Anda di halaman 1dari 14

MENGENAL PENTINGNYA PERANAN

WARNA DALAM DESAIN GRAFIS

 April 19, 2018


 Posted by: Awita Ekasari Larasati
  Category: Articles
 No Comments

Warna merupakan salah satu daya tarik dalam desain. Warna dapat memengaruhi pemikiran, reaksi, bahkan
mengubah mood seseorang saat melihatnya. Pengaruh warna begitu besar karena dapat menggali lebih dalam
psikologi manusia. Karena pengaruhnya yang begitu besar, maka tak heran muncul berbagai tren warna,
seperti warna pastel yang mengedepankan kelembutan.
Begitu pentingnya peranan warna dalam desain, maka dikenal adanya istilah colors harmony, yaitu kombinasi
yang selaras antara warna satu dengan warna lainnya. Untuk mencapai tingkat keselarasan warna yang baik.
Berikut ada beberapa jenis formula yang sering digunakan.
 

1. Analogous Colors
Warna analog adalah kelompok tiga warna yang saling berdekatan pada roda warna, berbagi warna yang sama,
dengan satu warna dominan yang cenderung menjadi warna primer atau sekunder dan tersier. Merah, oranye,
dan merah-oranye. Skema warna analog menciptakan tampilan yang kaya dan monokromatik. Paling baik
digunakan dengan warna hangat atau dingin, menciptakan tampilan yang memiliki suhu tertentu serta harmoni
warna yang tepat.

2. Complementary Colors
Warna yang saling berhadapan di roda warna disebut dianggap sebagai warna komplementer (contoh: merah
dan hijau). Kontras tinggi dari warna komplementer menciptakan tampilan yang dinamis terutama ketika
digunakan pada saturasi penuh. Skema warna ini harus dikelola dengan baik. Warna komplementer sulit
digunakan dalam jumlah yang besar, tetapi baik digunakan ketika ingin membuat sesuatu yang lebih menonjol.
Namun, warna komplementer benar-benar bukan pilihan yang tepat untuk teks.

3. Triadic Colors
Skema warna triadic menggunakan warna yang posisinya membentuk segitiga sama sisi ditempatkan secara
merata di sekitar roda warna. Keserasian warna triadik cenderung cukup hidup, bahkan jika menggunakan
versi warna yang pucat atau tidak jenuh. Untuk menggunakan harmoni triadic dengan baik, warna harus secara
hati-hati diseimbangkan – biarkan satu warna mendominasi dan gunakan dua lainnya untuk aksen.

4. Split-Complementary
Skema warna split-complementary adalah variasi dari skema warna komplementer. Selain warna dasar, ia
menggunakan dua warna yang berdekatan dengan warna komplementer yang ada di seberangnya dalam roda
warna pelengkapnya. Skema warna ini memiliki kontras visual kuat yang sama dengan skema warna
komplementer, tetapi memiliki sedikit ketegangan. Skema warna split-free sering merupakan pilihan yang baik
untuk pemula.

5. Rectangle (tetradic)
Skema warna persegi panjang atau tetradic menggunakan empat warna yang disusun menjadi dua pasangan
komplementer. Skema warna ini menawarkan banyak kemungkinan untuk variasi. Skema warna tetradic
bekerja paling baik jika kamu membiarkan satu warna menjadi dominan. Kamu harus memperhatikan
keseimbangan antara warna-warna hangat dan sejuk dalam desainmu.

6. Monotone Chromatic
Warna yang dihasilkan dari satu warna, namun dengan perbedaan saturasi.

7. Monotone Achromatic
Warna yang dihasilkan berurutan satu warna dari putih ke hitam.

Itu dia jenis-jenis colors harmony yang ada dalam dunia desain dan masih digunakan sampai sekarang dalam
menentukan kombinasi warna. Bagaimana? Apa kalian sudah pernah menerapkannya? Buat kalian yang mau
tahu lebih banyak informasi seputar desain, animasi, dan film lainnya bisa kalian cek di media sosial kita
@idseducationcom. Atau kalau mau belajar seputar desain, animasi, dan film. Yuk! Kembangkan bakat dan
kemampuan yang kamu miliki di IDS | International Design School. Selengkapnya bisa kamu cek di program
pendidikan kita ya.
Teori Warna Menurut Para Ahli & Color Wheel
Written by Andrew

Teori Warna – Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari yang namanya warna. Dimana
setiap hal yang kita lihat dapat kita gambarkan melalui sebuah warna yang sudah kita pelajari
sejak kecil. Namun, khususnya pada dunia desain, unsur warna ini menjadi sangatlah penting.

Pada sebuah desain dalam memilih warna yang tepat dan cocok terdapat salah satu pedoman
yang pada umumnya digunakan oleh seorang desainer yaitu, color theory atau yang disebut juga
sebagai teori warna. Pelajari lebih dalam mengenai teori warna yang ada melalui informasi yang
ada di bawah ini.

Daftar Isi
 Pengertian Teori Warna
 Anda Mungkin Juga Menyukai
 Teori Warna Menurut Para Ahli
o 1. Teori Sir Isaac Newton
o 2. Teori Brewster
o 3. Teori Munsell
 Pentingnya Teori Warna
 Teori Warna dan Color Wheel
o 1. Primer
o 2. Sekunder
o 3. Tersier
 Tiga Warna Primer
o 1. Merah
o 2. Kuning
o 3. Biru
 Atribut Warna
o 1. Hue
o 2. Value
o 3. Saturation or Intensity
 Skema Warna
o 1. Monokrom
o 2. Analog
o 3. Complementary
o 4. Triadic
 Warna Panas dan Warna Dingin
 Hubungan Antar Warna
o 1. Kontras komplementer
o 2. Kontras split komplemen
o 3. Kontras triad komplementer
o 4. Kontras tetrad komplementer
 Penerapan Dalam Kehidupan Sehari-hari
 Kriteria dalam Pemilihan Warna Desain
 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan pada Penggunaan Warna Desain
Pengertian Teori Warna
Teori warna atau color theory menurut Interaction Design Foundation didefinisikan sebagai
pedoman yang digunakan oleh para desainer dalam menyampaikan sebuah pesan kepada para
penggunanya melalui warna.

Secara umum, sebuah warna dapat dilihat dari persepsi yang berbeda-beda pada setiap orang.
Dimana beberapa orang ada yang menyukai warna tertentu dan juga tidak menyukai beberapa
warna.

Namun, hal yang harus disadari oleh para pemilik bisnis atau entrepreneur yaitu, sebuah warna
dapat menjadi peran penting dalam membangun sebuah merek atau brand yang mereka miliki.

Menurut 99Designs juga mengemukakan pendapat mereka mengenai bagaimana seseorang


memutuskan apakah mereka menyukai sebuah produk atau tidak pada kurun waktu 90 detik atau
bahkan kurang dari angka tersebut.

Sebanyak 90% dari keputusan yang mereka ambil tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh
warna saja, dan bukan aspek lain dari produk tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, dapat kita lihat pentingnya pemilihan desainer grafis yang mampu
memilih warna dengan baik dan pengimplementasian teori warna yang ada.

Teori Warna Menurut Para Ahli


Berbicara mengenai warna, terdapat beberapa teori warna yang wajib diketahui yang dinyatakan
oleh beberapa ahli sebagai berikut.

1. Teori Sir Isaac Newton


Teori warna pertama yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton. Beliau telah melakukan
percobaan serta mendapatkan sebuah kesimpulan dimana apabila dilakukan pemecahan pada
warna spektrum yang dihasilkan dari sinar matahari, maka akan ditemukan berbagai warna yang
beragam.

Warna ini sendiri terdiri dari warna merah, jingga, kuning, biru, serta ungu. Berbagai warna yang
diungkapkannya tersebut juga dapat kita lihat pada pelangi.
2. Teori Brewster
Teori warna kedua yaitu oleh Brewster yang pertama kali diungkapkan pada tahun 1831. Pada
teorinya ini, beliau menyederhanakan warna yang ada menjadi empat kelompok warna yang
terdiri dari primer, sekunder, tersier, serta warna netral.

Kelompok warna tersebut disusun dalam sebuah lingkaran warna brewster yang menjelaskan
mengenai teori komplementer, split komplementer, triad, serta tetrad.

Teori Brewster yang juga disebut sebagai lingkaran warna ini hingga sekarang juga masih
banyak digunakan, khususnya pada dunia seni rupa.

3. Teori Munsell
Teori warna ketiga yaitu oleh Munsell yang dikemukakan pada tahun 1858. Pada teorinya, beliau
menyelidiki warna dengan standar warna untuk aspek fisik serta aspek psikis.

Perbedaan dari teori ini sendiri dengan kedua teori sebelumnya, Munsell menyatakan warna
pokok yang ada terdiri dari warna merah, kuning, hijau, biru serta jingga. Dan sedangkan warna
sekundernya sendiri terdiri atas warna jingga, hijau muda, hijau tua, biru tua serta nila.

Pentingnya Teori Warna


Aspek warna yang menjadi salah satu komponen penting ketika kita membuat sebuah produk,
logo, maupun desain tertentu untuk menggambarkan sesuatu.

Warna menurut Design and Promote juga digunakan untuk menciptakan ide, mengekspresikan
sebuah pesan, menumbuhkan minat orang, serta membangkitkan emosi dari penggunanya.

Oleh sebab itu, teori warna menjadi penting untuk digunakan sebagai salah satu pedoman yang
harus dipegang dan diimplementasikan oleh seorang desainer.

99Designs juga mengungkapkan bahwa teori warna juga memegang peranan penting dalam
kegiatan branding, marketing, hingga penjualan dari sebuah produk.

Dengan mengetahui teori warna yang berhubungan dengan warna itu sendiri serta skema warna,
Grameds juga dapat membuat keputusan yang baik untuk membangun citra brand yang sesuai
dan juga efektif melalui desain.

Teori Warna dan Color Wheel


Dalam sejarah, kita dapat melihat pada tahun 1666 dimana Sir Isaac Newton menemukan roda
warna. Yang kemudian di dalam roda warna tersebut beliau mengkategorikan warna menjadi tiga
kelompok yang terdiri sebagai berikut.
1. Primer
Pertama, warna primer menurut Hubspot didefinisikan sebagai warna yang tidak dapat dibuat
dengan menggabungkan dua warna maupun lebih secara bersamaan. Dengan kata lain, warna
primer merupakan warna dasar.

Beberapa contoh dari warna primer, yaitu merah, kuning, serta biru.

2. Sekunder
Kedua, berbeda dengan warna primer, warna sekunder dapat dihasilkan menggunakan gabungan
dari dua maupun tiga warna primer yang ada di atas.

Berikut ini beberapa contoh dari warna sekunder, yaitu:

 Warna oranye merupakan hasil dari gabungan antara warna merah dan kuning.
 Warna ungu merupakan hasil dari gabungan antara warna merah dan biru.
 Warna hijau merupakan hasil dari gabungan antara warna kuning dan biru.
3. Tersier
Ketiga, warna tersier sendiri jauh lebih rumit jika dibandingkan dengan warna primer maupun
warna sekunder. Hal tersebut dikarenakan warna tersier merupakan hasil campuran dari warna
primer serta warna sekunder.

Untuk dapat memahami warna tersier dengan baik, Grameds harus terlebih dahulu memahami
segala komponen yang ada pada warna lainnya.

Hal ini dikarenakan semua warna primer yang ada belum tentu dapat digabungkan dengan warna
sekunder, dan begitu pula sebaliknya dimana warna sekunder yang ada belum tentu bisa
digabungkan dengan warna primer.

Berikut ini beberapa contoh dari warna tersier, yaitu:

 Warna magenta merupakan hasil dari gabungan antara warna merah yang merupakan warna
primer dengan warna ungu yang merupakan warna sekunder.
Kenali warna lainnya yang ada disekitarmu melalui buku Mengenal Warna di Sekitarmu:
Berhitung oleh Lizelot Versteeg yang bisa kamu dapatkan hanya di Gramedia!
Tiga Warna Primer
Seperti yang kita sudah ketahui, warna primer terbagi menjadi tiga warna yang terdiri dari
merah, kuning, dan biru yang masing-masing memiliki maknanya sendiri. Simak informasi
berikut.

1. Merah
Pertama, warna merah yang seringkali dikaitkan dengan warna api, kekerasan, peperangan, cinta,
maupun gairah.

Berdasarkan sumber Smashing Magazine mengemukakan, bahwa warna merah sendiri memiliki


efek fisik pada seseorang, dimana dapat meningkatkan tekanan darah, tingkat pernapasan, serta
metabolisme manusia.

Di dunia barat, warna merah juga memiliki asosiasi yang berbeda. Seperti halnya di Tiongkok,
dimana warna merah digambarkan sebagai warna kemakmuran serta kebahagiaan.

Selain itu, warna merah juga dapat digunakan untuk menarik keberuntungan. Seperti halnya yang
digambarkan pada budaya timur lainnya, dimana warna merah dipakai oleh pengantin wanita di
hari pernikahan mereka.

2. Kuning
Kedua, warna kuning merupakan warna yang sering dikaitkan dengan kehangatan, terang, serta
energi. Warna primer ini juga dapat dikaitkan sebagai simbol kebahagiaan serta sinar matahari.

Warna kuning juga dapat diartikan sebagai harapan. Dimana hal ini dapat kita lihat melalui
beberapa negara yang menggunakan atau menyematkan pita kuning pada orang-orang yang
berperang.

Kuning juga dapat dikaitkan dengan bahaya walaupun tidak sekuat dengan warna merah. Di
beberapa negara lainnya, warna kuning juga memiliki konotasi atau makna yang berbeda.

Seperti contohnya, pada negara Mesir, warna kuning diartikan atau memiliki makna berkabung.
Sedangkan di Jepang, warna kuning digambarkan sebagai simbol keberanian.
3. Biru
Ketiga, warna biru yang sering dikaitkan sebagai simbol kesedihan pada bahasa Inggris. Warna
primer ini juga secara luas digunakan untuk menggambarkan atau mewakili sifat ketenangan
serta tanggung jawab.

Biru sendiri juga dapat dikaitkan dengan pesan perdamaian serta memiliki konotasi spiritual serta
agama yang ada pada berbagai budaya.

Seperti halnya Virgin Mary yang pada gambarnya menggunakan sebuah jubah biru.

Pada desain sendiri, penggunaan warna biru pada umumnya bisa berdampak besar pada persepsi
atau pandangan sebuah desain. Dimana penggunaan biru muda dapat diartikan memiliki makna
santai serta menenangkan.

Sedangkan warna biru cerah memiliki arti untuk memberikan energi serta rasa menyegarkan.
Dan warna biru tua yang seringkali digunakan untuk pembuatan website maupun desain
perusahaan menggambarkan kekuatan serta keandalan.

Bagi Grameds yang ingin untuk menggunakan, menciptakan, serta memodifikasi warna pada
gambar dapat mempelajarinya melalui buku Teknik Meracik Warna Dan Koreksi Pixel karya
Feri Sulianta dibawah ini.

Atribut Warna

Dengan banyaknya warna yang ada, dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang disebut sebagai
sistem warna Prang System. Hal ini juga seringkali disebut sebagai atribut warna dan
dikemukakan oleh Louis Prang pada tahun 1876 yang terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Hue
Pertama, hue yang merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari sebuah
warna, seperti contohnya adalah merah, biru, hijau, dan sebagainya.

2. Value
Kedua, value yang merupakan dimensi kedua atau digunakan untuk menjelaskan mengenai
terang atau gelapnya sebuah warna. Contohnya sendiri adalah tingkatan warna yang ada dari
putih hingga hitam.
3. Saturation or Intensity
Ketiga, saturation atau intensity yang juga sering disebut dengan chroma merupakan sebuah
dimensi yang mempunyai hubungan dengan cerah atau suramnya dari sebuah warna.

Atribut warna yang sudah dijelaskan diatas juga seringkali ditemukan pada proses pengeditan
foto dan sebagainya. Pelajari lebih dalam untuk menggunakan Adobe Photoshop CS6, Efek
Gambar Dan Foto, dan masih banyak lagi melalui buku karya Wahana Komputer dibawah ini.

Skema Warna
Selain teori warna dan juga roda warna, terdapat pula skema warna yang juga penting dalam
pengimplementasiannya ke dalam sebuah produk maupun materi pemasaran. Skema warna ini
dikembangkan oleh desainer melalui roda warna yang ada.

Berikut ini pembagian skema warna yang dilansir dalam Usability Geek yang dibedakan menjadi
beberapa kategori sebagai berikut.

1. Monokrom
Skema warna pertama yaitu monokrom, yang secara umum skema ini menggunakan variasi rona
yang sama. Skema monokrom ini sangatlah sederhana dan dapat menghasilkan tampilan yang
memberikan kesan elegan.

2. Analog
Skema warna kedua yaitu analog, yang menggunakan perpaduan antara warna primer dengan
warna sekunder. Secara umum, skema analog ini sangatlah menenangkan serta memberikan
kesan nyaman untuk digunakan.

Dalam perspektif bisnis, skema analog bukan hanya enak untuk dipandang, namun juga dapat
mengajak konsumen yang ada untuk mengambil tindakan, seperti contohnya mengajak untuk
membeli produk serta layanan yang mereka tawarkan.

3. Complementary
Skema warna ketiga yaitu complementary, yang menggunakan warna yang berlawanan yang ada
pada roda warna, seperti contohnya adalah warna merah dan warna hijau.

Pada umumnya, skema complementary ini akan memberikan kontrak yang sangat kuat sehingga
dapat dengan jelas terlihat.
4. Triadic
Skema warna keempat yaitu triadic, yang menggunakan tiga warna yang tersebar secara merata
pada seluruh roda warna. Warna yang digunakan tersebut kemungkinan bukan warna yang cerah,
namun dengan skema warna yang tepat dapat mempertahankan kontras yang tinggi.

Warna Panas dan Warna Dingin


Pada lingkaran warna yang ada baik pada warna primer hingga warna tersier juga dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yang terdiri dari kelompok warna panas serta
kelompok warna dingin.

Kelompok warna panas dimulai dari warna kuning kehijauan hingga warna merah. Sedangkan
kelompok warna dingin dimulai dari warna ungu kemerahan hingga warna hijau.

Warna panas dapat menghasilkan sensasi panas serta dekat. Sedangkan warna dingin
memberikan kesan sebaliknya yaitu, sensasi dingin serta jauh.

Sebuah karya seni dapat disebut memiliki komposisi warna harmonis jika berbagai warna yang
ada pada karya tersebut dapat menghasilkan efek hangat-sedang.

Hubungan Antar Warna


1. Kontras komplementer
Hubungan antar warna pertama adalah kontras komplementer yang merupakan gabungan antara
dua warna yang saling berseberangan pada lingkaran warna.

Dua warna yang berada pada posisi kontras komplementer sendiri dapat menghasilkan hubungan
kontras yang paling kuat. Seperti contohnya warna jingga dengan warna biru.

2. Kontras split komplemen


Hubungan antar warna kedua adalah kontras split komplemen yang merupakan gabungan antara
dua warna yang saling agak berseberangan.

Contoh dari kontras split komplemen ini adalah warna jingga yang memiliki hubungan split
komplemen dengan warna hijau kebiruan.

3. Kontras triad komplementer


Hubungan antar warna ketiga adalah kontras triad komplementer yang merupakan gabungan
antara tiga warna yang ada pada lingkaran warna dan membentuk segitiga sama sisi serta
memiliki sudut 60 derajat.
4. Kontras tetrad komplementer
Hubungan antar warna keempat adalah kontras tetrad komplementer atau juga yang sering
disebut dengan double komplementer yang merupakan gabungan antara empat warna yang
membentuk sebuah bangun segi empat pada lingkaran warna serta memiliki sudut 90 derajat.

Penerapan Dalam Kehidupan Sehari-hari


Setelah Grameds memahami berbagai teori dasar mengenai warna, hal yang dapat kita lakukan
kemudian adalah mengaplikasikannya atau mengimplementasikannya pada kehidupan sehari-
hari.

Seperti halnya yang dapat kita lakukan setiap hari yaitu dengan memastikan warna pakaian yang
kita gunakan dan pilih terlihat cocok antara satu sama lain. Untuk melakukan hal ini sendiri,
Grameds dapat melihat roda warna yang ada saat memilih pakaian yang akan digunakan atau
alternatif lain, Grameds dapat mencetak roda warna tersebut di dekat lemari pakaian sehingga
akan mempermudah kamu saat memilih pakaian.

Terdapat aturan umum yang dapat kamu ikuti ketika memilih pakaian, yaitu hindari penggunaan
warna lebih dari tiga serta mempertimbangkan waktu yang tepat untuk menggunakan pakaian
dengan warna panas serta warna dingin.

Kriteria dalam Pemilihan Warna Desain


Dalam memilih warna sendiri, terdapat beberapa kriteria di dalamnya, simak informasi berikut
ini.

 Pertama, menampilkan warna yang memiliki latar belakang atau background gelap.


 Kedua, memilih warna yang cerah untuk dijadikan foreground seperti warna putih, hijau, dan
sebagainya.
 Ketiga, menghindari penggunaan warna coklat maupun hijau pada background.
 Keempat, kecerahan serta mengkombinasikan warna yang ada
pada foreground serta background kontras.
 Kelima, menggunakan warna yang ada menyesuaikan dengan kebutuhan, desain yang ada dibuat
dalam bentuk b/w serta menambahkan warna lain menyesuaikan dengan kebutuhan.
 Keenam, menggunakan warna yang dapat menarik perhatian user, berkomunikasi secara terarah,
mengidentifikasi status, serta menjalin hubungan antar elemen yang ada.
 Ketujuh, menghindari penggunaan warna pada pekerjaan yang memiliki sifat non-task, pada layar
yang kebanyakan terdiri dari teks, warna bisa membantu saat user diharuskan untuk mencari atau
membedakan bagian tertentu.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan pada Penggunaan Warna Desain
 Pertama, buta warna atau cacat warna.
 Kedua, monitor monochrome atau hanya dapat mengenal satu warna saja.
 Ketiga, penggunaan kode ekstra dalam meningkatkan tampilan interface.
 Keempat, memiliki konsistensi pada penggunaan sebuah warna.
 Kelima, mampu membatasi pengkodean warna menjadi delapan warna atau bahkan lebih baik
menggunakan empat warna.
 Keenam, menggunakan warna b/w maupun abu-abu untuk tampilan interface.
 Ketujuh, guna menunjukan keragaman pada bagian yang ada di layar.
 Kedelapan, desainer juga sering menggunakan layar kerja dengan menggunakan empat hingga lima
layar.

Harmoni Warna

harmoni adalah keseimbangan atau keselarasan kombinasi yang mencakup


seluruh bagian.Warna adalah unsur penting dalam sebuah design. Dengan
penggunaan warna yang tepat dan sesuai akan memungkinkan sebuah pesan
visual dapat lebih mengena.

Untuk mendapatkan keseimbangan warna yang baik, kita akan mempelajari


beberapa jenis harmoni warna.

1.Monochromatic

Anda mungkin juga menyukai