pasca produksi akan menjadi sebuah karya film agar dapat
G. Jadwal Pelaksanaan
Seminar Proposal
Revisi Proposal
ProduksiKarya
Dancynger, Ken. The Tecnique of Film Video Editing Theory and Practice.
Fokal Prees-Elsevier. 2010
Sumber Lain :
http://id.m.wikipwdia.org/wiki/Lingkungan_sosial
http://www.halodoc.com/kesehatan/kesehatan-mental
http://en.m.wikipedia.org/wiki/Suspense
17